Selingan mungkin bisa di thread humor ato kafe jongkok... Cuma ya terserah TS ama penguasa DC.
Back to topic
Gue lebih pengen fokus ke kesimpulannya...
Ada gak dalam vinaya melarang seorang bikhu "mendukung" proses jual beli?
Dalam hal ini Ajahn Brahm mendukung proses pelelangannya. Ini yang terlihat secara pasti saat dia promo untuk menaikkan hasil lelang.
Tapi gue ga setuju dikaitkan sebagai imbalan dari penyampaian dhamma. Coz hasil lelang ga masuk ke kantong bhantenya. Lelang itu memang dilakukan setelah pembabaran dhamma, tapi tidak bisa dikatakan yang membeli barang lelang, membalas jasa untuk penyampaian dhamma. Yang dikatakan adalah membeli barang lelang membantu yayasan bla bla... dan bhante membantu pelelangan.
Membantu pelelangan ini yang apakah dilarang? (bener lanjut disini atau perlu thread baru??)
Mohon suhu-suhu penguasa sutta vinaya di summon disini...