//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 199441 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #180 on: 16 December 2012, 02:16:12 PM »
Saya tidak membedakan aliran.

Saya juga tidak berurusan dengan aliran mana pun (yang mana adalah buatan manusia, bukan Buddha).

Saya kira juga pernyataan dan pertanyaan Anda kurang tepat (salah ruang) sehubungan thread ini sudah di ruang Mahayana.

Semoga menjawab. :)

ada pertanyaan ya dijawab aja,.. koq jadi ruang tidak tepat, kurang tepat, belum tepat...ahhh kapan tepatnya master... jangan begitu tohhhh.... mengenai aliran...ya sptnya aliran belut tuhhh.... :'( :'( :'( :'(
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Hendra Tan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep Calm, Soft, Pray, Spirit & Smile In My Life
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #181 on: 16 December 2012, 06:36:14 PM »
ada pertanyaan ya dijawab aja,.. koq jadi ruang tidak tepat, kurang tepat, belum tepat...ahhh kapan tepatnya master... jangan begitu tohhhh.... mengenai aliran...ya sptnya aliran belut tuhhh.... :'( :'( :'( :'(
Cup..cup..cup..koh..jgn nangis..udah gede..malu ma cewek2 disini..apa kata dunia klo sampe nangis di forum :whistle:

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #182 on: 16 December 2012, 08:31:25 PM »
urusannya adalah master sunya belum mau menjawab pertanyaan cumi... kenapa begitu ? apakah master memiliki kwalitas seorang guru atau tidak ? mohon transparansinya...

Maaf, Anda ini agak bebal atau bagaimana? Bukankah sudah dijelaskan bahwa Anda kurang konsisten dan kurang bisa mengikuti alur diskusi dengan baik, apa Anda belum paham juga? Anda lebih baik banyak membaca dan mendengar, itu lebih bermanfaat dari sekedar bertanya acak yang kurang jelas arah, manfaat, motif dan tujuannya.

Jika postingan ini belum dipahami juga, mungkin Anda belum cocok belajar ajaran Buddha.

Salam. :)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #183 on: 16 December 2012, 08:41:00 PM »
pertanyaan apakah master sunya telah mencapai arahat... 1 iya udah, 2 tidak belum

begitu aja dibuat jadi KOLAM BELUT...

ahh sutta cuma jadi pengantar aja.... tidak ada salahnya mengutip dari sutta,.. karna itu pun ajaran dari Buddha...
dari pada gaya belut yg lincin tuhhh...

Nah, ini bukti bahwa Anda terus-terusan mengulang pertanyaan sama.

Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk terus mengikuti keinginan Anda, sadarkah Anda?

Saya sudah cukup mentolerir menjawab sejumlah pertanyaan Anda, apa itu belum cukup? Sejauh mana pertanyaan itu memberi manfaat? Saya sudah menanyakan hal ini beberapa kali, namun Anda bukannya memberi jawaban tapi malah terus mencecar (bertanya) pertanyaan yang sama. Jadi ini diskusi dua arah atau berupa dengar pendapat dan pertanyaan Anda (Cumi)?

Belum dipahami?

Salam bahagia dan damai penuh kasih.  _/\_

Offline learner

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • ^^ ada yang baca buku, ada yang sibuk lepas ikatan
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #184 on: 16 December 2012, 08:41:43 PM »
Maaf, Anda ini agak bebal atau bagaimana? Bukankah sudah dijelaskan bahwa Anda kurang konsisten dan kurang bisa mengikuti alur diskusi dengan baik, apa Anda belum paham juga? Anda lebih baik banyak membaca dan mendengar, itu lebih bermanfaat dari sekedar bertanya acak yang kurang jelas arah, manfaat, motif dan tujuannya.

Jika postingan ini belum dipahami juga, mungkin Anda belum cocok belajar ajaran Buddha.

Salam. :)

apakah ada batasan intelejensi dalam mempelajari ajaran buddha?
kalau memang demikian kasihanilah saudara2 kita yang terlahir kurang beruntung,
mereka tidak akan dapat memperbaiki karma mereka karena belum cocok belajar ajaran buddha

seorang guru tidak diwajibkan untuk menjadi pintar sekali, tetapi harus bijak

hahaha...........

« Last Edit: 16 December 2012, 08:44:22 PM by learner »
tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #185 on: 16 December 2012, 08:51:44 PM »
ada pertanyaan ya dijawab aja,.. koq jadi ruang tidak tepat, kurang tepat, belum tepat...ahhh kapan tepatnya master... jangan begitu tohhhh.... mengenai aliran...ya sptnya aliran belut tuhhh.... :'( :'( :'( :'(

Memang belum/tidak/kurang tepat. Ini aturan forum, bukan aturan saya atau Anda.  :(

Apakah belut menganalogikan bahwa saya menghindari pertanyaan Anda?

Bagaimana dengan sikap Anda yang selalu mengabaikan/melewatkan jawaban saya untuk pertanyaan Anda? Sekian banyak saya menulis, berharap Anda bisa mengikuti dari perumpamaan dan contoh yang saya buat, Anda malah bertanya melompat-lompat ke berbagai topik lain. Apa itu bisa disebut belut, atau mungkin kodok? Apa kera lebih tepat (liarnya pikiran dalam Buddha Dharma sering dianalogikan seperti kera)? Maaf.

Jadi salah belut atau kodok? Cumi atau...?   ::)

Semoga berbahagia.  _/\_
« Last Edit: 16 December 2012, 08:53:48 PM by Sunya »

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #186 on: 16 December 2012, 09:03:56 PM »
apakah ada batasan intelejensi dalam mempelajari ajaran buddha?
kalau memang demikian kasihanilah saudara2 kita yang terlahir kurang beruntung,
mereka tidak akan dapat memperbaiki karma mereka karena belum cocok belajar ajaran buddha

seorang guru tidak diwajibkan untuk menjadi pintar sekali, tetapi harus bijak

hahaha...........

Entahlah, saya sudah memberi contoh dan perumpamaan yang mudah untuk diikuti, tapi masalahnya bukan diikuti malah melompat ke pertanyaan baru. Ini sudah beberapa kali terjadi, dan repot juga kalau diikuti pola bertanya/belajar demikian.  ^:)^

Walau begitu, saya tetap mengapresiasi keuletan dan semangat Sdr. Cumi dalam belajar. Saya berharap semangat demikian tetap dipertahankan dalam belajar dharma. Serta jangan kapok juga kalau saya atau siapa pun tidak melayani (menjawab), kita sama-sama belajar bahwa tidak semua keinginan kita dapat dipenuhi/diterima oleh dunia (siapa pun).

Oke, semoga semuanya bahagia.  _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Sutta-minded,.... (mohon jaga ucapan anda!)
« Reply #187 on: 16 December 2012, 10:27:44 PM »
:)

Sutta-minded.  :-[

Quote
Konsili Buddha Pertama (abad ke-5 SM)
Konsili pertama Buddha diadakan tidak lama setelah Buddha wafat di bawah perlindungan raja Ajatasattu dari Kekaisaran Magadha, dan dikepalai oleh seorang rahib bernama Mahakassapa, di Rajagaha(sekarang disebut Rajgir). Tujuan konsili ini adalah untuk menetapkan kutipan-kutipan Buddha (sutta (Buddha)) dan mengkodifikasikan hukum-hukum monastik (vinaya): Ananda, salah seorang murid utama Buddha dan saudara sepupunya, diundang untuk meresitasikan ajaran-ajaran Buddha, dan Upali, seorang murid lainnya, meresitasikan hukum-hukum vinaya. Ini kemudian menjadi dasar kanon Pali, yang telah menjadi teks rujukan dasar pada seluruh masa sejarah agama Buddha.

----------

1 Apakah pekerjaan 500 arahat termasuk Ananda dengan tujuan utama mengumpulkan ajaran ajaran yang telah di edarkan Buddha dan menyusunnya secara sistematis menjadi sutta tidak berguna (baca sutta minded).
2 Atau konsili pertama ada KOSONG/BOHONG belaka ?
3 sptnya master Sunya tidak menghargain kerja2 arahat utk menjadikan sutta. Apakah begitu ?

 :P :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #188 on: 16 December 2012, 11:08:24 PM »
yang penting adalah kosong dan isi...
sutta gak penting kali bro cumi!!

capedeh
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #189 on: 16 December 2012, 11:13:51 PM »
yang penting adalah kosong dan isi...
sutta gak penting kali bro cumi!!

capedeh
bila master sunya benar itu2 tidak penting,
maka kasihan banget bagian penerbitan buku, maupun
   manusia yg ulet menterjemahkan semua sutta2 tsb...
   juga donator yg mengeluarkan duitnya...

apakah begitu ? :'( :'(
boleh minta bantuan dewa kumis ?
« Last Edit: 16 December 2012, 11:20:13 PM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Sutta-minded,.... (mohon jaga ucapan anda!)
« Reply #190 on: 17 December 2012, 06:40:44 AM »
----------

1 Apakah pekerjaan 500 arahat termasuk Ananda dengan tujuan utama mengumpulkan ajaran ajaran yang telah di edarkan Buddha dan menyusunnya secara sistematis menjadi sutta tidak berguna (baca sutta minded).
2 Atau konsili pertama ada KOSONG/BOHONG belaka ?
3 sptnya master Sunya tidak menghargain kerja2 arahat utk menjadikan sutta. Apakah begitu ?

 :P :P :P

Adakah yang mengatakan begitu? Bukankah Anda sendiri yang berpersepsi demikian.

Sutta-minded itu maknanya Anda terlalu menitikberatkan pembelajaran tekstual, yang bahkan di Kalama Sutta sendiri sudah dikatakan; jangan percaya hanya karena desas-desus, kata kitab suci, kata orang yang dihormati/dijunjung, dst.

Jadi ketika Anda mencoba membawa berbagai ayat, buku kecil, tulisan orang terkenal, sutta dsb, mengecilkan unsur ehipassiko, maka sudah saatnya saya mengatakan: Sutta-Minded.

 _/\_

Coba lagi ya...  :)
« Last Edit: 17 December 2012, 06:42:17 AM by Sunya »

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #191 on: 17 December 2012, 06:45:40 AM »
yang penting adalah kosong dan isi...
sutta gak penting kali bro cumi!!

capedeh

Bagi Anda penting?

Bagi saya malah bukan apa-apa.

Memangnya apa pentingnya kosong dan isi? Boleh dijelaskan?  :-?

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #192 on: 17 December 2012, 06:48:53 AM »
bila master sunya benar itu2 tidak penting,
maka kasihan banget bagian penerbitan buku, maupun
   manusia yg ulet menterjemahkan semua sutta2 tsb...
   juga donator yg mengeluarkan duitnya...

apakah begitu ? :'( :'(
boleh minta bantuan dewa kumis ?

Apa Anda terburu-buru tersinggung karena keyakinan Anda pada buku-buku yang bahkan belum Anda buktikan itu?

Keyakinan ternyata bisa jadi bumerang? Baru saja orang lain mengatakan sutta-minded, pikiran Anda sudah lari kemana-mana.

Apa mungkin saya bisa dikeroyok beramai-ramai jika saya mengatakan ini di vihara Anda?   :-[

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
buku-buku yang bahkan belum Anda buktikan....
« Reply #193 on: 17 December 2012, 07:10:14 AM »
Apa Anda terburu-buru tersinggung karena keyakinan Anda pada buku-buku yang bahkan belum Anda buktikan itu?

Keyakinan ternyata bisa jadi bumerang? Baru saja orang lain mengatakan sutta-minded, pikiran Anda sudah lari kemana-mana.

Apa mungkin saya bisa dikeroyok beramai-ramai jika saya mengatakan ini di vihara Anda?   :-[

Kalau master sunya melontarkan SUTTA-MINDED, pikiran cumi sih tidak lari kemana-mana....
cumi ingin bertanya lebih banyak lagi... :

1. apakah penerbit2 sutta2 Buddhist, spt DC PRESS tsb tidak bermanfaat ?
2. apakah donator utk DC PRESS juga tidak bermanfaat ?
3. apakah penterjemah dan semua yg cape2 bekerja utk DC PRESS juga tidak bermanfaat ?

utk point 1,2,3 spertinya master sunya berkata : buku2 tsb keyakinan pada BELUM ADA BUKTINYA...,
jadi buat apa capek2 dikirim kesemua daerah, perpustakaan maupun vihara ? buat apa ?

4. mohon masukan dan bagaimana memajukan agama Buddhist di Indonesia ini ?
5. adakah cara lain yg lebih baik dari pada mengirim bukut2 tsb secara gratis (SUTTA-MINDED) ?
6. apakah dgn mengirim banyak buku2 DC PRESS, maka umat Buddhist akan menjadi tambah Sutta-minded ?
7. bagaimana DC Press bisa bekerja lebih keras lagi, sehingga semua buku2 yg akan dikirim sudah dibuktikan dulu kebenarannya ?
8. bagaimana master sunya dapat membantu dalam point no. 7 ?

9. dari manakah anda belajar 4 kebenaran mulia ? dari sutta ? dari buku2 ? dari meditas...tiba2 mucul ? dari twiter ?


contoh pengiriman DC Press 2011: ShowHide


Laporan Project 6 - Samyutta Nikaya

Vipassana Graha
2 set buku
20 Maret 2011

Perpustakaan Wisma KusalaCitta
2 Set
23 Maret 2011

Perpustakaan Vihara Siripada
2 Set
26 Maret 2011

Vihara Vimala dharma - Dago Bandung
Ko Hay li - Bandung
3 set buku
29 Maret 2011

Perpus VVD
2 set
29 Maret 2011

Romo Cunda
1 set
29 Maret 2011

Vihara Punna Karya - Curug
2 Set
27 Maret 2011

Romo Pandita dr. Indra Dharma Hidayat
1 Set
27 Maret 2011

--- dan banyak lagi yg tidak di list disini...


Mohon dijawab pertanyaan diatas dgn singkat, jelas dan padat,,,, sehingga member2 disini tidak terperosok kedalam kubangan sutta-minded.... dan terima kasih banyak, master sunya memberikan masukan yg MENARIK SEKALI pagi ini...

 _/\_ :P :P

sunya: buku-buku yang bahkan belum Anda buktikan


Bagi Anda penting?

Bagi saya malah bukan apa-apa. (apakah utk level master sunya, sutta bukan apa2 lagi)

Memangnya apa pentingnya kosong dan isi? Boleh dijelaskan?  :-?
« Last Edit: 17 December 2012, 07:32:06 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Sutta-minded,.... (mohon jaga ucapan anda!)
« Reply #194 on: 17 December 2012, 07:39:50 AM »
Adakah yang mengatakan begitu? Bukankah Anda sendiri yang berpersepsi demikian.

Sutta-minded itu maknanya Anda terlalu menitikberatkan pembelajaran tekstual, yang bahkan di Kalama Sutta sendiri sudah dikatakan; jangan percaya hanya karena desas-desus, kata kitab suci, kata orang yang dihormati/dijunjung, dst.

Jadi ketika Anda mencoba membawa berbagai ayat, buku kecil, tulisan orang terkenal, sutta dsb, mengecilkan unsur ehipassiko, maka sudah saatnya saya mengatakan: Sutta-Minded.

 _/\_

Coba lagi ya...  :)
menjadi menarik sekali, karna master sunya ini kali mengQUOTE sesuatu dari Kalama Sutta

ohhh cumi baru taoo kalau master senang juga mengintip-intip di sutta (Kalama Sutta)... hahaha .....

1, Bagaimana seorang guru mengatakan buat apa baca2 sutta tsb,
    tapi barusan berselang beberapa menit...
    sang guru malah meng QUOTE sesuatu dari sutta.
    Bukankah ini suatu kontradiksi ? akau guru boleh berbuat sesuka hati, murid cuma bengong ?
« Last Edit: 17 December 2012, 07:45:29 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018