//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali  (Read 204202 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #675 on: 24 December 2011, 08:01:39 PM »
menurut kang asep yg menyatakan bahwa "jika buddha ada di mana-mana, berarti "tidak ada tempat lain" untuk mengambil buddha yang ditambahkan ke tempat yang berbeda. seandainyapun bisa diambil di masukan ke pada sutu tempat, karena sumber mengambil dan menuangkannya adalh sama, maka tidak bisa bertambah maupun berkurang.

jika buddha ada di "mana-mana" dan ada di dalam minuman keras, itu berarti di ketika minuman keras di dalam botol itu diminum, buddha tidak berpindah, melainkan masih ada di dalam botol. karena "dalam botol" tersebut merupakan bagian dari "mana-mana"."

apa arti kata Buddha di sini?

arti kata buddha menurut siapa dulu, menurut sutta, atau menurut si pembuat pernyataan?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #676 on: 24 December 2011, 08:02:53 PM »
arti kata buddha menurut siapa? menurut sutta, atau menurut orang yang membuat pernyataan?

jika menurut sutta, dapat dilihat di dalam sutta. jika menurut orang yang membuat pernyataan, silahkan ditanyakan kepada si pembuat pernyataan. belum tentu dia bermaksud menyebutkan buddha sebagaimana yang dimaksud sutta.

kita menggunakan bahasa yg sama di sini, perlukah kita menanyakan apa maksud dari suatu kata umum yg dilontarkan seseorang? perlukah saya bertanya apa makna "sutta" dalam kalimat anda?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #677 on: 24 December 2011, 08:05:08 PM »
ada dimana-mana, tidak berarti "banyak". siapa yang membuat pernyaaan itu? maka dialah yang lebih tau persis makna dari "mana-mana". ketika seekor ikan berada di dalam aquarium, kemanapun ia pergi yang ia selalu menyentuh air. maka ia menyebut "air ada di mana-mana", padahal air itu tidak terlalu banyak. si ikan hanya bermaksud menyatakan ke atas, kebawah, ke depan, belakang, kiri atau kanan, dia tidak bisa lepas dari air, maka dia sebut "air ada di mana-mana".

jika ikan dalam aquarium itu beratnya 1kg, kemudian ia meminum air seteguk yg beratnya setara dengan 1gram, berapakah berat ikan itu sekarang?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #678 on: 24 December 2011, 08:06:52 PM »
kita menggunakan bahasa yg sama di sini, perlukah kita menanyakan apa maksud dari suatu kata umum yg dilontarkan seseorang? perlukah saya bertanya apa makna "sutta" dalam kalimat anda?

tanyakan, apabila merasa perlu untuk menanyakan. tidak perlu tanyakan, apabila merasa tidak perlu. yang terpenting, jangan paksa orang lain untuk menjawab, apabila ia tidak ingin menjawab. orang mempunyai hak menyatakan pendapat atau diam. dan apalagi mendesak orang lain menjawab sesuai dengan yang kita inginkan.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #679 on: 24 December 2011, 08:07:04 PM »
arti kata buddha menurut siapa dulu, menurut sutta, atau menurut si pembuat pernyataan?
ke 2 kalinya..menurut anda yg memakai nama kang asep, saat menyatakan "jika buddha ada di mana-mana, berarti "tidak ada tempat lain" untuk mengambil buddha yang ditambahkan ke tempat yang berbeda. seandainyapun bisa diambil di masukan ke pada sutu tempat, karena sumber mengambil dan menuangkannya adalh sama, maka tidak bisa bertambah maupun berkurang.

jika buddha ada di "mana-mana" dan ada di dalam minuman keras, itu berarti di ketika minuman keras di dalam botol itu diminum, buddha tidak berpindah, melainkan masih ada di dalam botol. karena "dalam botol" tersebut merupakan bagian dari "mana-mana"."

bukan menurut indra, bukan menurut choa.. tp menurut anda, saat anda memakai kata Buddha tsb.
...

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #680 on: 24 December 2011, 08:10:38 PM »
jika ikan dalam aquarium itu beratnya 1kg, kemudian ia meminum air seteguk yg beratnya setara dengan 1gram, berapakah berat ikan itu sekarang?

pesan dari contoh tersebut adalah bahwa pengertian "mana-mana" itu mengandung berbagai kemungkinan, salah satu kemungkinannya adalah sebagaimana yang dimaksud dengan si ikan. jadi, dari sebuah contoh itu, ambil "apa pesannya". jika tidak, maka kita bisa terjebak kepada persoalan lain yang pesannya tidak disampaikan oleh pesan tersebut.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #681 on: 24 December 2011, 08:12:04 PM »
tanyakan, apabila merasa perlu untuk menanyakan. tidak perlu tanyakan, apabila merasa tidak perlu. yang terpenting, jangan paksa orang lain untuk menjawab, apabila ia tidak ingin menjawab. orang mempunyai hak menyatakan pendapat atau diam. dan apalagi mendesak orang lain menjawab sesuai dengan yang kita inginkan.

untuk kata umum "Buddha" saya merasa tidak ada yg perlu ditanyakan, ini adalah forum Buddhis, semua member cukup memahami kata ini, jika ada member yg mungkin bukan Buddhis dan merasa asing dengan kata ini, maka ialah yg seharusnya bertanya.

dan sekali lagi, ini adalah forum, setiap member berhak bertanya, dan orang yg ditanya pun berhak diam, tapi jika ia memang tidak ingin menjawab, ia boleh mengatakan "saya tidak ingin menjawab pertanyaan ini", agar tidak berulang2 ditanyakan. selama ia tidak berkata begitu, penanya mungkin beranggapan bahwa mungkin saja pertanyaannya terlewatkan dan tidak terbaca, sehingga ia mengulangi lagi pertanyaannya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #682 on: 24 December 2011, 08:13:40 PM »
pesan dari contoh tersebut adalah bahwa pengertian "mana-mana" itu mengandung berbagai kemungkinan, salah satu kemungkinannya adalah sebagaimana yang dimaksud dengan si ikan. jadi, dari sebuah contoh itu, ambil "apa pesannya". jika tidak, maka kita bisa terjebak kepada persoalan lain yang pesannya tidak disampaikan oleh pesan tersebut.

anda lihat sendiri kan? anda cukup menjawab dengan "saya tidak ingin menjawab pertanyaan itu", tapi karena anda tidak berkata begitu, maka saya terpaksa mengulangi lagi pertanyaan saya, karena saya membutuhkan jawaban dari anda.

"jika ikan dalam aquarium itu beratnya 1kg, kemudian ia meminum air seteguk yg beratnya setara dengan 1gram, berapakah berat ikan itu sekarang?"

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #683 on: 24 December 2011, 08:14:16 PM »
+grp send :D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #684 on: 24 December 2011, 08:16:30 PM »
ke 2 kalinya..menurut anda yg memakai nama kang asep, saat menyatakan "jika buddha ada di mana-mana, berarti "tidak ada tempat lain" untuk mengambil buddha yang ditambahkan ke tempat yang berbeda. seandainyapun bisa diambil di masukan ke pada sutu tempat, karena sumber mengambil dan menuangkannya adalh sama, maka tidak bisa bertambah maupun berkurang.

jika buddha ada di "mana-mana" dan ada di dalam minuman keras, itu berarti di ketika minuman keras di dalam botol itu diminum, buddha tidak berpindah, melainkan masih ada di dalam botol. karena "dalam botol" tersebut merupakan bagian dari "mana-mana"."

bukan menurut indra, bukan menurut choa.. tp menurut anda, saat anda memakai kata Buddha tsb.

buddha yang dimaksudkan di sini adalah buddha yang katanya "ada di mana-mana".

untuk menguji benar tidaknya "Buddha tersebut ada di mana-mana", seseorang telah mengujinya dengan membuat sebuah kesimpulan "kalau begitu, seseorang yang menenggak minuman keras, buddha akan bertambah?" sebelum dia bertanya kepada yang membuat pernyataan "apa artinya buddha" dan "apa artinya mana-mana".

tetapi, apapun pengertian yang mereka berdua maksud, yaitu yang dimaksud oleh si pembuat pernyataan dan si penguji pernyataan, maka yang dipermasalahkan selanjutnya bukanlah makna dari buddha atau makna dari "mana-mana", melainkan cara penarikan kesimpulan yang misterius. kemudian dipertanyakan, bagaimana kesimpulan seperti itu bisa terjadi?

jadi, pengertian buddha yang saya maksud adaalah "apapun yang dimaksud oleh mereka berdua".

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #685 on: 24 December 2011, 08:17:03 PM »
baiklah!

orang yang harus mengakui bersalah, adalah orang yang sudah tau bahwa dirinya bersalah. apakah kita tau, bahwa dia mengetahui dirinya bersalah?

bila seseorang bersalah, yang tidak mengetahui dirinya bersalah, tapi di desak untuk mengakui dirinya bersalah, tentu orang itu tidak akan mau, dan akan merasa dipaksa untuk membohongi dirinya sendiri. maka apalagi bila sebenarnya orang itu tidak bersalah.

Sdr. Asep, setiap awal, saya selalu memberikan 2 pilihan kepada yang seseorang, untuk tetap pada pandangannya dengan resiko-resikonya atau mengubah pandangannya dengan resiko-resikonya. Ini berarti saya memberikan kesempatan ia untuk mengetahui kesalahannya, apalagi yang bersangkutan sendiri yang ingin ditunjukkan kesalahannya. Mendesak seseorang kadang diperlukan untuk melihat lebih dalam. Dan anda tidak perlu khawatir mengenai hal mendesak ini.

Quote
mari persoalan itu diuraikan secara bertahap.

Jika orang meminum-minuman keras, maka buddha bertambah pada dirinya.

kalimat tersebut sebenarnya terdiri dari dua proposisi, yaitu :

pertama : buddha bertambah pada diri orang
kedua : orang meminum-minuman keras.

dipermudah

orang itu adalah yang bertambah buddha pada dirinya
orang itu menimum-minuman keras

dihubungkan,


orang itu adalah yang bertambah buddha pada dirinya, karena orang itu meminum-minum keras. Jadi, setiap yang meminum-minuman keras itu bertambah budha pada dirinya.


minuman keras yang diminum itu menambah buddha pada diri seseorang. benar?

karena minum-minuman keras yang diminum itu adalah mengandung buddha. benar ?

pertanyaan  terakhir : apakah setiap yang mengandung buddha itu menambah buddha pada diri seseorang?

jawaban dari pertanyaan terakhir itulah yang merupakan premi tersembunyi. keberhasilan menemukan jawaban tersebut berarti keberhasilan menemukan nilai apakah kesimpulan tadi benar atau tidak. sedangkan kegagalan menemukan jawaban tersebut berarti kegagalan menemukan nilai pada kesimpulan.

Ketiga jawabannya Ya Sdr. Asep. Mengapa? Karena jawaban: Tidak, merupakan jawaban yang tidak mengandung kebenaran. Perumpamaan telah saya berikan.

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #686 on: 24 December 2011, 08:18:15 PM »
ketika si murid memberi jawaban bahwa dirinya telah mencapai jhanaI, itu sekedar memberikan sebuah jawaban dari pertanyaan gurunya. dan seseorang akan menjawab sesuai dengan apa yang diketahui dan diyakininya. dia tidak bisa menjawab sesuai dengan yang diketahui dan diyakini oleh orang lain. ketka si murid menjawab, "saya telah mencapai jhanaI" itu dalam arti, "menurut guru pertama" dan "menurut apa yang telah diyakininya" adapun menurut guru kedua "itu tidak diketahui secara pasti". oleh karena itu ketika ditanya, "apakah hal itu benar ata salah?" maka si murid menjawab "tidak tau pasti" (benar atau salahnya dalam pandangan guru kedua).

lalu bagaimana jawaban sederhana itu menjadi tampak angker dengan ditaburkan kepadanya sebutan "sesumbar" ?

Sdr. Asep, sesumbar karena ia langsung menyatakan dirinya telah mencapai Jhana 1 sehingga guru kedua menanyakan dasarnya apa. Sesumbar, karena berdasarkan keyakianan sendiri dan satu petunjuk (guru) didukung dengan minimnya kerendahan hati. Orang yang tidak biasa dengan kerendahan hati maka ia akan mudah untuk sesumbar meskipun kemudian ia menyadarinya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #687 on: 24 December 2011, 08:23:03 PM »
Ketiga jawabannya Ya Sdr. Asep. Mengapa? Karena jawaban: Tidak, merupakan jawaban yang tidak mengandung kebenaran. Perumpamaan telah saya berikan.

Thanks


kalau semua jawabannya "ya" berarti benar bahwa buddha itu menbamah buddha pada diri seseorang. tapi, dari mana kita mengetahui dengan benar bahwa "setiap yang mengandung buddha itu menambah buddha?"

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #688 on: 24 December 2011, 08:24:47 PM »
kang asep..apakah anda mengetahui apa yg mereka ber dua maksudkan?? klo iya.. boleh beritau apa Buddha yg di maksud ?? klo tidak cuekin aja

atau kah aku gagal menangkap pernyataan kang asep , bahwa menurut kang asep Buddha adalah apapun yg dimaksud oleh mereka berdua ...

choa memelintir kata Buddha..bahwa Buddha ada dimana2.. coba kalian ber 2 ga usah ikut2 lah.... sebaliknya tanya dia Buddha itu apa? ada kemungkinan dia salah mengerti Buddha itu apa... dan menganggap semua mahluk dan benda adalah Buddha..dan mungkin dirinya juga.. sehingga dia membuat pernyataan Buddha ada dimana2.
klo demikian gak heran klo dia menganggap dirinya juga Buddha ( dikarenakan dia tidak mengerti arti kata Buddha), yg ngerti tolong sadar...
...

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #689 on: 24 December 2011, 08:29:37 PM »
kang asep..apakah anda mengetahui apa yg mereka ber dua maksudkan?? klo iya.. boleh beritau apa Buddha yg di maksud ?? klo tidak cuekin aja

mereka belum menjelaskan, apa makna Buddha yang mereka maksudkan. untuk mengetahuinya, silahkan bertanya kepada yang bersangkutan.

yang jelas, yang satu telah menyatakan (katanya) "Buddha ada di mana-mana"

sedangkan yang lainnya tampak tidak setuju dengan pernyataan itu.

kemudian yang dipersoalkan adalah "atas dasar apa ketidak setujuan itu?"

lalu ditemukanlah bahwa ketidak setujuan itu terjadi atas dasar "asumsi" dan "kesimpulan" orang yang tidak setuju tersebut.

tapi, cara penyimpulan itu tampak aneh, misteri, mengapa bisa disimpulkan seperti itu. inilah yang ingin diperjelas dalam masalah ini. jadi, persoalan utamanya tidak terletak pada "Makna buddha" yang mereka maksud, tapi bagaimana suatu kesimpulan bisa terjadi.

Quote
atau kah aku gagal menangkap pernyataan kang asep , bahwa menurut kang asep Buddha adalah apapun yg dimaksud oleh mereka berdua ...

tidak gagal. itu benar.


 

anything