Yang ini nanti saya copaskan tentang hukum kamma.
Bro, apa saja yang bro tahu tentang arahat?? Coba ceritakan dulu.
thanks b4 sis buat bantuannya... sangat berarti bagiku...
ttg arahat, ga banyak yg aku tau... awal aku gabung DC pun bingung apa itu arahat, dan ternyata arahat adalah seorang yg telah mencapai penerangan sempurna, jawaban itu yg aku dapat dari forum ini...
yg jg sebenarnya masih ragu2 mengenai definisinya... kenapa kok ada 2 istilah utk org yg telah mencapai nibbana.. ada arahat dan buddha...?
"tapi kemudian, apakah yg menjadi beda ajaran sang buddha dengan ajaran tetangga (maaf memperbandingkan)... ?
bukankah itu berarti sesuatu yg dogmatis... sang buddha tidak akan menjawab hal-hal yg menimbulkan pertanyaan bagi umat awam, selain pertanyaan yg mendukung ajaran beliau...
pandangan saya keliru ya sis?"
Coba bro jelaskan apa arti penderitaan dari sisi ajaran tetangga dan arti penderitaan yang bro ketahui dari sisi buddhisme?
yg aku maksudkan d sini, bukan ttg ajarannya, tapi "dogmatis"nya...
di ajaran tetangga kan mempertanyakan apa yg tertulis dlm kitab, kl aku tdk salah, itu merupakan sesuatu yg tabu.
nah, jika benar penafsirannya bahwa sang buddha tidak mau menjelaskan ttg sesuatu di luar hal yg mendukung ajaran pencapaian nibbana, bukankah itu sama dengan sebuah dogma...
maksudnya... umat awam yg tidak mengerti ttg suatu hal dlm ajaran akan mencari tau jawaban atas ketidaktahuannya pada sosok yg dijadikan sebagai guru... kl tidak bertanya pada gurunya, atau jika gurunya dtanya tidak memberi jawaban... harus mencari tau kemana umat awam tersebut...?
[at] bro ronald.. terima kasih buat masukannya...
bro kainyn thanks jg buat masukan2nya... tp ada sedikit pertanyaan yg berkembang dari penjelasan di bawah.
Perbedaan perbuatan pada seseorang, walaupun sama-sama makhluk hidup, adalah karena kemuliaannya berbeda. Perumpamaan sederhana, kalau anda sebagai rakyat biasa meludahi sesama rakyat, akibatnya 'biasa' saja. Tapi kalau anda rakyat biasa lalu meludah anak presiden/raja, maka akibatnya akan 'luar biasa'. Apapun yang kita lakukan pada orang mulia, hasilnya akan besar, apakah perbuatan baik maupun buruk. Ukuran mulia adalah sejauh mana orang tersebut telah meninggalkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Bagi Arahat yang sudah sepenuhnya bebas dari 3 hal tersebut, tentu perbuatan terhadap mereka (yang baik maupun jahat) akan maksimal hasilnya.
jika demikian berarti dhamma tidak berlaku sama rata ya? td memang sudah ada di tanggapan bro ronald, tp aku ingin tau pendapat dari bro kainyn.
bro... apakah berlaku juga jika kita berbuat baik (dgn tujuan tertentu) pada seorang arahat pasti akan membuahkan kebahagiaan yg sangat besar? dlm hal ini aku kaitkan dengan pekerjaan... dimana seorang karyawan (umat awam) yg menjilat (selalu menunjukkan perbuatan baik) di depan bos (arahat) agar dia mendapat peningkatan gaji (kebahagiaan)..
Seorang bodhisatta setelah bertekad mencapai Samma Sambuddha dan menerima ramalan pasti, maka ia tidak akan terlahir di 'tata surya' lainnya. Maka memang yang diceritakan adalah alam manusia di 'sini', walau tidak dijelaskan juga secara detailnya. Walaupun sekitar bumi-bumi juga, tapi kita bisa lihat bahwa alam manusia ini sangat luas variasinya. Misalnya pada jaman Buddha Kassapa saja, umur rata-rata manusia adalah 20.000 tahun dan tingginya (kalau tidak salah) sekitar 20-an meter. Kalau baca di Agannasutta, bahkan sebelum manusia 'evolusi' jadi padat, ketika bermula kappa pengembangan, manusia berwujud cahaya seperti di alam Abhassara.
baru tau ttg yg 1 ini...
bro, siapa/apa yg meramalkan seorang bodhisatta? apakah bodhisatta bisa memilih dimana dia akan dilahirkan?
jika demikian, mengapa dulu pangeran sidharta larut dalam kemegahan istana, padahal saat dia lahir,dia berkata bahwa ini adalah kelahiranku yg terakhir... dengan kata lain, dia sejak dilahirkan di alam manusia sadar bahwa dia memiliki tekad utk mencapai nibbana....? mengapa kesadaran utk mjadi seorang pertapa baru muncul di usia 27 tahun... tidak sejak kecil?
bro dan sis senior2 DC.. mohon maaf sebelumnya, aku mempertanyakan ini karena benar2 tidak tau... bukan menguji atau berusaha menyangkal ajaran sang buddha....
terima kasih sebelumnya....