saya pribadi memiliki pandangan yang berbeda atas evolusi. evolusi bagi saya merupakan suatu proses panjang yang membentuk sesuatu maupun meniadakan sesuatu, sesuatu ada karena ada nya proses panjang yang terjadi entah apakah itu terjadi perubahan ke arah yang lebih baik atau perubahan ke arah yang lebih buruk, tanpa ada yang merancang atau menciptakan.
saya tidak terlalu tertarik dengan teori evolusi darwin yang mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah seorang kera. suatu evolusi pasti lah terjadi, namun bukan proses evolusi seperti yg diuraikan oleh darwin (kera > manusia). proses persilangan dan membentuk spesies baru mungkin dapat terjadi dalam proses seleksi alam, seperti perkawinan silang (adanya genetik yang berubah) sehingga lahirnya/muncul nya spesies baru dan ini pun masih terjadi saat ini.
pada tahun 2000-an, muncul teori baru intelligent design (teori rancangan yang cerdas) yg juga berseberangan dengan teori evolusi. teori intelligent design berbeda tipis dengan teori creationism (teori penciptaan), kedua teori ini memiliki pandangan yang mirip, beranggapan bahwa sesuatu ada karena ada yang merancang dan membuatnya, adanya SOP (standar operating procedure), sehingga semua sesuatu ada dan berjalan dengan baik.
teori ini juga sepenuh nya tidak menjawab tentang alam semesta, jika memang ada yg merancang dan membuat alam semesta, maka si perancang dan pembuat itu tentu nya masuk dalam proses perancangan dan penciptaan oleh si perancang dan pembuat lain nya. hal lain nya, sesuatu yg ada di alam semesta tidak lah berjalan dengan baik seperti pandangan (berimajinasi alam semesta seperti disurga, semua terlihat indah tanpa ada cacat sedikit pun) pendukung teori intelligent design, tidak ada SOP/tidakmengikuti suatu SOP.
dalam pandangan buddhism, kehidupan manusia melalui suatu proses namun tidak menyatakan bahwa awal nya manusia adalah kera. dalam hal ini buddhism tidak berhubungan dengan teori darwin.
"selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yg lama sekali. Berdasarkan atas takaran yg mereka nikmati dari makanan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh"
jd tidak beralasan jika mengaitkan teori evolusi darwin (kera > manusia) ke buddhism.