Surga dalam pengertiannya sebagai Sugati
Sugati berarti ‘good going’ atau ‘ good destiniy’. Sugati merupakan sebutan untuk alam-alam yang bahagia ‘diatas’ manusia. Sugati sering juga disebut sebagai
saggaṃ lokaṃ. Hal inilah yang secara umum dikenal sebagai alam surga. Alama surga ini sebagai hasil melakukan puñña, bukan kusala. Alam surga bukanlah tujuan akhir umat Buddha. Tujuan akhirnya adalah Nibbāna.
Surga: bidadari dan bidadara
Kita harus mencari dulu kutipan dan sumber yang valid tentang anggapan bahwa terlahir di alam surga bagi pria nantinya akan ditemani bidadari cantik dan sebaliknya, di dalam Tipiṭaka atau Aṭṭhakathā jika kita ingin melihat masalah ini dari Buddhist perspective. Apalagi, tadi samanera masih menyebutnya sebagai “mungkin di dalam Tipiṭaka”. Kata bidadari dalam bahasa Pāli adalah devi “a female deva”. Saya tidak menemukan adanya padanan kata bidadara dalam bahasa Pāli. Saya mengira hanyalah kata deva sebagai padanan kata terdekat untuk kata bidadara.
Bagaimana kalau ternyata mereka menemani satu sama lain. Deva ditemani devi yang sering dipahami sebagai bidadari dan devi ditemani deva yang dalam thread ini mungkin yang dimaksud sebagai bidadara. Dan bagaimana pula kalau ternyata ada deva yang tidak ditemani banyak bidadari dan justru malah ada banyak devi yang ditemani bidadara. Siapa tahu?
Selanjutnya saat membahas alam surga di dalam agama Buddha, kita harus sadar betul bahwa ada 26 alam surga yang diklasifikasikan sebagai alam deva dan brahma. Lihat saja misalnya kutipan di dalam Vibhaṅga Aṭthakathā halaman 521 menyebutkan bahwa ada 26 alam surga dan 1 alam manusia sehingga ada 27 alam (sattavīsati). Selanjutnya dikatakan bahwa 26 alam surga dibagi dalam 6 kelompok (chabbīsati devalokā) yaitu 6 kāmāvacara, ada 9 alam brahma, 5 alam suddhāvāsa, 4 alam Arūpa, satu Asaññasatta dan satu alam vehapphala
(Iti cha kāmāvacarā, nava brahmalokā, pañca suddhāvāsā, cattāro arūpā asaññasattavehapphalehi saddhiṃ chabbīsati devalokā; manussalokena saddhiṃ sattavīsati). Dengan demikian, kalaupun ada deva yang ditemani bidadari, devi yang tidak ditemani bidadara dan atau devi yang ditemani bidadara, hal ini terjadi di alam deva kāma loka. Sehingga, pembahasan surga ini juga harus spesifikan pada surga yang mana? Karena menurut saya tidak ada bidadari dan bidadara untuk teman bersenang-senang di alam-alam yang tinggi (alam 9 brahma, 5 suddhāvāsa, 4 Arūpa, Asaññasatta dan Vehapphala)
Selanjutnya, karena belum ada orang yang kembali dari surga dan menceritakan kepada kita kebenarannya, saya lebih melihat keberadaan alam surga sebagai motivasi untuk berbuat baik dan melakukan puñña saja. Motivasi seperti ini diperuntukkan bagi orang-orang yang batinnya belum siap melakukan kusala. Mereka masih cenderung melakukan sesuatu berdasarkan iming-iming kenikmatan dan kebahagiaan duniawi, termasuk kebahagiaan terlahir dengan banyak bidadari di alam surga tadi. Bagi orang yang mengerti hakikat hidup ini, saya pikir tidak lagi mempedulikan surga itu ada apa tidak, namun peduli dengan pelenyapan lobha, dosa dan moha di dalam pikirannya.