//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 627179 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline HerdiWijaya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 26
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1410 on: 02 December 2011, 09:01:18 PM »
dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan:
1. pandangan benar (samma ditthi)
2. pikiran benar (samma sankappa)
3. ucapan benar (samma vaca)
4. perbuatan benar (samma kammanta)
5. matapencaharian benar (samma ajiva)
6. daya upaya benar (samma vayama)
7. perhatian benar (samma sati)
8. konsentrasi benar (samma samadhi)

poin 1 dan 2, yaitu pandangan benar dan pikiran benar itu termasuk kelompok panna.
3, 4, dan 5 adalah kelompok sila
6, 7 dan 8 adalah kelompok samadhi
Pandangan benar
1. pandangan benar tentang 4 kebenaran mulia (masing2 terdiri dari 3 tahap)
2. menurut kitab Uparipannasa
    a. Kammassakata Sammaditthi : pandangan benar tentang hukum perbuatan (kamma niyama).
    b. Vipassana Sammaditthi : pandangan benar yang timbul setelah penyadaran jeli terhadap nama (batin) dan rupa (jasmani) yang terkena Tilakkhana
    c. Magga Sammaditthi : pengetahuan benar dalam perenungan terhadap objek-objek indera dan batin sebagaimana adanya (yaitu dicengkeram oleh anicca, dukkha, anatta)
    d. Phala Sammaditthi : pendangan benar yang menyertai empat tingkat 'buah' yang merupakan hasil dari empat tingkat 'jalan'
    e. Paccavekkhana Sammaditthi : pandangan benar berupa swarenungan yang terjadi dengan sendirinya setelah pencapaian 'jalan' dan 'buah'.

Pikiran benar
pikiran benar ialah pikiran yang menghindari kejahatan dan pikiran yang cenderung pada kebajikan, yaitu :
1. pikiran yang bebas dari akusalamula 3 (lobha, dosa, dan moha)
2. pikiran yang berisi metta (cinta kasih)
3. pikiran yang berisi karuna (belas kasih)

untuk pertanyaan kedua, ini mungkin sama dengan ketika anak2 bertanya tentang mengapa ya menulis itu susah?
padahal udah tau ini huruf A, B, C, dst, udah dicontohkan pula, udah dipegang tangannya, tapi kenapa ya masih sulit, masih bengkok2 tulisannya, masih g jelas, dan sebagainyalah.
ini butuh latihan, sama seperti menjalankan sila, latihan, sila itu sendiri sering disebut / diterjemahkan sebagai latihan kemoralan, 5 sila, 5 latihan kemoralan.
tidak ada sesuatu yang instan, semua butuh usaha om herdi, butuh latihan yang kontinu. dan yang paling penting ya butuh usaha.  :)
bukan hanya sila saya pikir, semua hal apapun yang baru dan masih asing bagi kita, pasti butuh usaha, butuh latihan untuk membuatnya menjadi mudah, untuk menjadi seorang ahli yang mahir, pasti butuh latihan dan butuh usaha.
coba om ingat waktu masih kecil, apakah langsung bisa berjalan?
tentu tidak kan, awalnya belajar merangkak dulu, kemudian, berdiri, setelah itu selangkah demi selangkah, jatuh, ya bangun lagi, jatuh lagi, bangun lagi.
nah sekarang inilah hasilnya, bisa berjalan dengan baik, bahkan kalo harus tutup mata pun tetap bisa berjalan. karna sudah mahir, sudah terbiasa, begitu juga menulis sudah mahir, tutup mata pun bisa, sudah terlatih.  :)
jangankan sila, mencuri pun butuh latihan om, kalo g terlatih ya bisa2 ketangkep.  :P
tidak ada yang perlu disesali, apalagi sampai merasa frustasi, semua itu adalah hal yang wajar kok om. :)
selama masih mau melatih, masih mau berusaha ya pasti bisa, frustasi itu termasuk salah satu faktor batin (cetasika) yang buruk, makanya jangan dipelihara om.  ;D
inilah uniknya, istimewanya agama buddha, kita disuruh membuktikan sendiri, menjalankan sendiri, kita harus bisa berdiri diatas kaki kita sendiri.
sama seperti anak2 yang belajar berjalan, dia harus mandiri, g boleh bergantung sama orang lain, sama orang tuanya.
nah ibaratnya seorang anak yang berpikir, untuk apa saya belajar berjalan? toh selalu ada mama, selalu ada papa yang menggendong saya, dia menggantungkan dirinya pada orang lain yang dianggap berkuasa, diangkap bisa menolong, bisa membantu, nah begitulah jadinya, dia g mau belajar berjalan, jadinya lumpuh, g bisa apa2. hidupnya tergantung pada orang lain. kasihan..
tapi kalo orang tua yang sayang sama anaknya, orang tua yang bijak, yah anaknya diajar, dikasi pengertian, hingga akhirnya tau kalo dia harus belajar, berlatih berjalan, karna dia g boleh terus2an bergantung sama orangtuanya. nah itu panna, pengertian yang benar. itulah agama buddha, Sang Buddha menunjukkan ini lho jalannya, nah kamu jalani sendiri, praktekkan sendiri, Sang Buddha sudah praktek, muridnya juga sudah banyak yang berhasil, nah sekarang giliran kita, kalo mau ya silahkan, udah ditunjukkan, ini lho. kalo kita menutup mata, g mau tau, masa bodoh, cari gampang, g terima sendiri.  :)
makanya kalo sekarang kita pikir2 lagi, pasti tidak ada satu orangpun yang pernah menyesal walaupun dulu mereka pernah berkali2 jatuh ketika belajar berjalan, sebab hasilnya ada, diterima sekarang.
sama ketika belajar menyetir, lalu tabrak sana sini, sampai mobilnya g berbentuk  :))
akhirnya menjadi bisa, mahir, nah apakah menyesal?
menyesal kalo kakinya patah atau masuk rumah sakit.  ;D
tapi jika tidak ya tidak akan menyesal, hasilnya ada, jadi bisa mandiri, g bergantung sama pak supir.
makanya kalo menyetir mesti hati2, tau aturannya, mana gas, mana rem, tau rambu2 jalan, jangan asal tancap, kemudian mesti hati2.
nah begitu juga sama kalo melaksanakan sila, harus tau aturannya, dan mesti hati2, mesti sati.  :)
cukup dulu deh om...
oh iya nanti ada tambahan untuk pandangan benar, saya ketik dulu yah,  ;D

terima kasih atas pencerahan yang telah km uraikan dengan jelas  _/\_.. semoga dengan penjelasan ini dapat menjadi inspirasi bagi umat awam yang mau berlatih berlatih berlatih menjalankan sila dan hal-hal yang baru mereka pelajarin.. :D.
terima kasih sis hemayanti   _/\_
wew, tolong jgn panggil saya om coz nya saya masih remaja menuju dewasa.. thx :)
Berjuang untuk menjadi lebih baik dari sekarang

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1411 on: 02 December 2011, 09:41:00 PM »
hehhe..
iya baiklah, sama2 herdi. :)
 _/\_ sadhu..sadhu..sadhu..
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline CandraWie

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 145
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1412 on: 07 December 2011, 09:53:37 AM »
saat yang tepat untuk membalas, kebetulan semalam dapat pelajaran tentang mimpi.  ;D
penjelasan tentang kamma sih, tapi sedikit membahas mimpi.
ada 4 sebab yang menimbulkan mimpi:
1. pubba nimitta, ditimbulkan oleh perbuatan sehari-hari
2. citta avarana, kesadaran yang melekat pada hal-hal yang berkesan
3. deva sapharana, dewa yang memberikan mimpi
4. dhatu, unsur dalam tubuh ada yang tidak bekerja normal

6 macam makhluk yang dapat bermimpi :
- duggati ahetuk puggala (tidak termasuk mahkluk neraka)
- sugati ahetuka puggala
- dvihetuka puggala & tihetuka puggala
- sotapanna dan sakadagami
penjelasan:
- makhluk neraka tersiksa setiap saat, tidak ada waktu untuk bermimpi
- rupa brahma, arupa brahma, anagami, dan arahat tidak bermimpi karena telah terbebas dari kamaraga (nafsu indera)
- makhluk yang dapat bermimpi hanya mahkluk yang masih mempunyai kamaraga (nafsu indera) dan kamachanda (kesenangan dan kepuasan dalam nafsu)

terima kasih sis Hema...

tapi kemudian, bagaimana atau apa yg terjadi dengan kesadaran kita saat bermimpi? apakah kesadaran itu lenyap dari tubuh?
dan bagaimana dengan kesadaran org yg mengalami kesurupan?

Bro n Sis semua mohon pencerahannya...
2. Berkaitan dengan itu, jd timbul pertanyaan dlm diriku.  Saat ini, aku selalu berusaha menjaga sila.  Jika entah dalam bbrp kehidupan yg akan datang, kesadaranku saat itu diberi kondisi yg menyenangkan, umumnya dlm kondisi seperti itu rasa sombong dan lingkungan sekitar pasti mempengaruhi karakter kesadaranku pd saat itu.
Apakah ada yg bisa dilakukan pada kehidupan kali ini agar dlm kehidupan2 yg akan datang, kesadaranku selalu bisa menjaga sikap dan perilaku, dan berada dlm lingkungan yg mengenal Dhamma?

Terima kasih sebelumnya....  _/\_
Apakah yg bisa membantu menjelaskan pertanyaanku yg blm terjawab (seandainya ada jawabannya  ;D)?


Terima kasih...  _/\_
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1413 on: 07 December 2011, 11:27:58 AM »
terima kasih sis Hema...

tapi kemudian, bagaimana atau apa yg terjadi dengan kesadaran kita saat bermimpi? apakah kesadaran itu lenyap dari tubuh?
dan bagaimana dengan kesadaran org yg mengalami kesurupan?
sepertinya bukan lenyap om, tapi kesadaran menurun / melemah.
sama seperti orang yang lagi mabuk, kesadarannya g hilang tapi melemah, sehingga kadang lupa apa yang terjadi atau apa yang ia lakukan sewaktu sedang mabuk.
kerasukan, sepertinya ini juga karna kesadarannya yang melemah, atau karena kurangnya perhatian (sati), sehingga mudah terpengaruhi (atau orang2 sering menyebutnya kerasukan).

tentang mimpi, coba jalan2 ke sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=11406.975
Quote
Bro n Sis semua mohon pencerahannya...
2. Berkaitan dengan itu, jd timbul pertanyaan dlm diriku.  Saat ini, aku selalu berusaha menjaga sila.  Jika entah dalam bbrp kehidupan yg akan datang, kesadaranku saat itu diberi kondisi yg menyenangkan, umumnya dlm kondisi seperti itu rasa sombong dan lingkungan sekitar pasti mempengaruhi karakter kesadaranku pd saat itu.
Apakah ada yg bisa dilakukan pada kehidupan kali ini agar dlm kehidupan2 yg akan datang, kesadaranku selalu bisa menjaga sikap dan perilaku, dan berada dlm lingkungan yg mengenal Dhamma?

Terima kasih sebelumnya....  _/\_
hmm.. makanya jangan sampai menjadi sombong om. ;D
melatih sila kan tujuannya bukan untuk menjadi sombong, malah seharusnya mengikis kesombongan itu.  :)
mungkin ini pentingnya perhatian, perhatian secara terus-menerus terhadap batin, sehingga bisa megetahui jika perasaan2 yang tidak baik itu muncul, dan hal ini ada hubungannya dengan samadhi, jadi selain sila, samadhi itu juga penting.
apa yang kita latih saat ini pasti akan berpengaruh, jika itu tertanam kuat tentu akan membuatnya terbawa pada kehidupan selanjutnya. maka tidak perlu takut kalau kita terlahir di lingkungan yang mengenal dhamma atau tidak. selama dhamma masih ada, pasti akan ketemu, dengan dasar latihan itu, dengan parami yang cukup, pasti akan kenal lagi dengan dhamma.  :)
« Last Edit: 07 December 2011, 11:30:31 AM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1414 on: 07 December 2011, 11:36:49 AM »
mau tanya donk cc...
kalau pandangan benar jenis ini sudah dimiliki seseorang, apakah ia telah menjadi arahat, atau bisa saja masih sotapana, sakadagami, dan anagami??

sudah melihat, tapi belum merealisasi, tunggu waktu.
kata bro Dilbert, tunggu SK keluar  ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1415 on: 07 December 2011, 11:50:13 AM »
tapi kemudian, bagaimana atau apa yg terjadi dengan kesadaran kita saat bermimpi? apakah kesadaran itu lenyap dari tubuh?
dan bagaimana dengan kesadaran org yg mengalami kesurupan?
karena memang pikirannya lemah atau memang sengaja dilemahkan,
akhirnya mudah di pengaruhi dari 'luar'
dan biasanya keduanya ada hubungan masa lalu ( frekwensinya klop ).

Quote

Apakah yg bisa membantu menjelaskan pertanyaanku yg blm terjawab (seandainya ada jawabannya  ;D)?
jawaban Sis Hemayanti udah bagus tuh.

Prinsipnya jangan terlalu mencemaskan/khawatir masalah yang akan datang.
tapi perhatikan yang sekarang ini (point penting), kalau memang sedang berlatih diri praktek sila dan belajar Dhamma, jalankan terus. _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline CandraWie

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 145
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1416 on: 09 December 2011, 12:59:05 PM »
terima kasih sis Hema dan bro Adi buat masukannya...


sepertinya bukan lenyap om, tapi kesadaran menurun / melemah.
sama seperti orang yang lagi mabuk, kesadarannya g hilang tapi melemah, sehingga kadang lupa apa yang terjadi atau apa yang ia lakukan sewaktu sedang mabuk.
kerasukan, sepertinya ini juga karna kesadarannya yang melemah, atau karena kurangnya perhatian (sati), sehingga mudah terpengaruhi (atau orang2 sering menyebutnya kerasukan).

mengacu dari penjelasannya sis Hema, apakah kesadaran itu identik dengan ingatan?  karena yg bisa lupa adalah ingatan, bukan kesadaran...
atau pemahamanku salah ya?
kalo kesadaran identik dengan ingatan, bagaimana org yg punya penyakit dimana dia hanya bisa mengingat sampai suatu waktu tertentu... setelah bangun tidur, ingatannya akan kembali ke saat terakhir yg terekam dalam ingatannya, bukan malam sebelum dia tertidur.
 _/\_
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1417 on: 09 December 2011, 07:28:00 PM »
terima kasih sis Hema dan bro Adi buat masukannya...


mengacu dari penjelasannya sis Hema, apakah kesadaran itu identik dengan ingatan?  karena yg bisa lupa adalah ingatan, bukan kesadaran...
atau pemahamanku salah ya?
kalo kesadaran identik dengan ingatan, bagaimana org yg punya penyakit dimana dia hanya bisa mengingat sampai suatu waktu tertentu... setelah bangun tidur, ingatannya akan kembali ke saat terakhir yg terekam dalam ingatannya, bukan malam sebelum dia tertidur.
 _/\_

identik apakah maksudnya sama? mirip? begitu yah?
dalam bahasa pali, pencerapan / ingatan itu adalah sanna.
sedangkan kesadaran adalah citta.
sepertinya ini memang saling berhubungan,
citta (kesadaran) itu selalu diikuti / diwarnai oleh cetasika (faktor batin), ada 7 faktor batin yang selalu muncul menyertai citta, yaitu phassa (kontak), vedana (perasaan), sanna (pencerapan), cetana (kehendak), ekaggata (konsentrasi), manasikara (perhatian pada objek), jivitindriya (vitalitas hidup).
nah ternyata disitu ada sanna juga, sanna ini pada tahap pertama bisa diartikan sebagai pencerapan, dan seterusnya bisa sebagai ingatan,
Spoiler: ShowHide
misalnya pertama kali saya bertemu om chandra, kita kenalan, nah disini ada sanna (pencerapan), saya melihat wajahnya om dan menyimpan itu sebagai ingatan saya, sehingga ketika kali kedua bertemu sanna itu muncul sebagai ingatan, saya mengenali om chandra karena saya ingat ciri2nya, bentuk wajahnya, dan sebagainya.

citta (kesadaran) dan cetasika (faktor batin) ini adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, citta itu selalu diikuti oleh cetasika, ibaratnya ada sebatang pohon, ketika ada matahari (dilambangkan sebagai citta), maka pasti akan ada bayangan pohon (cetasika), dan ketika mataharinya hilang, maka bayangan pohon itupun akan ikut hilang.

hmm.. kalo ada yang salah, mohon dikoreksi ya suhu lim.  _/\_
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1418 on: 10 December 2011, 12:15:39 PM »
terima kasih sis Hema dan bro Adi buat masukannya...


mengacu dari penjelasannya sis Hema, apakah kesadaran itu identik dengan ingatan?  karena yg bisa lupa adalah ingatan, bukan kesadaran...
atau pemahamanku salah ya?
kalo kesadaran identik dengan ingatan, bagaimana org yg punya penyakit dimana dia hanya bisa mengingat sampai suatu waktu tertentu... setelah bangun tidur, ingatannya akan kembali ke saat terakhir yg terekam dalam ingatannya, bukan malam sebelum dia tertidur.
 _/\_

bagus sis hema.  :jempol:

menurut kebenaran mutlak bahwa manusia itu terdiri dari nama(batin)+ rupa (pancakhanda)
basicnya, nama (kelompok batin) terdiri dari,
Vedana (perasaan) manusia bisa merasakan perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral
Sanna (persepsi), manusia pasti punya ingatan(rekaman), ingatan berupa apa saja yang sudah terkonsepsi.
Sankhara (Bentuk2 Pikiran), pikiran manusia bisa pikiran baik atau pikiran buruk dst.
Vinanna (Kesadaran), sadar mata utk melihat yang indah atau jelek dst,
sadar telinga utk mendengar yang indah atau yang buruk dst,
sadar hidung mencium yang wangi atau bau dst,
sadar lidah mengecap yang enak atau tidak enak dst
sadar kulit utk yang halus atau kasar dst

dan ke 4 faktor itu semua saling berkaitan, makanya dinamakan batin (nama)

Rupa = fisik

kalau mau belajar mengenai nama batin+rupa bisa search di Abhidhamma, disana di kupas/bahas lebih detail.
Dan memang perlu waktu utk memahaminya, bahkan berulang2 membacanya.
« Last Edit: 10 December 2011, 12:22:33 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1419 on: 10 December 2011, 12:59:45 PM »
bagus sis hema.  :jempol:

menurut kebenaran mutlak bahwa manusia itu terdiri dari nama(batin)+ rupa (pancakhanda)  ?
basicnya, nama (kelompok batin) terdiri dari,

-deleted-
« Last Edit: 10 December 2011, 01:01:47 PM by andry »
Samma Vayama

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1420 on: 10 December 2011, 01:37:33 PM »
nah, disini yang saya heran...
sewaktu kita meninggal, kan yang 'berpindah' itu hanya kesadaran seseorang saja...
lalu, kenapa dari kesadaran itu bisa muncul ingatan-ingatan akan pengetahuan masa lampau kita??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline CandraWie

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 145
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1421 on: 12 December 2011, 09:05:33 AM »
Terima kasih sis Hema dan Bro Adi buat pencerahannya..

identik apakah maksudnya sama? mirip? begitu yah?
......
citta (kesadaran) dan cetasika (faktor batin) ini adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, citta itu selalu diikuti oleh cetasika, ibaratnya ada sebatang pohon, ketika ada matahari (dilambangkan sebagai citta), maka pasti akan ada bayangan pohon (cetasika), dan ketika mataharinya hilang, maka bayangan pohon itupun akan ikut hilang.

iya, yg aku maksudkan identik itu, bisa dianggap sama antara kesadaran dan ingatan....

pertanyaan yg spontan muncul dari penjelasan sis Hema, saat citta itu ada/muncul, disana pasti ada cetasika. saat citta itu lenyap, lenyap pula cetasika.
saat citta itu muncul sebagai manusia, apakah cetasika itu muncul dlm kondisi yg baru?

ibarat komputer, apakah lenyap itu berarti komputer di-shutdown? ataukah seperti komputer yg di-format?
saat komputer di-shutdown, komputer (citta) mati, tp harddisk (salah satu komponen cetasika) masih menyimpan data2, dan saat komputer dinyalakan lagi, harddisk masih bisa dibaca dan menampilkan program2 seperti sebelum komputer di-shutdown.
saat komputer di-format, komputer mati, dan untuk mengoperasikannya, harddisk diberi sistem operasi yg baru dan memory komputer hilang sama sekali.

bagus sis hema.  :jempol:
...
kalau mau belajar mengenai nama batin+rupa bisa search di Abhidhamma, disana di kupas/bahas lebih detail.
Dan memang perlu waktu utk memahaminya, bahkan berulang2 membacanya.
thanks buat sarannya bro Adi Lim... aku coba pelajari Abhidhamma...

 _/\_
« Last Edit: 12 December 2011, 09:07:32 AM by CandraWie »
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

Offline CandraWie

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 145
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1422 on: 12 December 2011, 09:12:13 AM »
nah, disini yang saya heran...
sewaktu kita meninggal, kan yang 'berpindah' itu hanya kesadaran seseorang saja...
lalu, kenapa dari kesadaran itu bisa muncul ingatan-ingatan akan pengetahuan masa lampau kita??
bro Will_i_am... mengacu dari penjelasan sis Hema, kesadaran(citta) itu tidak lepas dari cetasika, berarti bukan kesadaran aja yg berpindah dlm arus kehidupan...

terkait dgn pertanyaan yg muncul jg dari pikiranku... maksud dari lenyapnya kesadaran itu, apakah lenyap sekedar lenyap dengan cetasika seperti kondisi terakhir sebelum citta itu lenyap, ataukah lenyapnya kesadaran diiringi dengan hilangnya cetasika dan saat kesadaran itu timbul lagi, maka cetasika yg muncul adalah cetasika baru yg benar2 baru...
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1423 on: 12 December 2011, 03:15:45 PM »
bro Will_i_am... mengacu dari penjelasan sis Hema, kesadaran(citta) itu tidak lepas dari cetasika, berarti bukan kesadaran aja yg berpindah dlm arus kehidupan...

ya, tapi mengacu pada tipitaka, hanya kesadaran yang berpindah ketika seseorang mati...
saya rasa cetasika itu tidak ikut berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain, tapi cetasika tercipta dari citta di tubuh yang baru..
CMIIW
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1424 on: 12 December 2011, 10:43:11 PM »
Terima kasih sis Hema dan Bro Adi buat pencerahannya..

iya, yg aku maksudkan identik itu, bisa dianggap sama antara kesadaran dan ingatan....

pertanyaan yg spontan muncul dari penjelasan sis Hema, saat citta itu ada/muncul, disana pasti ada cetasika. saat citta itu lenyap, lenyap pula cetasika.
saat citta itu muncul sebagai manusia, apakah cetasika itu muncul dlm kondisi yg baru?

ibarat komputer, apakah lenyap itu berarti komputer di-shutdown? ataukah seperti komputer yg di-format?
saat komputer di-shutdown, komputer (citta) mati, tp harddisk (salah satu komponen cetasika) masih menyimpan data2, dan saat komputer dinyalakan lagi, harddisk masih bisa dibaca dan menampilkan program2 seperti sebelum komputer di-shutdown.
saat komputer di-format, komputer mati, dan untuk mengoperasikannya, harddisk diberi sistem operasi yg baru dan memory komputer hilang sama sekali.
hmmm.. kalo contoh komputer itu, mungkin ya... kesadaran itu adalah hardisknya, bukan monitornya yang mati, monitor itu hanya seperti jasmani. dan hardisk itu adalah batinnya.
atau seperti baterai handphone, jadi baterai itu adalah nyawanya, energinya ada disana. nah kalo misalnya batereinya dipindahkan ke handphone yang lain, dan karena baterai itu bisa buat handphonenya nyala, mungkin seperti itulah kesadaran yang berlanjut setelah kematian, jasmaninya mati, tapi kesadarannya yang berlanjut, menerus ke jasmani yang lain.

ini tabel cetasika.
Spoiler: ShowHide

« Last Edit: 12 December 2011, 10:52:00 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

 

anything