//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: dilema: resign atau bertahan ???  (Read 27443 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #15 on: 17 December 2011, 06:12:12 AM »
gak ada salahnya mencoba belajar bukannya lebih nyaman di tempat yang sudah diadaptasi, belum tentu tempat baru mudah beradaptasi.

Salah satu masukan lagi buat saya pikirkan, tq sarannya _/\_
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #16 on: 17 December 2011, 06:27:20 AM »
ada point aneh yg saya tangkap,
1. ketika ada peluang, atasan resign, n anda akan naik, anda malah takut.
2. anda mau resign-karena tidak ingin terbuai oleh comfort zone

anda ini aneh.

bukankah dgn anda naik, maka comfort zone itu akan hilang?


*apakah saya salah menangkap maksud anda?

Hahahaaa, mata anda sangat jeli...
Setelah saya pikirkan, mungkin saya seorang pengecut yang belum berani berjalan sendiri.
Pada tiitik ini saya merasakan penentuan dalam karir saya, apakah saya harus berjuang dengan bidang ini atau saya harus pindah ke bidang lain. Saya menyadari, pilihan apapun yang saya pilih itu membutuhkan keberanian dan perrjuangan Mungkin saya memang harus di pecut dulu ya, biar bisa terbangun. Tq buat opini nya.
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #17 on: 17 December 2011, 08:20:28 AM »
kalo menrut saya sih yg masi cetek ilmunya..
pikirkan matang2, yg sekarang dan tempat lain..
mana yg lebih prospek aja jika anda mendambakan karir+harta..

bagi saya jika yg sekarang sudah lama dan bos mau resaign, ini peluang bgus sekali jika di tmpat anda prospek sekali, dengan pengalaman anda 4 tahun, masalah ya gk terlalu besar di lewati jika berjuang terus..
bandingkan dgn tempat baru yg masi tanda tanya, apakah prospek+nyaman..  :-?
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline suwarto8116f

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 202
  • Reputasi: 3
  • kilesa sebab akibat.
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #18 on: 17 December 2011, 08:54:19 AM »
bertahan di posisi yg sekarang dulu aja... lihat situasi nya lebih baik kah ?
jika diri sendiri memiliki kelemahan kenalilah, dan cari solusi atas kelemahan tersebut, klo masalah membawahi para kuli yg notabene laki2 ya... tinggal rekrut asisten pria jika sis naik ke posisi atas  ;D
yg penting skrg, menentukan dgn mantap pilihan dahulu...
jika lanjut di posisi sekarang, maka :
sisi positif kemungkinan yg terjadi :
1.
2.
...
sisi negatif :
1.
2.
...
jika pindah ke tempat yg baru
sisi positif nya :
1.
2.
...
sisi negatifnya :
1.
2.
...
semoga bisa mengambil keputusan mana yg terbaik  :)

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #19 on: 17 December 2011, 09:18:23 AM »
Apakah sudah pasti posisi anda akan naik menggantikan atasan?
Bagaimana jika perusahaan mencari karyawan baru untuk menggantikan atasan?

Selamat makin bingung :)
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #20 on: 17 December 2011, 11:19:55 AM »
1. Untuk menggantikan posisi atasan aq harus punya SIPTB (semacam surat ijin untuk mendesain) dulu bro, aq u dah apply tp sampai saat ini blm ada panggilan dr pemda :(

2. Permasalahan aq bukan pada di otot bro, tp lebih ke arah gender/ego. Seperti yg bro ketahui kuli2 bangunan semuanya pria(maaf tanpa bermaksud menyinggung), mereka kadangkala tidak begitu respek bila yang memerintah wanita.

3. Hahaha, moga2 besarnya tanggung jawab dapat terhibur dengan kenaikan salary :P

4. Kalo syahrini bilang mah "syukur alhamdulilah ya" atasan aq mo share ilmunya ;D

Tq buat masukannya Bro
Sukses selalu jg :)

mengenai soal gender.. itu juga termasuk dalam tantangan belajar juga..
yang anda pelajari bukan hanya soal technical skill seperti design dll, namun juga communication skill dan manage skill.
sedikit cerita, dulu saya pernah bekerja di pabrik makanan, dan ada bagian Quality Control yang dikepalai seorang manager wanita. Dan sudah menjadi rahasia umum kalau namanya pabrik, antara produksi dan quality control biasanya kayak anjing dan kucing.. produksi mementingkan kuantitas, quality tentu mementingkan kualitas.

Kebetulan manager ini orang Sunda, dan memiliki pengalaman yang sudah banyak di pabrik.. jadi skill komunikasi juga sudah baik.. dan namanya pabrik juga tentu mayoritas "buruh" adalah pria. Pada suatu ketika, ada problem di satu bagian produksi, si manager langsung turun tangan handle u/ investigasi.. Pada saat investigasi, si manager kebetulan memerlukan sebuah gayung. Lalu dia memanggil salah satu buruh produksi untuk diambilkan gayung. Si buruh itu mencari dan akhirnya kembali dengan membawa gayung KOTOR.

Si manager hanya menanggapi dengan ketawa, dia mengatakan seperti ini, saya butuhnya gayung yang lebih KOTOR.. ada gak yang lebih KOTOR ? si Buruh pun tertawa dan menyadari dia lupa cuci gayungnya, dan segera mencuci..
Waktu itu saya juga ikut dalam bagian QC, karena baru tamat apoteker, saya disuruh u/ ngikut si manager buat belajar.
Dan si manager pun berkata : Pengetahuan penting, namun ada juga yang gak kalah penting, yaitu "ilmu uya kuya" (artinya ilmu hiptonis). Ilmu bagaimana menyuruh orang tanpa menyuruh..

Intinya sebenarnya tantangan yang paling sulit, dan mengapa seorang atasan dihargai tinggi karena atasan idealnya memiliki skill komunikasi, dan skill manage yang baik..

Saat ini anda dikasih kesempatan u/ belajar. Sudah dikasih kesempatan u/ belajar dan digaji lagi, kenapa masih berpikir ? ;D

Dan tentunya sebelum anda memutuskan pindah kerja.. anda perlu cek dulu.. apakah jenjang karir di perusahaan jelas ? apakah salary memadai ? apakah anda diberi kesempatan u/ belajar hal2 baru ? Jika iya, cobalah u/ belajar.
Namun semua berbalik lagi ke anda, dan tipe karakter anda juga. Karakter orang berbeda2.. ada yang menyukai comfort zone, jadi bawahan saja puas yang penting digaji dan cukup makan.. Ada yang terus memacu dirinya sampai batas limit dan mendobrak limit sendiri sehingga melewati limit diri, dan ketemu lagi limit baru.. dobrak lagi.. limit baru lagi.. dobrak lagi.. (artinya orang itu terus belajar memacu diri u/ maju)

Dan termasuk di manakah anda ?


Cerita ke-2. Pentingnya konsep.
Saya cukup bersyukur karena bisa bekerja sambil kuliah. Pada saat bekerja sambil kuliah, saya banyak ketemu dan ngobrol dengan orang dewasa yang hebat2.. seperti manager. Mereka banyak mengajari banyak hal. Ini cerita dari salah satu manager tempat saya bekerja dulu. Manager ini mengatakan yang dijual dari seorang atasan bukanlah technical skill lagi, namun yang dijual adalah konsep. Dan konsep itu adalah membuat yang tidak ada menjadi ada.. Bagaimana cara membangun itu yang dituang dalam konsep. Sedangkan pembangunanannya diserahkan pada yang ahli technical tadi.. Dan dalam jenjang karir, hendaknya kita beranjak dari menjadi tenaga technical ke menjadi tenaga yang menjual konsep. Seorang atasan tidak tahu detail, tapi dia tahu solusi dan gambaran global. Mungkin lebih gampang saya bawa contoh ke dunia IT. Seorang atasan yang telah lama berkecimpung di daerah konsep, tidak lagi mungkin mengerjakan hal2 yang sifatnya programming.. dia mungkin akan lupa dengan sintax bahasa Java, VB, C++, dll. Namun dia tahu mengenai programming secara global, dan tidak hanya programming, dia mengetahui infrastruktur IT, networking, dll.
Dan ketika ada problem terjadi, dia akan tahu bagaimana solusinya, dan setelah merancang solusi, dia akan menyuruh programmmer untuk melakukan solusi yang dia rancang..

Saat ini apakah anda diminta belajar mengenai menyusun konsep ? Jika iya, jangan sia2akan ;D

Cerita ke-3 : Pentingnya berbuat baik.

Masih mengenai manager yang sama, manager ini punya kebiasaan unik, yaitu suka mentraktir. Karena kegemarannya mentraktir, maka dia agak disegani dan apa yang dia suruh biasanya dipenuhi. Namun suatu ketika, dia bagi triknya mengapa dia suka mentraktir. Katanya itu salah satu trik untuk menghargai karyawan bawahan dan membina hubungan kerja. Dan jika hubungan kerja terbina baik, yang untung juga nanti akan balik ke dia. Departmen yang dia pimpin akan menunjukkan progress kerja yang baik, tentu dia yang akan dipuji oleh direktur. Namun mentraktir ini juga harus hati2, dengan menjaga jelas batasan atasan bawahan dan dilihat juga karakter bawahan seperti apa.

Dan soal mentraktir, dia dulu pernah mentraktir 1 kedai kopi di dekat kantor pajak dengan secangkir kopi. Yang sedang singgah di kedai kopi itu, akan dapat 1 kopi gratis. Akibat perbuatannya itu, dia dikenang orang pajak. Dan ketika ada problem pajak yang cukup pelik. Dia disuruh direktur u/ handle, dan kebetulan tim pajak dari pemerintah adalah salah satu yang pernah ditraktir dan dia ingat manager ini. Langsung dia bilang.. Oh Pak **** ya yang pernah traktir 1 kedai kopi full di sini ya.. Ya sudah.. masalah pajak jangan dipusingin, saya akan bantu sebisa saya..

Cerita ini juga diceritakan manager saya, karena secangkir kopi, dia bisa lolos dari pemeriksaan pajak yang ribet.

Sorry terlalu banyak cerita, hanya sekedar sharing.. ;D

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #21 on: 17 December 2011, 10:07:22 PM »
kalo menrut saya sih yg masi cetek ilmunya..
pikirkan matang2, yg sekarang dan tempat lain..
mana yg lebih prospek aja jika anda mendambakan karir+harta..

bagi saya jika yg sekarang sudah lama dan bos mau resaign, ini peluang bgus sekali jika di tmpat anda prospek sekali, dengan pengalaman anda 4 tahun, masalah ya gk terlalu besar di lewati jika berjuang terus..
bandingkan dgn tempat baru yg masi tanda tanya, apakah prospek+nyaman..  :-?

Cetek ilmu apanya nich?hehehee
Kalo ngejar karir+harta mah ga ada abisnya bro ;D
Nanti bisa2 semua waktunya hanya untuk kerja lg ;)
Tq buat masukannya bro _/\_
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #22 on: 17 December 2011, 10:30:41 PM »
p : bulan depan gw mau resign
s : lebih baik bapak libur aja,
     semua pekerjaan gw handle
     tapi bapak coach gw dari jauh
     dan bapak bisa atur bagi hasilnya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #23 on: 17 December 2011, 11:11:09 PM »
mengenai soal gender.. itu juga termasuk dalam tantangan belajar juga..
yang anda pelajari bukan hanya soal technical skill seperti design dll, namun juga communication skill dan manage skill.
sedikit cerita, dulu saya pernah bekerja di pabrik makanan, dan ada bagian Quality Control yang dikepalai seorang manager wanita. Dan sudah menjadi rahasia umum kalau namanya pabrik, antara produksi dan quality control biasanya kayak anjing dan kucing.. produksi mementingkan kuantitas, quality tentu mementingkan kualitas.

Kebetulan manager ini orang Sunda, dan memiliki pengalaman yang sudah banyak di pabrik.. jadi skill komunikasi juga sudah baik.. dan namanya pabrik juga tentu mayoritas "buruh" adalah pria. Pada suatu ketika, ada problem di satu bagian produksi, si manager langsung turun tangan handle u/ investigasi.. Pada saat investigasi, si manager kebetulan memerlukan sebuah gayung. Lalu dia memanggil salah satu buruh produksi untuk diambilkan gayung. Si buruh itu mencari dan akhirnya kembali dengan membawa gayung KOTOR.

Si manager hanya menanggapi dengan ketawa, dia mengatakan seperti ini, saya butuhnya gayung yang lebih KOTOR.. ada gak yang lebih KOTOR ? si Buruh pun tertawa dan menyadari dia lupa cuci gayungnya, dan segera mencuci..
Waktu itu saya juga ikut dalam bagian QC, karena baru tamat apoteker, saya disuruh u/ ngikut si manager buat belajar.
Dan si manager pun berkata : Pengetahuan penting, namun ada juga yang gak kalah penting, yaitu "ilmu uya kuya" (artinya ilmu hiptonis). Ilmu bagaimana menyuruh orang tanpa menyuruh..

Intinya sebenarnya tantangan yang paling sulit, dan mengapa seorang atasan dihargai tinggi karena atasan idealnya memiliki skill komunikasi, dan skill manage yang baik..

Saat ini anda dikasih kesempatan u/ belajar. Sudah dikasih kesempatan u/ belajar dan digaji lagi, kenapa masih berpikir ? ;D

Dan tentunya sebelum anda memutuskan pindah kerja.. anda perlu cek dulu.. apakah jenjang karir di perusahaan jelas ? apakah salary memadai ? apakah anda diberi kesempatan u/ belajar hal2 baru ? Jika iya, cobalah u/ belajar.
Namun semua berbalik lagi ke anda, dan tipe karakter anda juga. Karakter orang berbeda2.. ada yang menyukai comfort zone, jadi bawahan saja puas yang penting digaji dan cukup makan.. Ada yang terus memacu dirinya sampai batas limit dan mendobrak limit sendiri sehingga melewati limit diri, dan ketemu lagi limit baru.. dobrak lagi.. limit baru lagi.. dobrak lagi.. (artinya orang itu terus belajar memacu diri u/ maju)

Dan termasuk di manakah anda ?


Cerita ke-2. Pentingnya konsep.
Saya cukup bersyukur karena bisa bekerja sambil kuliah. Pada saat bekerja sambil kuliah, saya banyak ketemu dan ngobrol dengan orang dewasa yang hebat2.. seperti manager. Mereka banyak mengajari banyak hal. Ini cerita dari salah satu manager tempat saya bekerja dulu. Manager ini mengatakan yang dijual dari seorang atasan bukanlah technical skill lagi, namun yang dijual adalah konsep. Dan konsep itu adalah membuat yang tidak ada menjadi ada.. Bagaimana cara membangun itu yang dituang dalam konsep. Sedangkan pembangunanannya diserahkan pada yang ahli technical tadi.. Dan dalam jenjang karir, hendaknya kita beranjak dari menjadi tenaga technical ke menjadi tenaga yang menjual konsep. Seorang atasan tidak tahu detail, tapi dia tahu solusi dan gambaran global. Mungkin lebih gampang saya bawa contoh ke dunia IT. Seorang atasan yang telah lama berkecimpung di daerah konsep, tidak lagi mungkin mengerjakan hal2 yang sifatnya programming.. dia mungkin akan lupa dengan sintax bahasa Java, VB, C++, dll. Namun dia tahu mengenai programming secara global, dan tidak hanya programming, dia mengetahui infrastruktur IT, networking, dll.
Dan ketika ada problem terjadi, dia akan tahu bagaimana solusinya, dan setelah merancang solusi, dia akan menyuruh programmmer untuk melakukan solusi yang dia rancang..

Saat ini apakah anda diminta belajar mengenai menyusun konsep ? Jika iya, jangan sia2akan ;D

Cerita ke-3 : Pentingnya berbuat baik.

Masih mengenai manager yang sama, manager ini punya kebiasaan unik, yaitu suka mentraktir. Karena kegemarannya mentraktir, maka dia agak disegani dan apa yang dia suruh biasanya dipenuhi. Namun suatu ketika, dia bagi triknya mengapa dia suka mentraktir. Katanya itu salah satu trik untuk menghargai karyawan bawahan dan membina hubungan kerja. Dan jika hubungan kerja terbina baik, yang untung juga nanti akan balik ke dia. Departmen yang dia pimpin akan menunjukkan progress kerja yang baik, tentu dia yang akan dipuji oleh direktur. Namun mentraktir ini juga harus hati2, dengan menjaga jelas batasan atasan bawahan dan dilihat juga karakter bawahan seperti apa.

Dan soal mentraktir, dia dulu pernah mentraktir 1 kedai kopi di dekat kantor pajak dengan secangkir kopi. Yang sedang singgah di kedai kopi itu, akan dapat 1 kopi gratis. Akibat perbuatannya itu, dia dikenang orang pajak. Dan ketika ada problem pajak yang cukup pelik. Dia disuruh direktur u/ handle, dan kebetulan tim pajak dari pemerintah adalah salah satu yang pernah ditraktir dan dia ingat manager ini. Langsung dia bilang.. Oh Pak **** ya yang pernah traktir 1 kedai kopi full di sini ya.. Ya sudah.. masalah pajak jangan dipusingin, saya akan bantu sebisa saya..

Cerita ini juga diceritakan manager saya, karena secangkir kopi, dia bisa lolos dari pemeriksaan pajak yang ribet.

Sorry terlalu banyak cerita, hanya sekedar sharing.. ;D

Gpp bro, saya justru bersyukur anda mau sharing disini. Pengalaman anda memberikan good input buat saya. Tq alot _/\_

Ada ga ya cara expree buat menguasai communication skill dan manage skill? Semacam trik jitu di atas, heheheee #ngarep.com#

Saya maunya berada di area netral antara tantangan dan comfort zone, ga terlalu ambius ataupun nrimo. Idealisnya seperti itu, tp dalam prakteknya saya masih labil ;P

Cerita ke-2 => saat ini saya belum pernah menyusun konsep dan belum diminta mempelajarinya :(
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #24 on: 17 December 2011, 11:18:14 PM »
p : bulan depan gw mau resign
s : lebih baik bapak libur aja,
     semua pekerjaan gw handle
     tapi bapak coach gw dari jauh
     dan bapak bisa atur bagi hasilnya

Simple but meaningful :)
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #25 on: 18 December 2011, 12:22:09 AM »

Ada ga ya cara expree buat menguasai communication skill dan manage skill? Semacam trik jitu di atas, heheheee #ngarep.com#

 

sepertinya skill seperti ini hanya bisa di dapat dari pengalaman sendiri atau mempelajari pengalaman orang lain. _/\_
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline Ingyastuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 213
  • Reputasi: 6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #26 on: 18 December 2011, 01:37:52 AM »
Sebenarnya pekerjaan penawaran yg baru diterima maupun pekerjaan yg lama itu sama saja...sekarang bagaimana sis nya saja...gaa usa takut,andai atasan resign toh sis mencoba dan mulai belajar sesuatu yg baru toh???bila ambil ditempat yg baru itu sama aja..belajar kembali...kita hidup pun harus belajar,dr kita lahir sampai saat ini kita harus belajar...keputusan terbaik itu ada pada hati nurani sis sendiri...kalau menurut saranku lebih baik sis :
1. tanyakan pada atasan kenapa resign
2. Liat sisi baik dan sisi buruk dr perusahaan pada tempat kerja skr
3. Tujuan sis mau kemana???

Semua ini hanya sebuah proses belajar saja kok... :)

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #27 on: 19 December 2011, 06:05:36 AM »
Just want to say Thank You for all of feedback _/\_
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #28 on: 19 December 2011, 09:52:36 AM »
Biasa klo masalah kerjaan gitu, gua curhat sama keluarga sendiri. Jarang sih sm teman...

anyway, saran smua orang dsni bagus banget ;) Saran mereka OK

Klo menurut pribadi gua:

1. Gua pasti takut klo jadi posisi loe :(
2. Gaji g pasti nambah neh ;)
3. Pengalaman baru, kerjaan baru alias nambah banyak :'(

Nah untuk solusi no 1, liat lah no 2. Klo anda takut sm no. 3, lihat lah no 2. :))

Klo gua itu lebih money oriented sih... yg penting digaji gede, Pasti g kerjain tuh kerjaan =P~

Anyway my own experience:
Gua pernah sempat kerja sama orang taiwan dg bekal gak bisa bahasa mandarin :'(
Bos nya bisa bahasa inggris dan anak buahnya yg org taiwan gak bisa bahasa inggris dan gak bisa bahasa indonesia :'(
Cuma bekal bahasa hokian dan mandarin terus g kerja sama anak buahnya alias jadi assistant dia... Jadi pkirin sendiri deh gmn gua komunikasi nya sama dia ampe nyambung :))
Jadi sampe g tlp papa gua bt translate terus tulis cara ngomong dan pelafalannya then minta dia tulisin bahasa mandarinnya. Jadi sampe rmh bisa tanya papa gua artinya apa dan bagaimana nada nya ::)
Gua itu karyawan pertama and single fighter bt perusahaan dia dari bantu dia bikin akte pendirian perusahaan sampe g pgi sendiri bkin izin TKA ditemenin supir :(

Itu gua masih bagus dianter dan ditungguin supir ;D
Nah ternyata zona comfort itu hanya utk 2 bulan. Bulan selanjutnya gua disuruh bw mtor dan dikasi uang bensin which is cuma 20rb dari cengkareng ke gading serpong... Neh cerita soal 20rb jg panjang jd skip aje

Gua itu rute kerja dari cengkareng ke gading serpong bt parkir mtor di rmh bos hbs itu ikut mobil dia ke cikupa krn pabriknya disana.
Nah karena gua karyawan pertama yg berbahasa indonesia dan gk bs bhs mandarin cm ngandalin hokian itu pun pas2an alias campur bhs indo
, akhirnya gua yg disuruh ke kantor pemerintah bt bkin izin TKA, Pendirian perusahaan, izin lingkungan, izin water treatment dan izin2 lainnya
Biar gua gk digetok harga banyak , g kemana2 klo ngurus izin gak bw si taiwan krn bisa2 harga perizinan nya 2x hrg normal.
Karena gua cewek, ya biasa lah ada godaan centil dari pihak pemerintah tp blm melecehkan dan krn muka g chinese banget alhasil g sering diketok hrg mahal tp g cek dl di internet stiap jenis izin dan biayanya termasuk gua hrs nawarnya berapa.. ini agak susah krn utk ktmu org penting, u hrs rela nunggu berjam2.

Belum lagi g hrs menjamu orang pemerintah dan bea cukai bt makan siang, neh orang bea cukai demen klo cewek cantik yg jamu jadi g pasti ikut makan siang bareng mereka
Hal yg sediih,gua hrs turun ke lapangan ngawasi semua kuli nya kerja dari bikin panel listrik, jenis2 besi sampe bikin tampungan air gua hrs cek jumlah stok besi, semen, alat2 bangunan yg PT g beli sampe g sendiri yg  buat PO
Gua juga belajar hokian taiwan untuk brg2 bangunan
Dan g hrs turun ke lapangan klo ada kerusakan dari gerbang pabrik sampe listrik panel
Gua jg hrs ngerti soal listrik dan denah listrik dimana gua hrs nego dengan bos yg terima proyek panel listrik bt pabrik kita
gua jg merangkap translator mandarin-indo dan indo mandarin
selain itu, g jg kdg ikut dinner dg kumpulan org2 taiwan yg punya pabrik di sekitar cikupa. Gua untung neh krn gua kenal bos sikat gigi, bos sarang burung walet, bos sendal jepit ampe bos sabun jg ada. hahaha
trus gua jg harus ngerti segala jenis crane bt angkut mesin dan jenis2 container ;D
terus gua jg belajar perpajakan
gua jg belajar import mesin gmn
Gua jg ngurusin NPWP semua orang taiwan tuh ;)

Jadi single fighter is not bad. Nilai plus banyak buat loe dan loe lebih pengalaman dibandingkan orang lain ;D
Terakhir gua hengkang dari perusahaan taiwan ini karena dia gk sesuai commitment pertama alias blg g karywan tetap tapi pas pabriknya jadi, gua disuruh ttd kontrak jadi karyawan kontrak selama 6bln. :o

Terus gua lamar perusahaan multinational dg keunggulan bs bhs mandarin (pdhal cm basic dnk) trus bisa bhs english dan bisa bertahan hidup hahahah :))
Dengan bekal S1 dan keahlian lainnya, g dlm wkt 1mgg udh interview,psikotes and nego gaji ;D
Yg lebih bahagia lagi, gaji g lebih besar dari perusahaan dulu ditmbh asuransi dan cm kerja sampe jam 5
Sedang di perusahaan taiwan itu g pergi kerja jam 6 dan plg jam 9 atau jam 10 mlm sampe rmh
Begitu terus2an sampe sethn g kerja sama tuh taiwan :'(

Sekarang tuh perusahaan udh maju dan pny karyawan banyak dan g udh gemukan dibandingkan dulu kerja sama tuh taiwan :))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: dilema: resign atau bertahan ???
« Reply #29 on: 19 December 2011, 10:16:59 AM »
biasanya cewe mah takut gemukan, yg ini bangga loh :hammer: :))
There is no place like 127.0.0.1

 

anything