Hal-hal yang belum bisa dibuktikan dalam doktrin Buddhisme itu tidak bisa dijustifikasi sebagai "absolutely non-sense". Kalau ditelaah lebih lanjut, setiap hal yang disajikan dalam Tipitaka itu 'kan saling berhubungan dengan hal lainnya. Misalkan : "adanya tumimbal lahir itu bisa dijelaskan lewat Konsep Paticcasamuppada". Dan "Paticcasamuppada itu sejalan dengan Teori Relativitas Einstein". Lebih lanjut lagi, Paticcasamupadda dan Teor Relativitas secara tidak langsung membenarkan Konsep Tilakkhana (anicca, dukkha dan anatta).
Jadi mungkin kita bisa mendiagnosa sedikit : "Kalau hal-hal yang terkesan mustahil dalam Buddhisme itu sebenarnya adalah kebenaran yang masih sulit dijangkau oleh pemikiran kita saat ini."
Umat Buddha harus memiliki kedewasaan dalam menerima suatu konsep. Mungkin lebih baik jika :
- sebagai Buddhis, kita percaya pada apa yang sudah terbukti kebenarannya
- sebagai Buddhis, kita bersikap bijaksana dan berusaha membuktikan apa yang belum terbukti kebenarannya