//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali  (Read 205175 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #405 on: 22 December 2011, 10:04:43 PM »
Permata asli akan bertahan terhadap segala ujian
Permata palsu digesek dikit langsung lenyap.

jika bertahan, mungkin ada yang melenyapkan. jadi, sama saja.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #406 on: 22 December 2011, 10:08:21 PM »
Bung, jika memang itu tidak perlu dibicarakan, mengapa anda mengatakannya hanya kepada satu pihak? Seharusnya anda juga mengatakannya ke dia bahwa yang dikatakannya tidak bisa dibuktikan. Apakah anda bersikap berat sebelah hanya karena dia mengumbar 'pencapaiannya' di sini?

komentar diberikan hendaknya kepada siapa yang dianggap perlu untuk dikomentari. adapun seseorang yang tidak sedang dalam posisi membuktikan, tidak perlu dituntut untuk membuktikan apapun. apalagi, bila dia tidak berada di dalam ruang sidang pengadilan.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #407 on: 22 December 2011, 10:11:51 PM »
daripada anda cape2 buang energi membela pribadi guru arahat ini, bisakah anda fokus pada thread ini? apakah anda punya jawaban pada thread ini dan anda mempunyai sumber2 yang bisa dipercaya selain pengalaman guru arahat ini?

apa yang dipertanyakan di thread ini, sudah dijawab.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #408 on: 22 December 2011, 10:20:12 PM »
dalam logika, sebuah pertanyaan tidak pernah bernilai benar atau salah. tapi dalam etika dan estetika, sebuah pertanyaan bisa bernilai benar atau salah.

seperti misalnya, ketika ada seorang permpuan lewat di depan seorang pria, lalu pria itu tiba-tiba bertanya, "sis, apakah anda pelacur?" itu sekedar pertanyaan. secara logika tidak ada  yang salah. seharusnya perempuan itu hanya menjawab "ya" atau "bukan", tapi mengapa permpuan itu menjawab dengan tamparan. apa yang salah dengan pertanyaan itu?

ketika misalnya seseorang menceritakan pengalamannya "murid-murid saya telah mencapai arahat". lalu muncul pertanyaan, "kalau begitu anda seorang Buddha dong?" pertanyaan yang tidak bernilai benar atau salah secara logika ini mungkin menjengkelkan ketika diketahui pertanyaan tersebut muncul dari "ketergesa-gesaan penalaran".
apakah seorang arahat atau buda atau bodisatwa masih bisa jengkel? kualitas seorang guru arahat, bodisatwa menurut anda seperti apa?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #409 on: 22 December 2011, 10:24:08 PM »
mempertanyakan itu tidaklah salah. tapi ketika orang yang ditanya merasa bahwa pertanyaan itu berisi "keraguan" yang timbul dari kesalah fahaman, ini mungkin akan dirasakan sebagai suatu masalah.

pangeran sidharta telah mencapai penerangan sempurna, yakni kebuddhaan. . sebelum itu , beliau pernah menjadi murid beberapa pertapa. benarkah demikian? jika benar, maka bukankah ketika para pertapa itu belum mencapai kebudhaan, pangeran sidharta telah mendahului para guru itu. jadi, adakah sesuatu yang salah bila seseorang yang bukan arahat memiliki murid yang sudah arahat?

Pangeran Siddhattha meninggalkan kedua gurunya dan mencapai Kebuddhaan setelah itu, bukan ketika belajar dari gurunya. jadi pada saat pencapaian Kebuddhaan, Sang Pangeran dalam status tidak memiliki guru. bukankah definisi Sammasambuddha itu adalah seorang yang mencapai Penerangan Sempurna dengan usaha sendiri, tanpa guru?

Faktanya adalah kedua guru itu sama sekali tidak mengajarkan cara untuk mencapai Kebuddhaan.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #410 on: 22 December 2011, 10:26:31 PM »
jika bertahan, mungkin ada yang melenyapkan. jadi, sama saja.

jika ada yg bisa melenyapkan, maka yg melenyapkan itu adalah permata yg lebih asli dari permata yg dilenyapkan. sebuah permata asli tidak akan mengundang untuk dilenyapkan.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #411 on: 22 December 2011, 10:27:24 PM »
apa yang dipertanyakan di thread ini, sudah dijawab.

dan jawaban itu adalah ...?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #412 on: 22 December 2011, 10:36:07 PM »
apakah seorang arahat atau buda atau bodisatwa masih bisa jengkel? kualitas seorang guru arahat, bodisatwa menurut anda seperti apa?

hal yang mengherankan, mengapa pertanyaan ini diajukan?

atau mungkin orang lain juga tidak mengerti, mengapa ada yang bertanya :

"mengapa pertanyaan ini diajukan? "

jika demikian persoalannya, maka apakah artinya?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
kenapa pertanyaan ditakutin ?
« Reply #413 on: 22 December 2011, 10:37:33 PM »
dalam logika, sebuah pertanyaan tidak pernah bernilai benar atau salah. tapi dalam etika dan estetika, sebuah pertanyaan bisa bernilai benar atau salah.

seperti misalnya, ketika ada seorang permpuan lewat di depan seorang pria, lalu pria itu tiba-tiba bertanya, "sis, apakah anda pelacur?" itu sekedar pertanyaan. secara logika tidak ada  yang salah. seharusnya perempuan itu hanya menjawab "ya" atau "bukan", tapi mengapa permpuan itu menjawab dengan tamparan. apa yang salah dengan pertanyaan itu?

ketika misalnya seseorang menceritakan pengalamannya "murid-murid saya telah mencapai arahat". lalu muncul pertanyaan, "kalau begitu anda seorang Buddha dong?" pertanyaan yang tidak bernilai benar atau salah secara logika ini mungkin menjengkelkan ketika diketahui pertanyaan tersebut muncul dari "ketergesa-gesaan penalaran".

sewaktu pria tsb menelusurin gang disebuah kampung yg banyak wisma2nya...dia pun bertanya pada wanita cantik tsb...

Qp : Apakah anda pelacur ?

Nahhh jawabnya pun bisa beraneka ragam....

Ac1 : Kalau elu punya duit goPekCheng, baru gw jawab...
Ac2 : Bukan, gw merawat burung yg sakit mulai dari harga goPekCheng per 30 menit.
Ac3 : apakah yg menyebabkan anda bertanya begitu ?
Ac4 : pelacur atau bukan, Hanya yg di ATAS yg tao.....
ac5 : kalau elu punya duit ceTiau... mari gw buktikan....
Ac6 : bapak butuh cepat dan yg padat, bisa deh gw bantu urus... mana duitnya!

sedangkan kosa kata : menjengkelkan
adalah tidak terdapat pada orang suci, arahat, maupun Buddha

kalau seseorang dgn mudah tersinggung dgn sebaris pertanyaan,
Nah, kwalitas org tsb yg PERLU DIPERTANYAKAN DULU.... :)) :)) :))

 _/\_ :P
thanks banget atas perhatian dari kang Asep



seorang cowok yg lagi mau tunangan masuk kesebuah toko berlian yg megah dikota tsb...

customer : Pak, perlihatkan cicin berlian utk tunangan yg paling mahal..
manager  : Silahkan pak, ini yg baru tiba dan yg paling keren...
customer : Bagaimana kalau gw tau ini berlian asli ? apakah boleh diuji ?
manager  : udah tentu....

customer ini pun mengeluarkan HAMMER siap utk menguji kekerasan berlian tsb.... 
   (siap2 utk memukulin berlian ini dgn PALU...hehehhee  :D)

nahhhh dapatkah berlian TAHAN DIUJI dgn HAMMER ? bolehkah berlian diuji dgn HAMMER ?
apakah berlian tahan diuji dgn segala macam ujian ?

itulah pertanyaannya...



YM : murid gw udah arahat
JO : isteri YM umur berapa ? terakhir kapan ?
YM :  :ngomel: :-t
« Last Edit: 22 December 2011, 10:40:07 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #414 on: 22 December 2011, 11:06:13 PM »
hal yang mengherankan, mengapa pertanyaan ini diajukan?

atau mungkin orang lain juga tidak mengerti, mengapa ada yang bertanya :

"mengapa pertanyaan ini diajukan? "

jika demikian persoalannya, maka apakah artinya?
bahkan pertanyaan sederhana saja susah ya jawabnya, ya sudahlah.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #415 on: 23 December 2011, 05:48:50 AM »
bahkan pertanyaan sederhana saja susah ya jawabnya, ya sudahlah.

sesama warga bandung 'jangan saling mendahului'  =))

dan jawaban itu adalah ...?

jangan-jangan kang asep Gurunya ym choa mahasatwa.
senang nih muncul penasehat baru, biar ramai ........

tapi sayang kurang 'hot'  : 8-}
« Last Edit: 23 December 2011, 06:05:45 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #416 on: 23 December 2011, 06:01:04 AM »
jika bertahan, mungkin ada yang melenyapkan. jadi, sama saja.

jawabanya tidak nyambung nih !  ???

saceng 'mode on'
bertahan dimana dan apanya ? siapa yang melenyapkan ? samanya dimana ?
saceng 'mode off'
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #417 on: 23 December 2011, 06:18:32 AM »
pangeran sidharta telah mencapai penerangan sempurna, yakni kebuddhaan. . sebelum itu , beliau pernah menjadi murid beberapa pertapa. benarkah demikian? jika benar, maka bukankah ketika para pertapa itu belum mencapai kebudhaan, pangeran sidharta telah mendahului para guru itu. jadi, adakah sesuatu yang salah bila seseorang yang bukan arahat memiliki murid yang sudah arahat?

sayang waktu itu petapa Gotama belum Arahat, masih status Bodhisatta.

secara umum, seorang murid lebih pintar dari guru, itu sudah biasa dan sampai sekarang masih berlaku.
(tetapi hal umum ini tidak berlaku bagi kualitas 'Sang Guru Samsambuddha')

sebenarnya penghuni DC senang munculnya 'ym choa mahluk mahasatwa' (ngakunya guru para arahat), karena menurut dhamma vinaya sudah langka mahluk demikian
makanya banyak mengajukan pertanyaan2, semoga bisa dapat pengetahuan dari ym choa, itu saja kok. :))

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #418 on: 23 December 2011, 09:14:42 AM »
komentar diberikan hendaknya kepada siapa yang dianggap perlu untuk dikomentari. adapun seseorang yang tidak sedang dalam posisi membuktikan, tidak perlu dituntut untuk membuktikan apapun. apalagi, bila dia tidak berada di dalam ruang sidang pengadilan.
Jadi menurut anda boleh bicara seenak perut asal bukan di ruang sidang? Boleh klaim apapun tanpa dasar dan bukti? Baiklah, tampaknya anda memang tidak tahu. Diskusi memang bisa saja bebas, tidak terlalu formal. Namun namanya diskusi, seseorang yang mengemukakan argumen harus bisa mempertanggung-jawabkannya, apakah dengan bukti, logika, ataupun sekadar referensi. Itu yang membedakan diskusi dengan gossip. Cara anda 'diskusi' itu tidak ada bedanya dengan gossip ibu-ibu di pasar, tidak perlu mempertanggung-jawabkan, tidak perlu mempertahankan argumen, tidak perlu membuktikan. Nah, jika demikian cara anda, silahkan lanjutkan, tapi saya pamit sebab saya tidak suka gossip.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #419 on: 23 December 2011, 09:21:25 AM »
Jadi menurut anda boleh bicara seenak perut asal bukan di ruang sidang? Boleh klaim apapun tanpa dasar dan bukti? Baiklah, tampaknya anda memang tidak tahu. Diskusi memang bisa saja bebas, tidak terlalu formal. Namun namanya diskusi, seseorang yang mengemukakan argumen harus bisa mempertanggung-jawabkannya, apakah dengan bukti, logika, ataupun sekadar referensi. Itu yang membedakan diskusi dengan gossip. Cara anda 'diskusi' itu tidak ada bedanya dengan gossip ibu-ibu di pasar, tidak perlu mempertanggung-jawabkan, tidak perlu mempertahankan argumen, tidak perlu membuktikan. Nah, jika demikian cara anda, silahkan lanjutkan, tapi saya pamit sebab saya tidak suka gossip.


sabar, bang. dalam setiap perdebatan panas, selalu bermunculan para cheerleader yg akan bersorak untuk kubunya masing2. tdk terkecuali di sini. tapi kita tidak melawan cheerleader, karena sementara kita sibuk mengurus cheerleader, lawan sesungguhnya malah melarikan diri.