//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajaran Yang Sehat  (Read 11346 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Ajaran Yang Sehat
« Reply #30 on: 02 September 2011, 11:10:14 PM »
:)

maksudnya koko Pikochan-chan buat jurnal pribadi gimana toh?


 _/\_

:) Ya semacam tempat curhat/sharing sesuatu…..pokoknya yg Meme Yi FanG rasa perlu diposting :)


:) Posisinnya ada di tabel Topik Buddhisme, judulnnya: ”Child Boards: Jurnal Pribadi” di bawah topik Pengalaman Pribadi  silakan ditengok² dulu ;)


_/\_ sy pamit dl ya MeYiFanG yg kindfull, siYuegen……..

_/\_ SSBS

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Ajaran Yang Sehat
« Reply #31 on: 03 September 2011, 02:56:30 PM »
Bab 8
Rahula yang Mulia

Pangeran Rahula sangatlah baik. Dia adalah anak tunggal pangeran Sidharta dan ratu Yasodhara. Segera setelah pangeran Sidharta menjadi pertapa, maka Rahula hidup bersama ibunya. Sang ibu menceritakan kisah hebat tentang ayahnya. Rahula kecil berharap akan bertemu dengan sang ayah suatu kali.

Hari  berganti bulan, bulan berganti tahun. Ketika pertapa Sidharta menjadi Buddha, ia mengunjungi kerajaannya, Kapilawasthu. Buddha mengunjungi tempat asalnya bersama dengan ribuan biksu. Mereka berjalan perlahan sepanjang jalan dengan cara yang damai, wibawa, dan tenang.

Ratu Yasodara dan anaknya Rahula berada di atas istana mereka. Mereka menatap para Buddha. Ratu Yasodhara memberitahu Rahula kecil:

“Anakku tersayang.
Pertapa hebat itu.
Yang berjalan dengan damai, dengan ribuan biksu, adalah ayahmu.
Pergi dan mintalah warisanmu padanya.”

Pangeran Rahula sangat berbahagia. Dia berlari kearah Buddha. Dia memegang tangan Buddha dan berkata:

“Ayah, mana warisan untukku?”

Buddha tersenyum dan berkata: “Ikutlah denganku, aku akan memberikan warisanku padamu.”
Rahula kecil pergi ke wihara bersama Buddha. Dia sangat bahagia berjalan bersama Buddha dan berkata:

“Ayah,
Ayah sangat baik.
Ayah sangat manis.
Bahkan bayangan ayah membuatku bahagia.
Aku ingin tinggal bersama ayah.”

Buddha meminta Yang Mulia Sariputta untuk menerima Rahula. Yang Mulia Rahula sangat tampan dan bersahabat dengan semua orang. Dia bangun pagi-pagi sekali, menggosok gigi, mandi sendiri, lalu menyapu lantai wihara.

Dia sangat baik terhadap semua orang. Dia selalu berbicara dengan kata-kata lembut dan baik. Semua biksu menyukainya. Biksu kecil Rahula dikenal semua orang disebabkan perilaku dan sifat baiknya.

Yang Mulia Rahula mematuhi semua yang lebih tua dengan sangat hormat. Setiap pagi, setelah membersihkan lantai wihara dia memungut pasir dan melemparkannya ke langit sambil berkata:

“Semoga aku menerima nasehat dari orang-orang yang lebih tua sebanyak butiran pasir di tangan ini.”
Rahula kecil adalah biksu yang sangat bersemangat. Dia diberi petunjuk oleh Buddha dan bermeditasi. Pada akhirya, dia menjadi Arahat.

Penting Diperhatikan
   Patuhi kedua orang tuamu dan para guru. Dengarkanlah mereka dengan penuh hormat.
   Ikuti saran yang baik dari orang-orang yang lebih tua. Dengan begitu akan membantumu menjadi manusia yang berguna.
   Jangan jadi pemalas. Bangunlah pagi-pagi sekali, dan bersihkan sekelilingmu.[/
color]

 _/\_
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Ajaran Yang Sehat
« Reply #32 on: 03 September 2011, 03:45:56 PM »
Bab 9
Triratna

Buddha,
Orang terbaik yang pernah ada dalam sejarah manusia.
Sangat lembut, sangat tenang, dan sangat penuh kedamaian.
Tidak ada batasan kasihnya terhadap semua makhluk hidup.

Orang terbijak di dunia ini.
Jasa kebaikanmu tidak terukur.
Guruku.
Pembimbingku.
Buddha, aku ikuti jalamu.

“Buddham Saranam Gacchami”

Buddha,
Selama empat puluh lima tahun mengajar kami.
Bagaimana cara menghindari kejahatan dan menumbuhkan kebaikan.
Bagaimana menjadi berbudi, baik, terpelajar, dan bijaksana.
Jalan pembebasan dan kesucian.

Buddha,
Aku berjanji mengikuti jalan-Mu.
Melaksanakan yang Buddha ajarkan.
Ajaran-Mu adalah petunjuk hidupku.

“Dhammam Saranam gacchami”

Para Guru yang Terhormat,
Anda adalah kekuatan Buddha yang hidup.
Berkhotbah dan mengajar.
Menulis dan membaca parrita.
Menyebarkan Dharma.
Menunjukkan jalan yang benar.
Menjadi contoh bagi orang lain.
Menyemangati orang lain.
Agar mengikuti jalan yang benar.

Para Guru yang Terhormat,
Anda adalah contoh hidup bagi kami.
Aku menjadikanmu pembimbingku.
Aku akan mengikuti jalan yang tepat di bawah bimbinganmu.

“Sangham Saranam Gacchami”


Penting Diperhatikan

-Jika kamu berlindung pada Triratna dan mematuhinya, maka kamu akan menjadi anak yang bijaksana dan baik.
-Menjadi pengikut Buddha berarti berlindung pada Triratna, dan dengan tulus mengikuti jalan kebajikan.
-Hindari kejahatan. Tumbuhkan kebaikan. Bersihkan pikiran. Kamu akan menjadi pengikut Buddha.

 _/\_
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Ajaran Yang Sehat
« Reply #33 on: 10 September 2011, 05:51:38 PM »
Bab 5
Rawatlah kedua orang tuamu

Di jaman dulu, ada seorang petani di perkampungan yang jauh sekali. Dia bekerja keras dan menjaga padi di sawahnya. Petani sangat bahagia melihat tanaman padinya tumbuh. Dia memberikan air dan pupuk yang cukup.
Waktu berlalu. Padi di sawahnya mulai merunduk karena beratnya biji padi yang berwarna kuning keemasan. Ketika matahari bersinar di pagi hari, padi itu terlihat sangat cantik. Sekelompok burung beo biasa mendatangi sawah dan memakan padi itu. Mereka datang setiap hari.
Setiap pagi, petani itu juga datang ke sawahnya. Ketika burung-burung beo hinggap di sawah, dia bertepuk tangan keras sambil berteriak mengusir mereka. Namun, tidak lama kemudian mereka akan kembali lagi. Petani memperhatikan bahwa salah seekor burung tidak hanya memakan padi, tetapi juga membawa satu batang padi ketika terbang pulang.

Petani nampak marah. Dia harus bekerja keras untuk menanam padi, tetapi burung-burung hanya datang dan memakannya. Petani itu memikirkan satu cara untuk memberi pelajaran kepada burung beo yang membawa padinya. Esok hari, petani memasang jebakan dan bersembunyi di balik semak-semak serta menunggu.
Di hari itu, burung-burung kembali datang ke sawah. Namun, mereka tidak melihat sang petani. Mereka tampak sangat bahagia. Tanpa takut mereka turun ke sawah dan mulai makan. Petani menunggu dengan sabar hingga si burung beo yang mencuri padinya mendekati jebakan. Begitu dekat, petani menangkap burung di dalam jebakan.
Semua burung lainnya terbang menjauh, dan menunggu di ranting pepohonan. Mereka khawatir dengan kawan mereka, serta menangis sedih. Petani keluar dari semak-semak dan menangkap pencuri padi itu.

“burung-burung lainnya datang ke sawah ini dan setelah makan mereka pergi. Sementara kamu ini tidak hanya makan, tetapi juga masih membawa padi pulang,” kata petani sambil marah.
“Tuan. Ibu dan ayahku sudah sangat tua. Mereka sangat lemah. Mereka tidak dapat terbang dari sarang. Aku adalah anak mereka satu-satunya. Aku merawat kedua orang tuaku. Aku mengambil satu batang setiap hari untuk memberi makan kedua orang tuaku,” burung beo yang tulus itu menjawab.

Mendengar cerita burung itu, sang petani merasa bersalah. Dia sangat bahagia, karena beo itu merawat kedua orangtuanya dengan baik.

“kamu adalah anak yang sangat baik. Aku akan memberikan separuh padiku untukmu. Rawatlah kedua orang tuamu dengan sebaiknya,” kata petani itu sambil melepaskan beo itu.
Si beo yang baik itu sangat berterima kasih kepada sang petani, dan terbang kembali berama kawan-kawannya.

[Salikedara Jatakaya]

Penting diperhatikan
•   Orangtua bersusah payah membesarkanmu. Rawatah kedua orangtuamu tatkala mereka tua.
[Brahmati matapitaro- Brahma penciptamu adalah ibu dan bapakmu.
Kamu berhutang kehidupan pada mereka-Anguttara Nikaya]
•   Jika kamu menjadi anak yang baik, maka semua orang akan mencintaimu dan melindungimu tatkala kamu dalam bahaya.
•   Jadilah anak yang murah hati. Bantulah orang yang membutuhkan dan orang miskin.

[Danan ca dhammacariyaca – Natakanan ca sangaho- Murah hati, perilaku yang berbudi, serta memberikan bantuan kepada saudara adalah berkat bagi kehidupanmu-Mangala Sutta]


Berkaitan dgn topic Orang tua, ada baiknnya jika Meme Yi Fang mencoba utk menonton program tayangan “Ibu” di Trans_tv (Senin-Jumat 10:30 Wib). Film tersebut memiliki pesan moral ttg perjuangan Seorang Mama yg berusaha mencari nafkah bg FamilNya (mencerminkan sikap teladan Kartini). Semoga dpt bermanfaat bg perkembangan moralitas&spiritual Meme Yi Fang.

SiYuegen…

_/\_ SSBS