//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KOMPAS - Partisipasi Rakyat Meningkat  (Read 1798 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
KOMPAS - Partisipasi Rakyat Meningkat
« on: 07 July 2014, 04:27:31 AM »
Partisipasi Rakyat Meningkat
Nurani Jangan Kalah oleh Intimidasi dan Uang








Para pemilih dalam Pemilihan Presiden yang menggunakan hak di KBRI Singapura,
Minggu (6/7) antre menuju tempat pemungutan suara.
Animo WNI mengikuti Pilpres lebih tinggi dibandingkan saat pemilu legislatif.


Pemilih pemula Pemilihan Presiden yang menggunakan hak di KBRI Singapura, Minggu (6/7).
Animo WNI mengikuti Pilpres lebih tinggi dibandingkan saat pemilu legislatif.


ARSIP KBRI DAMSKUS
Pilpres 2014 di DamaskusArsip KBRI


JAKARTA, KOMPAS — Partisipasi rakyat dalam Pemilu Presiden 2014 sangat tinggi. Hal itu terlihat dalam pemilu presiden di luar negeri yang digelar lebih awal, 4-6 Juli 2014. Jumlah pemilih meningkat hingga dua kali lipat. Tingginya partisipasi rakyat ini jangan sampai dinodai cara-cara tidak demokratis.
Antusiasme serupa diperkirakan bakal terjadi pada hari pencoblosan di dalam negeri yang akan dilaksanakan 9 Juli 2014. Penyelenggara pemilu diminta benar-benar memfasilitasi warga agar bisa menyalurkan aspirasinya dengan baik dan mencegah kemungkinan berbagai kecurangan.

Masyarakat pun diminta tidak menyerah kepada intimidasi dan politik uang. Masyarakat bahkan perlu mewaspadai dan berani melaporkan apabila menemukan ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan itu.

”Berani melaporkan adalah satu-satunya cara melawan kecurangan. Kalau rakyat tidak berani melawan, rakyat akan kembali ditindas,” ujar Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Mochtar Pabottingi, di Jakarta, Minggu (6/7).

Peneliti Indonesian Legal Roundtable, Erwin Natosmal Oemar, juga mengingatkan, Pilpres 2014 adalah kesempatan emas yang dimiliki masyarakat Indonesia untuk mengoreksi kebijakan dan memperbaiki taraf kesejahteraan.

”Jadi jangan disia-siakan. Menyerah kepada politik uang dan intimidasi adalah bagian dari penyia-nyiaan,” kata Erwin.

Antusiasme di luar negeri
Antusiasme warga negara Indonesia di luar negeri mengikuti pemilu presiden terutama terlihat di Hongkong.

Animo warga negara Indonesia di Hongkong, yang kebanyakan buruh migran, juga sangat tinggi. Bahkan, hingga usai waktu pencoblosan pukul 17.00 waktu setempat, ratusan buruh migran Indonesia masih belum mendapat giliran.

”Kalau dibandingkan dengan mereka yang datang pada pileg lalu, jumlah yang datang sekarang melonjak hingga lima kali lipat,” ujar Fera Nuraini, pegiat buruh migran Indonesia di Hongkong sekaligus blogger aktif.

Saat tempat pemungutan suara (TPS) resmi ditutup, menurut Fera, masih ada sekitar 800 orang yang belum mendapat giliran.

”Mereka masih terus memaksa agar diizinkan untuk tetap mencoblos walau TPS sudah ditutup. Banyak dari mereka memang baru bisa datang lantaran izin dari majikan masing-masing baru diperbolehkan sore hari keluar rumah,” ujarnya.

Saking bersemangatnya untuk mencoblos, tambah Fera, para buruh migran yang belum mendapat kesempatan itu nekat membuka paksa pintu masuk menuju TPS. Mereka juga berupaya bernegosiasi agar tetap bisa mencoblos.

”Exit poll” digelar
Gairah memilih yang sangat besar juga diutarakan Agus (49), yang menunaikan hak demokrasinya di KJRI Houston, Amerika Serikat.

”Suasananya sangat semarak dan hebatnya tetap berlangsung tertib. Good-lah, always proud to be Indonesian,” kata Agus.

Menurut Agus, ada sekitar 1.500 WNI di Houston yang terdaftar punya hak pilih. Namun, ada pula yang tidak terdaftar dan ingin mencoblos di KJRI Houston. Mereka harus menunggu hingga sore karena panitia takut kehabisan kertas suara.

Di KJRI Houston, sejumlah sukarelawan melakukan exit poll terhadap pemilih. Menurut Agus, sampai pukul 11 siang pada Sabtu, hasil exit poll menunjukkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh 89 persen suara, sementara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat 11 persen suara.

Pemungutan suara pemilu presiden di New York, Amerika Serikat, yang dilaksanakan pada Sabtu berlangsung lancar.

Dari Washington DC dilaporkan, pelaksanaan pencoblosan yang digelar di gedung serbaguna Wisma Indonesia di Tilden Street berjalan lancar. Sebanyak 805 WNI terdaftar dan mencoblos.

Menurut Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Qatar Muhammad Kamaluddin, jumlah pemilih pada pilpres meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah pemilih pada pemilu legislatif. Jika pada pemilu legislatif jumlah pemilih 1.520 orang, pada saat pilpres 3.209 orang memberikan suara.

Peningkatan partisipasi pemilih juga terjadi di Jeddah. Menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah Syarif Shahabudin, 7.746 pemilih memberikan suara pada 4 Juli, naik dari jumlah pemilih pada pemilu legislatif, 6.427 orang.

Pelaksanaan pilpres Indonesia di Mesir yang dilaksanakan di kompleks gedung KBRI di Kairo, Sabtu malam, juga berjalan aman dan lancar.

Sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, daftar pemilih tetap luar negeri di Mesir sebanyak 3.308 orang. Menurut Ketua PPLN Mesir Muhammad Saifuddin, pemilih yang telah memberikan hak suaranya mencapai 77 persen atau 2.578 orang. Jumlah pemilih pada pemilu legislatif hanya 2.311 orang.

Suasana pemungutan suara di KJRI Adelaide, Australia, hari Minggu kemarin juga berlangsung sangat semarak. Antrean pemilih panjang mengular dan butuh waktu sekitar 45 menit, mulai dari mengantre sampai masuk ke bilik suara.

Ratna Derina (48), WNI asal Jakarta yang menggunakan hak pilihnya, mengatakan, pemilih yang datang agak siang bahkan harus antre lebih dari dua jam karena antrean sangat panjang.

”Yang hebat dari pemilu kali ini, pemilih yang disable juga sangat bersemangat datang ke KJRI, padahal mereka bisa mengirimkan suaranya melalui pos. Di depan antrean saya ada dua penyandang tunanetra. Saya terharu melihatnya,” papar Ratna.

Menurut Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat, puluhan juta warga Australia juga tertarik dan antusias mengikuti jalannya pemilu di Indonesia,

Lonjakan pemilih terjadi pula di TPS luar negeri Bangkok, Thailand. Menurut anggota PPLN Bangkok, Ghofar Ismail, jumlah pemilih pada pilpres 927 orang, naik hampir dua kali lipat dari pemilih pada pemilu legislatif yang hanya 485 orang.

Gunakan hati
Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, dalam siaran persnya mengingatkan warga minoritas jangan takut menggunakan hak pilih sesuai nurani. Dia menduga, iklim ketakutan memang ditiupkan oknum-oknum tertentu untuk penggembosan suara.

”Ini saatnya menunjukkan tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia,” kata Sofjan.

Safitri (39), ibu rumah tangga yang tinggal di Depok, menegaskan, dirinya tidak akan menggadaikan suaranya hanya karena uang.

”Politik uang mengindikasikan bahwa pihak yang mempraktikkannya telah menghalalkan segala cara untuk menang. Padahal, seharusnya pemimpin tidak memiliki nafsu berkuasa,” katanya.

(FAJ/NTA/LOK/CAL/JOS/SAM/MTH/DWA/IDR/JOY/DHF/A14)
_____________


Modal CoPas - Salam  :>-
Share, please...  _/\_
« Last Edit: 07 July 2014, 04:33:20 AM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: KOMPAS - Partisipasi Rakyat Meningkat
« Reply #1 on: 07 July 2014, 12:03:37 PM »
baru saja selesai mengurus Form A.5 di Panitia Pemungutan Suara (PPS)
yang diperlukan hanya tempat TPS yang ditunjuk.
waktu tunggu: +/- 10 menit (antri 2 orang)

damage cost:
- copy Form A.5 & KTP, 2x (Rp. 300)
- Parkir Rp. 1.000

_____
Kesimpulan sementara: biaya hidup lebih besar dari pada biaya berdemokrasi.
salam  :>-
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

 

anything