Nmoamitofo.
Aliran thien tao, ini cukup membingungkn kita semua ya?
Kisah ini entah dikarang atau tidak, kita tak tahu secara pasti.
Lalu masalah adanya laomu, adanya firman untuk kenirwana,
Untuk membebaskan rohani ke nirwana, ya fifty fifty juga percayanya.
Tetapi melihat kseriusan dan ketaatan umat maitreya,
Itu salut juga deh.
Akhirnya saya ciutao, alias memohon firman untuk membebaskan
Diri kenirwana.
Seandainya itu benar memang bisa lepas dari roda samsara,
Ya untung juga sih, mendapatkan firman laomu itu,
Kalau seandainya itu tidak nyata dan salah,
Ya gak apa-apa juga sih, saya tetap bisa menjalankan 8 jalan utama,
Dan menghayati 4 kesunyataan mulia.
Seandainya itu memang benar bisa ke nirwana,
Hm rasanya kalau tidak ciutao, rugi juga deh gw.
Ya paling keluarin duit lah, go ceng, ceb ban, atau no ban untuk dapat nirwana
Ha ha haha.
Setelah itu gw entah sumpah apa? Tapi wa gak perduli sih
Karena mereka sama sekali tidak mewajibkan aku harus ke vihara maitreya
Sama skali, jadi wa bisa tetap ke gereja, ke vihara, atau kelenteng,dsb.
Mereka mulanya nampak semangat semangat sih
Bilang memohon jalan ketuhanan itu bagus, bisa capai kesucian, bla bla…
Nampaknya mulanya ngotot banget ngajak orang ciutao,
Sudah ciutao, mereka mengucapkan selamat selamat anda telah
Memperoleh jalan kembali ke sisi laomu atau ke nirwana.
Sesudah gw ciutao, tidak nampak lagi rasa ngotot mereka,
Cuma sekali sekali, mereka bilang “hai selamat malam, hai selamat siang,
Kalau ada waktu ke vihara sembahyang laomu ya?
Atau ikut kelas ceramah ya? Atau mau tidak ce it cap go belajar vegetarian?
Vegetarian itu bagus lho, bla bla bla,
Kalau ada waktu nyapu vihara, buat amal, ngepel lantai, lap patung buddha,
Atau ikut nyanyi ya, ikut nari ya? Ikut sienkong ya?
Kalau tidak bisa tak apa-apa sih.
Hm, setelah gw ciutao, tidak tampak lagi rasa ngotot mereka.
Sesudah ciutao, gw tidak ngerti apa-apa juga sih,
Cuma sekali2 ke vihara, lalu tidak nongol sama sekali, hampir bertahun2,
Hem, setelah ciutao begitulah, mereka tidak nampak seperti sewaktu
Mengajak kita ciutao, dimana mereka dulunya semangat2 nya ngajak.
Daripada rugi gak ciutao, mendingan wa ciutao,
Habis ciutao , wa malah lebih sering ke viharakelenteng.