Ah, yang bersangkutan sudah hadir.
Dibaca atau tidak
Jadi, Sdr. Choa, tugas saya sudah hampir selesai untuk menunjukkan kesalahan anda seperti yang anda minta yang mengatakan: “Buddha ada dimana-mana, bahkan di internet ini, di dalam forum ini karena jika mereka berbicara/menulis dhamma yang sudah di praktekanya maka anda bertemu dengan buddha, atu setidak-tidaknya dengan calon Buddha”
Alasan apapun yang diberikan oleh anda dan “pembela anda” mengenai wujud Buddha yang dimaksud untuk mengaburkan masalah tidak akan bisa membantah bahwa Buddha yang dimaksud adalah manussa Buddha ( atau agar lebih mudah ditangkap oleh otak anda kita sebut saja Buddha yang berwujud) karena kriteria Buddha yang dimaksud sudah jelas disampaikan yaitu berbicara/menulis dhamma yang sudah di praktekanya, di internet, di forum, maka anda bertemu dengan Buddha. Dan semuanya dalam satu kalimat utuh. Anda harus jujur.
Dengan adanya pernyataan seperti itu dianggap masuk di akal atau tidak, akan ada pembenaran meminum minuman keras (apakah buddhanya bertambah atau tidak), ada pembenaran batu bisa menjadi cerah dan mengajar dhamma, ada pembenaran bahwa dalam setiap tindakan kriminalitas ada Buddha, dsb. Camkan hal ini.
“Vaccha, aku tidak memiliki pandangan: ‘Setelah kematian, Tathagata bukan-ada-pun-bukan-tidak-ada : hanya ini yang benar, yang lain salah.” (AggiVacchagotta Sutta).
Saat seseorang sesumbar mengatakan melihat Buddha Gotama maka ia telah mengatakan Buddha Gotama ada dan ini berarti keluar dari apa yang disampaikan oleh Buddha sendiri. Begitu juga sebaliknya. Camkan hal ini.
Karena Sdr. Choa sudah menilai saya sebelumnya maka adalah adil saat kini saya menilai Sdr. Choa.
Anda Sdr. Choa, sangat lucu, anda tidak ada hak melarang saya untuk tidak menilai di saat anda menantang orang lain untuk menilai tulisan anda yang menjauh Dhamma.
Anda Sdr. Choa, cenderung memiliki kemelekatan yang tinggi pada konsep atta yang kekal, tercermin dalam tulisan anda.
Anda Sdr. Choa, jika pun anda dulu memiliki tekad bodhisatta bukan berarti anda pasti akan menjadi bodhisatta. Selama tidak memiliki kebijaksanaan seperti yang tercermin dalam sikap anda dalam forum ini jangan harap anda menjadi bodhisatta. Tekad anda akan menjadi tekad yang basi. Camkan hal ini.
Anda Sdr. Choa, jika benar pengalaman anda, maka titip salam dengan Y.A Ananda atau sekalian Buddha Gotama dan tanyakan kepada mereka mana yang paling benar Tipitaka atau sutra Mahayana (tipitaka + tripitaka), dari pada hanya terkejut karena abhina anda belum mumpuni untuk menyadari kedatangan Y.A. Ananda.
Terakhir, saya bisa menyimpulkan sendiri kualitas seperti apa bagi mereka yang menyatakan sesuatu yang tidak dikatakan oleh Tatagatha dan tidak mengakui kesalahan yang diperbuatnya meskipun telah ditunjukkan. Apakah pantas untuk saya tanggapi lagi mereka? Jadi selanjutnya silahkan jika ada yang ingin dikomentari, dikritik, dihujat dari tulisan saya ini. Selanjutnya no comment untuk tulisan anda selanjutnya.
Btw, Khrisna adalah titisan Wishnu, bukan Khrisna pemimpinannya Wishnu.
Evam