kalau demikian halnya , buku vinaya ada tertulis bhiksu kencing harus jongkok, berarti harus dituruti juga ya?
apa makna dari sila/vinaya tersebut?
loh saya sudah biasa melihat para bhikkhu yg kencing jongkok, menurut komentar itu adalah untuk alasan kesehatan (CMIIW)
penjelasannya menarik sekali, tolong dijelaskan lebih lanjut manfaat kencing jongkok buat kesehatan itu apa? lalu tolong dijelaskan pula manfaat bhiksu gak memakai kolor buat kesehatan itu apa?
mungkin Bro harus bertanya kepada ahli kesehatan, saya bahkan tidak peduli dengan kesehatan saya sendiri.
saya tidak tahu soal bhikshu, tetapi kalau bagi bhikkhu, vinaya punya aturan seorang bhikkhu hanya memakai 3 potong jubah, jubah bawah, atas, dan luar, kolor termasuk jubah bagian mana ya?
vinaya juga melarang membunuh, menurut Bro, apa gunanya tidak membunuh, kalau kita punya mantera membunuh, dan bisa lolos dari polisi?
Kalau saya pernah bertanya kepada bhikkhu, dan beliau menjawab, vinaya utk bhikkhud agar kencing jongkok bukan berdiri dikeluarkan karena pada suatu ketika ada seorang samanera yang kencing di sebuah tepi jurang, kencing ke jurang maksudnya, tanpa mengetahui ada seorang bhikkhu senior yang sedang bermeditasi, di bawah; sehingga bhikkhu tersebut bermandikan air kencing samanera. Kejadian ini dilaporkan kepada Sang Buddha, dan keluarlah vinaya tersebut. Harap jangan tanya saya ada di vinaya pitaka yg mana, saya tidak tahu.
Teman-teman sekalian, sekedar sharing.
Seorang Bhikkhu harus kencing jongkok memang merupakan suatu kepantasan, itu merupakan suatu norma di kalangan masyarakat yang memakai jubah atau bersarung untuk kencing jongkok, karena bila tidak jongkok dan mereka harus mengangkat sarung atau jubahnya tentu kelihatan tidak pantas dan tidak sopan, oleh karena itu Sang Buddha memberikan peraturan bhikkhu maupun Samanera harus kencing jongkok.
Mungkin teman-teman pernah mendengar ada pepatah yang mengatakan:
"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" yang berarti apabila guru memberi contoh yang tidak baik, maka murid bisa meniru lebih buruk lagi.
Pepatah ini disebabkan masyarakat kita jaman dahulu menggunakan sarung dan untuk kesopanan, pengguna sarung harus kencing jongkok (coba bayangkan bila pengguna sarung, kencing berdiri).