//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 624323 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1305 on: 31 July 2011, 08:15:17 PM »
Logikanya kek gimana?
Contoh kasus,si A kecelakaan tertimpa bangunan,ketika menjelang ajal,si A sadar dirinya sedang di tolong seorang anak kecil,ketika si A sedang diliputi perasaan terharu,si A lalu matee..
belum ada jawaban?
contoh lain,si A sedang diserang oleh si B mengunakan pisau,tiba2 si C datang menolong,tanpa basa-basi si B balik menyerang si C,saat2 menjelang ajal (karena di tusuk beberapa kali) si C timbul perasaan terharu(karena berhasil menyelamatkan nyawa seseorang,sekaligus sedih karena harus mati dengan cara seperti ini),dan MATI..
DENGAN KONDISI demikian,kira2 si C terlahir di alam mana?
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1306 on: 31 July 2011, 08:22:32 PM »
lah kalau san pu yi pai khan nyentuh tanah loh =))

di mana? di mana?

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1307 on: 01 August 2011, 08:56:52 AM »
Saat bernamaskara, apa yg sebaiknya kita pikirkan?

Apa tujuan Jin Mabok bernamaskara? pertanyaan Jin tsb, CMIIW, menunjukkan kalau Jin tidak tau tujuan bernamaskara..

Ya, saya juga sering begitu. Seringkali saya bernamaskara hanya karena sudah kebiasaan, yang diawali oleh tradisi atau "ikut-ikutan". Sesampai di vihara, pada umumnya orang bersujud, yah... saya juga deh.. ;D Saat membaca Namaskara Gatha, seharusnya bersujud, okelah... ;D

Seperti quote Hemayanti, saya setuju bahwa tujuan namaskara bisa berarti menghormati Tiratana. Saya juga pernah dengar ada yang bilang tentang "mengurangi keangkuhan". Selain itu ada ceramah juga yang mengatakan bahwa ketika kita bernamaskara, artinya kita mengagumi kualitas seorang Buddha, jadi tanamkanlah dalam hati agar suatu saat nanti kita bisa memiliki kualitas yang sama.

Tapi ada juga yang lebih sederhana, yaitu ketika sedang bernamaskara atau aktivitas jasmani lainnya, kita sambil melakukan perenungan pada jasmani, memperhatikan tubuh yang membungkuk, atau sensasi lainnya. Perhatian ini adalah salah satu dari empat landasan perhatian murni.

Intinya ya, terserah Jin Mabok. Kecenderungannya Jin yang mana, Jin senang yang mana di saat itu (di saat lain mungkin berbeda lagi).
« Last Edit: 01 August 2011, 08:59:43 AM by Mayvise »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1308 on: 01 August 2011, 09:54:21 AM »
di mana? di mana?
kalau kek acara waisakan di borobudur gitu pada namaskara gak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1309 on: 01 August 2011, 10:40:01 AM »
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.

:) Koko Nevada yg baek & smart, permisi….. sy minta izin utk bertanya sesuatu(tanya mode on):

1.   Sikap terbaik(paling bijaksana) yg sebaiknnya dilakukan seseorang jika mengetahui bahwa dirinnya sedang difitnah?

2.   Ketika sy bermeditasi, dalam batin sy mencoba utk menyatukan/meleburkan/menyelaraskan/mengkondisikan atom2 tubuh&pikiran sy dgn atom2 lingkungan(alam semesta) di sekitar sy. Pertanyaanya adalah, apakah yg perlu sy tambahkan/perbaiki dlm teknik meditasi sy tersebut?

:) Nis2mitU Koko Nevada, siyUegen…… ;)

Spoiler: ShowHide


_/\_ SSBS

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1310 on: 05 August 2011, 08:03:50 PM »

saya mau tanya, kisah ini ada di sutta mana ya?


Spoiler: ShowHide
Satu cerita di zaman Sang Buddha
ada seorang pertapa yang bisa berjalan di
atas air, menyeberangi sungai. Dia
menunjukkan kepandaiannya itu di
depan Sang Buddha.
"Pertapa, berapa lama kamu bisa
mempunyai kepandaian seperti itu?"
tanya Sang Buddha. "Dua puluh tahun,
Bhagava".
Kalau kita mendengar jawaban
seperti itu, kita akan mengatakan,"Aduh,
kamu hebat sekali! Dua puluh tahun
dengan keuletan, kesungguhan
bermeditasi sehingga bisa berjalan di atas
air. Aku tidak mampu."
Tetapi komentar Sang Buddha
berbeda. Apa komentar Sang Buddha?
"Pertapa, kalau Aku dengan uang
satu ketip bisa menyeberang sungai
(yaitu dengan mengupah perahu
menyeberang sungai), tidak perlu 20
tahun."


diambil dari sini http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/dawai/dawai-43.pdf (bab kebijaksanaan Dhamma)

thx

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1311 on: 05 August 2011, 08:15:40 PM »
kalau kek acara waisakan di borobudur gitu pada namaskara gak?

pengalaman anda bagaimana?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1312 on: 05 August 2011, 08:21:31 PM »
satu ketip = addhamasikam, saya lupa dari mana, cuma ingat bahasa pali nya
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1313 on: 05 August 2011, 08:39:25 PM »
satu ketip = addhamasikam, saya lupa dari mana, cuma ingat bahasa pali nya

jadi memang ada ya...kalau ketemu tolong kasi tau ya..thanks

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1314 on: 05 August 2011, 10:29:27 PM »
pengalaman anda bagaimana?
kaga tau juga sih, tapi kalau san bu yi bai di vihara kelenteng ngelilingin kelenteng yang notabene masih aspal dan tanah. karena outdoor.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1315 on: 05 August 2011, 10:44:51 PM »
kaga tau juga sih, tapi kalau san bu yi bai di vihara kelenteng ngelilingin kelenteng yang notabene masih aspal dan tanah. karena outdoor.

kelenteng bukan vihara

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1316 on: 05 August 2011, 11:03:11 PM »
kelenteng bukan vihara
secara di kelenteng itu ada vihara mahayana, dan merayakan waisak.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline jin mabok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 174
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1317 on: 07 August 2011, 04:41:02 PM »
Apa tujuan Jin Mabok bernamaskara? pertanyaan Jin tsb, CMIIW, menunjukkan kalau Jin tidak tau tujuan bernamaskara..

Ya, saya juga sering begitu. Seringkali saya bernamaskara hanya karena sudah kebiasaan, yang diawali oleh tradisi atau "ikut-ikutan". Sesampai di vihara, pada umumnya orang bersujud, yah... saya juga deh.. ;D Saat membaca Namaskara Gatha, seharusnya bersujud, okelah... ;D

Seperti quote Hemayanti, saya setuju bahwa tujuan namaskara bisa berarti menghormati Tiratana. Saya juga pernah dengar ada yang bilang tentang "mengurangi keangkuhan". Selain itu ada ceramah juga yang mengatakan bahwa ketika kita bernamaskara, artinya kita mengagumi kualitas seorang Buddha, jadi tanamkanlah dalam hati agar suatu saat nanti kita bisa memiliki kualitas yang sama.

Tapi ada juga yang lebih sederhana, yaitu ketika sedang bernamaskara atau aktivitas jasmani lainnya, kita sambil melakukan perenungan pada jasmani, memperhatikan tubuh yang membungkuk, atau sensasi lainnya. Perhatian ini adalah salah satu dari empat landasan perhatian murni.

Intinya ya, terserah Jin Mabok. Kecenderungannya Jin yang mana, Jin senang yang mana di saat itu (di saat lain mungkin berbeda lagi).

Ya, saya jg pernah dengar ttg hal tsb.
Kalau aku sih cenderung menganggap kalau rupang Buddha yg ada d vihara itu seakan-akan adalah Buddha nyata.

Walaupun sebenarnya itu cuma patung, tp dgn berpikiran seperti itu, aku namaskara udah gk pernah lg maen asal jungkat jungkit aja.
Tapi betul-betul khusyuk, seakan-akan sedang bernamaskara dgn Buddha.
Pas baca paritta jg jadi lebih khusyuk.
Dulunya sering ngobrol samma temen atau maen hp, skrg jadi enggak lg.
Mikirnya gini, heeii!! masa d depan seorg Buddha gua masih bisa-bisanya maen hp?? Apa kata duniaa????
hehe.

Anyway, thx buat sis hemayanti dan sis mayvise yg telah berkenan menjawab pertanyaanku
 _/\_

Offline frendygo

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1318 on: 26 August 2011, 10:33:58 AM »
 _/\_

Selamat Siang..
Sy mo bertanya..kira" ada yg punya video cara namaskara Budha Mahayana yang tepat ga?
Sy uda cari di youtube dan google tp ga ada..smua berupa tulisan dan agak membingungkan  :o
Jadi kalo bisa ada yang punya foto/video langkah" namaskara dan anjali yang tepat mohon di share ato diPM ke ane juga bole
Thanks  ^:)^

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1319 on: 31 August 2011, 10:16:07 AM »
_/\_

Selamat Siang..
Sy mo bertanya..kira" ada yg punya video cara namaskara Budha Mahayana yang tepat ga?
Sy uda cari di youtube dan google tp ga ada..smua berupa tulisan dan agak membingungkan  :o
Jadi kalo bisa ada yang punya foto/video langkah" namaskara dan anjali yang tepat mohon di share ato diPM ke ane juga bole
Thanks  ^:)^


Banyak diceritakan di RAPB jilid ke-3 (http://dhammacitta.org/perpustakaan/riwayat-agung-para-buddha/), pada cerita seseorang bertemu dengan pacceka buddha, orang tsb bermanaskara dengan 5 titik menyentuh tanah (dahi, telapak tangan s/d siku, dengkul dan jari kaki).

Untuk versi Mahayana, blm pernah tau...



Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

 

anything