karena pikiran kakao hanya fun,,nggak ada sampah,.entahlah dipikiran orang2,.kalau merasa penuh sampah,.buanglah sampah itu pada tempatnya jangan dijadikan dipikiran kakao pernah denger kisah zen kayak gini suatu hari Guru Zen sdg diuji oleh Shu Tong Pho seorang penyair, segala kelakuan guru Zen itu ditiru olehnya, sampai suatu hari setelah selesai meditasi, Guru Zen berkata : "Anda telah menirukan saya, dan ikut bermeditasi bersama saya, anda mirip seorang Buddha !" Shu : "wkwkwkwkwk anda menganggap saya seorang buddha,..anda telah kalah dari saya,.wkwwkwkwkwkw " Guru Zen : "anda melihat saya seperti apa ?" Shu: " anda tak lebih dari setumpuk kotoran,..wkwkkwwkwkwkw !"kata shu sambil tertawa akan kemenangannya dan menceritakan kemenangannya pada semua penduduk, tapi berita ini terdengar oleh adik Shu Thong Po, Shu Mei chen adik perempuannya dia berkata pada kakaknya : "kakak sesungguhnya kamulah yang telah kalah!" Shu tong po:"lho apa dimana kekalahanku?" Shu Mei Chen : "dalam pikiran Guru Zen penuh dengan Buddha, sementara pikiran kamu penuh dengan kotoran, jelaslah kamu telah kalah !" semoga ngerti kalau nggak ngerti jg cabe deh . dlm Buddhis dikatakan orang2 yang berpikir bijak hanyalah orang2 yang berpikir dengan penuh kesadaran, kesadaran kata2nya menyinggung atau membuat karma bagi pendengarnya atau tidak? jika kata2nya yang digunakan hanya untuk maksud dan tujuan menyombongkan diri dan dianggap benar, itu adalah "Ego" bedanya orang yang mengerti Dhamma dan orang yang tau Dhamma adalah Orang mengerti Dhamma akan semakin merunduk bagaikan bua padi semakin berisi semakin merunduk, dan Orang yang tau Dhamma adalah orang2 yang semakin tinggi hati, dengan kata lain cuma tau dan memperbanyak dan menimbun kilesanya, ..mudah2an sih di DC nggak kayak gitu,.semuanya di DC mengerti dan memahami dari Dhamma itu sendiri
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini :
1. pikiran anda hanya fun ? itu cuma teori belaka.. anda begitu emosi ketika postingan bro indra yang mengatakan anda sampah..
jadi tidak perlu menggunakan "zen style" agar kelihatan bijaksana..
2. ilustrasi yang bro kemukakan itu contoh orang yang tidak menghargai / merendahkan orang lain.. sedangkan pada kasus ini, yang bro kakao lakukan itu berbeda..
ilustrasinya begini :
ada seorang anak menirukan suara anjing.. dan berjalan seperti anjing dan pura2 kencing dengan angkat 1 kaki.. lalu bertanya.. apakah saya mirip anjing ?
jawabannya benar, anak tersebut mirip .. karena dia menirukan suara anjing.. dan berjalan dan berpura2 kencing layaknya seekor anjing..
dan apa yang bro kakao lakukan di sini.. bro melakukan suatu perbuatan yang tidak bermanfaat.. lalu sesuatu yang tidak bermanfaat juga bisa dikategorikan sebagai sampah.. itulah alasan bro dikatakan melakukan postingan sampah..
bedanya dengan ilustrasi biksu tadi.. beliau tidak melakukan perbuatan tercela.. tidak melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.. jadi beliau tidak pantas dikatakan dengan sampah.. jadi yang berpikiran sampah yang salah.. karena otaknya penuh dengan kebencian.
sedangkan kasus bro.. memang postingan bro tidak bermanfaat.. jadi kalau dikatakan postingan sampah.. ya memang itu kenyataannya.. bukan untuk bermaksud menghina / apa.. karena tidak ada yang bisa dipetik dari postingan bro yang berlaku gagap seperti itu..
mudah2an bro bisa memahami..
di sisi lain, menurut saya pribadi.. ada banyak cara u/ mengajarkan orang berperilaku bijaksana.. zen style bukanlah cara yang cocok u/ ditiru pemula seperti kita.. jadi hentikanlah zen style.. karena anda sendiri belum tentu memahami betul dan bisa mempraktekkan apa essensi dari zen style tersebut.. alias masih dalam teori belaka