//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali  (Read 203754 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #630 on: 24 December 2011, 04:37:05 PM »
sebab, seorang yang telah mampu mencapai jhana-jhana tidak mungkin bisa merasa sakit hati.

pencapaian jhana bukanlah pencapaian tidak-bisa-sakit-hati-lagi. seorang yg telah mampu mencapai jhana juga masih bisa marah, masih membenci. pada kasus Devadatta, bahkan melakukan kejahatan berat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #631 on: 24 December 2011, 04:38:41 PM »
ada sebuah kisah, seorang muslim yang tiba-tiba tertarik dengan budhisme karena ia teringat dengan kehidupan masa lalunya, di mana di dalam agamanya "terlahir kembalinya seseorang kedunia" merupakan hal yang tidak diakui kebenarnanya. Tapi ia telah yakin bahwa ia telah hidup di masa lampau, dan kini terlahir di keluarga muslim.

sejak itu, ia membeli banyak buku buddhis, mendownload ebook-ebook budhisme, ia menemukan kebenaran di dalam ajaran buddhisme, dan ia selalu bergumam "Betapa indahnya ajaran sang Buddha". setiap kali ia membaca sutta, batinnya selalu diliputi oleh keindahan. maka dia bermeditasi dengan penuh rasa bahagia, sehingga tidaklah sulit baginya mencapai jhana-jhana.

tidak puas dengan pencapaiannya, ia mencari tempat di mana ia berharap bisa belajar lebih banyak tentang dhamma. lalu, ia menemukan sebuah tempat berkumpul umat yang sama meyakini kebenaran ajaran sang Buddha. lalu ia mencoba untuk bertanya lebih banyak, belajar lebih banyak. tapi ia sangat terkejut, ketika ia melihat kenyataan bahwa cara para guru mengajar di komunitas itu dengan cara yang begitu kasar, hingga terasa menyakitkan bagi hati. dan karena telah menjadi sakit hati, para guru ini membeli pelajarannya, "kau telah sakit hati, berarti kau ini pendusta. sebab, seorang yang telah mampu mencapai jhana-jhana tidak mungkin bisa merasa sakit hati". Lalu para guru ini tidak berhenti memperolok dirinya sebagai badut dan orang gila, kendatipun ia sudah berkali-kali minta maaf.

dia bersedih. keindahan ajaran sang Buddha, seakan tidak tampak lagi di dalam pandangan hatinya. ia kembali ke dalam kesendirian untuk bermeditasi, dan mencari sendiri jalan kebenaran, sehingga akhirnya munculah setitik cahaya harapan. itu adalah pengetahuan, bahwa jalan kebahagiaan setiap orang harus ditemukan oleh diri masing-masing melalui jalannya sendiri-sendiri. orang lain mungkin dapat membantu, tapi sebatas membantu, diri kita sendirilah yang harus berjuang dan menemukannya sendiri. Oleh karena itu, kini ia berhenti mencari guru dan menjadikan semua orang sebagai gurunya. Dengan cara apapun mereka mengajar, apakah dengan cara lembut atau kasar, dengan cara bodoh atau pintar, mereka semua adalah guru. semua sikap mereka adalah pelajaran bagi orang yang dapat mengambil pelajaran darinya.
sungguh anda sangat hebat dalam memutar balik fakta =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #632 on: 24 December 2011, 04:40:45 PM »
pencapaian jhana bukanlah pencapaian tidak-bisa-sakit-hati-lagi. seorang yg telah mampu mencapai jhana juga masih bisa marah, masih membenci. pada kasus Devadatta, bahkan melakukan kejahatan berat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha.

sependapat

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #633 on: 24 December 2011, 04:41:48 PM »
sependapat

tapi mencapai jhana mungkin saja tidak sulit, dan ngibul tentang mencapai jhana lebih tidak sulit lagi

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #634 on: 24 December 2011, 04:42:16 PM »
bagaimana mau menguji emas sedangkan anda bukan tukang emas?

itu korelasi, bukan sebab akibat.
korelasi bersifat kecenderungan, tetapi tidak mutlak

seorang tukang emas (yg hidupnya terus bergelut dg emas) "cenderung" tau emas.
tapi itu hanya sebatas korelasi. kisah tukang emas ditipu juga sudah banyak.
dan juga sebaliknya, tidak perlu seorang yg ahli emas utk tau emas, walau kecenderungannya begitu
ada orang yg alergi kalau ga pakai perhiasan non emas :hammer:, jadi mudah saja kalau alerginya kambuh artinya bukan emas (tentu saja ini juga bukan sebab akibat murni, orang itu mungkin alergi perak, besi, kuningan, dll, tapi kalau alerginya tidak timbul pun belum tentu yg dipakainya adalah emas).



Quote
bagaimana anda mau menguji kedalaman praktek seseorang sedangkan
anda tidak mempraktekan dhamma


saya tidak tau anda emas apa bukan... saya cuma numpang lewat aja di sini... i'm indifferent walau anda adalah emas (Buddha). tidak ada apa2 yg saya perlukan dari emas.

maybe orang2 sini adalah orang yg alergi kalau udah berdekatan dg non-emas, so anda bukan emas
maybe juga orang2 di sini alergi terhadap emas, shg kalau ada emas seperti anda muncul, mereka semua alergi

:)

« Last Edit: 24 December 2011, 04:44:13 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #635 on: 24 December 2011, 04:47:14 PM »
tapi mencapai jhana mungkin saja tidak sulit, dan ngibul tentang mencapai jhana lebih tidak sulit lagi

ada seorang yang tidak pernah menyatakan dirinya mencapai jhana. tetapi ketika ia datang kepada seseorang yang dianggap "guru", guru tersebut bertanya, "Sampai tahap manakah meditasi mu, nak?"

orang itu menjelaskan tentang hal-hal yang dialaminya di dalam meditasi. kemudian guru tersebut menyimpulkan, "hmm.. kalau begitu, kamu telah mencapai jhana-I."

ketika, guru yang lainnya bertanya, "sampai di mana tahap meditasi mu, nak?"

"saya telah mencapai jhana-I, guru!"

"hebat benar, kebohonganmu nak! coba angkat gunung ini, kalau kau tidak mampu, itu artinya kau pendusta." begitu kata guru lainnya.

si murid jadi bingung dan bersedih.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #636 on: 24 December 2011, 04:53:09 PM »
ada seorang yang tidak pernah menyatakan dirinya mencapai jhana. tetapi ketika ia datang kepada seseorang yang dianggap "guru", guru tersebut bertanya, "Sampai tahap manakah meditasi mu, nak?"

orang itu menjelaskan tentang hal-hal yang dialaminya di dalam meditasi. kemudian guru tersebut menyimpulkan, "hmm.. kalau begitu, kamu telah mencapai jhana-I."

ketika, guru yang lainnya bertanya, "sampai di mana tahap meditasi mu, nak?"

"saya telah mencapai jhana-I, guru!"

"hebat benar, kebohonganmu nak! coba angkat gunung ini, kalau kau tidak mampu, itu artinya kau pendusta." begitu kata guru lainnya.

si murid jadi bingung dan bersedih.

Guru 3 bertanya kepada si murid: "Sampai di mana latihanmu, nak?"
Murid: "saya sudah mencapai jhana 23"
Guru 3: "Oh ya, bagaimanakah jhana 23 itu"?

Murid: "Apakah guru sudah mencapai jhana? jawab dulu, setelah guru menjawab baru saya akan menjawab pertanyaanmu."
..
..
..
..
..
..
..
..
..

guru3: pergilah, obatimu penyakitmu dulu

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #637 on: 24 December 2011, 05:08:41 PM »
Guru 3 bertanya kepada si murid: "Sampai di mana latihanmu, nak?"
Murid: "saya sudah mencapai jhana 23"
Guru 3: "Oh ya, bagaimanakah jhana 23 itu"?

Murid: "Apakah guru sudah mencapai jhana? jawab dulu, setelah guru menjawab baru saya akan menjawab pertanyaanmu."
..
..
..
..
..
..
..
..
..

guru3: pergilah, obatimu penyakitmu dulu

kini, murid tersebut telah memperoleh pelajaran penting, bahwa ia tidak seharusnya mengkhawatirkan apapun yang dilakukan orang lain kepadanya, karena kelak, semua orang akan mendapatkan pelajarannya masing-masing. biarkan semua orang berproses, mengikuti jalannya masing-masing.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #638 on: 24 December 2011, 05:15:17 PM »
kini, murid tersebut telah memperoleh pelajaran penting, bahwa ia tidak seharusnya mengkhawatirkan apapun yang dilakukan orang lain kepadanya, karena kelak, semua orang akan mendapatkan pelajarannya masing-masing. biarkan semua orang berproses, mengikuti jalannya masing-masing.

sebaliknya, si murid malah berpikir, "saya akan mendidik guru ini dengan memukul pantatnya."

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #639 on: 24 December 2011, 05:18:49 PM »
perbanyak kata2 santun, ramah, tidak sombong, tidak banyak bual.
Layaninkah semua pertanyaan dgn baik.

Janganlah jadi choa=ular. (setan)

Itulah sabda xmas dari bro 3ribu
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #640 on: 24 December 2011, 05:36:57 PM »
ada sebuah kisah, seorang muslim yang tiba-tiba tertarik dengan budhisme karena ia teringat dengan kehidupan masa lalunya, di mana di dalam agamanya "terlahir kembalinya seseorang kedunia" merupakan hal yang tidak diakui kebenarnanya. Tapi ia telah yakin bahwa ia telah hidup di masa lampau, dan kini terlahir di keluarga muslim.

sejak itu, ia membeli banyak buku buddhis, mendownload ebook-ebook budhisme, ia menemukan kebenaran di dalam ajaran buddhisme, dan ia selalu bergumam "Betapa indahnya ajaran sang Buddha". setiap kali ia membaca sutta, batinnya selalu diliputi oleh keindahan. maka dia bermeditasi dengan penuh rasa bahagia, sehingga tidaklah sulit baginya mencapai jhana-jhana.

tidak puas dengan pencapaiannya, ia mencari tempat di mana ia berharap bisa belajar lebih banyak tentang dhamma. lalu, ia menemukan sebuah tempat berkumpul umat yang sama meyakini kebenaran ajaran sang Buddha. lalu ia mencoba untuk bertanya lebih banyak, belajar lebih banyak. tapi ia sangat terkejut, ketika ia melihat kenyataan bahwa cara para guru mengajar di komunitas itu dengan cara yang begitu kasar, hingga terasa menyakitkan bagi hati. dan karena telah menjadi sakit hati, para guru ini membeli pelajarannya, "kau telah sakit hati, berarti kau ini pendusta. sebab, seorang yang telah mampu mencapai jhana-jhana tidak mungkin bisa merasa sakit hati". Lalu para guru ini tidak berhenti memperolok dirinya sebagai badut dan orang gila, kendatipun ia sudah berkali-kali minta maaf.

dia bersedih. keindahan ajaran sang Buddha, seakan tidak tampak lagi di dalam pandangan hatinya. ia kembali ke dalam kesendirian untuk bermeditasi, dan mencari sendiri jalan kebenaran, sehingga akhirnya munculah setitik cahaya harapan. itu adalah pengetahuan, bahwa jalan kebahagiaan setiap orang harus ditemukan oleh diri masing-masing melalui jalannya sendiri-sendiri. orang lain mungkin dapat membantu, tapi sebatas membantu, diri kita sendirilah yang harus berjuang dan menemukannya sendiri. Oleh karena itu, kini ia berhenti mencari guru dan menjadikan semua orang sebagai gurunya. Dengan cara apapun mereka mengajar, apakah dengan cara lembut atau kasar, dengan cara bodoh atau pintar, mereka semua adalah guru. semua sikap mereka adalah pelajaran bagi orang yang dapat mengambil pelajaran darinya.

anumodana

maafkan kata-kata saya jika menurutmu tidak pantas saya tulis disini
semoga engkau dapat membaca residu tulisanku apa cetananya
 _/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #641 on: 24 December 2011, 05:43:35 PM »
anumodana

maafkan kata-kata saya jika menurutmu tidak pantas saya tulis disini
semoga engkau dapat membaca residu tulisanku apa cetananya
 _/\_

ada orang yang merasa pernah dirinya begitu dekat dengan kamatian. ketika hal itu terjadi, ada hal yang sangat dia takutkan. apakah itu? ternyata yang sangat begitu menakutkan dirinya bukanlah kematian itu sendiri, melainkan teringat akan segela kamma buruk yang telah dia lakukan selama hidupnya, termasuk menyakiti orang lain dengan kata-kata. lalu, dia menjadi menyalahkan diri sendiri dan sulit memaafkannya. dan terlihatlah sebuah kenyataan, bahwa apa yang membuatnya semakin sakit, dan terus terpuruk dalam kesakitan adalah bukan perbuatan orang lain kepadanya, tapi karena ketidak mampuan dirinya memaafkan diri sendiri. dia tidak mampu memaafkan diri sendiri, karena ia tidak cukup belajar untuk memaafkan orang lain.

kemudian, ketika dia sembuh dari sakitnya, dia tidak berani lagi untuk tidak memaafkan orang lain. Bahkan, ia selalu memaafkan orang lain sebelum orang lain minta maaf padanya. hal itu karena dia sangat takut, apabila dia tidak memaafkan semua orang yang bersalah kepadanya, kelak ia menjadi tidak dapat memaafkan dirinya sendiri, yakni pda saat -saat ajal menjelang.

_/\_

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #642 on: 24 December 2011, 06:06:18 PM »
ada orang yang merasa pernah dirinya begitu dekat dengan kamatian. ketika hal itu terjadi, ada hal yang sangat dia takutkan. apakah itu? ternyata yang sangat begitu menakutkan dirinya bukanlah kematian itu sendiri, melainkan teringat akan segela kamma buruk yang telah dia lakukan selama hidupnya, termasuk menyakiti orang lain dengan kata-kata. lalu, dia menjadi menyalahkan diri sendiri dan sulit memaafkannya. dan terlihatlah sebuah kenyataan, bahwa apa yang membuatnya semakin sakit, dan terus terpuruk dalam kesakitan adalah bukan perbuatan orang lain kepadanya, tapi karena ketidak mampuan dirinya memaafkan diri sendiri. dia tidak mampu memaafkan diri sendiri, karena ia tidak cukup belajar untuk memaafkan orang lain.

kemudian, ketika dia sembuh dari sakitnya, dia tidak berani lagi untuk tidak memaafkan orang lain. Bahkan, ia selalu memaafkan orang lain sebelum orang lain minta maaf padanya. hal itu karena dia sangat takut, apabila dia tidak memaafkan semua orang yang bersalah kepadanya, kelak ia menjadi tidak dapat memaafkan dirinya sendiri, yakni pda saat -saat ajal menjelang.

_/\_

bagus,
kamu mengerti semoga jalanmu tampa halangan menuju apa yang kamu "tekadkan"

anumodana

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #643 on: 24 December 2011, 06:12:22 PM »
Untuk kedua kalinya Sdr. Choa, apakah anda mengakui kesalahan anda karena telah mengatakan “Buddha ada dimana-mana” ?

Apakah anda terlalu tinggi hati untuk mengakui kesalahan anda, Sdr. Choa ? Ini kemungkinan pertama mengapa anda tidak mau mengakui kesalahan anda.

Kemungkinan kedua adalah anda tetap berpegang pada pendapat bahwa Buddha ada dimana-mana. Ini berarti Anda mengatakan bahwa Buddha ada di seteguk minuman keras. Dengan demikian semakin banyak minum minuman keras maka semakin banyak Buddha dalam diri seseorang yang justru semakin seseorang banyak meminumnya maka ia kehilangan kesadaran dan kesempatan pelanggaran atas Sila pun terbuka lebar. Inikah yang mendekati Dhamma? Tidak, ini menjauhi Dhamma.

Saya tidak perlu menjawab tantangan anda terhadap member DC karena saya sudah menjawab tantangan anda sebelumnya untuk menunjukkan tulisan anda yang membuat menjauhi Dhamma. Kini giliran anda. Saya rasa ini cukup adil.

Jadi, Sdr. Choa, apakah anda mengakui kesalahan anda karena telah mengatakan “Buddha ada dimana-mana” ?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #644 on: 24 December 2011, 06:19:08 PM »
ada seorang yang tidak pernah menyatakan dirinya mencapai jhana. tetapi ketika ia datang kepada seseorang yang dianggap "guru", guru tersebut bertanya, "Sampai tahap manakah meditasi mu, nak?"

orang itu menjelaskan tentang hal-hal yang dialaminya di dalam meditasi. kemudian guru tersebut menyimpulkan, "hmm.. kalau begitu, kamu telah mencapai jhana-I."

ketika, guru yang lainnya bertanya, "sampai di mana tahap meditasi mu, nak?"

"saya telah mencapai jhana-I, guru!"

"hebat benar, kebohonganmu nak! coba angkat gunung ini, kalau kau tidak mampu, itu artinya kau pendusta." begitu kata guru lainnya.

si murid jadi bingung dan bersedih.

Maaf, saya tidak tahu ini kisah asli atau bukan, tapi bagi saya murid tersebut kurang bijak. Saat guru pertama mengatakan bahwa dirinya mencapai Jhana 1 seharusnya murid tersebut tidaklah langsung sesumbar dengan mengatakan telah mencapai Jhana 1 kepada guru yang kedua. Seharusnya ia membiarkan guru kedua untuk memeriksa kisah dalam meditasi seperti yang dilakukan oleh guru pertama. Untuk selanjutnya seharusnya murid tersebut kemudian menghadap ke guru yang lainnya lagi ke-3, ke-4 , ke-5  untuk memastikannya. Murid tersebut terlalu melow alias mudah menyerah pada perasaan.

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -