ini adalah konfirmasi bahwa anda sudah mengalami apa yg menjadi topik thread ini, which is Nibbana, bolekah saya mengetahui identitas Yang Mulia agar saya bisa mencari Yang Mulia utk memberikan penghormatan selayaknya?
hmmm
sebaiknya saya cerita dulu ya
setelah itu terserah kamu, apa yang ada di cetanamu
aku adalah ank kedua dari seorang ustadz agama sebelah, aku di besarkan dikampung dimana mayoritas ber agama samawi, ayahku seorang tentara, di KODIM 1203 Tanjung Pura, beliau menjabat sebagai "rois" di kodim sebagai pembimbing rohani untuk agama islam
keluarga ayahku haji, walau keluarga kami tidak kaya, paman kakekku ketua MUI, di propinsi dimana aku lahir aku juga belajar pelajaran dasar agamaku sedari aku belum masuk sekolah, tetapi entah mengapa aku tak dapat menghapal pelajaranya, padalah aku siswa terpintar disekolahku
kami (keluargaku) adalah umat yang taat tetapi tidak fanatik, begitu juga aku melakukan segala perintah agamaku tetapi aku menyisakan pertanyaan tentang "tuhan" yang kupertanyakan pada ayahku dan di jawab selalu tidak memuaskanku, samapai aku kejakarta utuk kuliah
aku masih seorang yang taat, tidak ada terpikir akan ajaran buddha, yang maaf aku angap ajaran setan.
lalu aku membaca kisah buddha gotama yg terbagi atas dua buah buku
sebelum buku itu habis kubaca aku mendapatkan "PITI" yang bertahan selama sebulan, disitu aku merasakan kesadaran ini tidak dapat kuceritakan, rasa bahagia, rindu akan ajaran dhamma serta jalan yang di tempuhnya membuat aku (saat terjadi PITI) tidak ada niat jahat di pikiranku, ucapanku dan segala tindak-tandukku
aku menjadi person yang berbeda 180 derajat
tetapi aku tidak memutuskan untuk menjadi umat buddha saat itu, aku hanya meditasi saja
sampai 7 tahun setelah itu ada peristiwa yang membalikan keyakinanku dan beberapa kejadian lainya, aku memutuskan bahwa aku adalah umat buddhis
dalam rentang 7 tahun itu aku membuktikan bahwa apa yang aku lihat, khususnya tentang 31 alam dan apa yang ada di agamaku, yang benar adalah ajaran Buddha Gotama
aku melihat, membandingkan lalu aku memutuskan
setelah aku menjadi buddhis barulah kemampuan tentang past live aku dapat, dan ada beberapa saudara seagamaku dapat melihat juga, tetapi mereka takut untuk berbicara dengan keluarga mereka
sekarang tidak lagi, aku berjalan di jalan dharma tanpa rasa takut
atas cemoohan keluarga kami
atau bahkan dari "saudara kami yang ada di forum ini"
biarkanlah kamma masing-masing yang menjadi jodoh akan dharma
metta cetana