apakah anda tidak khawatir akan di kasih bad reputation oleh
orang mulia disini yang mereka dengan angkuhnya menilai
orang lain?
apakah anda tahan melihat saudara sedhamma anda begitu kuatnya "dogma"
tentang ajaran, yang bahkan belum mampu mereka praktekan?
apakah anda dapat melihat "kebijaksanaan" dari member disini dari postingan mereka
seperti anda memahami apa isi jawaban saya,
maaf membebanimu
ada sebuah kisah, seorang muslim yang tiba-tiba tertarik dengan budhisme karena ia teringat dengan kehidupan masa lalunya, di mana di dalam agamanya "terlahir kembalinya seseorang kedunia" merupakan hal yang tidak diakui kebenarnanya. Tapi ia telah yakin bahwa ia telah hidup di masa lampau, dan kini terlahir di keluarga muslim.
sejak itu, ia membeli banyak buku buddhis, mendownload ebook-ebook budhisme, ia menemukan kebenaran di dalam ajaran buddhisme, dan ia selalu bergumam "Betapa indahnya ajaran sang Buddha". setiap kali ia membaca sutta, batinnya selalu diliputi oleh keindahan. maka dia bermeditasi dengan penuh rasa bahagia, sehingga tidaklah sulit baginya mencapai jhana-jhana.
tidak puas dengan pencapaiannya, ia mencari tempat di mana ia berharap bisa belajar lebih banyak tentang dhamma. lalu, ia menemukan sebuah tempat berkumpul umat yang sama meyakini kebenaran ajaran sang Buddha. lalu ia mencoba untuk bertanya lebih banyak, belajar lebih banyak. tapi ia sangat terkejut, ketika ia melihat kenyataan bahwa cara para guru mengajar di komunitas itu dengan cara yang begitu kasar, hingga terasa menyakitkan bagi hati. dan karena telah menjadi sakit hati, para guru ini membeli pelajarannya, "kau telah sakit hati, berarti kau ini pendusta. sebab, seorang yang telah mampu mencapai jhana-jhana tidak mungkin bisa merasa sakit hati". Lalu para guru ini tidak berhenti memperolok dirinya sebagai badut dan orang gila, kendatipun ia sudah berkali-kali minta maaf.
dia bersedih. keindahan ajaran sang Buddha, seakan tidak tampak lagi di dalam pandangan hatinya. ia kembali ke dalam kesendirian untuk bermeditasi, dan mencari sendiri jalan kebenaran, sehingga akhirnya munculah setitik cahaya harapan. itu adalah pengetahuan, bahwa jalan kebahagiaan setiap orang harus ditemukan oleh diri masing-masing melalui jalannya sendiri-sendiri. orang lain mungkin dapat membantu, tapi sebatas membantu, diri kita sendirilah yang harus berjuang dan menemukannya sendiri. Oleh karena itu, kini ia berhenti mencari guru dan menjadikan semua orang sebagai gurunya. Dengan cara apapun mereka mengajar, apakah dengan cara lembut atau kasar, dengan cara bodoh atau pintar, mereka semua adalah guru. semua sikap mereka adalah pelajaran bagi orang yang dapat mengambil pelajaran darinya.