//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: pembohongan publik kah?  (Read 9213 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: pembohongan publik kah?
« Reply #15 on: 19 November 2010, 09:24:41 PM »
bro mercedes dah belajar sila kan (panca sila , atthasila, dasa sila) sudah melakukan atau menarapkan dalam kehidupan sehari hari? bila sudah maka bro baru bisa membuktikan pada diri sendiri bahwa sila atau kekuatan sila itu benar benar ada dan melindungi kita.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: pembohongan publik kah?
« Reply #16 on: 20 November 2010, 07:39:48 AM »
bro Diamond, kalau penerapan melindungi dalam konteks apa dulu...

misalkan kita tidak pernah mencuri, jelas saja bisa banyak hal terjadi disana "image" itu terbentuk perlahan...
bisakah di sebut melindungi? yah tergantung siapa yg memaknai disana...

hanya saja menurut saya beberapa sutra mahayana sering menulis hal hal yang "aneh"
tapi ajaran mahayana bagus kok....mungkin penulis sutra nya yg erorr kali ;D
wajar lah kitab suci belum tentu  mencakup keseluruhan benar 100% dan di luar itu salah....
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: pembohongan publik kah?
« Reply #17 on: 20 November 2010, 08:40:36 AM »
Seru juga negh topik... Semua agama intinya baik lagh hanya umatnya aja yg menjadi tidak benar dan berusaha membohongi umat lain

gw ga yakin semua agama intinya baik. Banyak agama dibuat dengan tujuan untuk kepentingan politis, untuk melegalisasi penjajahan, untuk lebih mudah mengontrol masyarakat.

Alhasil kitab-nya jadi aneh2... isinya sebagian ajaran2 yg baik, sebagian menakut2i, sebagian melegalisasi pembunuhan, penumpasan musuh, dan perbuatan2 biadab lainnya.

Krn membawa2 nama tokoh fiktif yg diciptakan khusus untuk menakut2i umat (rakyat), otomatis tokoh fiktif ini jadi kelihatan seperti badut. Disatu sisi mencerminkan Maha baik, Maha penyayang, Maha kasih, Maha tahu, dll.... namun disisi lain menampilkan Sangat Amarah, Ingin dipuja, Pencemburu, Emosional, Kejam, dll...

Dua sisi tampilan tokoh fiktif yg kyk badut ini gara2 mewakili dua sisi kepentingan yg berbeda:
- kepentingan menampilkan tokoh mahabaik untuk menarik keyakinan massa
- kepentingan untuk menakut2i massa agar tunduk

Jadi, apakah memang semua agama tujuannya adalah baik?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: pembohongan publik kah?
« Reply #18 on: 20 November 2010, 09:25:53 AM »
gw ga yakin semua agama intinya baik. Banyak agama dibuat dengan tujuan untuk kepentingan politis, untuk melegalisasi penjajahan, untuk lebih mudah mengontrol masyarakat.

Alhasil kitab-nya jadi aneh2... isinya sebagian ajaran2 yg baik, sebagian menakut2i, sebagian melegalisasi pembunuhan, penumpasan musuh, dan perbuatan2 biadab lainnya.

Krn membawa2 nama tokoh fiktif yg diciptakan khusus untuk menakut2i umat (rakyat), otomatis tokoh fiktif ini jadi kelihatan seperti badut. Disatu sisi mencerminkan Maha baik, Maha penyayang, Maha kasih, Maha tahu, dll.... namun disisi lain menampilkan Sangat Amarah, Ingin dipuja, Pencemburu, Emosional, Kejam, dll...

Dua sisi tampilan tokoh fiktif yg kyk badut ini gara2 mewakili dua sisi kepentingan yg berbeda:
- kepentingan menampilkan tokoh mahabaik untuk menarik keyakinan massa
- kepentingan untuk menakut2i massa agar tunduk

Jadi, apakah memang semua agama tujuannya adalah baik?

::
Semua agama memang baik dan mengajarkan kebaikan. Hanya saja, masing-masing punya definisi "baik" dan "kebaikan" yang beda-beda. :D

Selain itu, penganutnya sendiri punya kepentingan masing-masing terhadap agamanya, jadilah yang kita lihat sekarang ini.

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: pembohongan publik kah?
« Reply #19 on: 20 November 2010, 09:56:14 AM »
Ananda pernah bertanya kepada Sang Buddha, setelah sang Thatagatha wafat, dan jika ada suatu ajaran yang muncul, bagaimana bagaimana kita bisa membedakan apa itu Dhamma yang asli atau bukan?

Jawab Sang Buddha "Setelah Saya Wafat, dan suatu ajaran itu muncul, para bhikkhu bisa mengetahui ajaran itu Dharma atau bukan melalui sutta dan Vinaya, jika ajaran tersebut sesuai dengan sutta dan vinaya, maka itu adalah Dhamma yang benar, jika ajaran tersebut tidak sesuai dengan sutta dan vinaya, maka itu adalah bukan dhamma"
(diterjemahkan dengan bahasa bebas)

Cara ini kemudian hari menjadi tolak ukur bhikkhu/umat untuk menilai suatu ajaran benar atau salah.
Jika dkatakan tidak tua dan tidak mati, maka ditinggalkan ajah. Karena tidak sesuai dengan Dhamma.
jika dikatakan "stupa tinggi luar biasa muncul dan mengeluarkan suara "bagus sekali", dan tidak melihat stupanya muncul, tinggalkan sajah. lagian kita hanya memiliki telinga dan mata daging, tidak bisa melihat jauh juga.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: pembohongan publik kah?
« Reply #20 on: 20 November 2010, 10:27:10 AM »
Ambil contoh saja. salah satu agama tetangga...

Referensi ini mungkin bisa menambah informasi kita mengenai asal-usul agama tsb...

------

Muhamad bukan satu-satunya orang di Arab yang mengaku sebagai utusan Tuhan. Ada Taliha, kepala suku Bani Asad, yang mengaku punya kekuatan ilahi. Dia dikalahkan oleh Khalid dalam beberapa pertempuran hebat. Museilima juga salah seorang 'nabi' penantangnya. Dia melakukan mukjijat2 dan mengaku dikirim oleh Allah utk saling membagi martabat kenabian bersama Muhamad. Dia bahkan berani mengatakan bahwa Muhamad juga mengakui pengakuannya ini. Pada akhirnya, dia terbunuh dalam pertempuran di Al-Yemama, yang hampir jadi bencana bagi kelanjutan Islam. Al-Aswad, yg dikenal sebagai “Nabi Bercadar” dari Yaman, juga mengaku sbg nabi. Dia pejuang berani dan tangguh, namun juga arogan dan dengan demikian kurang menarik dan kurang populer. Dia tewas akibat tipu daya pengikut Islam.

Keberadaan beberapa nabi dalam waktu yang sama dinegara yang sama menunjukkan bahwa urusan kenabian ini tidak ada hubungannnya dengan TUHAN; ini hanyalah sebuah alat utk menghipnotis orang melalui penipuan2 supernatural

Kesuksesannya membuktikan pepatah evolusi: [b]Siapa yg Kuat, Dialah yang bertahan. Semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dgn Allah, yg sendirinya tergantung pada Muhamad utk disembah-sembah.

http://mengenal-islam.t35.com/Islam_Imperialisme_Arab.htm

-----

Bukan bermaksud mendiskreditkan agama tertentu, namun kita dapat tau bahwa tujuan awal ajaran ini disusun adalah demi politik tertentu, pada waktu itu situasi perang antar suku. Jadi kita tidak akan heran kenapa kitab ini nantinya terdapat ayat2 yg isinya kurang bagus menggambarkan citra Tuhan tsb...

Inilah sebabnya kenapa sy menyimpulkan, bahwa motivasi awal setiap agama terbentuk tidaklah sama, yakni: bertujuan baik agar manusia bisa tercerahkan / bisa bersatu dengan ilahi.

Dalam perjalanannya nanti, memang bisa saja agama2 yg motivasi awalnya berbeda menjadi bertujuan 'baik', namun sebagai akibatnya, kitabnya tetap akan menjadi aneh (penuh kontroversi), jika mereka (pengikut agama tsb) tidak berani menghilangkan-nya (meng-edit-nya).

Dan, bahasan kita sudah sedikit OOT yah, maaf kepada TS, jika pembahasan ini menarik, kita akan pindah saja ke room 'Agama dan kepercayaan lain' jika tidak kita akan  :backtotopic:

 _/\_
::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)