//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?  (Read 82405 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #30 on: 17 July 2007, 04:27:37 PM »
bisa. saya sering pake karena cara kita melihat tipitaka beda dengan cara mereka melihat bible ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #31 on: 17 July 2007, 04:30:41 PM »
seperti misalnya:
ketika lahir Siddharta sudah bisa berjalan tujuh langkah, keluar teratai ditiap bekas langkahnya dan Siddharta sudah bisa berbicara "inilah kelahiranku yang terakhir... dst" ?

Ini juga bisa dijadikan senjata oleh agama lain untuk menyerang kita
Kalo yang ini ada di sutta pitaka ? kayaknya bukan yah ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #32 on: 17 July 2007, 04:32:46 PM »
oh bisa yah... dicoba deh...

kalo ditanya : keindahan bukan pada buku/kitab, jadi kalian umat Buddha berpegang kepada apa ajarannya?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #33 on: 17 July 2007, 04:35:50 PM »
empat kebenaran mulia  ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #34 on: 17 July 2007, 04:39:13 PM »
Betul itu,

Sebagai siswa Sang Buddha, selain berusaha untuk mengikis lobha dosa dan moha (perjuangan intern) kita juga perlu berusaha menguasai teori dhamma dengan baik, setidaknya suatu saat ketika terlibat perdebatan dengan para evangelis kita dapat melindungi ajaran dhamma.

Kalo nggak bisa menjawab, tentu ajaran dhamma akan terlihat bodoh dan pihak ke tiga lebih memilih agama K, sayang kan?

Kita sih tidak mencari lawan, hanya mempersiapkan pertahanan, ibarat jagoan kungfu, makin diam, makin jago.... ciaattt!
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #35 on: 17 July 2007, 04:43:14 PM »
empat kebenaran mulia itu anda ketahui DARIMANA?
*gw pura"nya evangelist neh*

oot dikit, anti klimaks dari topik pertama  ;D

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #36 on: 17 July 2007, 04:46:03 PM »
dari buku ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #37 on: 17 July 2007, 04:50:22 PM »
Quote
seperti misalnya:
ketika lahir Siddharta sudah bisa berjalan tujuh langkah, keluar teratai ditiap bekas langkahnya dan Siddharta sudah bisa berbicara "inilah kelahiranku yang terakhir... dst" ?

Ini juga bisa dijadikan senjata oleh agama lain untuk menyerang kita

Sumedho> Kalo yang ini ada di sutta pitaka ? kayaknya bukan yah ?

Nggak ada di Sutta ya Bro Ben? syukurlah, ini juga menjadi pertanyaan dalam hati sy selama ini, kenapa saat lahir Siddharta bayi sudah tau Dia akan mencapai pencerahan dalam hidup ini? Perjuangan Dia saat dewasa sudah tidak asyik lagi, karena sudah diramalkan oleh Dia sendiri. Kalau cerita ini benar berarti, SIDDHARTA SUDAH TAU DIA PASTI AKAN MENJADI BUDDHA

Cerita ini nggak klop dengan kenyataan yang ada.

Saya sering mendapatkan cerita ini, bahkan seakan2 dari Sutta Pitaka sendiri, di buku 'Kronologis Buddha' juga ada.






Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #38 on: 17 July 2007, 04:51:05 PM »
katanya keindahan Dhamma bukan dari buku?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #39 on: 17 July 2007, 04:54:07 PM »
makanya, mari kita bahas kelemahan sutta kita (kalo ada)
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #40 on: 17 July 2007, 05:04:19 PM »
katanya keindahan Dhamma bukan dari buku?
emang bukan dari buku, melainkan keindahan dhamma ada pada pembuktian di dalam diri kita sendiri ;D
sikap buddhis sama bukunya itu berbeda pada sikap kristian sama bukunya. buddhis gak harus menerima hal2 yg menurutnya gak bisa dibuktikan ataupun gak bermanfaat. buddhisme dipelajari bukan dengan percaya, melainkan dengan perenungan dan pengalaman...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #41 on: 17 July 2007, 05:08:19 PM »
hehehe...

hm, kalo gw seh bakal ngejawab... buku hanya sebagai alat... pemahaman Dhamma muncul dari diri sendiri dan alam.
ibarat kita makan telur rebus... pertama telur tersebut harus lengkap beserta cangkangnya... tapi setelah direbus, cangkang akan kita kupas dan buang. yang kita makan hanya isinya... setelah itu isinya juga akan dibuang menjadi *cencored*, jadi yang tertinggal dalam diri adalah rasa telur rebus tersebut...  ;D

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #42 on: 17 July 2007, 05:13:40 PM »
kalo alatnya salah gimana? kalo telornya ternyata telor batu gimana? ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #43 on: 17 July 2007, 05:16:19 PM »
telor batu ga kan bisa dikupas, apalagi dimakan, apalagi dicerna keluar sebagai *cencored*


btw, perlu dibikinin topik baru buat 'latihan perang'?  ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #44 on: 17 July 2007, 11:01:20 PM »
betul...

tetapi ketika kita 'diserang' merka menggunakan hal" tersebut, apakah kita bisa menjawabnya dengan, "keindahan Buddhisme bukan pada buku" ?

Quote
seperti misalnya:
ketika lahir Siddharta sudah bisa berjalan tujuh langkah, keluar teratai ditiap bekas langkahnya dan Siddharta sudah bisa berbicara "inilah kelahiranku yang terakhir... dst" ?

Banyak diantara kejadian2 penting dalam kehidupan Sang Buddha di bumbui legenda yang bermaksud untuk mempertegas dan mengambil makna yang lebih mendalam dari kejadian itu diantaranya Demikianlah yang saya pernah baca :
Khotbah NIlai-nilai Indah dan Mempesonakan (Acchariyabbhutadhamma Sutta) bercerita bahwa ketika Pangeran Siddharta dilahirkan, dia melangkah 7 langkah, dan setelah melihat ke empat penjuru, berkata : Sayalah pemimpin dunia ini; sayalah yang terbaik di dunia ini; sayalah tertua di dunia ini." Lalu atas pengaruh tradisi yang berkembang, kemudian di tambahkan, bahwa dari setiap jejak kaki sang Pangeran tumbuh bunga teratai indah. Mudah dimengerti, bahwa cerita ini tumbuh, demi menekankan makna spiritual kelahiran Sang Pangeran. Tujuh langkah dan pernyataan keberadaan spiritualnya adalah perlambang bahwa anak ini telah siap untuk melaksanakan Tujuh Faktor Pencerahan (satta bojjhanga) yakni kesadaran/kemawasan, penyelidikan fenomena, keteguhan, kegembiraan, ketenangan, konsentrasi dan keseimbangan - dan olehnya akan mencapai kebahagiaan Nibbana.

Sang Buddha memperingati Siswa2nya agar membedakan kenyataan dengan legenda agar bisa menuntun ke pengertian benar dari ke dua nilai itu :
Ada dua macam orang yang salah menanggapai Tathagata apa dua itu? Dia yang menanggapi khotbah dari makna yang tidak langsung sebagai khotbah dari makna yang langsung, dan dia yang menanggapi khotbah dari makna langsung sebagai khotbah dari makna yang tidak langsung.(Anguttara Nikaya 1:59)

jangan semata-mata mempercayai meskipun suatu hal tercantum dalam kitab-kitab suci,
jangan semata-mata mempercayai meskipun suatu hal disampaikan oleh tokoh-tokoh agama ternama,

tetapi suku Kalama,
seandainya kalian sendiri telah menyadarinya, merenungkannya, berdasarkan akal sehat dan pengalaman sendiri,
bahwa sesuatu hal itu memang patut diterima atau dipercayai, mengandung kebenaran, menuju kebahagiaan,
maka sudah selayaknya, suku Kalama, untuk menerima, dan hidup berdasarkan hal-hal tersebut.
(Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything