//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Diary Meditasi Reenzia  (Read 58451 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #60 on: 10 December 2008, 02:36:31 AM »
kalo posisi saat meditasi berubah tanpa sadar gimana donk? karena terlalu terfokus pada objek meditasi begitu lo......
gak sampe jatuh sih, tapi jadi miring walaupun gak sadar?
apa gpp?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #61 on: 10 December 2008, 06:42:49 AM »
meditasi kan bukan all about posisi duduk :D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #62 on: 10 December 2008, 09:48:40 PM »
maksudnya luas pandang menyempit??

kalo bener sperti yg ku tangkep, berarti fokus makin terpusat, dan itu hal bagus dong? ;D
appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #63 on: 10 December 2008, 10:06:20 PM »
 [at] xuvie

iya lebih fokus, objek terlihat lebih jelas, lebih detail

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #64 on: 10 December 2008, 10:26:35 PM »
ya bagus.. brarti fokus semakin terpusat :D

selamat lagi atas kemajuannya.. ^^

muditacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #65 on: 10 December 2008, 10:47:52 PM »
_/\_ terima kasih banyak atas perhatiannya

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #66 on: 11 December 2008, 01:45:55 AM »
Hari 8 : 11 December 2008, 02:26
mulai meditasi 02:26-02:39

objek meditasi lilin
hari ini lupa matiin jam...

ya uda lanjutin aja deh.....
lilin...lilin......
fokus.........

kok pegal ya........?
hari ini cepat cape..........

berusaha fokus lagi.........
nyeri............
gak tahan..........

udah ah.........
14 menit :'(

fisik juga pengaruh ke konsentrasi ya........
selesai.

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #67 on: 11 December 2008, 01:51:12 AM »
kok obyeknya lilin? apa gak silau? :)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #68 on: 11 December 2008, 09:05:23 AM »
kok obyeknya lilin? apa gak silau? :)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

bukan melihat lilin melulu tapi memvisualisasikan dalam satu titik.awalnya menggunakan cahaya lilin sebagai awal pemusatan,setelah itu mulai memvisualisasikan sehingga tercapai samadhi.

To Reenzia,
Seorang pemeditator bukan melihat pikiran secara totalitas,ia juga memperhatikan tubuhnya sebagai fondasi dasar ia meditasi, Sang Buddha dalam beberapa Sutta menganjurkan untuk menjaga tubuh agar selalu sehat,bhikkhu yang sedang sakit diminta untuk sehat dahulu baru melanjutkan meditasinya.

dalam meditasi itu juga termasuk belajar let go...melepas...ketika cape,pegel,nyeri itu muncul apalagi kaki gajah dan banyak semut..usahakan untuk menyadari dan berkata kepada tubuh bahwa fenomena ini adalah Anicca,ia akan berlalu, tubuh yang sedang kesemutan ini tidak akan jatuh sakit atau menjadi terbelah2 hanya karena duduk diam. ini karena tubuh kita sendiri di kehidupan nyata sering bergerak,pikiran bergerak,tangan bergerak,panca indra bergerak. namun dalam meditasi,ia dibawa untuk diam dan tenang,maka ia akan mengalami penolakan...pikiran berkata...tidak mau tidak mau,bosan bosan,menyebalkan menyebalkan dan segala penguatan pikiran namun ingatlah bahwa pikiran hendaknya dilatih untuk stay di satu tempat maka manfaat meditasi akan terasa.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #69 on: 11 December 2008, 09:08:12 AM »
:jempol: coba ah..

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #70 on: 11 December 2008, 09:18:40 AM »
 [at] nyanadhana

iya beberapa kali meditasi sebelum ini saia juga merasakan itu, saia bisa fokus
tapi saia sedang mencoba meditasi samatha, buka vipassana

tadi malam sebelum benar-benar fokus dan konsentrasi, rasa nyeri dan sakit itu sudah sangat terasa
jadi sulit sekali untuk fokus...

mungkin sebaiknya saia mulai meditasi ketika keadaan tubuh lebih memungkinkan ya...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #71 on: 11 December 2008, 09:34:15 AM »
tapi saia sedang mencoba meditasi samatha, buka vipassana

Di dalam meditasi tidak ada pengkotakan ini saya sedang samatha,ini saya sedang vipasana. dalam meditasi yang terjadi adalah hal yang alami,tidak dipaksakan,tidak memegang sesuatu,tidak memikul ini dan itu,namun mengikuti apa adanya.
Samatha akan masuk ke vipasana dan vipasana akan menggunakan samatha sebagai dasar atau murni vipasana,ini adalah gejolak batin yang normal. bila anda mengkotakan konsep samatha dan vipasana,yang anda temui adalah badan pegal nyerah,karena pikiran terus di dalam dualitas.

Hilangkan dualitas dan cukup perhatikan apa yang hendak kamu jadikan konsentrasi.meskipun tidak mudah tapi coba untuk tidak mengikuti alur pikiran yang mengendalikan kamu yaitu,saya maunya seperti ini,saya ingin ini,saya ingin begitu,saya tadi sudah begini,saya tadi sudah begitu. momen meditasi adalah SAAT INI.

Semoga membantu _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #72 on: 11 December 2008, 09:36:30 AM »
oh jdi diikutin aja ya? sipp sipp

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #73 on: 11 December 2008, 10:42:25 AM »
Anda mengikuti dan anda juga sadar setiap saat.jadi mengikuti tanpa terbawa arus ataupun tidak bergerak dari arus.

Sang Buddha memberikan sebuah gambaran terhadap dualitas
Layaknya orang yang menyeberangi sungai...bila ia berjalan terlalu cepat maka dia akan terjatuh dan terbawa arus,bila ia hanya diam atau mundur,ia tidak akan mencapai seberang. ia menyeberangi sungai dengan berjalan perlahan,melihat derasnya arus,dan mengalahkan arus itu sendiri sehingga perlahan ia mencapai seberang.

inilah sebuah gambaran dimana ekstrim kanan dan ekstrim kiri sebenarnya adalah produk dualitas pikiran,Buddhisme memandang dengan Jalan Tengah.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Diary Meditasi Reenzia
« Reply #74 on: 11 December 2008, 10:48:40 AM »
untuk awal agak repot sih bro...soalnya fokus ini masih 'liar' .....

perpindahan dari satu objek ke objek lain bisa dalam 2-3 detik... :))