lebih tepatnya menurut komentar. Bahkan melangkahi Sang Buddha sekalian.
Kalapa dan heartbase/hadayavatthu sendiri tidak pernah ada disinggung didalam abhidhamma sama sekali. Yang kita pelajari dalam "abhidhamma" adalah abhidhammatthasangaha, bukan abhidhamma pitaka. Jadi merupakan komentar/karangan belakangan. Dan abhidhammatthasangaha itu hanya salah satu dari sekian banyak buku karangan belakangan soal mengajar "abhidhamma" itu. bahkan itupun masih ada buku/kitab komentar/penjelasan dari si penjelasan itu sendiri.
Mengapa banyak yg bersaksi/telah membuktian demikian? Yah mau ajaran seajaib apapun ada yg bersaksi dan telah membuktikannya kan?
Kami lebih memilih dan mempertimbangkan asas manfaat dari pada berpolemik/memperdebatkan ulasan yang berada didalam kitab komentar, kitab sub komentar ataupun kitab sub sub komentar.
Selama kitab sub/sub sub komentar masi relevan dan mendukung Buddha sasana masi tetap dipertimbangkan, dalam artian mendukung pengembangan dan kemajuan batin.
walaupun tidak semua cocok menggunakannya dalan studi kasus tertentu dan ini juga yang menyebabkan kitab komentar memiliki banyak versi (representasi dari individu yg mengomentari-nya).
Kitab2 yang asli berasal dari kanon pali bisa diruntut dari evame suttam (demikianlah yang telah aku dengar) dan kecuali kitab abhidhamma yg berasal dr Ven. Sariputta tetap mendukung dan saling mendukung satu sama lain dan isi-nya tetap sejalan dengan ajaran Sang guru agung.
Kalau kitab text asli dan sub komentar yang telah ada isinya saling bertentangan maka umur Buddha sasana tidak akan mencapai 25xx tahun dengan mempertimbangkan kitab komentar VisuddhiMagga adalah kitab komentar tertua dan ini bisa menunjukan 2 artian:
1. jika berisi informasi dari uraian asli dan dijalankan maka akan tetap langgeng sampai saat ini
2. jika berisi informasi dari uraian asli dan bertolak belakang tentunya Buddha sasana akan hancur setelah kitab sub komentar tertua tersebut dipublikasikan. Ajaran Sang Guru Agung akan diruntuhkan secara beruntun oleh kitab komentar, sub komentar ataupun sub sub komentar.
Kesaksian pasti telah dibuktikan dan kesaksian yang dipaparkan dari banyak bhikkhu yang merujuk pada rujukan yang sama dan memberikan hasil yang sama.
Ada suatu cerita tentang seorang sarjana abhidhamma di myanmar yang ingin "menguji" seorang Sayadaw yang konon waktu itu Sang Sayadaw telah mencapai arahat.
Si sarjana bertanya tentang abhidhamma kepada sayadaw, padahal sayadaw tidak memiliki dasar pengetahuan tentang abhidhamma sama sekali.
Dari banyak pertanyaan yang diajukan dan dijawab dengan baik oleh sayadaw dan jawaban itu bersesuaian dengan kitab abhidhamma.
yang akhirnya si sarjana dan si penanya menjadi murid dari sayadaw.
(Kami lupa tepatnya nama Sayadaw tsb, diantara 2: Sun Lun Sayadaw atau Mogok Sayadaw)
==>> jadi ada sudut pandang perbedaan realisasi dari seorang schoolar dan praktisi.