//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: detik.com memakai hasil quick count RRI ( Radio Republik Indonesia)  (Read 5930 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Saiful Mujani quick count
« Reply #1 on: 09 July 2014, 08:25:48 PM »
http://www.saifulmujani.com/quickcount

http://www.saifulmujani.com/quickcount

Quick count dari saiful mujani reasearch dan consulting, telah mempunyai track recod dan telah berkali kali melakukan quick count, data yg di hasilkan nya bisa di bilang cukup akurat.
« Last Edit: 09 July 2014, 08:29:42 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
SMRC, pernyataan periset dari smrc.
« Reply #2 on: 09 July 2014, 11:31:12 PM »
Ade Armando, a researcher at SMRC, said he was confident that his institution’s quick count would not differ much from the KPU’s vote count, due on July 22.

“We’re not just stating this. We are certain that there will be no further changes. Even if there are [changes], it will only be a zero point something percent. We are sure the final result is that Joko has won,” he said.

Ade urged the public to rely on credible polling stations, warning that other pollsters out there could be publishing quick count results to create confusion among the public.

http://www.thejakartaglobe.com/news/prabowo-refuses-concede-defeat/

http://www.thejakartaglobe.com/news/prabowo-refuses-concede-defeat/

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Hasil survie/ Quick count dari LSN sangat luar biasa?
« Reply #3 on: 09 July 2014, 11:48:58 PM »


51.11%+ 49.89% =101%

Data masuk 100%, + 1% alien?

Meskipun kemudian di perbaiki sangat luar biasa lembaga survei satu ini.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Semarak Pilpres 2014
Jakarta - Lembaga survei Poltracking sudah bekerjasama dengan tvOne untuk mempublikasikan hasil quick count Pilpres. Namun saat detik-detik terakhir, kontrak itu dibatalkan oleh Poltracking. Apa alasannya?

Direktur Poltracking, Hanta Yudha, mengatakan, tvOne telah menjalin kerjasama dengan lembaga survei lain tanpa memberikan pemberitahuan kepada Poltracking yang sudah menjalin kerjasama sebelumnya.

"Sebelumnya sudah disepakati bahwa Poltracking adalah satu-satunya lembaga yang dipublikasi, namun saya diberitahu ada tadi pagi ada 3 lembaga lain bersama saya, sehingga jam 10.00 WIB, saya putuskan untuk tidak dipublikasikan," kata Hanta Yudha dalam konferensi pers di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (9/7/2014).

Hanta merasa tvOne yang sebelumnya telah mengikat kerjasama dengan Poltracking tidak menghormati klausul kontrak. Sehingga, Poltracking menarik kerjasama dengan tvOne.

"Masalah saya bukan pada tiga lembaga survei itu, tapi masalah stasiun tv itu yang menjalin kerja sama dengan lembaga lain padahal tidak ada kesepakatan di awal," jelasnya.

"Padahal kan sudah ada diiklankan, bahwa tvOne akan bekerjasama dengan Poltracking untuk mempublikasi hasil quick count," imbuhnya.

Tiga lembaga survei yang muncul di tvOne adalah Puskaptis, IRC dan LSN. Semua mencatat kemenangan untuk kubu Prabowo-Hatta.
Belum ada keterangan dari pihak tvOne soal ini. Humas tvOne Raldi dan Wapemred tvOne Toto saat dihubungi belum memberikan respons.

http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/07/09/203732/2632814/1562/muncul-3-lembaga-survei-dadakan-poltracking-putuskan-kontrak-dengan-tvone

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
ABS (Asal Bowo Seneng) biarpun tidak sesuai dgn kenyataan.
« Reply #5 on: 10 July 2014, 11:56:08 PM »
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Yuddy Chrisnandi mengapresiasi sikap Direktur Poltracking Institute Hanta Yudha yang tidak mau berkompromi dengan hasil quickcountnya.

"Saya mengetahui betul kredibilitas Hanta Yudha, dia tidak akan mau disuruh merekayasa hasil survey atau quickcount. Saya mengapresiasi sikap tegasnya terhadap TVOne dan akhirnya mengumumkan hasil hitung cepatnya yang dimenangkan oleh Jokowi-JK "ujar Yuddy yang juga Ketua DPP Partai Hanura itu di Jakarta, Kamis (10/7/2014)

Sementara itu, Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK lainnya Hasto Kristiyanto menyatakan survey persepsi, quick count atau polling hakekatnya adalah sebuah penelitian berdasarkan metode ilmiah yang selama ini sudah terbukti keandalannya, apabila syarat-syarat penggunaan metode tersebut dipenuhi.

"Sebagai hasil penelitian berbasis metode ilmiah maka peneliti atau pelaksanna survey akan terikat pada kode etik sebagai seorang peneliti yaitu menyampaikan hasil penelitiannya secara obyektif dan tidak berbohong" ujar Hasto yang juga Wasekjen PDIP.


Hanta Yudha yang telah bersepakat dengan TV One, batal menjadi narasumber di stasiun TV milik Aburizal Bakrie tersebut karena dalam hasil perhitungan cepat Poltracking, pasangan Jokowi-JK menang.

Hasil akhir quick count Poltracking untuk Prabowo-Hatta 46.30% dan Jokowi-JK 53.70% dari  total suara masuk 99.75% atau 1992 TPS dari 2000 TPS dengan margin of eror ±1%.

Sebelumnya Hanta mengaku, sedianya hasil hitung cepat Poltracking akan disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Namun, kata dia, kesepakatan yang sudah dijalin sejak jauh-jauh hari dibatalkan secara sepihak tanpa alasan yang jelas.

"Bahkan stasiun itu menayangkan 3 lembaga survey lain, padahal kesepakatannya hanya Poltracking", ujar Hanta..


http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/10/timses-jokowi-jk-apresiasi-sikap-hanta-yudha

Gaya Orba ABS (asal bowo seneng).
« Last Edit: 10 July 2014, 11:59:40 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Tiga Lembaga survey tidak hadiri undangan" Persepi"
« Reply #6 on: 11 July 2014, 10:57:11 AM »
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga lembaga survei anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang hasil hitung cepatnya berbeda pada pemilu presiden 2014 tidak menghadiri undangan asosiasi lembaga survei tersebut.

"Saya mengundang langsung Direktur Eksekutif Puskaptis (Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis) serta pimpinan dua lembaga survei juga diundang oleh teman yang lain, tapi mereka tidak hadir," kata Ketua Umum Persepi Nico Harjanto di Jakarta, Kamis.

Ketiga lembaga survei tersebut adalah Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI).

Menurut Nico, Persepi mengundang lembaga-lembaga survei yang melakukan hitung cepat pada pemilu presiden 2014 untuk mempresentasikan hasil hitung cepatnya, berikut dengan data jumlah dan sebaran sampel, metodologi, dan tingkat akurasi.

Dari 11 lembaga survei yang melakukan hitung cepat pada pemilu presiden 2014, kata dia, tiga lembaga survei tidak menghadiri undangan tersebut di sebuah hotel berbintang di Jakarta yakni Puskaptis, LSN, dan JSI.

"Kami mengundang lembaga-lembaga survei anggota Persepi untuk menjelaskan bagaimana cara melakukan survei hitung cepat pada pemilu presiden," katanya.

Ia menjelaskan dalam sebuah pemilu yang sama, dalam hal ini pemilu presiden 2014, maka hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei akan menghasilkan kesimpulan yang sama.

Kalaupun ada perbedaan, kata dia, soal angka dan tidak terpaut jauh, yakni tidak sampai melampaui 1,0.


Namun hasil hitung cepat pada pemilu presiden 2014, sebanyak delapan lembaga survei memiliki hasil yang sama yakni kesimpulannya pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menang, sedangkan tiga lembaga survei lainnya kesimpulannya pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menang.

Peneliti pada lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Jayadi Hanan, menegaskan bahwa hasil hitung cepat yang dilakukan oleh suatu lembaga survei dengan lembaga survei lainnya dalam suatu pemilu yang sama, hasilnya akan sama.

"Kalau hasil surveinya berbeda, tentu ada lembaga survei yang salah. Kesalahan itu bisa dari pengambilan sampel atau memang dimanipulasi," kata Jayadi Hanan.

Peneliti pada lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasby mengatakan jika lembaga-lembaga survei melakukan survei pada pemilu yang sama tapi hasilnya berbeda, sesungguhnya mudah mencari tahu kesalahannya melalui bedah forensik.

Lembaga survei yang benar dan kredibel, menurut dia, tentu ada data responden dan jejak-jejak survei.

"Data-data ini bisa diforensik, sampai ke tingkat terendah di TPS-TPS," katanya.

Hasan menjelaskan bedah forensik terhadap lembaga survei, dilakukan dengan pengecekan ulang pada responden di TPS-TPS, kemudian pengambilan sampel serta metodologinya.

Pada kesempatan tersebut, Hasan mengajak lembaga survei Puskaptis, LSN, dan JSI, yang kesimpulan hitung cepatnya berbeda, untuk melakukan bedah forensik.

http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/07/10/n8i7t2-tiga-lembaga-survei-tak-hadiri-undangan-persepi

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Sekjen Persepi: Puskaptis Punya Rekam Jejak Buruk
« Reply #7 on: 11 July 2014, 11:14:22 AM »
EMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Yunarto Wijaya, menilai lembaga survei Puskaptis bermasalah. Menurut dia, kredibilitas lembaga survei itu membuat hasil hitung cepatnya sulit untuk dipercaya.

"Satu lembaga survei yang berada di bawah Persepi, yaitu Puskaptis, memberikan hasil hitung cepat pemilukada di Palembang pada 2013," kata Yunarto di Balai Kartini, Rabu, 9 Juli 2014. "Dan kebetulan nama lembaga survei itu juga kini ada dan kontroversial."

Yunarto menuturkan, saat pemilihan umum kepala daerah di Palembang 2013 lalu, hasil hitung cepat Puskaptis menuai kekisruhan. Salah seorang peneliti Puskaptis bahkan sempat diamankan di Polresta Palembang. (Baca: Direktur Puskaptis Klaim Hitungannya Paling Benar)

Musababnya, kata Yunarto, hasil hitung cepat Puskaptis lebih memihak kepada pasangan calon Alex Noerdin-Ishak Mekki. Padahal, lembaga survei lainnya dalam hitung cepat justru mengunggulkan pasangan calon Herman Deru-Maphilinda. (Baca: Direktur LSN Siap Tanggung Jawab Soal Metodologi)

"Dan itu sudah dua kali berturut-turut terjadi, sehingga membuat kisruh di kalangan bawah atas hasil dari Puskaptis di Palembang," ujar dia. (Baca: LSI, SMRC, dan IPI: Jokowi-JK Menang 52,7% Vs 47,2%)

Belajar dari pengalaman di Palembang, Yunarto meminta lembaga survei yang tergabung dalam Persepi untuk menengahi perbedaan hitung cepat dalam pilpres 2014 kali ini. Menurut dia, jika tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkinan kekisruhan seperti di Palembang terjadi secara masif. Apalagi, kata Yunarto, ini merupakan pilpres yang mencakup skala nasional.

"Saya harus mengambil beberapa contoh karena saya saksi mata dan harus dibuka karena menyangkut kode etik," ujar dia. "Persepi harus berani memberikan sanksi, menegakkan kode etik. Beberapa kejadian yang memang selama ini didiamkan." (Baca: Enam Lembaga Survei Perlihatkan Jokowi-JK Unggul)

Jika dilihat rekam jejaknya, kata Yunarto, dapat dipastikan Puskaptis merupakan lembaga survei yang tidak kredibel. Adapun Yunato tak ingin berkomentar mengenai rekam jejak lembaga survei lain yang dalam hasil hitung cepat memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/07/09/269591844/Sekjen-Persepi-Puskaptis-Punya-Rekam-Jejak-Buruk
« Last Edit: 11 July 2014, 11:16:34 AM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
JAKARTA - Hasil hitung cepat alias quick count Pilpres 2014 yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) dipersoalkan oleh kubu Prabowo-Hatta.

Tim advokasi Koalisi Merah Putih pun berencana melaporkan RRI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sore ini.

"Akan kita laporkan hari ini juga," ujar Tim advokasi Koalisi Merah Putih Syahroni saat ditemui di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Gajah Mada, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014).

Sebab, kata dia, RRI tidak terdaftar sebagai salah satu lembaga survei di KPU. Terlebih RRI sebagai lembaga milik pemerintah yang seharusnya dapat menjunjung tinggi independensi.

Maka dari itu, ujar dia, pihaknya menduga RRI berpihak kepada salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Sekadar diketahui, kemarin RRI ikut mengumumkan hasil hitung cepatnya. Hasilnya, pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kita menduga mereka lembaga curi event, curi momen," ungkapnya.

http://m.sindonews.com/read/881775/113/tim-prabowo-hatta-laporkan-rri-ke-kpu-dan-bawaslu
« Last Edit: 11 July 2014, 12:51:56 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Petisi: Cabut ijin Penyiaran Tv One
« Reply #9 on: 11 July 2014, 01:55:45 PM »
http://www.change.org/id/petisi/kementerian-komunikasi-dan-informatika-dan-komisi-penyiaran-indonesia-cabut-izin-penyiaran-tv-one#

http://www.change.org/id/petisi/kementerian-komunikasi-dan-informatika-dan-komisi-penyiaran-indonesia-cabut-izin-penyiaran-tv-one#
Mempetisi Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Komisi Penyiaran Indonesia
Cabut Izin penyiaran TV One
Teuku Kemal Fasya



Seruan ini kami lakukan sebagai tanggung jawab warga negara untuk mendapatkan informasi yang sehat dan benar. Untuk itu kami menyerukan mencabut izin penyiaran TV One karena televisi yang menggunakan frekuensi berjaringan itu terbukti secara sistematis, terencana, sporadis, dan cukup lama menyebarkan kabar bohong, propaganda, dan fitnah yang bisa mengarah kepada perpecahan nasional.

Kami tidak mempermasalahkan preferensi politik setiap lembaga penyiaran, tapi pemihakan itu tidak boleh melanggar etika dan prinsip demokrasi penyiaran yang telah diatur didalam UU No. 40 tahun 1999 tentang Undang-undang Pokok Pers, UU No. 32 tentang Penyiaran, UU No. 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, PP No. 11 tahun 2005 tentang Penyelenggaran Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik, dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia.

Kami menganggap lembaga penyiaran apapun harus tunduk dan memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi secara adil, merata, dan seimbang. Setiap lembaga penyiaran harus memiliki tujuan penyampaian pendapat secara sehat dan demokratis, mengedukasi, memelihara kemajemukan bangsa, dan menjaga integrasi bangsa.

Apa yang dilakukan TV One bukan saja melanggar ketentuan penyiaran, tapi juga p*n*staan pada prinsip utama pemilu seperti memberikan kabar bohong tentang survei Gallup, membangun opini meresahkan tentang bahaya komunisme yang mendiskreditkan salah seorang kandidat presiden Joko Widodo, melakukan kampanye kepada pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa pada hari tenang 6-8 Juli 2014, menyiarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dari lembaga yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas metodologisnya, dan menyembunyikan hasil survei yang berbeda dengan preferensi politik TV One.

Atas dasar itulah kami meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia untuk mencabut izin penyiaran TV One. Hal ini demi kemaslahatan bangsa dan  demokrasi yang telah kita rawat bersama, serta mencegah bangsa ini terpecah-belah dan mengarah kepada perang saudara seperti yang terjadi di era NAZI Hitler, Yugoslavia, dan Rwanda.

Atas nama warga negara yang peduli masa depan demokrasi dan penyiaran sehat,

 

Teuku Kemal Fasya

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Dirut RRI: Quick Count RRI Netral dan Independen
« Reply #10 on: 11 July 2014, 03:33:23 PM »



Jakarta - Direktur Utama LPP RRI Niken Widiastuti menegaskan quick count yang digelar RRI netral dan independen. Niken menegaskan RRI tidak melakukan quick count untuk salah satu capres.

"Hasil quick count RRI sekarang ini kan posisinya untuk capres nomor satu 47,28% untuk capres nomor dua 52,72 persen itu berdasarkan rekapitulasi nasional pada TPS amatan 95,3%," kata Niken kepada detikcom, Rabu (9/7/2014).

Niken menuturkan hasil quick count itu tidak diarahkan untuk mendukung calon presiden manapun. Quick count digelar secara netral, independen dengan metodologi yang dipertanggungjawabkan.

"Benar-benar quick count RRI itu netral independen, kita tidak pada satu capres. Kita adalah lembaga penyiaran yang menyiarkan independen dan netral," kata Niken.
Menurut Niken, hasil quick count merupakan hasil sementara. "Untuk pastinya, tunggu pengumuman real count dari KPU," kata Niken.


http://m.detik.com/news/read/2014/07/09/181746/2632730/1562/dirut-rri-quick-count-rri-netral-dan-independen


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
#saveRRI
« Reply #11 on: 15 July 2014, 03:07:26 PM »


TEMPO.CO , Jakarta - Sejak diprotes oleh sejumlah politikus karena ikut melakukan hitung cepat hasil
pemilihan umum presiden, data hasil hitung cepat Radio Republik Indonesia (RRI) mulai hilang dari
peredaran. Padahal, media-media yang lain masih menunjukkan hasil hitung cepat hingga saat ini.
(baca: Kubu Jokowi Tolak Rencana Pemanggilan RRI )
Data hitung cepat pada situs rri.co.id adalah yang pertama kali hilang. Data itu tak bisa lagi diakses sejak
10 Juli 2014 lalu. Ketika Tempo mencoba mengaksesnya lewat www.rri.co.id/quickcount-pilpres, apa yang
tampak hanya tulisan,"Data sementara tak tersedia." (baca: RRI Dipanggil DPR, Netizen Serukan #SaveRRI )
Setelah hilang dari situsnya, data hitung cepat RRI juga hilang dari akun Twitter  [at] qcrri. Bahkan, akun twitter
itu tak bisa lagi diakses. Beberapa kali Tempo mencoba, yang muncul hanyalah tulisan, "Internal Server
Error."
Tak bisa diaksesnya akun Twitter hitung cepat RRI itu menyebabkan keresahan dan kemarahan di kalangan
tweeps. Mereka kemudian mencoba mendukung RRI dengan membuat berbagai tweet dukungan dengan
tagar #SaveRRI (baca : Alasan RRI Menutup Tayangan Hitung Cepatnya )
Akun  [at] erikarlebang misalnya, berkata,"Mari selamatkan RRI, mereka gak salah, mereka cuma melakukan hal
yang benar dan jujur dengan  [at] qcrri."
"Sekali di udara tetap di udara! hidup RRI!!!  [at] rrinews  [at] qcrri Selamatkan RRI dari kepentingan elite potilik.
#SaveRRI,"ucap akun  [at] DerryAhmad.
Seleb Tweep seperti Joko Anwar ( [at] jokoanwar) pun tak ketinggalan. Dalam lini masanya, ia berkata,"Hari ini
kita tetep nge-twit #SaveRRI ya, temen-temen. Makasii.. pic.twitter.com/RDK2WIpHzo."


http://m.tempo.co/read/news/2014/07/15/269593172/Quick-Count-RRI-Raib-dari-Peredaran-Tweeps-Marah

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Puskaptis Tak Punya Kantor, Persepi Bingung Cara Kirim Undangan
« Reply #12 on: 16 July 2014, 10:41:38 AM »
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei dan
Opini Publik (Persepi), Hamdi Muluk, mengaku bingung bagaimana cara
mengundang Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis
(Puskaptis) untuk menghadiri audit.
Pasalnya, lembaga yang hasil hitung cepatnya memenangkan pasangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu tidak mempunyai kantor.
"Puskaptis ini kan susah juga dihubungi karena mereka beberapa tahun
enggak punya kantor. Kita kan undangannya dikirim lewat surat, jadi mau
dikirim ke mana suratnya? Nggak bisa kita,” kata Hamdi saat dihubungi,
Selasa (15/7/2014).
Akhirnya, undangan disampaikan oleh Hamdi melalui SMS. Dia langsung
mengirimkan pesan singkat kepada Direktur Eksekutif Puskaptis Husesin
Yazid.
"Dua hari lalu sudah saya kirimkan SMS-nya. Memang kesannya jadi tidak
formal, tetapi mau bagaimana lagi," ujar Hamdi.
Persepi melakukan audit terhadap lembaga survei di bawah
keanggotaannya. Adapun audit ini dilakukan karena hasil hitung cepat
lembaga survei yang berbeda-beda dan sempat menimbulkan polemik.
Selain Puskaptis, Persepsi juga memeriksa lembaga survei lainnya, yakni
Network, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lingkaran
Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research Centre (SMRC), Indikator
Politik, Poltracking, dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). Adapun
pengumuman hasil audit rencananya akan dilakukan Rabu (16/7/2014)
sore.


http://nasional.kompas.com/read/2014/07/15/19313211/Puskaptis.Tak.Punya.Kantor.Persepi.Bingung.Cara.Kirim.Undangan


alamat web puskaptis menggunakan wordpress.

http://puskaptis.wordpress.com/
http://puskaptis.wordpress.com/

Puskaptis tolak di audit (?)

 http://nasional.kompas.com/read/2014/07/16/10152221/Tolak.Diaudit.Puskaptis.Disebut.Lembaga.Survei.Abal-abal.
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/16/10152221/Tolak.Diaudit.Puskaptis.Disebut.Lembaga.Survei.Abal-abal.

Lembaga survey macam apa ini?
« Last Edit: 16 July 2014, 10:56:18 AM by kullatiro »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Real Count Pilpres 2014 versi relawan
« Reply #13 on: 16 July 2014, 04:06:02 PM »
bisa dilihat di http://www.kawalpemilu.org/#0

http://www.beritasatu.com/nasional/197063-rekapitulasi-situs-kawal-pemilu-jokowijk-unggul-5283-persen.html

Selain para Tim Pemenangan Capres-cawapres, ada juga kelompok independen yang menyajikan rekapitulasi hasil perhitungan suara di Pilpres 2014.

Salah satunya adalah situs www.kawalpemilu.org yang digawangi mantan juara Olimpiade Matematika, Ainun Najib, seorang alumnus Nanyang Technological University.

Hingga pukul 11.56 WIB, Rabu (16/7), rekapitulasi www.kawalpemilu.org sudah memproses data dari 416.715 TPS di seluruh Indonesia.

Hasilnya, pasangan Jokowi-JK unggul dengan raihan 52,83 persen (60.916.278 suara), mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang memperoleh 47.16 persen (54.375.528 suara).

Dengan demikian, sudah ada 115.725.115 suara masyarakat yang diproses. Jumlah suara tak sah adalah 1.332.400.

Jumlah TPS yang sudah diproses adalah 416.715 di mana 9.365 unit diantaranya error. Dokumen error maksudnya adalah jumlah TPS yang telah ditandai karena mengalami kesalahan form C1, kesalahan scan, maupun kesalahan input.

Sementara data yang masuk adalah dari 441.748 dari total semua TPS di Indonesia yang berjumlah 472.672, atau sekitar 93,45 persen.

Di situs itu, dijelaskan bahwa data didapat dari scan form C1 yang dipublikasikan oleh KPU dan dijadikan versi digital dengan bantuan relawan netizen yang independen. Data di halaman itu belum final dan terus diperbaharui tiap 10 menit.

Dalam keterangannya yang diperoleh di Jakarta, Rabu (16/7), Ainun menjelaskan dirinya tinggal di Singapura dan bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan teknologi informasi terkemuka.

Situs kawal pemilu dibuatnya demi menyambut ajakan Presiden SBY untuk mengawal proses penghitungan suara.

"Kedua capres juga menyerukan untuk mengawal. Kita lihat datanya tersedia, dan secara teknologi informasi bisa dikerjakan," kata Ainun.

Dalam melaksanakan pekerjaan itu, dia mengaku dibantu oleh dua orang programmer yang bekerja di perusahaan teknologi ternama di Silicon Valley, Amerika Serikat. Sayangnya, kedua temannya itu menolak untuk dibuka identitasnya.

Dia menilai, sejauh ini, situs www.kawalpemilu.org adalah yang paling canggih dalam menyajikan data pemilu. Untuk mendukung pekerjaan itu, digunakan dua server, untuk internal dan untuk kepentingan penayangan ke publik.

Untuk entry data, ada 700 relawan yang bekerja dan berkomunikasi melalui Facebook sebagai basis akun menginput data.

Dia juga memastikan pihaknya tidak terafiliasi kepentingan politik manapun dan hanya berkepentingan memenuhi kebutuhan publik terhadap akses data pemilu.

Dari 700 relawan yang bergabung untuk melakukan entry data, berasal dari pendukung Jokowi, pendukung Prabowo, maupun yang netral.

Lalu dananya dari mana? "Ini semua gratis," jawab Ainun sembari menambahkan salah satu server memanfaatkan layanan gratis dari Amazon.

Penulis: Markus Junianto Sihaloho/FEB

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Jakarta - Perhimpunan Lembaga Survei dan Opini Publik (Persepi) telah selesai menggelar audit ke semua lembaga penyelenggara quick count Pilpres 2014 yang ada di bawah naungannya. Apa hasilnya?

Ketua Dewan Etik Persepi Hari Wijayanto menggelar jumpa pers di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Rabu (16/7/2014). Jumpa pers ini digelar setelah Persepi melakukan audit 5 penyelenggara quick count selama dua hari, 15 dan 16 Juli 2014.

Lima penyelenggara quick count yang diaudit adalah CSIS-Cyrus, SMRC-LSI, Indikator Politik Indonesia, Populi Center, dan Pol-Tracking. Elemen quick count yang diaudit yaitu kerangka sampel, data TPS yang dijadikan sampel, susunan organisasi, dan manajemen lembaga quick count. Audit digelar oleh tim independen yang dibentuk oleh Persepi.

"Pada saat audit, Dewan Etik melakukan tanya jawab setelah lembaga melakuan presentasi," kata Hari. Hasilnya, lima penyelenggara yang diaudit terbukti menyelenggarakan quick count dengan baik. Sampel yang diambil bisa dibuktikan secara ilmiah, data pemilih yang dijadikan sampel serta dokumentasi tersedialengkap.

"Seluruh peserta yang diaudit telah menjelaskan proses seusai dengan tata cara yang benar. Seluruh peserta yang diaudit telah menunjukkan bukti pengorganisasian quick count yang baik," papar Hari.

Seharusnya, ada dua lembaga lain yang diaudit oleh Persepi, yaitu JSI dan Puskaptis. Namun keduanya tak
memenuhi panggilan.

Menurut Hari, ketidakhadiran dua lembaga tersebut menunjukkan tak ada iktikad baik untuk mempertanggungjawabkan hasil quick count. Padahal, masih menurut Hari, hasil quick count dua lembaga
itu menimbulkan kontroversi.

"Terakhir, Dewan Etik Persepi memutuskan JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan Persepi," pungkasnya.

http://m.detik.com/news/read/2014/07/16/190302/2639382/1562/ini-hasil-lengkap-audit-penyelenggara-quick-count-oleh-persepi

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Situs Kawal Pemilu Diserbu, Bak Perang Kurusetra
« Reply #15 on: 16 July 2014, 11:47:11 PM »
TEMPO.CO , Jakarta - Penggagas situs Kawalpemilu.org, Ainun Nadjib, mengaku laman yang dibuatnya mendapat serangan bertubi-tubi dari para peretas ( hacker) . Serangan itu membuat para pengaman sistem informasi Kawal Pemilu kewalahan. "Tim lagi bertempur. Kami berlima melawan ratusan seperti Pandawa versus Kurawa," ujar Ainun kepada Tempo , Rabu, 16 Juli 2014. (Baca: Ainun Rekrut Petugas Kawalpemilu.org seperti MLM )

Dia mengaku mendatangkan dua ahli keamanan sistem informasi untuk menangkal serangan yang bertubi- tubi sejak pukul 12.00 waktu setempat. Serangan yang paling masif diakui berasal dari Indonesia. Serangan sengaja diarahkan untuk membuat system down sehingga data dapat diretas. (Baca: Siapa Ainun Najib, Penggagas Situs Kawalpemilu.org )

Pengamanan standar, kata Ainun, sudah dibuat sejak pertama situs dibuat. Akibat ada serangan, pengamanan ditingkatkan dengan menutup celah yang dapat diretas oleh hacker. Ia mengaku ada beberapa serangan yang tidak standar sehingga memerlukan pengamanan ekstra.

Ia memprediksi serangan bertujuan untuk menjatuhkan kredibilitas Kawal Pemilu sebagai pemantau rekapitulasi pemilu. "Tujuan hacker membuat system down, ubah data sehingga berbeda dengan data Komisi Pemilihan Umum," ujar Ainun.

Situs Kawalpemilu.org sejak Ahad mulai melakukan tabulasi data untuk menayangkan real count rekapitulasi surat suara. Data kawal pemilu berpijak pada data scan C1 dari website resmi KPU. Meskipun bukan laman resmi KPU, Ainun mengaku mendapat banyak apresiasi. "Karena data tabulasi Kawal Pemilu paling mendekati kenyataan," ujar Ainun.

http://m.tempo.co/read/news/2014/07/16/269593569/Situs-Kawal-Pemilu-Diserbu-Bak-Perang-Kurusetra
« Last Edit: 16 July 2014, 11:49:20 PM by kullatiro »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Situs Kawal Pemilu Diserbu, Bak Perang Kurusetra
« Reply #16 on: 17 July 2014, 09:19:56 AM »
^ situs kawal suara juga sengaja dikacaukan..

http://m.merdeka.com/peristiwa/situs-kawal-suara-diganggu-orang-tak-dikenal.html

Spoiler: ShowHide
update:

"Quick Update aja tentang "serangan" tadi sore.

Admin belum melakukan tindakan apa2. Kita masih analisa log lebih dalam. Tapi tampaknya tidak terlalu lama persentase sudah kembali ke posisi "normal".

Dari ribuan entry invalid yang berhasil identifikasi, sebagian besar tereliminasi dengan sendirinya melalui mekanisme verification/ reentry. Sejauh ini tampaknya hanya ada puluhan data invalid yang masih "nempel". Ini akan kita tangani khusus.

Bagi saya ini cukup menggembirakan. Tapi kami tetap berencana menerapkan beberapa perbaikan untuk mengurangi dampak serangan semacam ini.

Nanti setelah analisa lebih lengkap akan diupdate lagi.

Terima kasih semua atas kegigihannya dalam mengentri data."
« Last Edit: 17 July 2014, 09:29:12 AM by dhammadinna »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Situs Kawal Pemilu Diserbu, Bak Perang Kurusetra
« Reply #17 on: 17 July 2014, 09:43:55 AM »
Update situs kawal pemilu:

Para Relawan Input Data sudah hampir menyelesaikan pekerjaannya.

Nah, bagi Anda yang tidak menjadi relawan input data, jangan kecewa

Karena sekarang giliran Anda untuk men-check hasil pekerjaan mereka.

INGAT! PEKERJAAN ANDA SANGAT PENTING UNTUK PEMILU YANG JUJUR DAN BERSIH!

Silakan KAWAL SUARA Capres pilihan Anda dengan cara:

1. Akses www.KawalPemilu.org
2. Check TPS tempat Anda menyoblos.*
3. Laporkan jika ada kesalahan input data.**

* PERHATIAN: JANGAN melapor di page facebook ini, karena kami tidak akan menanggapi. Gunakan FITUR website KawalPemilu.org yang sudah disediakan.

** Akan lebih baik jika Anda juga men-check TPS lain di daerah sekitar Anda.
« Last Edit: 17 July 2014, 09:56:18 AM by dhammadinna »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: detik.com memakai hasil quick count RRI ( Radio Republik Indonesia)
« Reply #18 on: 17 July 2014, 12:03:14 PM »
Update situs kawal pemilu:

Para Relawan Input Data sudah hampir menyelesaikan pekerjaannya.

Nah, bagi Anda yang tidak menjadi relawan input data, jangan kecewa

Karena sekarang giliran Anda untuk men-check hasil pekerjaan mereka.

INGAT! PEKERJAAN ANDA SANGAT PENTING UNTUK PEMILU YANG JUJUR DAN BERSIH!

Silakan KAWAL SUARA Capres pilihan Anda dengan cara:

1. Akses www.KawalPemilu.org
2. Check TPS tempat Anda menyoblos.*
3. Laporkan jika ada kesalahan input data.**

* PERHATIAN: JANGAN melapor di page facebook ini, karena kami tidak akan menanggapi. Gunakan FITUR website KawalPemilu.org yang sudah disediakan.

** Akan lebih baik jika Anda juga men-check TPS lain di daerah sekitar Anda.


Cara-nya check hasil hitungan tambah-tambah-nya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: detik.com memakai hasil quick count RRI ( Radio Republik Indonesia)
« Reply #19 on: 17 July 2014, 03:18:22 PM »
Cara-nya check hasil hitungan tambah-tambah-nya ?


siapkan kalkulator, apakah hasil penjumlahan nya sama atau tidak dengan scan c1 nya di kpu dan di kawalpemilu, kalau mau lebih detil keliling tps tps di sekitar kita terus cocokan datanya dgn yg ada di tps dgn yg ada di kpu kemudian banding lagi dgn yang ada di kawal pemilu.
« Last Edit: 17 July 2014, 03:21:46 PM by kullatiro »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: detik.com memakai hasil quick count RRI ( Radio Republik Indonesia)
« Reply #20 on: 18 July 2014, 08:45:50 AM »
Cara-nya check hasil hitungan tambah-tambah-nya ?

di kolom tengah itu kan scan dari KPU. Yang di kolom paling kanan, adalah hasil entry relawan. Bandingkan apakah kedua kolom itu benar atau salah. Cukuplah cek TPS masing-masing dan daerah sekitarnya (soalnya kemarin itu mereka ada proses entry, ada proses verifikasi. Jadi seharusnya sudah diverifikasi. Tapi ga ada salahnya kita cek kembali biar lebih yakin).



kalau punya foto form ini, bandingkan juga aja:

« Last Edit: 18 July 2014, 08:52:26 AM by dhammadinna »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
« Last Edit: 18 July 2014, 09:26:13 AM by dhammadinna »