//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Air Mata Buddha Untuk Mara  (Read 6988 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Aryacetana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Buddhist KTP (Kritis, To-the-Point)
Air Mata Buddha Untuk Mara
« on: 29 November 2010, 07:30:39 AM »
AIR MATA SANG BUDDHA

(PERCAKAPAN ANTARA BUDDHA DAN MARA)

Guru Agung Sakyamuni Buddha selama masih berada di dunia ini telah membabarkan DharmaNya selama 49 tahun. Begitu banyak makhluk-makhluk yang berjodoh dan berkondisi sudah masak telah diajarkan berbagai Dharma luhur untuk membebaskan diri dari siklus tumimbal lahir.

Sang Mara melihat Sakyamuni Buddha sudah menolong begitu banyak makhluk, hatinya tidak tenang, ia mendatangi untuk melihat Buddha, memohon Buddha segera memasuki Nirvana. “Kamu sudah menolong banyak orang, sudah saatnya memasuki Nirvana.”

Sang Buddha memeriksa diriNya dan hubunganNya dengan semua makhluk, memang jodohNya sudah berakhir, sehingga merespon positif permohonan Mara.

Sang Mara kemudian berkata, “Setelah kamu memasuki Nirvana, saya akan MERUSAK ajaranMu, yaitu: Buddhadharma.”

Buddha bersabda: “Buddhadharma adalah kebenaran Dharma, tidak ada kekuatan apapun yang dapat merusaknya.”

Mara berkata, “Ha..ha..ha..Walaupun kebenaran selamanya kekal, tetapi kesesatan dan kejahatan pun tak bisa lenyap. Saat kamu berada di dunia, tidak semua orang percaya kepada kamu. Bukankah saya punya KETURUNAN, anak dan cucu, yang juga banyak? Karakter orang pada dasarnya jahat, belajar menjadi jahat adalah mudah, tapi belajar menjadi baik adalah sulit. Setelah kamu memasuki parinirvana, orang yang percaya kamu makin lama makin sedikit, sebaliknya orang percaya pada saya (Mara) makin lama makin banyak.”

Buddha bersabda: “Kamu merusak ajaran Buddha tidak ada manfaatnya. Sinar Buddha adalah sinar yang memancar ke segala arah, sinar yang akan menerangi semua orang pelaku kebajikan, juga menerangi pelaku kesesatan dan kejahatan seperti kamu ini. Bilamana masa kesejatian Dharma (Zheng Fa 正法) sudah berakhir, keberuntungan kamu juga lenyap, selanjutnya penunggu kamu adalah neraka avici. Kamu terjatuh di neraka tersebut dan akan mengalami berbagai macam penderitaan yang tak terbatas.”

Mara berkata, “Saya mengetahui bahwa Buddha tidak pernah berdusta, tetapi Buddha, kamu harus mengetahui bahwa nasib dibentuk oleh aktivitas hati, saya dapat menghindar dari penderitaan neraka.”

Buddha bersabda, “Pelaku banyak kejahatan pasti tertangkap, bagaimana bisa menghindar?”

Mara berkata, “Orang suci hatinya tidak kekal, menjadikan hati para makhluk menjadi hati sendiri. Mara hatinya juga tidak kekal, menjadikan hati para makhluk menjadi hati sendiri. Saat kamu menuruti kata hati semua makhluk maka kamu (Buddha) tidak bisa menandingi saya (Mara). Kamu punya sila dan vinaya yang begitu ketat, yang dengan sekuat tenaga mengendalikan keserakahan dan hawa nafsu yang dapat mencelakakan. Mengajarkan orang untuk meninggalkan keserakahan (lobha)  dan nafsu (tanha). Sedangkan saya sebaliknya memuaskan semua hati dan harapan semua makhluk, memenuhi keinginan dan nafsu mereka. Bilamana semua makhluk tidak memiliki keserakahan dan nafsu, bagaimana mungkin ada saya (Mara)?”

Buddha berkata, “Saya memiliki Buddha Sutra yang telah diwariskan dan dilestarikan.”

Mara berkata, “Kitab suci adalah kata-kata mati, mau mengajarkan kepada makhluk, harus menggunakan orang untuk menjelaskan.”

Buddha berkata, “Saya memiliki Sangha yang masih tinggal di dunia.”

Mara berkata, “Kamu berkehendak mengajarkan semua makhluk agar bisa menuntun dan mengajak orang baru. Kamu sebagai orangtua tentu tidak bisa menolak murid-murid saya menerima ajaranMu, bukan?”

Buddha berkata, “Saya tidak bisa menolak.”

Mara berkata, “Saat masa kemunduran Dharma (Mo Fa 末法) tiba, saya akan perintahkan anak dan keturunan saya untuk menyusup memasuki Sangha, memakai jubah bhiksu, untuk merusak ajaran Buddhadharma. Mereka akan menyalah-tafsirkan kitab suci (sutra), melanggar sila dan vinaya, walau sekarang saya tak dapat mencapai tujuan tersebut.”

Buddha setelah mendengar ucapan Raja Mara tersebut, lama sekali tidak bersuara, dua tetes air mata hangat pelan-pelan mengalir dan turun. Raja Mara melihat kejadian ini, memobilisasi orang tertawa dan kemudian pergi.

-------------------------------------------------------------------------

Dikutip dari: Majalah Harmoni Edisi 18 (3 November 2010)

-------------------------------------------------------------------------

Numpang nanya

Ada yang tahu nama SANSEKERTA/SANSKRIT sutra ini?
Atau ini bukan SUTRA tapi hanya semacam SASTRA?
Kira-kira sutra/sastra ini punya Mahayana aliran apa ya? Zen? Tantrayana? Sukhavati?
(Theravada kayaknya gak mungkin karena ada bahas mengenai Zheng Fa dan Mo Fa)

Metta





« Last Edit: 29 November 2010, 07:42:38 AM by Aryacetana »
i'm a non-god-ly human being _/\_
it means if gods (of any religions) try to play 'GOD' on me, i will 'HUMAN-ize' them :))

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #1 on: 29 November 2010, 08:26:09 AM »
gak pernah denger dan gak pernah baca.
mungkin sutra plesetan
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #2 on: 29 November 2010, 01:42:57 PM »
gak pernah tau tapi dalam sutta theravada blm pernah saya temui ada hal ini
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #3 on: 29 November 2010, 01:47:08 PM »
AIR MATA SANG BUDDHA

(PERCAKAPAN ANTARA BUDDHA DAN MARA)

Guru Agung Sakyamuni Buddha selama masih berada di dunia ini telah membabarkan DharmaNya selama 49 tahun. Begitu banyak makhluk-makhluk yang berjodoh dan berkondisi sudah masak telah diajarkan berbagai Dharma luhur untuk membebaskan diri dari siklus tumimbal lahir.

melihat angka 49 tahun, aye cuma bisa tersenyum.. :)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #4 on: 29 November 2010, 01:51:09 PM »
suttanya mirip naskah buat syuting film..wkwkw
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline kevin_kin

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 132
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • newbie newbie newbie
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #5 on: 29 November 2010, 02:06:02 PM »
Buddha kan upekkhanya sempurna,batin seimbang setiap saat. Mana bisa sedih? Apa lg nangis?  Trus 49 thun juga?  Ada yg bsa verifikasi?
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #6 on: 29 November 2010, 02:28:07 PM »
paling karangan plesetan dari aliran gak jelas
ngapain dipusingin
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #7 on: 29 November 2010, 08:56:25 PM »
Kayaknya cuma karya fiksi yang dibuat untuk "menyelipkan" pesan-pesan tertentu di dalamnya....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #8 on: 30 November 2010, 10:16:14 AM »
Kalau masih sedih dan begitu melekat pada dharma, tentulah itu bukan Buddha. Apalagi baru tahu hal tersebut setelah diberitahu oleh Mara. Sungguh Buddha yang kurang kompeten.

Dalam Sutra Kelenyapan Dharma, Buddha sudah mengetahui bahwa dharma akan maju sesaat, kemudian menjadi korup dan berangsur lenyap. Dikatakan seperti lilin yang menyala terang sesaat sebelum padam. Orang baik menjadi tersisih, moralitas hancur, dan kejahatan menguasai dunia. Alam pun menjadi kacau, tidak teratur, dan merugikan manusia. Kemudian setelah mencapai titik terendah peradaban, baru lambat laun kebaikan mulai muncul, dan akhirnya pada saat manusia setinggi kira-kira 80 kaki dan berumur rata-rata 84000 tahun, Maitreya akan lahir untuk mencapai penerangan sempurna (senada dengan Cakkavatisihanada Sutta).

Kelenyapan dan kemunculan dharma adalah fenomena yang wajar. Buddha mengajarkan sutra itu agar para murid juga menyadari demikianlah dharma adanya.

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #9 on: 30 November 2010, 01:59:03 PM »
Kalau masih sedih dan begitu melekat pada dharma, tentulah itu bukan Buddha. Apalagi baru tahu hal tersebut setelah diberitahu oleh Mara. Sungguh Buddha yang kurang kompeten.

Dalam Sutra Kelenyapan Dharma, Buddha sudah mengetahui bahwa dharma akan maju sesaat, kemudian menjadi korup dan berangsur lenyap. Dikatakan seperti lilin yang menyala terang sesaat sebelum padam. Orang baik menjadi tersisih, moralitas hancur, dan kejahatan menguasai dunia. Alam pun menjadi kacau, tidak teratur, dan merugikan manusia. Kemudian setelah mencapai titik terendah peradaban, baru lambat laun kebaikan mulai muncul, dan akhirnya pada saat manusia setinggi kira-kira 80 kaki dan berumur rata-rata 84000 tahun, Maitreya akan lahir untuk mencapai penerangan sempurna (senada dengan Cakkavatisihanada Sutta).

Kelenyapan dan kemunculan dharma adalah fenomena yang wajar. Buddha mengajarkan sutra itu agar para murid juga menyadari demikianlah dharma adanya.


Mungkin bukan lenyap kali Dhammanya, hanya saja tidak di kenal orang..  ^:)^

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #10 on: 30 November 2010, 02:14:23 PM »
Mungkin bukan lenyap kali Dhammanya, hanya saja tidak di kenal orang..  ^:)^
Maksudnya "ajaran dharma"-nya yang lenyap & muncul. :D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #11 on: 30 November 2010, 02:49:23 PM »
- apakah redaksi majalah ini tidak menyeleksi terlebih dahulu artikel yang diterbitkan ? dan demikian redaksi ini juga bisa dikategorikan penyebab merusak ajaran buddha dharma ?

- apakah pendiri cult adalah turunan mara ? karena ajaran cult berbeda dengan Buddha mainstream, seperti yang dikatakan di artikel ini, bahwa turunan mara akan menyusup dan merusak buddhadharma ?

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #12 on: 30 November 2010, 03:28:17 PM »
- apakah redaksi majalah ini tidak menyeleksi terlebih dahulu artikel yang diterbitkan ? dan demikian redaksi ini juga bisa dikategorikan penyebab merusak ajaran buddha dharma ?
Mungkin redaksinya juga bingung mau konfirmasi dengan "Ajaran Buddha" yang mana, berhubung banyak sekali "Agama Buddha" di negara ini.

Quote
- apakah pendiri cult adalah turunan mara ? karena ajaran cult berbeda dengan Buddha mainstream, seperti yang dikatakan di artikel ini, bahwa turunan mara akan menyusup dan merusak buddhadharma ?
Kutipan dari Sutranya:
"Setelah saya parinirvana, ketika Dharma sudah menjelang lenyap, pada waktu Lima Kemerosotan (kemerosotan kalpa, kemerosotan pandangan, kemerosotan kekotoran batin,
kemerosotan makhluk hidup dan kemerosotan usia) sedang melanda dunia, gaya hidup sesat akan tumbuh dengan subur. Mara-mara akan berpura-pura menjadi Sramana; mereka akan menyesatkan dan merusak ajaran saya, mengenakan pakaian orang awam, mereka lebih suka berjubah indah yang terbuat dari kain yang berwarna-warni. Mereka akan minum minuman keras, makan daging, membunuh makhluk lain, dan mereka akan menurutkan nafsu mereka memakan makanan yang dibumbui dengan beraneka ragam rasa. Tidak berbelas kasih dan bahkan saling membenci di antara mereka..."


Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #13 on: 30 November 2010, 03:41:11 PM »
Mungkin redaksinya juga bingung mau konfirmasi dengan "Ajaran Buddha" yang mana, berhubung banyak sekali "Agama Buddha" di negara ini.
Kutipan dari Sutranya:
"Setelah saya parinirvana, ketika Dharma sudah menjelang lenyap, pada waktu Lima Kemerosotan (kemerosotan kalpa, kemerosotan pandangan, kemerosotan kekotoran batin,
kemerosotan makhluk hidup dan kemerosotan usia) sedang melanda dunia, gaya hidup sesat akan tumbuh dengan subur. Mara-mara akan berpura-pura menjadi Sramana; mereka akan menyesatkan dan merusak ajaran saya, mengenakan pakaian orang awam, mereka lebih suka berjubah indah yang terbuat dari kain yang berwarna-warni. Mereka akan minum minuman keras, makan daging, membunuh makhluk lain, dan mereka akan menurutkan nafsu mereka memakan makanan yang dibumbui dengan beraneka ragam rasa. Tidak berbelas kasih dan bahkan saling membenci di antara mereka..."



ini versi mahayana ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Air Mata Buddha Untuk Mara
« Reply #14 on: 30 November 2010, 04:26:07 PM »
ini versi mahayana ya?
Iya, betul. Dibilangnya dikutip dari Shuranggama Sutra, tapi saya tidak lihat bagian tentang kelenyapan dharma itu. Saya cari sumbernya, tapi belum ketemu.