//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perasaan yang dapat dihindari  (Read 3756 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Perasaan yang dapat dihindari
« on: 08 January 2012, 11:40:26 AM »
Quote
Selagi tubuh ini masih hidup, ia memiliki perasaan-perasaan yang menyenangkan, sakit, serta di antara menyenangkan dan sakit.

Berdasarkan hal di atas,  munculnya perasaan menyenangkan, sakit dan diantara keduanya, adalah hal yang tidak mungkin dapat dihindari oleh mereka yang masih hidup. Tetapi fakta dalam kehidupan,  ada orang yang terampil dalam menghindari hal-hal menyakitkan. Dan sebaliknya, ada orang yang melakukan banyak hal yang menimbulkan banyak perasaan menyakitkan pada dirinya sendiri. Dengan demikian, harus difahami dengan jelas, perasaan sakit-senang-netral yang mana yang tidak dapat dihindari dan perasaan sakit-senang-netral mana yang diharus dihindari.

Ada perasaan menyakitkan yang tidak dapat dihindari. Ia memang harus muncul, berubah dan lenyap kembali sebagai sifat alaminya. Ada perasaan menyakitkan yang dapat dihindari. Ia muncul karena diciptakan dan dipertahankan oleh pikiran. Dengan menghentikan proses pemikiran yang menimbulkan kemelekatan, maka perasaan menyakitkan tersebut dapat dihindari.
« Last Edit: 08 January 2012, 11:42:39 AM by Kang_Asep »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #1 on: 08 January 2012, 06:33:30 PM »
cuma begini ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #2 on: 08 January 2012, 07:38:48 PM »
Perasaan muncul dari kontak, yaitu kontak indria (mis. indria mata dengan objek terlihat). ketika ada kontak maka muncul perasaan, apakah penjelasan di atas itu bermakna menghindari kontak atau tidak? tanpa menghindari kontak, mungkinkah menghindari perasaan?

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #3 on: 08 January 2012, 08:38:44 PM »
gw ga mudeng, maaf kalau OOT, tapi pertanyaannya : orang cacat(hanya berbaring tidak ada aktifitas indera(maksudnya indera lain selain pikiran) yang tidak melakukan kontak dengan indria, pikiran terus mengalir muncul dan lenyap, walaupun tidak ada kontak indria, dari mana asal pikiran itu sendiri?
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #4 on: 08 January 2012, 08:46:30 PM »
Perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral (bukan menyenangkan pun bukan tidak menyenangkan) harus dipandang dg tidak melekat dan bukan dengan keenganan (menghindarinya):

Quote
    “Para bhikkhu, ketika kaum duniawi yang tidak terlatih tersentuh oleh perasaan jasmani yang menyakitkan, ia bersedih, berduka, dan meratap; ia menangis dan memukul dadanya dan menjadi kebingungan. Ia merasakan dua perasaan – perasaan jasmani dan perasaan batin. Misalkan mereka menambaknya dengan sebatang anak panah, dan kemudian mereka menembaknya lagi dengan anak panah ke dua, sehingga orang itu akan merasakan perasaan yang ditimbulkan oleh dua anak panah itu. Demikian pula, ketika kaum duniawi yang tidak terlatih tersentuh oleh perasaan jasmani yang menyakitkan … perasaan jasmani dan perasaan batin.


“Ketika tersentuh oleh perasaan menyakitkan yang sama itu, ia memendam keengganan terhadapnya. Ketika ia memendam keengganan terhadap perasaan menyakitkan, kecenderungan tersembunyi keengganan bersembunyi di balik ini. Ketika tersentuh oleh perasaan menyakitkan, ia mencari kesenangan di dalam kenikmatan indria. Karena alasan apakah? Karena kaum duniawi yang tidak terlatih tidak mengetahui jalan membebaskan diri dari perasaan menyakitkan selain kenikmatan indria. Ketika ia mencari kesenangan di dalam kenikmatan indria, kecenderungan tersembunyi nafsu terhadap perasaan menyenangkan bersembunyi di balik ini. Ia tidak memahami sebagaimana adanya asal-mula dan lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan tiga perasaan ini. Ketika ia tidak memahami hal-hal ini, kecenderungan tersembunyi kebodohan sehubungan dengan perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan bersembunyi di balik ini.

“Jika ia merasakan perasaan yang menyenangkan, ia merasakannya dengan melekat. Jika ia merasakan perasaan yang menyakitkan, ia merasakannya dengan melekat. [209] Jika ia merasakan perasaan yang bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan, ia merasakannya dengan melekat. Ini, para bhikkhu, disebut kaum duniawi yang tidak terlatih yang melekat pada kelahiran, penuaan, dan kematian; yang melekat pada kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidaksenangan, dan keputusasaan; yang melekat pada penderitaan, Aku katakan.

“Para bhikkhu, ketika siswa mulia yang terlatih tersentuh oleh perasaan yang menyakitkan, ia tidak bersedih, berduka, atau meratap; ia tidak menangis dan memukul dadanya dan menjadi kebingungan.236 Ia merasakan satu perasaan – perasaan jasmani, bukan perasaan batin. Misalkan mereka menembaknya dengan sebatang anak panah, tetapi mereka tidak menembaknya lagi dengan anak panah kedua, sehingga orang itu akan merasakan perasaan yang ditimbulkan oleh hanya satu anak panah. Demikian pula, ketika siswa mulia yang terlatih tersentuh oleh perasaan jasmani yang menyakitkan … ia hanya merasakan satu perasaan – perasaan jasmani, bukan perasaan batin.

“Ketika tersentuh oleh perasaan menyakitkan yang sama itu, ia tidak memendam keengganan terhadapnya. Karena ia tidak memendam keengganan terhadap perasaan menyakitkan, kecenderungan tersembunyi keengganan tidak bersembunyi di balik ini.

Ketika tersentuh oleh perasaan menyakitkan, ia tidak mencari kesenangan di dalam kenikmatan indria. Karena alasan apakah? Karena siswa mulia yang terlatih mengetahui jalan membebaskan diri dari perasaan menyakitkan selain kenikmatan indria. Karena ia tidak mencari kesenangan di dalam kenikmatan indria, kecenderungan tersembunyi nafsu terhadap perasaan menyenangkan tidak bersembunyi di balik ini. Ia memahami sebagaimana adanya asal-mula dan lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan tiga perasaan ini. Karena ia memahami hal-hal ini, kecenderungan tersembunyi kebodohan sehubungan dengan perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan tidak bersembunyi di balik ini.

“Jika ia merasakan perasaan yang menyenangkan, ia merasakannya dengan tidak melekat. Jika ia merasakan perasaan yang menyakitkan, [210] ia merasakannya dengan tidak melekat. Jika ia merasakan perasaan yang bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan, ia merasakannya dengan tidak melekat. Ini, para bhikkhu, disebut siswa mulia yang terlatih yang tidak melekat pada kelahiran, penuaan, dan kematian; yang tidak melekat pada kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidaksenangan, dan keputusasaan; yang tidak melekat pada penderitaan, Aku katakan.

(Salayatana Vagga, Samyutta Nikaya)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #5 on: 08 January 2012, 09:42:04 PM »
gw ga mudeng, maaf kalau OOT, tapi pertanyaannya : orang cacat(hanya berbaring tidak ada aktifitas indera(maksudnya indera lain selain pikiran) yang tidak melakukan kontak dengan indria, pikiran terus mengalir muncul dan lenyap, walaupun tidak ada kontak indria, dari mana asal pikiran itu sendiri?

ya memang OOT, karena ini lagi ngomong soal perasaan, pikiran adalah juga salah satu dari 6 indria, dan indria pikiran juga bisa melakukan kontak dengan objek-objek pikiran. bahkan pada orang yg tidak cacat, misalnya ketika bermeditasi di dalam sebuah ruang kosong yg gelap, kedap suara, memejamkan mata, pikiran bagai monyet tetap melompat ke sana kemari.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #6 on: 09 January 2012, 01:50:13 PM »
Perasaan muncul dari kontak, yaitu kontak indria (mis. indria mata dengan objek terlihat). ketika ada kontak maka muncul perasaan, apakah penjelasan di atas itu bermakna menghindari kontak atau tidak? tanpa menghindari kontak, mungkinkah menghindari perasaan?

tanpa menghindari kontak, tidak mungkin menghindari perasaan. karena perasaan hanya muncul dari kontak.

tetapi kontak selalu terjadi. tidak ada ruang di mana kontak tidak terjadi selama manusia mengalami "sadar". Itulah mengapa disebut "perasaan" yang mustahil dapat dihindari.

objek penglihatan dapat dihindari sejenak dengan cara memejamkan mata, dengan demikian munculnya perasaan (vedana) yang muncul dari kontak dengan objek penglihatan dapat dihindari untuk sejenak. tapi vedana dari sumber objek yang lain muncul, sehingga vedana secara umum tidak dapat dihindari. orang yang buta sekalipun, tidak dapat menghindari vedana. Selama hidup, tidak ada jalan untuk menghentikan munculnya perasaan ini.

kemudian, bagaimana kontak ini menumbuhkan perasaan "menyakitkan", "menyenangkan" dan "netral"? semua itu adalah produk pikiran atau persepsi. suatu objek yang dilihat, apakah itu menyenangkan atau menyakitkan, bergantung kepada "Proses Pemikiran" yang menanggapi objek tersebut. Masalahnya, apakah setiap perasaan menyakitkan disebabkan oleh "suatu proses berpikir" ataukah ada sebagian perasaan menyakitkan yang tidak disebabkan oleh "suatu proses berpikir". Jika ada perasaan menyakitkan yang tidak disebabkan oleh suatu proses pemikiran, maka itulah yang disebut perasaan alami. sedangkan perasaan yang tidak alami, dapat dihindari dari pengendalian pikiran tersebut.

mohon diluruskan, apabila terdapat suatu pandangan yang salah.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #7 on: 09 January 2012, 06:09:32 PM »
Perasaan jasmani hanya terkondisi oleh kontak jasmani saja. Ingin mengubah perasaan tersebut, maka ubahlah kondisinya.

Perasaan bathin, inilah yang bisa kita ubah dengan mengubah pola pikir, sehingga perasaan yang tidak perlu muncul tidak muncul, dan yang perlu muncul dimunculkan.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #8 on: 10 January 2012, 01:40:35 PM »
Perasaan jasmani hanya terkondisi oleh kontak jasmani saja. Ingin mengubah perasaan tersebut, maka ubahlah kondisinya.

Perasaan bathin, inilah yang bisa kita ubah dengan mengubah pola pikir, sehingga perasaan yang tidak perlu muncul tidak muncul, dan yang perlu muncul dimunculkan.

Perasaan yang perlu muncul itu contohnya seperti apa?

Perasaan yang tidak perlu muncul itu juga contohnya seperti apa?

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #9 on: 10 January 2012, 01:45:48 PM »
Perasaan yang perlu muncul itu contohnya seperti apa?

Perasaan yang tidak perlu muncul itu juga contohnya seperti apa?

Pada jasmani ada 2 perasaan = Rasa menyenangkan dan Rasa tidak menyenangkan

Pada bathin ada 3 = Menyenankan, tidak menyenankan, dan bukan menyenankan dan bukan tidak menyenangkan (netral)...

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #10 on: 10 January 2012, 01:50:27 PM »
Pada jasmani ada 2 perasaan = Rasa menyenangkan dan Rasa tidak menyenangkan

Pada bathin ada 3 = Menyenankan, tidak menyenankan, dan bukan menyenankan dan bukan tidak menyenangkan (netral)...

jadi, perasaan yang tidak perlu muncul itu perasaan yang mana?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Perasaan yang dapat dihindari
« Reply #11 on: 10 January 2012, 01:56:45 PM »
Perasaan yang perlu muncul itu contohnya seperti apa?

Perasaan yang tidak perlu muncul itu juga contohnya seperti apa?
Perasaan yang perlu muncul adalah perasaan yang jika muncul, apakah menyenangkan, tidak menyenangkan, ataupun netral, membawa manfaat bagi kita.
Contohnya adalah perasaan menyenangkan yang muncul dari pikiran berdana, perasaan tidak menyenangkan yang muncul dari keraguan ketika mau berbuat jahat, atau perasaan netral yang muncul dari pikiran seimbang.

Perasaan yang tidak perlu muncul, sebaliknya adalah perasaan yang jika timbul, apakah menyenangkan, tidak menyenangkan, ataupun netral, membawa kemunduran perkembangan.
Contohnya adalah perasaan menyenangkan yang menyertai pikiran kejam ketika melihat penderitaan makhluk lain, perasaan tidak menyenangkan yang menyertai pikiran iri hati ketika melihat kesenangan orang lain, atau perasaan netral yang timbul dari pikiran tidak peduli pada keburukan diri sendiri.