Messages

136

Jurnal Pribadi / Cari makan di Jakarta susahhh...

« on: 19 July 2015, 07:34:50 PM »

Kenapa cari makan di Jakarta susahhh banget ya waktu lebaran....
Punya saran gag ya t4 makan yang recommended dimana?

137

Jurnal Pribadi / HUMOR Denova abis move on... hehehe

« on: 05 July 2015, 09:03:23 PM »

Alasan kuat kenapa bahasa Indonesia terpilih drpd bahasa Malaysia menjadi bahasa resmi ASEAN yg baru saja  ditetapkan.

cekidot :

138

Kafe Jongkok / Re: Minta saran cara mengatur istri memilih pergaulan?

« on: 22 June 2015, 09:36:44 AM »

Mungkin jadi suami yang baik aja bro. Yang apa adanya.... Walau fisik Dan kondisi berubah tetaplah berlaku seperti waktu masih pacaran... Entah ini manjur atau tidak tapi coba cari waktu berdua tanpa anak dulu bicara hati ke hati ma istrinya, anggap aja bicara ma teman bukan sama istri topiknya bisa macam2, klo komunikasi bagus saya rasa perceraian itu gag mungkin terjadi.... Karena komunikasi antar 2 orang yang gag bagus bisa dimanfaatkan org lain misalnya membujuk melakukan hal2 yang kurang baik, contoh: anak yang kurang komunikasi dg ortu Karena ortunya gag punya waktu buat anak lebih sering menemukan anaknya menjadi pecandu Danbaru menyesal setelahnya... Intinya komunikasi

139

Jurnal Pribadi / Re: Curhat DeNova pada Dunia

« on: 17 June 2015, 08:34:22 PM »

Sebenernya curhatannya buat kmrn.... Tapi gag sempet nulis di sini...
FINALLY, I move on from my first love.... 
Bayangin aja first lovenya waktu masih pake seragam putih biru up to baju bebas alias jadi mahasiwi hehehe... Soalnya kontaknya masih Ada terus sampai waktu kuliah bener2 lost contact ma dia
Sebenernya sukanya mulai kelas 1, Karena sekelas, se-ekskul, seorganisasi... Pokoknya kena banget ma istilah "witing tresno jalaran soko kulino" Trus mulai deh dicomblangin ma temen2.... Ya iyalah kemana2 selalu berdua.... Rapat berdua, ngadep kepsek juga berdua,kartinian yang wakilin kelas init lomba kebayaan juga berdua (sampe masuk koran , difoto ma pak guru sambil di cie... Cie... Ckckck).

Mungkin sayanya yang terlalu terbawa perasaan jadi suka beneran... Waktu ITU kan masih jamannya punya gank gitu... Ternyata dy deketin saya cuma biar bisa gabung trust ngobrol ma salah satu temen cewe saya... taunya ya waktu SMA walau beda sekolah kits tetep kontak. Sahabatan lama jadi waktu lulus tukar kontak gag curiga. Day mulai rajin nanya2 temen cewe saya yang dy tau udah dilamar. Saya yang tau setelah dy curhat ssoap tmn saya ITU cuma bisa bungkam terus mendem perasaan ditelen dah pokoknya. Sampai kelas 2SMA waktu bobo meninggal saya masih sering curhat ma dy. Terus keceplosan deh, ya saya akhirnya ungkapin perasaan aku ma dy. Sejak saat ITU entah mengapa hubungan kami jadi renggang Dan lost contact...

Sampai beberapa hari yang lalu dy add saya di FB entah mengapa rasa saya ma dy yang saya pikir masih Ada waktu kuliah hilang tak berbekas ma dy. Padahal duly klo Denger dy Jalan ma cewe, saya tiap hari galau, berusaha Cari contactnya Dari temen yang se fakultas dy. Tapi mungkin ekspektasi saya ma dy yang terlalu tinggi atau banyakan meditasi ashuba, ketemu lagi ma dy+pacarnya jadi rasanya biasa aja. Gag cemburu, gag sebel ya datar2 aja gitu... APA saya yang mulai kagak normal ya???

Bahkan kmrn temen kakak saya yang main ke rumah, cakep padahal saya males nemuinnya, malah minta mama aja yang akan ngobrol hehehehe...
APA udah ilfeel ma cowok ya saya atau emg ekspektasi seseorang akan lawan jenis akan meningkat seiring bertambahnya usia Dan kedewasaan??? Wajar jika terlalu lama jomblo seseorang jadi malas menikah ya hehehehehe...

Curhatnya segitu aja deh... Pokoknya I Finally move on after 11 years, GREAT progress I think for mine... Thanks love for fill my heart with happiness in 11 years and Ialways hope me and you can be a good friend. Although when we meet again as a foreigner

140

Jurnal Pribadi / Re: Curhat DeNova pada Dunia

« on: 17 June 2015, 08:06:17 PM »

hanya utk pencinta/yg masih setia dgn NOKIA aja....z
ini lbih praktis sis...utk mobil hrs diatur sma pangeran lahhh

Ampuuun deh klo windows phone
Kayak paham ma system phonenya.... Ribettt
Klo apple cuilnya Om Steve Jobs masih okaylah:p

141

Jurnal Pribadi / Re: Curhat DeNova pada Dunia

« on: 13 June 2015, 08:26:24 PM »

mobil luar biasa dari prancis.....



ds3

Mobilnya bagus tuh.... Mau satu saya... Beliin donk Om cumpol... Tau aja selera sayaaaa.... Hehehl

142

Diskusi Umum / Re: Kalau Jasa Orang Tua adalah Hutang, Berapa saya Harus Bayar?

« on: 29 May 2015, 07:36:30 PM »

“Para bhikkhu, Aku katakan bahwa ada dua orang yang tidak dapat dibalas budinya. Apakah dua ini? Ibu dan ayah seseorang.

“Bahkan jika seseorang menggendong ibunya di satu bahunya dan ayahnya di bahu yang lain, dan sambil melakukan itu ia hidup selama seratus tahun, mencapai usia seratus tahun; dan jika ia melayani mereka dengan mengoleskan minyak, dengan memijat, memandikan, dan menggosok bagian-bagian tubuh mereka, dan mereka bahkan buang air di sana – bahkan dengan melakukan hal-hal itu ia masih belum melakukan hal yang cukup untuk orangtuanya, juga belum membalas budi mereka. Bahkan jika ia mengangkat orang tuanya sebagai raja dan penguasa tertinggi di dunia ini, ia masih belum melakukan hal yang cukup untuk orang tuanya, juga belum membalas budi mereka. Karena alasan apakah? Orang tua adalah bantuan besar bagi anak-anaknya; mereka membesarkan mereka, memberi mereka makan, dan menunjukkan dunia kepada mereka.

“Tetapi, para bhikkhu, seseorang yang mendorong orang tuanya yang tidak percaya, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam keyakinan; yang mendorong orang tuanya yang tidak bermoral, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam disiplin bermoral; yang mendorong orang tuanya yang kikir, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam kedermawanan; yang mendorong orang tuanya yang bodoh, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam kebijaksanaan – seorang demikian, para bhikkhu, melakukan hal yang cukup untuk orang tuanya; ia membalas budi mereka dan membalas mereka lebih dari apa yang telah mereka lakukan.”

(AN 2: iv, 2; I 61-62)

Inilah yang dikatakan bahkan seumur hidup pun sebagai anak yang dirawat oleh ortunya dengan baik tidak akan pernah lunas hutang budinya dengan ortu... Setahu saya untuk jadi seorang bhikku pun harus dapat persetujuan ortunya sebelum tahbisan, CMIIW. Ini yang dialami oleh teman saya yang samanera. Bagi semuanya yang pernah mengalami fase bayi sampai ke tahap bisa berpikir logis alias dewasa alangkah baiknya jika kita bisa merawat ortu kita secara tulus ikhlas mau seburuk apapun pemikiran kita tentang sifat ortu kita (klo ada yang mikir gitu) kita tetap harus menghormati beliau berdua ingatlah kalian masih hutang ASI yang jika dijemur akan jadi darah, dan kotoran kita beliaulah berdua yang bersihin, kalau kita sakit mereka yang repot,  kalau mereka tidak bekerja darimana uang untuk kita makan dan sebaginya...

kasian sekali manusia bodoh teman anda chan ming, tapi saya juga sama dengan dia agak "extreme", saya pernah berkata kepada teman-teman dekat budhis saya di grup bbm beberapa hari menjelang imlek tahun 2015 ini, saya berkata "percuma namaskara di rupang sang buddha" kalau kita belum pernah namaskara di depan mamah n papah kita yang hidup, atau di kuburannya, atau meja abunya. karena waktu itu saya mengajak untuk namaskara/pai kwi pada mamah papah pada moment tahun baru imlek.

for all >> Sudahkah anda ber namaskara kepada mamah n papah anda???

memang tradisi namaskara ini saya lakukan belum lama baru sekitar 10 tahun yang lalu seinget saya dan itupun hanya setahun sekali di moment tahun baru imlek  dan action ini sajapun tidak ada artinya jika dibanding jasa orang tua kita

seinget saya (dhammadesana bhante pannavaro) tidak ada action apapun yang bisa membalas budi orang tua, kecuali kita mengenalkan triratna pada orang tua kita, lalu orang tua kita menyatakan berlindung pada triratna, lalu orang tua kita melaksanakan dhamma dengan sungguh-sungguh.

Bersyukur banget bro jika masih bisa namaskara didepan ortu kita setiap tahunnya dimana beliau berdua masih hidup dan sehat walafiat, jangan seperti saya yang cuma bisa bernamaskara didepan mama dan FOTO almarhum papa.

143

Keluarga & Teman / Re: ibu yang terlalu mencintai anak

« on: 29 May 2015, 06:27:04 PM »

ibu
lihatlah gambar ibu sendiri
antara kehidupan dan kematian
ada samana merenungkan keduanya dibawah pohon

apa artinya ibu
jika keluar dari batas garis kehidupan dengan pabaja
tapi gagal keluar dari lingkaran kematian
gara gara susila.

bagi yg tekun
susila adalah semuanya
sama penting artinya dgn yg lain
Spy tdk gagal.

Antara perumah tangga dan seorang samanera...
Perbedaan keduanya adalah jumlah sila yang diterapkan...
Adalah lebih baik jika dalam memutuskan sesuatu..
Kita memutuskannya dengan mempertimbangkan kedua sisi mata uang...
Daripada kita berdebat kusir seperti ini...
Lebih baik kita hidup berdasarkan prinsip kita masing2
Menurut dharma kita masing2...
Anjali.,

144

Keluarga & Teman / Re: ibu yang terlalu mencintai anak

« on: 02 May 2015, 05:37:21 PM »

ibu. gambarnya baik sekali.
ibu harus merelakan melihat dari sisi anak,
karena anak yg masih bisa berubah, sedangkan ibu tidak mungkin.
krn anak umurnya lebih muda dan bisa berkembang, sedangkan ibu tidak
krn anak akan menghadapi perubahan jaman , dsb.
dengan mengurangi kepemilikan, ibu akan mengurangi satu beban persoalan,
sang anak dipundaknya.


mengenai susila, jika melanggar ya melanggar.
mau apa lagi krn tdk diperhitungkan dan disepelekan ketika masih muda dan sehat.
untuk apa menabung dari awal
bukan u anak saja tentunya.
biasanya krn tdk berani dgn anak, semuanya diberikan dari kecil
akibatnya sa.g anak sandiwara didepan ibunya
ketika sangibu lemah tidakberdaya ditempat tidur.

mati tidak siap, hidup spt itu

Terkadang lebih gampang mengatakan daripada diperbuat...
Kata lebih mudah diucap daripada dipraktekkan..
Jikalau menemui masalah menyangkut hidup mati
Apakah kesusilaan lebih penting dari nyawa...
Apakah gunanya kesusilaan tanpa nyawa
Namun apa gunanya nyawa tanpa perbuatan yang mengikuti kesusilaan..
Barangkali perlu diputuskan diantara keduanya
Mana yang lebih diutamakan...
Anumodana...

145

Keluarga & Teman / Re: ibu yang terlalu mencintai anak

« on: 01 May 2015, 09:39:14 PM »

 
membuat kesalahan yg tidak FATAL
sih menurut gw ada baiknya.....


contoh : nak itu panas jangan dipegang....
anak : langsung dicoba aja....biar ngerti apa itu panas...
 

Baru kali ini setuju ma yang diucapin om cumpol..
Ini sudut pandang dari segi wanita (ibu)
Perlu ditanyakan apakah ayah sudah meninggal...
Saya rasa salah satu alasan beliau terlalu mencintai anak adalah rasa ingin melindungi anaknya karena salah satu ortunya (ayah) sudah meninggal, setiap ibu pasti ingin melindungi anaknya gag perduli mungkin anak udah dewasa, berkeluarga atau bahkan dah berumur tetap didepan ortu akan dianggap masih anak kecil...
Dimaklumin aja, toh ntar kita juga menjadi mereka juga koq, jadi tua...

Masalah anak pria tidak boleh mengurus ortunya, saya juga kurang setuju, okelah klo dikatakan melanggar susila namun saya rasa tergantung mindsetnya...
Bagaimana jika sang ibu cuma punya 1 putra, apakah dia juga tidak boleh mengurus ibunya karena alasan kesusilaaan...
Beberapa bulan lalu bahkan di tv saya menyaksikan bagaimana seorang anak yang berusia 70 tahun menggendong ibunya yang berusia 90tahun, seperti menggendong bayi... Apakah itu juga dikatakan melanggar susila....

146

Jurnal Pribadi / Re: Curhat DeNova pada Dunia

« on: 18 April 2015, 07:40:00 PM »

citroen DS aja dehhh yg punya ac ya....

Sapa noh si Citroen?? Merk sepatu baru ya?? Koq baru denger... Ada juga merk sepatu "hantu" hehehehe...

147

Jurnal Pribadi / Re: Curhat DeNova pada Dunia

« on: 17 April 2015, 09:12:56 PM »

tekanan darah tinggi n salah RESEP (makanan racikan sendiri) Noooohhhhh

Ckckckck... Emg konsumsi resep racikan apa? Mungkin bisa bantu...
Biasanya kan normalnya pake captopril klo hipertensi.... Umumnya sih, namun perlu dilihat ada riwayat apa dulu pasiennya
Nanya ke bro forte atau ke aku juga boleh....
Sayang ma ginjalnya bro klo pake racikan terus

biasanya kawin lari kagak pakai undangan sis...

Mau sediain sepatunya atau mau ngajak aye kawin lari nih

148

Buddhisme untuk Pemula / Re: Apakah meditasi benar" bisa menambah pengetahuan?

« on: 17 April 2015, 06:03:30 PM »

Namo Buddhaya 
Saya pernah dengar kalau Sang Buddha mencapai penerangan sempurna melalui meditasi..
Saya pun mencoba meditasi anapasati..
Mencoba konsentrasi pada pernafasan dan berada di sini dan saat ini...
Memang benar, ketenangan dan kedamaian muncul..
Tetapi, kalau pengetahuan kebenaran belum muncul...
Apakah meditasi hanya untuk ketenangan dan kedamaian ?
Kalo  sudah punya pengalaman, share yaa 

Sekedar share aja... Saya juga sudah mempraktikkan meditasi objek napas beberapa tahun ini...
Maaf sebelumnya, menyamakan persepsi dulu aja...  pengetahuan kebenaran yang dimaksud oleh anda disini seperti apa? Bagaimana definisinya dan apakah contohnya...
Pertama2 setahu saya waktu meditasi tahapan awalnya adalah mengendalikan pikiran... Karena seperti halnya seekor hewan (monyet, klo dalam bukunya ajahn brahm) pikiran kita selalu berlari kesana kemari... Oleh karenanya menurut saya pencapaian pertama meditator untuk tahap pertama ini adalah ketenangan dan kedamaian...
Selanjutnya baru muncul kesadaran, mungkin awalnya baru menyadari "larinya pikiran itu" lama2 anda akan dapat mengamati "batin" kita sendiri...
Kembali ke pokok tema diatas, CMIIW "apakah benar meditasi menambah pengetahuan?" saya jawab dg yakin IYA... Paling sederhana adalah pengetahuan tentang diri kita sendiri, karena untuk mengembangkan suatu bakat dalam diri dibutuhkan pengamatan terhadap diri sendiri.... Tentang apa passion kita dalam hidup sebenranya, potensi apa yang kita punya dan apa yang kita butuhkan untuk mengembangkannya...
Itu menurut saya. ..

149

Jurnal Pribadi / Re: Curhat DeNova pada Dunia

« on: 17 April 2015, 05:19:24 PM »

kbar gembiranya udah keluar RS... n masih hidup  cumi ini... nahhhh

Lhoo om cumpol sakit apaan??? Koq saya gag denger lama beritanya tiba2 di RS???

150

DhammaCitta App / Re: DhammaCitta on LINE

« on: 26 March 2015, 09:09:41 AM »

Ketinggalan nih...
Id: nadesico, di add yah..