//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - DeNova

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 138
91
Seremonial / Re: Happy Birthday Gwi Cool
« on: 30 November 2017, 05:09:17 PM »
Orangnya udah menghilang kayaknya...
Glomodnya suka bully koq ^-^ ^-^

92
Geliat belut!!
Wajar saja kebanyakan pada tidak ada foto, nampak celahnya.

Sudah pasti jawaban kalian adalah "Ya."

Para moderator pada berlalu lalang, pergi menyusun strategi, sayang sekali yang ingin berbohong.

Dari yg saya bold saja terlihat anda sedang dikuasai oleh keinginan menjatuhkan seseorg atau sekelompok org dengan menyusun asumsi di pikiran anda sendiri...

Saya rasa semua moderator disini sudah cukup sibuk untuk mengurusi kehidupan pribadi mereka sendiri yg tentu saya dan anda tidak boleh campurin daripada hanya menyusun strategi menjatuhkan org lain di forum ini yg tidak ada untungnya sekali buat mereka :-?

Jika anda bertanya pertanyaan berikut di thread ini
"Benarkah forum ini untuk menjatuhkan kelompok Theravada atau lainnya?"

Bolehkah saya bertanya pertanyaan yg sama kepada anda...
"Benarkah thread ini untuk menjatuhkan para moderator atau member lainnya?"
Yg sebenernya gak penting juga sih,  toh mereka yg mengangkat bukan anda juga apalagi saya ;D :P

93
Setidaknya harus disertai "Ya" atau "Tidak". Tidak sulit bukan?

Saya tahu semua punya aturan, tetapi saya merasakan saya dianggap sebagai aib, hanya karena berstatus Theravada.

Saya tidak peduli kasar atau halus ucapan itu, tetapi saya merasakan keanehan.

Jawaban ya dan tidak harus disesuaikan dengan substansi yg mau ditanyakan, apakah anda juga mewakili SELURUH UMAT THERAVADA??  Jawab ya dan tidak ;D

Hanya anda yg merasa itu...  Saya pernah baca di salah satu entah sutta atau dhammapada bahwa setiap org yg masih merasa bahwa seseorg menghina saya,  melukai saya dan segala sesuatu yg berakhiran "saya"  berarti dia masih belum meninggalkan Atta atau egonya...  Jikalau anda merasa sebagai "seseorg yg berlatih" di kehidupan ini hendaknya semua prasangka buruk itu dihilangkan....

Dan seperti yang saya katakan diawal,  daripada anda merasa aneh,  dianggap aib atau apalah oleh member2 disini...  Dan complain ngalor ngidul lebih enak hapus akun dan keluar grup toh anda merasa gak nyaman kan?  :-?

Seseorg yg gak nyaman disuatu tempat tapi tetap memaksa berada di dalamnya,  malah ngomel2 tanpa ada tindakan yg nyata... bagaimana kita menyebutnya???  ;)

94
"DHAMMACITTA (dhammacitta.org/forum/index.php): ISINYA CUMAN NGEJEK & NGEJEK"

sumber: https://www.kaskus.co.id/thread/5166564b8127cf7929000005/manakah-forum-yg-paling-sampah/

Saya merasa kalau di sini saya cuman dianggap sebagai aib, hanya karena alasannya saya dari Theravada.

Pertanyaan: "Apakah benar forum ini untuk menjatuhkan kelompok Theravada atau kelompok lainnya?"

Yang bohong, jadi candala di kehidupan mendatang
Yang bohong, jadi jelek di kehidupan mendatang

Yang jujur, jadi orang kaya di kehidupan mendatang
Yang jujur, jadi rupawan di kehidupan mendatang


Maaf sebelumnya TS,  tapi saya juga bukan seorg buddhist merasa terbantu dengan adanya forum ini buat mempelajari segala sesuatu tentang buddhist...

Seperti pepatah...
Dimana ada bumi dipijak,  disitu langit dijunjung... 
Setiap forum ada aturan mainnya...  Disini semua yang merupakan opini kita akan dipertanyakan keabsahan,  kevalid-annya...  Saya rasa itu wajar,  dimanapun forum membahas sesuatu topik dan anda memberikan argumen tentu harus disertai dengan bantahan yg relevan dan sumber yg valid...

Kita sebagai member forum ini, mau gak mau harus mematuhi apapun aturan yg ada...  Baik yg tersirat maupun tersurat...  Dan jika anda merasa tersudut menurut hemat saya daripada membuat rengekan tak jelas...  ANDA LEFT FORUM atau Hapus accout akan lebih terhormat daripada anda "MERASA DIBULLY"  DISINI...

Ini hanya opini sebagai sesama member,  tidak berniat menyudutkan siapapun juga...  Dan komentar saya diatas akan saya pertanggung jawabkan sendiri...  _/\_

95
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 06:53:46 PM »
Ya, ini pandangan rupa kalapa yg berasal dari abhidhamma..
Tapi secara medis, orang dinyatakan mati kalau batang otaknya berhenti berfungsi, bukan ketika jantungnya berhenti

 orang dinyatakan mati kalau batang otaknya berhenti berfungsi;) ;)

Saya tidak mengatakan pikiran = otak, tetapi melalui otak, pikiran itu dapat berfungsi. Mata bisa melihat, tetapi bukan karena matalah seseorang bisa melihat, tetapi melalui mata, dimana pikiran yang memberinya penglihatan.

Saya pernah baca di google sebelumnya, memang dibuktikan ketika kepala dipenggal, seseorang masih dapat hidup, jantungnya masih berfungsi, ia masih hidup, tetapi ketika jantungnya diserang, kematian segera menyusul.
Referensi jurnal penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa kepala dipenggal seseorg bisa hidup,  plz....
Barangkali anda bisa menghebohkan dunia kedokteran modern daripada cuma komen disini _/\_


Thanks infonya, selama ini saya meditasi malah menjaga otak saya, pernah Tuan, ketika saya mengalami kemajuan, jantung saya berdebar kuat dan kemudian perlahan begitu tenang, dan nafas begitu nyaman, tetapi saya malah pindah ke kepala. Jadinya hancurlah, kembali down.

Jadi, pikiran itu letaknya di (melalui) jantung bedasarkan penelitian yang telah dibuktikan.

Aduh sedih, 2 tahun meditasi, tetapi pikiran diarahkan ke kepala :'(

Sekali lagi, saya tidak pernah menganggap pikiran = otak yang bentuknya kayak usus itu, saya mengatakan melalui.

tolong bedakan anatomis otak dan usus,  agar tidak menyesatkan pembaca karena letaknya yg berbeda

Berarti yang benar, pikiran muncul melalui jantung. Jantung bukan pikiran, seperti halnya yang saya katakan pikiran bukan otak, tetapi melalui.

Thanks ya, Tuan Alucard.

96
Kafe Jongkok / Re: Welcome back to me
« on: 24 November 2017, 10:07:44 PM »
Welcome back om ;D,  moga2 lebih banyak yg "tercerahkan"  :whistle: :whistle: sekembalinya om Indra ke forum lagi...  _/\_ _/\_

97
Buddhisme untuk Pemula / Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« on: 25 October 2017, 01:29:15 PM »
Namo Buddhaya,

aku mau nanya ni, menurut kalian apabila kita berpacaran dengan seseorang yang agamanya berbeda (bukan agama Budddha) perlukah kita tetap lanjut atau kita hentikan saja hubungan tersebut ? Dan si Umat Buddha ini tidak mau dan tidak ada keinginan untuk pindah keagama tetangga tersebut. Mohon saran dari teman" semua.

IMO balik lagi ke komitmen keduanya, kalau sama2 mempertahankan status ego (agama, suku, status sosial, dsb) dan tidak ada yang mau mengalah perlu dipertanyakan kembali, apakah pacarannya karena cinta atau dasar hubungannya itu apa???  :-? :-? :-?
Menurut saya kalau komitmennya kuat tidak perlu mempermasalahkan siapa agamanya apa, atau siapa yang harus berpindah ke agama apa... Agama atau kepercayaan adalah urusan pribadi antara seorang individu dengan apapun yang dipercayai, kalau cuma mau menikah dan harus sama agamanya bisa pindah secara "surat" saja sebagai legalitas namun dalam kepercayaan biarlah setiap individu balik lagi kepada apapun yg dia percayai.... :D :D :D

Bukankah Cinta itu menyatukan perbedaan 2 individu dalam 1 ikatan bukannya memisahkan atau mengkotak2kan manusia menurut perbedaannya, dalam kasus anda adalah 2 agama yang beda. _/\_

98
Kesehatan / Re: Info Seputar Kesehatan Sehari-hari
« on: 05 September 2017, 09:28:32 AM »
PENANGANAN DIARE PADA ANAK

DIARE adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Pada kasus yang ringan dimana proses penyerapan belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan kepadanya dapat mencegah dehidrasi. Lebih kurang 10% episode diare disertai dehidrasi /kekurangan cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam  penanganan diare pada anak
Infeksi baik itu oleh virus, bakteri dan parasit merupakan penyebab diare tersering. Virus, terutama Rotavirus merupakan penyebab utama (60-70%) diare infeksi pada anak, sedangkan sekitar 10-20% adalah bakteri dan kurang dari 10% adalah parasit.

CAIRAN REHIDRASI ORAL (CRO) atau yang dikenal dengan nama ORALIT adalah cairan yang dikemas khusus, mengandung air dan elektrolit digunakan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi saat diare.

Tata laksana
Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam serangkaian penanganan diare pada anak, terutama dalam hal menemukan  derajat dehidrasi. Adanya darah di dalam tinja harus dipikirkan adanya infeksi usus oleh bakteri patogen. Peningkatan jumlah leukosit dalam tinja merupakan petanda adanya infeksi bakteri.

Terapi rehidrasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare, yaitu
(1) mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi,
(2) mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung, dan
(3) pemberian cairan rumatan.

Berikut penanganan dehidrasi pada anak berdasarkan derajat keparahan dehidrasi yang dialami:
A. Tanpa dehidrasi
Pada keadaan ini, buang air kecil masih seperti biasa. ASI diteruskan, tidak perlu membatasi atau mengganti makanan, termasuk susu formula. Dapat diberikan CRO 5-10 ml setiap buang air besar cair.

B. Dehidrasi ringan-sedang
Anak terlihat haus dan buang air kecil mulai berkurang. Mata terlihat agak cekung, kekenyalan kulit menurun, dan bibir kering.  Pada keadaan ini, anak harus diberikan cairan rehidrasi dibawah pengawsan tenaga medis, sehingga anak perlu dibawah ke rumah sakit. CRO diberikan sebanyak 15-20 ml/kgBB/jam. Setelah tercapai rehidrasi, anak segera diberi makan dan minum. ASI diteruskan. Pemberian minuman seperti cola, ginger ale, apple juice, dan minuman olah raga (sports drink) umumnya mengandung kadar karbohidrat dan osmolaritas yang tinggi. Minuman tersebut dapat menyebabkan diare osmotik yang lebih berat disamping mengandung kadar Na yang rendah sehingga sering menyebabkan hiponatremia. Teh sebaiknya tidak digunakan sebagai cairan rehidrasi karena juga mengandung kadar Na yang rendah. Makanan tidak perlu dibatasi karena pemberian makanan akan mempercepat penyembuhan. Pemberian terapi CRO cukup dilaksanakan pada ruang observasi di UGD atau Ruang Rawat Sehari.
Muntah bukan larangan untuk pemberian CRO. CRO harus diberikan secara perlahan-lahan dan konstan untuk mengurangi muntah. Keadaan anak harus sesering mungkin direevaluasi

C. Dehidrasi Berat
Selain gejala klinis yang terlihat pada dehidrasi ringan-sedang, pada keadaan ini juga terlihat napas yang cepat dan dalam, sangat lemas, kesadaran menurun, denyut nadi cepat, dan kekenayalan kulit sangat menurun. Anak harus dibawa segera ke Rumah Sakit untuk mendapat cairan rehidrasi melalui infus.

Dietetik
Memuasakan anak yang menderita diare akut hanya akan memperpanjang durasi diarenya. Air susu ibu harus diteruskan pemberiannya. Pada bayi yang telah mendapat susu formula, susu formula bebas laktosa hanya diberikan kepada bayi yang mengalami dehidrasi berat dan bayi yang secara klinis memperlihatkan intoleransi laktosa berat dan diarenya bertambah pada saat diberikan susu.  Susu tersebut  dapat diberikan selama 1 minggu. Intoleransi laktosa umumnya bersifat sementara akibat adanya kerusakkan  mukosa usus. Aktivitas laktase akan kembali normal begitu epitel mukosa usus mengalami regenerasi. 
Gejala intoleransi laktosa mencakup diare cair profus, kembung, sering flatus, sakit perut, kemerahan di sekitar anus dan tinja berbau asam.

ANTIBIOTIKA
Antibiotika tidak diberikan secara rutin pada diare akut, meskipun dicurigai adanya bakteri sebagai penyebab keadaan tersebut, karena sebagian besar kasus diare akut merupakan self limiting disease atau penyakit sembuh sendiri. Pemberian antibiotika yang tidak tepat akan memperpanjang keadaan diare akibat disregulasi mikroflora usus.

Penanganan diare secara umum:
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan ASI-makan
4. Berikan antibiotik secara selektif
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga

Lalu bagaimana mensiasati memberi makan saat anak sedang diare?

1. Selalu siapkan cairan oralit untuk mengganti cairan yang keluar setelah diare.
Anak yang mengalami diare sangat rentan dehidrasi. Anak yang mengalami dehidrasi ringan sedang akan terlihat kehausan, sebaliknya bila sudah mengalami dehidrasi berat maka ia malas minum. Cegah si kecil mengalami dehidrasi dengan memberikan oralit sekitar 10 ml/kg berat badan. Misal berat badannya 10 kg, maka ia perlu oralit 100 ml setiap diare. Bila si kecil muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali sedikit demi sedikit.

2. Lanjutkan pemberian air susu ibu (ASI)
Air susu ibu memiliki efek proteksi terhadap terjadinya diare. Saat si kecil diare, lanjutkan memberikan ASI. Kandungan laktosa yang terdapat dalam ASI tidak menyebabkan diare bertambah parah. Pemberian susu formula bebas laktosa saat sedang diare masih kontroversial, meski beberapa penelitian menunjukkan manfaat mengganti susu formula ke bebas laktosa saat sedang diare.

3. Berikan makanan yang banyak mengandung cairan
Bagi anak yang sudah mulai makan makanan padat, ayah dan bunda dapat memberikan makanan yang banyak mengandung air, seperti sup, yogurt, atau air kelapa. Pemberian buah segar (jus buah) tidak disarankan, karena mengandung sukrosa, fruktosa dan sorbitol yang menyebabkan peningkatan osmolalitas. Makanan yang mengandung tinggi kalium, seperti pisang juga bisa menjadi pilihan. Hindari memberikan minuman manis atau soda saat si kecil sedang diare.   

4. Berikan makanan dalam porsi kecil dan sering
Saat sedang diare nafsu makan mungkin akan menurun, tetapi asupan makanan yang masuk tetap harus diperhatikan. Saat diare, si kecil mungkin juga merasa mual atau malah muntah, berikan makanan dalam porsi lebih kecil yang lebih mudah diterima. Makanan dalam porsi kecil ini perlu diberikan lebih sering, misal tiap 3-4 jam, untuk memenuhi kebutuhan zat gizi si kecil selama diare.

5. Lanjutkan memberikan makanan yang mengandung tinggi energi setelah sembuh dari diare
Saat sedang diare, berat badan si kecil seringkali menurun karena asupan yang kurang atau kondisi dehidrasi. Bila diare sudah perbaikan, maka ayah dan bunda harus mengejar kekurangan asupan makan tersebut dengan melanjutkan memberikan makanan yang mengandung tinggi energi agar pertumbuhan si kecil tetap terjaga saat masa penyembuhan.

disadur dari artikel dr. Badriul Hegar & dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Ikatan Dokter Anak Indonesia)

99
Kesehatan / Re: Info Seputar Kesehatan Sehari-hari
« on: 05 September 2017, 09:04:05 AM »
FLU, apa yang terbersit di benak kita apabila dengar istilah itu... suatu gejala penyakit yang ditandai dengan demam, menggigil, batuk dan pilek???
Berikut pengertian flu menurut wikipedia:
INFLUENZA, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.[1]

FLU, merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang sering dijumpai pada dewasa maupun anak-anak, sering dikenal dengan istilah common cold, namun secara medis istilahnya bisa sangat bervariasi seperti Rhinitis, Rhinofaringitis atau nasofaringitis. Penyakit ini menimbulkan gejala mulai dari demam, pilek meler, hidung mampet, bersin, batuk, napas berbunyi grok2 hingga nyeri tenggorok.

SELESMA
Penyakit ini sering keliru dengan FLU, padahal keduanya berbeda. Selesma disebabkan oleh 100-200 jenis virus yang biasa menginfeksi saluran napas. Walaupun virus flu salah satu penyebabnya namun bukan yg tersering. Rhinovirus adalah penyebab tersering salesma (rhino: hidung), namun biasanya tidak diperiksa apakah penyebabnya oleh dokter karena hampir semua selesma adalah penyakit swasirna atau membaik secara alamiah. jadi sangatlah keliru jika menyebut semua selesma adalah flu, selesma dapat dikatakan sebagai flu jika didapatkan virus flu sebagai penyebabnya.

Penegakan diagnosa selesma sangat mudah dibuat oleh dokter bahkan oleh org awam sekalipun karena sebagian besar keluhan saluran napas atas yang disertai infeksi adalah selesma karena virus hanya pada beberapa kasus aja yang ada infeksi tambahan oleh bakteri, oleh karenanya SANGAT TIDAK TEPAT jika selesma diberikan ANTIBIOTIK, karene antibiotik tidak dapat membunuh virus. Pemberian antibiotik untuk infeksi virus tidak ada gunanya, bahkan akan meningkatkan resiko reisisten antibiotik.

FLU, adalah kependekan dari influenza yang merupakan nama virus yang menginfeksi saluran napas. Berbeda dari virus lain, influenza dapat menyebabkan radang saluran napas bagian atas dan bawah hingga ke paru. Radang paru atau pneumonia ini merupakan penyakit yeng berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, sebagai contohnya adalah virus flu burung H1N1.

Ada 2 macam kekeliruan penggunaan istilah FLU:
1. Flu digunakan secara keliru untuk menyebut penyakit ISPA yaitu selesma
2. Flu digunakan untuk menyebut gejala penyakit yaitu pilek.
Satu kekeliruan lagi yaitu nama penyakit FLU Singapura, yaitu penyakit yang menyerang lapisan dalam rongga mulut berupa sariawan dan telapak tangan dan kaki berupa bintil2 merah, penyakit ini sama sekali bukan flu. Seseorang yang telah diimunisasi influenza masih dapat terkena selesma yang diesebkan oleh virus selain influenza. Imunisasi flu hanya melindungi pasien dari infeksi flu, tetapi tidak dapet melindungi dari infeksi oleh 100-200 jenis virus lain penyebab selesma.

Selesma merupakan penyakit yang sangat mudah menular dari percik renik saluran napas pada saat pasien bersin atau batuk, walau tidak menyebabkan kematian namun mengganggu kenyamanan dan produktivitas. Cara mengurangi resiko terkena selesma apapun virus penyebabnya adalah yang pertama dengan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga secara umum tidak mudah terkena penyakit infeksi. Peningaktan daya tahan tubuh ini dapat dicapai dengan pola amakn optimal dan sehat, cukup istirahat dan olehraga teratur serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok.
Bila terjangkit selesma maka terapkan etiket batuk pilek seperti tutup hidung dan mulut dengan lengan pada saat bersin dan atau batuk. Jangan menggunakan telapak tangan agar sewaktu kita bersalaman atau memegang benda, virus penyebab selesma akan berpindah dan dapat menulari orang lain
Disadur dari Artikel Kompas Klasika 30 Maret 2014 oleh dr, Darmawan B. Setyanto (IDAI)

Daftar pustaka:
[1]"Influenza: Viral Infections: Merck Manual Home Edition". www.merck.com.

100
Kesehatan / Info Seputar Kesehatan Sehari-hari
« on: 05 September 2017, 07:44:25 AM »
Thread ini dibuat untuk meneruskan thread saya 2 tahun lalu
https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=25728.msg469789#msg469789
mari kita berbagi info kesehatan umum, hal - hal seputar kesehatan, obat2an, gejala penyakit dan penanganannya secara sederhana bersama2....
semoga thread ini bermanfaat untuk sarana belajar kita semuanya....
apabila ada yang mempunyai informasi seputar kesehatan lainnya boleh berbagi asalkan menyertakan sumber yang valid berdasarkan jurnal ilmiah yangs udah dipublikasikan sehingga dapat dikaji bersama...

akhir kata selamat menikmati thread saya ini... _/\_ _/\_ _/\_

101
Meditasi / Re: Susahnya di mana?
« on: 15 August 2017, 12:01:41 PM »
Taukah anda, bahwa meditasi itu sesungguhnya hanya kegiatan DUDUK dan MEMFOKUSKAN PIKIRAN.
Duduknya juga biasanya di bantal empuk yang nyaman, bukan di atas kompor atau di atas beling.
Lalu kenapa meditasi seakan menjadi momok yang menyiksa ya?



Tergantung tujuan anda bermeditasi untuk "mencapai"  atau melepas...  IMO

102
Diskusi Umum / Re: Suka menguping dan mengintai
« on: 28 May 2017, 12:37:14 PM »
hello,
apakah suka menguping dan mengintai itu perbuatan jahat ? kalau ya, termasuk pelanggaran sila ke berapa ? Dan apakah dilakukan banyak orang sehingga menjadi suatu pembenaran perbuatan ? trims.
IMO apa motivasi dilakukannya tindakan tsb... mengapa anda harus mengintai dan menguping, kalau memang ingin ikut dalam suatu percakapan ada baiknya menunjukkan diri dan mengikuti secara sopan.... saya gak tau pelanggaran sila ke berapa yang jelas gak etis dalam suatu norma sosial itu saja.... :)

103
Buddhisme Awal / Re: Pasangan Beda Agama
« on: 12 May 2017, 10:24:36 AM »
Sebenarnya sulit untuk menjawab pertanyaan ini tanpa informasi yang lebih lengkap (misalnya bagaimana latar belakang kedua orang tersebut, apa yang menjadi motivasi awal mereka berdua ketika menjalin hubungan pacaran, bagaimana hubungan mereka pada saat pacaran, dst), jadi saya sharing pengalaman saya saja yg barangkali bisa membantu untuk menjawab.

Terlepas dari latar belakang agama, suku, pendidikan, usia, dst, pada umumnya dua orang yang berpacaran itu ingin mengenal satu sama lain lebih jauh, membina hubungan lebih dekat, dan kemudian pada suatu saat akan memutuskan apakah ingin melanjutkan hubungan pacaran hingga pernikahan. Jika di tengah jalan merasa bahwa tidak dapat melanjutkan hubungan hingga pernikahan (karena alasan apapun), ya tidak apa2. Tidak perlu memaksakan diri untuk terus berpacaran. Justru lebih baik segera putus agar masing2 punya kesempatan untuk membina hubungan dengan orang lain.

Tetapi jika keduanya setelah berpacaran sekian lama (masa waktu bisa bervariasi, secara umum minimal beberapa bulan hingga beberapa tahun) merasa cocok, dapat saling percaya, saling membutuhkan, finansial mendukung, dan sudah siap secara mental untuk menikah, maka yang namanya perbedaan latar belakang segala macam itu bukan alasan yang kuat untuk tidak menikah. Walaupun jika ada ketidaksetujuan dari pihak keluarga, jika keduanya sudah memutuskan untuk menikah maka sebenarnya mereka akan mencari cara untuk meyakinkan pihak keluarga untuk merestui pernikahan mereka.

Saya share saja pengalaman pacaran saya yang mungkin bisa membantu menjawab:

1. Saya pertama kali berpacaran pada waktu SMA dengan seorang gadis beragama lain. Memang pada waktu itu saya ragu2 dengan hubungan kami karena memang beda agama. Waktu itu memang saya masih naif, dan mungkin juga karena masih muda jadi mudah terombang-ambing. Saya sering dengar nasihat entah dari guru, teman2, keluarga, dst bahwa menikah dengan pasangan yang beragama itu penting. Akibatnya karena ragu2, saya kurang serius menjalin hubungan kami sehingga pacar saya saat itu merasa tidak mau membuang waktu dengan saya kalau saya tidak serius. Akhirnya kami berpisah setelah berpacaran 5 tahun.

2. Pacar kedua saya seorang Buddhis. Sebelum berpacaran dengannya, saya kenal dia karena dia pacar teman saya. Kemudian kami tidak pernah ketemu lagi selama sekian lama karena kita berdua tinggal di kota yang berbeda. Kemudian tidak sengaja ketemu dia di sosmed dan mulai berkomunikasi lewat internet. Saat itu baru tahu kalau dia sudah tidak berpacaran lagi dengan teman saya. Setelah berhubungan sekian lama di dunia maya, saya itu saya memutuskan untuk "menembak" dia lewat telepon dan kemudian kami pacaran. Terlepas dari kesamaan agama kami, terus terang memang sulit untuk membina hubungan jika kami berdua berada di kota yang berbeda. Akhirnya kami berpisah setelah berpacaran sekitar 6 bulan. Tidak lama kemudian dia sudah berpacaran dengan orang lain yang tinggal sekota dengannya. Saya rasa perpisahan ini yang terbaik untuk kami berdua, supaya bisa memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan berikutnya.

3. Pacar ketiga saya seorang atheis. Pada awalnya orangtua si dia kurang setuju kami berpacaran, bukan karena agama saya tetapi karena latar belakang saya yang lainnya. Walaupun begitu kami tetap pacaran. Setelah berpacaran selama sekitar 1 tahun, kami berdua merasa cocok dan berpikiran untuk menikah. Kami pun masing2 mengutarakan niat kami kepada orangtua. Pada waktu itu kami berdua berusia 28 tahun, jadi kami berdua berpikir mungkin sebaiknya melakukan persiapan dulu dan menikah tahun depannya. Menurut kebudayaan pacar saya tidak baik menikah pada usia 29 tahun maka kami berpikir untuk menikah pada usia 30 tahun saja. Saya tidak tahu apakah ini kebetulan, ataukah memang dijadikan alasan orangtua pacar saya untuk menunda pernikahan kami karena mereka kurang setuju dengan hubungan kami. Kemudian orangtua saya yang percaya dengan shio mengatakan tidak baik untuk menikah pada usia 30 tahun. Bukan karena orangtua saya tidak setuju, melainkan karena orangtua saya percaya shio. Kebetulan pada saat kami berusia tahun 30, tahun itu adalah tahun ular (tahun ciong dengan shio kami berdua), sehingga orangtua saya menganjurkan untuk menikah pada tahun berikutnya yaitu tahun kuda. Setelah melalui lika-liku, singkat cerita akhirnya kami berdua menikah pada tahun kuda pada saat berusia 31 tahun.

----------

Jika saya flash back ke belakang, saya sebenarnya menyesal ketika putus dengan pacar saya yang pertama. Dia gadis yang baik, cerdas dan ceria. Apalagi kami berdua merasa cocok. Saya menyesal karena keraguan saya untuk membina hubungan dengan pacar yang berbeda agama malah membuat hubungan kami menjadi berantakan. Semenjak itu kami tidak berhubungan lagi karena saya tahu tidak lama kemudian dia punya pacar yang baru. Akhirnya dia menikah duluan, tetapi saya tidak menyangka ketika dia mengundang saya ke acara pernikahannya. Sayangnya saya tidak bisa menghadiri acara pernikahannya karena saya tinggal di kota yang berbeda. Saat ini kami masih berhubungan sebagai teman.

Pacar kedua seiman dengan saya, tapi yah karena memang kami berdua tinggal di kota yang berbeda sehingga sulit untuk mempertahankan hubungan. Kalau saya pikir2 lagi memang hubungan kami lucu. Bagaimana bisa berpacaran tanpa ketemu langsung orangnya walaupun sebelumnya sudah kenal. Tidak bisa melihat langsung orangnya, menyentuhnya, kencan bersama, makan bersama, dst. Yang pasti kenal sebagai teman itu berbeda tidak bisa disamakan dengan kenal sebagai pacar. Maka wajar kalau hubungan kami tidak bertahan lama. Setelah kami berdua putus, saya bertemu lagi dengannya ketika mengunjungi kota tempat dia tinggal. Ya untuk sekedar ngobrol, dan juga memberikan sesuatu yang sempat saya janjikan tetapi belum terealisasi kepadanya.

Pacar saya yang ketiga sekarang menjadi istri saya. So far so good, kami cukup bahagia dengan pernikahan kami apalagi setelah mempunyai anak. Yah, sesekali pun masih bisa bertengkar tetapi dalam batas wajar. Yang saya rasakan adalah perbedaan keyakinan bukan sesuatu yang relevan di dalam membina hubungan. Mungkin bagi sebagian orang ada pengaruhnya, tetapi bagi kami berdua tidak relevan. Saya pun tidak akan ambil pusing jika suatu saat nanti anak saya memilih keyakinan yang berbeda dengan keyakinan saya (entah dia juga jadi atheis seperti mamanya ataukah memilih keyakinan lain), karena pada dasarnya itu di luar kendali saya. Yang bisa saya wariskan kepada anak saya adalah bagaimana menjadi orang yang baik bagi dirinya sendiri dan bagi orang2 lain di sekitarnya.

Nah, kembali lagi ke pertanyaan awal "apakah sebaiknya melanjutkan atau menghentikan hubungan?"
Saya kembalikan lagi kepada kedua belah pihak, apakah keduanya merasa perbedaan keyakinan itu relevan di dalam membina hubungan keluarga?
Jika relevan, memang sebaiknya hentikan saja.
Jika tidak relevan, why not?  _/\_


 :whistle: ^-^ :)) ^-^ ^-^ ^-^ :whistle:
Mirip2...  Dan asal saling menghormati aja no probleeem...  Agama tidak mengekang orang saling mencintai,  bedapun ya gpp  ^-^ :whistle:

104
Bisa menggunakan Ma Huang ( ephedra stems) buatlah menjadi seperti  teh, jgn berlebihan gunakan hanya untuk sesak nafas, atsma, batuk.

sesudah sembuh hentikan

Ephedrin dalam ma huang adalah racun bila di konsumsi berlebihan atau tidak boleh di gunakan sebagai dietry suplement, dosis ephedrin mesti di bawah 8 gram (max 48 gram perhari)

Berkonsultasilah dgn petugas kesehatan

Hindari obat mengurangi berat badan yang mengandung Ephedrin, ingat abuse ephedrin bisa mengakibatkan gagal jantung dan kematian.dan banyak lagi negatif efecct nya

Ya ephedra emg efeknya jangka panjang jumlah banyak emg berbahaya bagi kesehatan

105
Terima kasih atas sarannya saudara DeNova, memang saya sukanya asal nyeletuk saja tanpa tahu benar-salah, karna sudah terbiasa dimanjakan dari kecil makanya saya maunya didengerin terus dan tidak pernah salah. Belakangan saya menyesal dengan kebodohan saya, tidak ada sebetulnya yg bisa kita banggakan di dunia ini hingga kita jadi sombong.

Satu lagi yg membuat saya pusing ini lho, "inner critic". Itu berupa suara" mempersalahkan diri ketika suatu perkara sudah lewat atau bahkan belum benar" terjadi. Adanya hanya di dalam kepala saya. Hal ini benar" terbalik dengan kesombongan. Jikalau kesombongan tidak mengizinkan saya dikritik orang lain, inner critic saya akan mengkritik diri saya sendiri sampai saya stress dan galau sendiri. Hal ini ditandai dengan kalimat seperti "seandainya saja...." , atau "seandainya saya tidak..." begitu terus berulang-ulang hingga kepala hampir pecah rasanya.
Mungkin saudara pernah mengalami hal ini dan tau solusinya?


Saya masih sering seperti itu, terima aja so inner critic terus dipikir lagi apakah "seandainya" itu akan pasti menghasilkan hal2 sesuai yang kita inginkan misal: kita pulang kerja lewat jalan yang sempit, sepi tapi deket eh ternyata disana jalannya lagi diperbaiki otomatis kita harus putar balik karena tidak dapat melintas, yang awalnya pingin cepat nyampe Rumah ternyata malah lebih lama, pqsti dikepala kita ada yang salah2in, "akh seandainya lewat Jalan biasanya walaupun lebih lambat beberapa menit tapi gag harus ribet putar balik". Namun jika dipikir lagi kira2 mungkin gag peristiwa itu diulang... Jika tidak ya maka biarkan so 'inner critic' ngomel sesukanya dan berpikir positif thinking aja... "Kebetulan abis pulang kerja bisa jalan2, biasanya gag punya waktu eh ini malah bisa cuci mata abis Dari kantor..." iMO menyalahkan diri sih boleh, biasanya kita lbh kejam klo nge- judge diri sendiri, bener gag?
Tapi dipikir lagi klo gag bisa dirubah apa yg sudah terjadi apa boleh buat, nikmati aja ????????????????, IMO lhoo

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 138