//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?  (Read 17317 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #15 on: 07 February 2011, 07:03:08 PM »
Wah, kebetulan waktu Pa Auk Sayadaw Dhammadesana di Dharma Sukha, ada diceritain tentang rupa kalapa. Setau saya, mesti mesuk jhana trus kluar baru bisa liat, bener ga ?

Betul bro.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #16 on: 07 February 2011, 07:09:26 PM »
Sebenarnya itu fase sebelum kita mendapatkan  Nama_Rupa Pariccheda Nyana (pengetahuan membedakan jasmani dan batin).
Kebetulan saat di bali Paauk sayadaw membabarkan Dhamma dalam kelompok kecil hanya 11 orang saja. Beliau hanya mengatakan stepnya samatha selesai baru kemudian nama dan rupa diselesaikan .  Dan Sayalay Dipankara dan murid lainnya Sayadaw U aganna mengatakan bahwa setelah bisa melihat rupa kalapa ini baru bisa disebut vipasana sebenarnya. Yang pasti samatha vipasana berjalan seiring dan sejalan saling mendukung

Melihat disini bisa melihat pula unsur yang menyebabkan kalapa ini. salah satu contohnya rupa kalapa yang disebabkan karena kamma disebut kammajakalapa, bila disebabkan citta disebut cittajakalapa.-----> sepertinya ini ada di Abhidhamma cmiiw ternyata memang benar hal tersebut dapat dialami dan dilihat. Untuk advancenya nanti untuk melihat kelahiran lalu dan akan datang dan kelahiran sekarang (tapi ngak bisa jelasin detilnya banyak istilah teknisnya) dan relevansinya dengan paticasamupada dan penembusan 4 KM dst.

Metta.

Apakah melihat masa lampau itu mutlak untuk mencapai pencerahan ?

Bagaimana dengan direct vipassana ?

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #17 on: 07 February 2011, 07:24:04 PM »
jadi lebih detil dari mikroskop elektron? itu terlihat di pikiran?bentuknya bulat?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #18 on: 07 February 2011, 07:42:52 PM »
Quote
by rooney
Apakah melihat masa lampau itu mutlak untuk mencapai pencerahan ?

Bagaimana dengan direct vipassana ?

Secara paticasampupada harusnya memang demikian. Mengapa karena kelahiran lalu, kelahiran sekarang dan akan datang berhubungan dengan sebab akibat  dan dilihat secara berurutan dan terbalik. Jadi ini ada hubungannya dengan 4 km untuk diri sendiri yang harus dilihat sendiri kenapa bisa begini dan begitu walaupun secara umum maknanya sama tapi sebab akibatnya lain satu orang dengan yang lain berbeda. Jika avijja benar2 hilang kita tidak akan melihat kita akan terlahir dialam apapun juga. Ini semua akan jelas. Hanya banyak jebakan batmannya  ;D

 Yang saya ketahui ada seorang Bhikkhu di myanmar berlatih direct vipasana bisa melihat kehidupan lampaunya dan diyakini sebagai arahat .   Untuk lebih pastinya silakan tanya yang ahli direct vipasana.


Quote
jadi lebih detil dari mikroskop elektron? itu terlihat di pikiran?bentuknya bulat?

Ya.
Ya dengan mata batin
bentuknya lihat sendiri , daripada spekulasi  ;D

« Last Edit: 07 February 2011, 07:47:28 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #19 on: 07 February 2011, 08:24:40 PM »
Secara paticasampupada harusnya memang demikian. Mengapa karena kelahiran lalu, kelahiran sekarang dan akan datang berhubungan dengan sebab akibat  dan dilihat secara berurutan dan terbalik. Jadi ini ada hubungannya dengan 4 km untuk diri sendiri yang harus dilihat sendiri kenapa bisa begini dan begitu walaupun secara umum maknanya sama tapi sebab akibatnya lain satu orang dengan yang lain berbeda. Jika avijja benar2 hilang kita tidak akan melihat kita akan terlahir dialam apapun juga. Ini semua akan jelas. Hanya banyak jebakan batmannya  ;D

 Yang saya ketahui ada seorang Bhikkhu di myanmar berlatih direct vipasana bisa melihat kehidupan lampaunya dan diyakini sebagai arahat .   Untuk lebih pastinya silakan tanya yang ahli direct vipasana.


Ya.
Ya dengan mata batin
bentuknya lihat sendiri , daripada spekulasi  ;D

Apakah patticasamupada berhubungan dengan 3 kehidupan (past, present, future) atau paticcasamupada itu berfokus pada kehidupan saat ini ? Bukankah untuk sang Buddha, permasalahannya bukan ada pada masa lalu atau masa depan, tetapi saat ini bukan ? Sorry ya agak OOT  ;D

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #20 on: 07 February 2011, 08:30:27 PM »
^
^

tumimbal lahir kan berdasarkan paticcasamupada jg.. :P

untuk mengatasi tumimbal lahir buddha menjelaskan paticcasamupada secara terbalik
untuk menjelaskan ttg penyebab kelahiran, buddha menjelaskan paticcsampudda secara berurutan
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #21 on: 07 February 2011, 08:57:53 PM »
^
^

tumimbal lahir kan berdasarkan paticcasamupada jg.. :P

untuk mengatasi tumimbal lahir buddha menjelaskan paticcasamupada secara terbalik
untuk menjelaskan ttg penyebab kelahiran, buddha menjelaskan paticcsampudda secara berurutan

Mungkin kalo mengikuti komentar, memang dijelaskan bahwa patticasamupada itu tentang past lives, present, future. Tapi, kalo saya agak condong bahwa patticasamupada sebenarnya berfokus ke saat ini, menjelaskan avijja yang ada pada momen-momen sebelumnya (last moment) mengkondisikan adanya nama-rupa pada saat ini. Kemudian terjadi kontak, perasaan, keinginan, kemelekatan, identifikasi (diri) sehingga mengkodisikan kembali avijja untuk momen-momen berikutnya yang hanya dialami oleh "diri"

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #22 on: 13 February 2011, 09:18:47 AM »
sebenarnya wa sedang memfokus kan latihan samantha bhavana. apakah wajar dapat merasakan tubuh misal nya contoh di atas ada menyebut kan peredaran darah ( merasakan darah mengalir, kulit bernafas, badan bergetar ( organ organ bergetar dan bernada/ bersuara)). masalah nya kadang getaran sangat kuat sampai di kira gempa setelah diperhatikan baru sadar cuma badan bergetar natural saja.
« Last Edit: 13 February 2011, 09:26:57 AM by daimond »

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #23 on: 13 February 2011, 09:32:45 AM »
sebenarnya wa sedang memfokus kan latihan samantha bhavana. apakah wajar dapat merasakan tubuh misal nya contoh di atas ada menyebut kan peredaran darah ( merasakan darah mengalir, kulit bernafas, badan bergetar ( organ organ bergetar dan bernada/ bersuara)). masalah nya kadang getaran sangat kuat sampai di kira gempa setelah diperhatikan baru sadar cuma badan bergetar natural saja.

Masih wajar itu, sepertinya harus ngucapin selamat untuk bro daimond, biasanya  gejala demikian muncul sewaktu batin dan badan jasmani sedang mengarah ke keseimbangan.

Setahu yg pernah saya alami dan pelajari, keadaan demikian adalah PROSES.

Proses kepada apa?

Proses badan jasmani ini menuju KESEIMBANGAN unsur2 dalam tubuh (air, api, tanah dan angin). Manusia terdiri dari batin dan jasmani, nah unsur pembentuk jasmani pada manusia adalah 4 unsur ini yaitu air, api, tanah dan angin. Umumnya setiap orang lemah terhadap satu atau dua unsur diatas, atau kadang2 ada unsur yg terlalu dominan.
Nah, pada saat meditasi, ketika badan jasmani ini berusaha menyeimbangkan ke-4 unsur ini akan muncul gejala2 seperti berikut:
- Unsur tanah : badan terasa kaku, badan terasa lemas, badan terasa membesar/mengecil, badan merasa sakit.
- Unsur air : keringat berlebihan, air ludah tidak terkontrol, perasaan selalu ingin buang air kecil.
- Unsur api : badan terasa sangat panas atau kedinginan
- Unsur angin : badan bergerak tidak terkontrol, badan serasa berputar2, badan merasa ringan seakan melayang.

Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #24 on: 13 February 2011, 09:38:45 AM »
^
^
kalo badan terasa sejuk (aka: dingin) dan merasa tubuh agak ringan..itu maksudnya gmn?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #25 on: 13 February 2011, 09:44:11 AM »
badan terasa dingin seperti di ruangan AC, padahal sekeliling lingkungannya panas

tubuh merasa ringan seperti tidak berbobot, mau melayang.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #26 on: 13 February 2011, 09:47:51 AM »
badan terasa dingin seperti di ruangan AC, padahal sekeliling lingkungannya panas

tubuh merasa ringan seperti tidak berbobot, mau melayang.

iya seperti ada AC gitu...sejuk banget..jd smeua tubuh jd sejuk
bukan seperti mau melayang seh...jadi kerasa ringan tapi masih ada bobot gt..itu mksdnya apa ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #27 on: 13 February 2011, 09:50:35 AM »
ringan seperti kalo disuruh lompat 3 meter, pasti mampu gitu kan?
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #28 on: 13 February 2011, 09:54:22 AM »
ringan seperti kalo disuruh lompat 3 meter, pasti mampu gitu kan?

kagak yakin jg 3 meter ;D
wkwkw..

misal tubuh nya bobotnya 100 kg jadi berkurang jadi 80 kg...perumpaannya spt itu..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Perlukah Melihat rupa kalapa dalam vipasana?
« Reply #29 on: 13 February 2011, 02:49:26 PM »
kagak yakin jg 3 meter ;D
wkwkw..

misal tubuh nya bobotnya 100 kg jadi berkurang jadi 80 kg...perumpaannya spt itu..

Yah, lebih kurang mendekati seperti itu.

Pada intinya nanti setelah 4 unsur dalam tubuh ini menjadi seimbang, maka tubuh akan menjadi tenang dan gampang dikendalikan, sehingga sewaktu tubuh ini diajak untuk meditasi 1-2 jam, akan dengan gampangnya mempertahankan postur tubuh ini tanpa bergerak.

Apalagi bila mampu mengatasi 4 unsur pembentuk rupa ini sampai tahap tanpa rupa (arupa), badan ini akan lebih enak lagi didiamkan berlama-lama bermeditasi tanpa terganggu.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan