//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Tan

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 34
46
Saya akan komentar mengenai PD III. Secara teoritis memang pola kekuatan agak berimbang. Tetapi kalau kita berkaca pada meletusnya PD I dan II, semua orang tidak akan mengira bahwa krisis akan berlarut2. Waktu menjelang meletusnya PD II, Inggris dan Perancis agak memandang sebelah mata terhadap kekuatan Jerman. Namun nyatanya hanya dalam hitungan jam dan hari benteng Maginot milik Perancis rontok di bawah kedigdayaan pasukan panzer Jerman. Perdana Menteri Perancis Daladier sampai meminta bantuan Inggris. Siapa sangka bahwa Jerman sebenarnya telah mengembangkan bom atom. Untung saja sebelum bom mereka sempurna Project Manhattan telah berhasil meledakkan lebih dahulu bom atomnya.
Kalau melihat krisis yang berpotensi merebak menjadi besar adalah kasus Korsel dan Korut, belum lagi ketegangan di timur tengah yang belum usai.

Selain itu, jangan remehkan raksasa Rusia di utara. Meskipun perekonomian mereka tidak bagus, tetapi tetap merupakan negara yang punya nuklir.

Sekiranya pecah perang antara Korsel dan Korut, apakah negara2 besar akan diam saja? Ini yang harus kita pikirkan. Apakah perusahaan2 besar senjata di negara2 adidaya tidak akan buru2 mendulang keuntungan dari peperangan yang terjadi? Tak dapat dipungkiri beberapa perang yang berkecamuk di berbagai bagian dunia ini mempunyai latar belakang "bisnis."

Meskipun PD III sangat mungkin terjadi, tetapi kita harus tetap optimis bahwa perdamaian harus terjadi.  Marilah kita berharap agar dunia ini menjadi damai.

Salam,

IT.

47
Sutra Mahayana / Golden Light Sutra (Suvarnabhasottama Sutra)
« on: 29 May 2010, 09:55:38 AM »
Sebagai tambahan.

Golden Light Sutra (Suvanabhasottama Sutra) ada dua versi. Yang satu versi panjang sedangkan yang satunya lagi versi pendek. Saya juga baru nemu versi panjangnya dalam bahasa Mandarin. Sangat panjang sekali.  Yang versi pendek saya punya yang bahasa Inggris. Kalau yang panjang ada banyak dharaninya.


Namaste,


48
Bayi yang Semenjak Kecil Perutnya Tidak Dapat Menerima Makanan

Ivan Taniputera
(28 Mei 2010)

Artikel ini akan lebih mudah diikuti pada:

http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.com/2010/05/bayi-yang-semenjak-kecil-\
perutnya-tidak.html

Saya membaca sebuah surat kabar dan menemukan berita mengenai seorang balita
yang perutnya tidak dapat menerima makanan. Setiap makanan pasti akan
dikeluarkannya lagi. Akibat kelainan bawaan ini, ia menderita kurang gizi.

Hal ini membangkitkan ketertarikan saya melakukan analisa secara bazi dan
astrologi. Surat kabar tersebut memberikan keterangan bahwa tanggal kelahiran
bayi itu adalah 18 April 2008. Tanpa mengetahui jam kelahirannya, mustahil
melakukan analisa secara ziweidoushu.

Bazi anak di atas akan nampak sebagai berikut:


[

Pilar tahun di tempati oleh Wu (tanah yang) dan Zi (air yin).
Pilar bulan ditempati oleh Bing (api yang) dan Chen (tanah yang).
Pilar hari ditempati oleh Wu (tanah yang) dan Zi (air yin).

Berdasarkan bazinya, cabang bumi Zi-Chen membentuk struktur semi air.
Terbentuk pula langit dan bumi bergabung di pilar hari.

Unsur diri anak itu adalah Tanah yang. Apakah dengan terbentuknya struktur semi
air itu, air semakin menguat sehingga tanah tidak dapat lagi mengendalikannya?
Dengan demikian kelebihan unsur air yang seharusnya ¡°ditaklukkan¡± oleh tanah
dimanifestasikan dalam penolakan terhadap makanan oleh lambungnya? Apakah
analisa semacam ini masuk akal? Mohon masukan para pakar bazi.

Bagan kelahiran astrologis anak ini, sebenarnya juga unik.


Nampak bahwa dalam diagram astrologinya terdapat grand-trine. Ini merupakan
sesuatu yang seharusnya menguntungkan. Grand trine yang ada menghubungkan
matahari ¨C Saturnus ¨C Pluto. Tetapi Saturnus dan Pluto sesungguhnya adalah
planet yang dianggap mendatangkan kemalangan (malefic). Apakah ini berarti bahwa
anak itu akan dapat disembuhkan?


49
Perkembangan Terakhir Proyek Penulisan Buku Sejarah Kerajaan Nusantara
7 Juli 2009
(Recent Development of Project “History of Indonesian Kingdoms and Princely States, July 7th 2009)

Pada hari ini berhasil dikumpulkan data sejarah 100 kerajaan di Indonesia! Saya berharap akan mendapatkan lebih banyak data lagi untuk melengkapi buku saya.
(Today I am able to collect the historical records of 100 kingdoms and princely states. I hope to get more datas to complete my book)

Akhirnya, saya berhasil juga mengumpulkan data 100 kerajaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, padahal sebelumnya saya dilanda pesimisme akan dapat menyelesaikan proyek ini. Meskipun baru sepertiga dari keseluruhan jumlah kerajaan yang ada (300 kerajaan), tetapi perkembangan hari ini boleh dikatakan menggembirakan. Saya optimis akan dapat mendapatkan sisanya lagi. Adapun data kerajaan-kerajaan yang dapat saya kumpulkan hingga hari ini adalah sebagai berikut:

Today, I am able to collect historical record of 100 kingdoms an princely states in Indonesia; which are located from Sabang until Merauke. In the begining, I was overwhelmed by such a feeling of uncertainty whether I can finish this project or not. But today’s development seems bring promises for the future, although the records are still one third of the 300 kingdoms and princely states ever existed. I am optimist that I can get the rest. The list of already available kingdoms is as following:

Kerajaan-kerajaan di Jawa Barat
1.   Banten
2.   Priangan
Kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Timur
Demak, Pajang, Mataram
3.   Surakarta
4.   Yogyakarta
5.   Mangkunegaran
6.   Pakualaman
7.   Madura
Kerajaan-kerajaan di Aceh
8.   Aceh
Kerajaan-kerajaan di Gayo (kejuron)
9.   Cek
10.   Buket
11.   Karang
12.   Linggo
13.   Petiambang
14.   Serbojadi Abok
15.   Siah Utama
Kerajaan-kerajaan di Sumatera Utara, Barat, dan Timur
16.   Asahan
17.   Batak
18.   Deli
19.   Langkat
20.   Minangkabau
21.   Indrapura
22.   Inderagiri dan Keritang
23.   Kampar
24.   Kuantan dan Kandis
25.   Pelalawan
26.   Riau Lingga
27.   Rokan
28.   Segati
29.   Siak Sri Inderapura
Kerajaan-kerajaan di Sumatera Selatan
30.   Jambi
31.   Palembang
Kerajaan-kerajaan di Bengkulu
32.   Sungai Serut
33.   Selebar
34.   Depati Tiang Empat
35.   Sungai Lemau
36.   Sungai Itam
37.   Anak Sungai
Kerajaan-kerajaan di Bali
38.   Badung
39.   Bangli
40.   Buleleng
41.   Gianyar
42.   Jembrana
43.   Karangasem
44.   Klungkung
45.   Mengwi
46.   Tabanan
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat
47.   Kubu
48.   Landak
49.   Meliau
50.   Mempawah
51.   Pontianak
52.   Sambas
53.   Sanggau
54.   Selimbau
55.   Simpang
56.   Sintang
57.   Sukadana
58.   Matan
59.   Tayan
60.   Bunut
61.   Jongkong
62.   Piasa
63.   Suhaid
64.   Silat
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Selatan
65.   Banjar
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Timur
66.   Berau
67.   Bulungan
68.   Gunung Tabur
69.   Kutai Kartanegara
70.   Sambaliung
71.   Tanah Tidung
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Utara
72.   Bolaang
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah
73.   Banawa
74.   Bangga
75.   Banggai
76.   Bungku
77.   Buol
78.   Dolo
79.   Kulawi
80.   Mori
81.   Moutong
82.   Palu
83.   Parigi
84.   Poso
85.   Sigi
86.   Tawaili
87.   Tojo
88.   Toli-Toli
89.   Una-Una
Kerajaan-kerajaan di Sulawesi  Selatan
90.   Bone
91.   Gowa
92.   Tallo
Kerajaan-kerajaan di Maluku
93.   Ternate
Kerajaan-kerajaan di Nusa Tenggara Barat
kerajaan-kerajaan di Pulau Sumbawa
94.   Bima
95.   Dompu
96.   Pekat (Papekat)
97.   Sanggar
98.   Sumbawa
99.   Tambora
Kerajaan-kerajaan di Nusa Tenggara Timur
Kerajaan-kerajaan di Pulau Flores
100.   Larantuka
101.   Manggarai
Kerajaan-kerajaan di Pulau Timor
102.   Amabi
103.   Amanatun
104.   Amanuban
105.   Amarasi
106.   Amfoan
107.   Foenay
108.   Helong
109.   Insana
110.   Kupang
111.   Lamakmen
112.   Miomaffo
113.   Molo

50
at Citta Dewi:

Terimakasih banyak untuk info kerajaan2nya.

Anomodana,

Ivan T.

51
Tolong ! / Tolong!!!!!!!!!! PDF Creator saya hilang
« on: 12 July 2009, 11:01:18 PM »
Rekan2 seDharma,

Beberapa waktu yang lalu komputer saya sempat diformat ulang, karena itu program PDF creator saya hilang. Oleh karena itu, bila ada rekan2 yang masih mempunyai installernya sudilah kiranya mengirim ke alamat email saya di: ivan_taniputera  [at]  yahoo.com. Sebelumnya saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih.

Anumodana,

Tan

52
Namo Buddhaya,

Menurut saya cerita itu juga bertentangan dengan teologi K sendiri? Mengapa demikian? Gautama Buddha lahir sebelum Y; sehingga bila Beliau tidak percaya dengan Mr. Y tidaklah dapat disalahkan. Bagaimana mungkin seseorang percaya pada sesuatu yang belum dilahirkan? Ada tiga pandangan dalam teologi K mengenai orang yang lahir sebelum zaman Oom Y:

1.Mereka dibebaskan dari dosa "ketidak-percayaannya" itu. Bagaimana bisa percaya kalau "sarana untuk dipercayainya" belum ada.
2.Tidak tahu. Semuanya tergantung kemurahan Mr. Mahadewa. Nasib mereka baru ditentukan saat pengadilan terakhir.
3.Masuk neraka (ini pandangan yang sudah ditinggalkan karena mencerminkan ketidak-adilan Mr. Mahadewa dan memancing kritikan telak dari agama lain).

Tetapi bila kita cermati alasan Gautama Buddha dimasukkan neraka adalah ketidak-percayaannya pada Mahadewa kekal. Ini adalah problematis. Semua manusia purba sebelum ada agama tidak percaya pada Mahadewa kekal. Orang2 Mesir kuno sebelum ada agama Yahudi percaya banyak dewa. Sebelum munculnya paham monotheisme yang notabene baru mengambil bentuk pada abad ke-8 SM (ketika Nabi Elia membantai seluruh imam-imam penyembah Baal), jelas semua orang di dunia tidak percaya "satu Mahadewa nan kekal." Apakah mereka semua masuk ke neraka? Ini jelas sesuatu yang tidak masuk akal.

Menurut teologi ka****k, selama tiga hari kematiannya, Mr Y. membebaskan seluruh jiwa2 yang ada di tempat penantiannya (Gehenna atau Hades - ingat dalam Perjanjian Lama tidak disinggung sama sekali mengenai neraka. Gehenna dan Hades bukanlah neraka menyala-nyala yang ada apinya); yakni jiwa semua orang yang lahir SEBELUM kedatangan Mr. Y. Oleh karena itu, menurut teologi ini seharusnya Gautama Buddha sudah ada di surga (anggap bahwa ajaran mereka itu benar).

Lebih jauh lagi, menurut teologi K. Neraka saat ini masih kosong. Baru pada saat pengadilan terakhir, nasib manusia akan dihakimi dan ditentukan masuk neraka abadi atau surga abadi. Kalau raja Yama mana ada di Batikla (kitab sucinya orang K - karena ditulis pakai bahasa Hibrani yang bacanya dari kanan ke kiri, maka sidang pembaca dhammacitta seharusnya tahu bagaimana membaca judulnya yang benar)? Apakah dengan kesaksian itu raja Yama harus ditambahkan dalam pantheon teologi K?

Oleh karena itu, kesaksian itu dibuat oleh orang gibotol (gila, bodoh, tolol) yang bahkan tidak tahu mengenai teologi agamanya sendiri.

Salam,

Tan

53
Namo Buddhaya,

Kalau berdasarkan sumber sejarah. Hingga sekarang tidak ada bukti kuat bahwa Yesus pernah ke India. Kontroversi Yesus ke India berasal dari seorang bernama Samuel Notovich yang katanya pernah tinggal di suatu vihara di daerah Ladakh. Konon katanya di vihara itu, ia menjumpai naskah-naskah kuno mengenai seorang suci di zaman dahulu yang bernama Issa. Kisahnya mirip dengan riwayat Yesus. Tapi faktanya:

1. Menurut kepala biara di Ladakh tidak pernah ada orang bule yang bernama Notovich pernah menginap di biara itu.
2. Tidak pernah ada manuskrip semacam itu di biara tersebut.

Karena tidak adanya bukti2 sejarah ini, maka kita masih belum dapat menyatakan kebenaran bagi kisah tersebut. Hanya saja:

1. Dalam salah satu injil yang tidak diakui berjudul Injil Thomas, ada dikisahkan Thomas yang pergi India.
2. Surat seorang raja bernama Abgar pada Yesus, yang ditulis setelah ia disalibkan. Ini menunjukkan bahwa Yesus dianggap masih hidup setelah penyaliban.

Meskipun demikian, bukti dari kitab dan surat di atas juga masih bukan bukti kuat. Oleh karenanya, banyak orang masih berspekulasi tentang hal ini.

Metta,

Tan

54
Sedikit urun rembug.

Kalau menurut saya di tahun 2012 tidak akan terjadi kiamat. Apa yang diungkapkan orang mengenai kiamat itu, hanya terjadi apabila dipakai konsep geosentris (bumi sebagai pusat alam raya). Padahal konsep ini sudah ketinggalan zaman. Jarak pusat galaksi bima sakti dan bumi adalah teramat sangat jauhnya, sehingga kecil kemungkinan dapat menimbulkan suatu efek di bumi.

salam,

Tan

55
at Ryu:

Buddha ga menolak sosok MahaBrahma, buktinya saat setelah Beliau mencapai penerangan sempurna ada disebutkan kedatangan Brahma Sahampati untuk memohon Beliau memutar roda Dharma. Hanya saja Buddha menolak adanya sosok yang maha pengasih, maha kuasa, dan maha bla..bla...bla.
Filsafat Barat yang dikemukakan oleh Voltaire saja menolak kemahaan ini. Voltaire pernah menanyakan: "Bila Tuhan maha kuasa dapatkah ia menciptakan sebongkah batu yang ia sendiri tak dapat mengangkatnya?" Sesuatu yang "maha" akan merusak ke"maha"annya itu.
Kedua, maha adil dan maha pengasih itu bertentangan, kalau adil semua yang bersalah harus dapat hukuman. Kalau pengasih maka semua yang bersalah harus diampuni. Nah maha adil dan maha pengasih itu bertentangan.

Maitricittena,

Tan

56
at Wen78:

Zen masih ada "keturunannya." Master Shengyan dari Dharma Drum di Amerika Serikat adalah salah satu pewaris ajaran Zen. Buku2 Beliau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sudah banyak. Demikian semoga bermanfaat.

Maitricittena,

Tan

57
BODOHSATTVA:

maka oleh Patriat ke-9 Tuhan dijelaskan secara langsung sebagai sebuah Maha Pribadi dengan sebutan Ming Ming Shang Ti(artinya Tuhan Maha Kuasa). Bila sebelumnya konsep Tuhan hanya diajarkan sebagai Pribadi yang pasif artinya Tuhan telah menggariskan hukum Kesunyataan, maka hukum Kesunyataan itulah yang bekerja dalam segala kejadian di alam semesta. Salah satu hukum Kesunyataan itu adalah hukum Karma, jadi artinya tidak ada kuasa apapun lagi di luar hukum karma termasuk kuasa Tuhan itu sendiri. Namun lain halnya dengan ajaran Patriat ke-9 dalam Buddhisme Dhyana-Kebaktian, Tuhan itu Maha Kuasa, kekuasaan Tuhan tidak terhingga termasuk merubah hukum Karma. Kuasa Tuhan ada di atas semua hukum kesunyataanNya(di atas hukum Karma, hukum Tri-lakkhana,Pattica Sammuppada dan Catur Aryasaccani). Jadi pribadi Tuhan itu aktif, Maha Pengasih, Maha Bijaksana, Maha Pengampun dan Maha Esa. Berbeda dengan masa hukum sebelumnya, Tuhan dianggap tidak ikut campur tangan terhadap perjuangan seorang manusia sebab hukum Kesunyataan telah bekerja di dunia dan bahwa manusia dengan kekuatannya sendiri ia dapat mencapai Kesempurnaan tertinggi.

TAN:

Ini penafsiran yang keliru dari Udana. Bagaimana mungkin Tuhan dianggap mempunyai pribadi? Di sini bahkan Sdr. Bodohsattva menyamakannya dengan suatu maha pribadi. Ini sekali lagi merupakan penafsiran yang kurang tepat.
Bila benar Tuhan maha pengasih dan maha kuasa, mengapa Beliau tidak menghapuskan segenap penderitaan di jagad raya dan muka bumi ini? Bagaimana mungkin Tuhan yang maha pengasih membiarkan orang menderita terkena bencana?

Maitricittena,

Tan

58
at Elin:

Ya saya tidak anti Maitreya, hanya saja di sini kok seolah-olah ada yang tidak konsisten. Kalau memang Buddha Maitreya sudah hadir, di manakah sutra-sutranya (dalam artian sutra-sutra yang khusus dibabarkan oleh Buddha Maitreya)? Kedua, berdasarkan buku-buku dan ajaran Maitreya yang saya dengar, untuk membuktikan mereka termasuk dalam Buddhadharma, maka menggunakan sutra-sutra dan ajaran yang berasal dari Buddha Sakyamuni. Di sini saya melihat ketidak-konsistenan yang nyata. Bila benar Buddha Maitreya sudah turun, mengapa masih menggunakan Sutra-sutra Buddha Sakyamuni; yang katanya sudah "kadaluarsa" dengan berakhirnya "Pancaran Merah."
Bila "Pancaran Merah" sudah berakhir, mengapa Sutra-sutra "Pancaran Merah" masih dipakai untuk mendukung ajarannya? Jika Sutra-sutra "Pancaran Merah" masih dipakai bukankah lebih bijaksana mengatakan bahwa era "Pancaran Merah" belum berakhir?
Sebenarnya masih banyak pertanyaan2 lainnya. Tetapi saya tetap mengakui bahwa ajaran di aliran Maitreya banyak juga yang bagus. Setidaknya saya dengar litbang mereka cukup bagus.
Sekarang yang jadi masalah bagi aliran Maitreya adalah menurut saya bagaimana cara mereka menutup "lubang"2 seperti yang sudah saya ungkapkan di atas. Bagaimana mensikronkan antara Buddhisma ortodoks dengan Buddhisme Maitreya.
Sebagai tambahan lagi, apa yang sudah diungkapkan oleh Sdr. Bodohsattva sebenarnya tidak mengungkapkan apa2 mengenai kebenaran aliran Maitreya. Apa yang baru diungkapkan itu semata-mata sebagian besar adalah sejarah aliran Zen (Dhyana atau Ch'an).
JIka benar dasarnya adalah Ch'an atau Zen mengapa tidak bergabung saja dengan Ch'an atau Zen?
Kemudian tadi juga disinggung mengenai Dharma esoteris. Kalau memang Dharma esoteris mengapa tidak bergabung saja dengan aliran Mizong atau Chenyanzong (Tantra) yang sudah ada?
Demikian sedikit pertanyaan-pertanyaan saya.

Maitricittena,

Tan

59
Sebagai klarifikasi,

Saya tidak anti aliran Maitreya. Mungkin pertanyaan-pertanyaan saya tadi menarik untuk didiskusikan.

Maitricittena,

Tan

60
Mahayana / Re: (ASK) Arti sundut hio di dahi/lengan?
« on: 21 June 2009, 08:32:02 PM »
Kalau yang saya tahu awal mula tradisi sundut hio adalah begini:

Zaman dahulu di Tiongkok, banyak orang yang menjadi bhikshu dengan tujuan tidak benar. Misalnya demi menghindari pajak lari dari tuntutan hukum, dll. Dengan demikian, untuk menguji apakah seseorang benar-benar ingin menjadi bhikshu (dengan niat yang murni) atau tidak, maka di kepalanya disundut dengan hio. Jadi benar seperti Sdr. Purnama katakan. Hal ini ada hubungannya dengan tekad Kebhikshuan. Demikian, semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah.

Maitricittena,

Tan

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 34
anything