//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?  (Read 35378 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #105 on: 26 July 2011, 05:32:52 PM »
Ini 'kan 'Kafe Jongkok', jadi tidak apalah kita 'berkhayal' santai sedikit. Saya pikir belum perlu di-lock.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #106 on: 26 July 2011, 06:31:21 PM »
jika nibbana itu keadaan batin, berarti dia dilahirkan. karena manusianya juga dilahirkan.

nibbana adalah yang tidak dilahirkan.

di dalam agamawa samawi tidak ada satupun faktor yang tidak dilahirkan, kecuali Tuhan.

Tuhan adalah satu-satunya faktor yang tidak dilahirkan menurut agama samawi
Nibbana adalah satu-satunya faktor yang tidak dilahirkan menurut ajaran sang buddha

oooo

berarti ketika orang mencapai nibbana, dia menjadi TUHAN?

keren banget kan agama Buddha TUHAN -nya banyak dan semua orang bisa menjadi TUHAN
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #107 on: 26 July 2011, 07:46:06 PM »
Koq gw di cuekin..
Ayo di jawab...
apa PRODUK yg diciptakan oleh NIBANNA... ada?


Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #108 on: 26 July 2011, 08:45:34 PM »
Koq gw di cuekin..
Ayo di jawab...
apa PRODUK yg diciptakan oleh NIBANNA... ada?

 keliatannya dia sudah jawab om , itu nibbana =tuhan  ;D  jadi produk nibbana itu tuhan  :))

Spoiler: ShowHide
tuhan DC produk nibbana juga ya  :whistle: ^:)^ ^:)^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #109 on: 26 July 2011, 10:47:54 PM »
btw, di agama samawi TUHAN itu dilahirkan kok.....
(me lirik Mr J.)
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #110 on: 27 July 2011, 06:03:34 AM »
keliatannya dia sudah jawab om , itu nibbana =tuhan  ;D  jadi produk nibbana itu tuhan  :))

Spoiler: ShowHide
tuhan DC produk nibbana juga ya  :whistle: ^:)^ ^:)^

lucu juga seh..
monyet = dilahirkan..
satria = dilahirkan..
jadi satria = ..... ^-^
mudah2an si abang ngerti deh..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #111 on: 27 July 2011, 03:50:46 PM »
lucu juga seh..
monyet = dilahirkan..
satria = dilahirkan..
jadi satria = ..... ^-^
mudah2an si abang ngerti deh..

sepertinya ngerti sih om =)) 

nabe kemana ya ... kalau tnya nabe aa pasti tau tuh, gusti brewok sama nibbana , bener sama atau tidak  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #112 on: 27 July 2011, 08:13:48 PM »
:))
ada yang sudah mulai bikin rujak ulek ya..

ilustrasi gini deh :

- sepeda punya roda..
- mobil punya roda..
apakah sepeda = mobil ?
tidak.. karena masih banyak yang membedakan mobil dan sepeda..

- versi samawi, tuhan = tidak terlahirkan..
- versi buddhism, nibbana = tidak terlahirkan..
apakah tuhan = Nibbana ?
tidak.. karena masih banyak yang membedakan tuhan dan Nibbana..


saya tidak mempunyai jalan pikiran seperti itu. tapi anda ingin menggambarkan kepda kawan-kawan anda bahwa jalan pikiran saya seperti itu. inilah kesalah fahaman yang terus menerus terjadi. seingat saya, dulu juga anda pernah mencoba menggambarkan bahwa cara berpikir saya itu seperti itu, dan saya sudah mengkonfirmasinya serta menjelaskan perbedaan jalan pikiran saya dengan jalan pikiran yang anda gambarkan. tapi sepertinya anda tidak menyimak dengan baik.

berikut ini adalah cara berpikir yang tidak mungkin saya lakukan

Quote
- sepeda punya roda..
- mobil punya roda..
sepeda = mobil

kenapa, karena syllogisme tersebut melanggar hukum logika yang ketiga, yaitu midle term harus bersifat universal. sedangkan dalam syillogisme yang dicontohkan bro forte itu kedua midle term bersifat partial.

dalam jalan pemikiran yang bro forte tunjukan itu, disebutkan kalimat seperti :

A punya B
C punya B

tapi kesimpulannya menggunakan tanda "=" (sama dengan), inipun sudah menunjukan kekeliuran.

apalagi pada contohy syllogisme yang kedua, semua pernyataan menggunakan tanda "="

Quote from: forte
- versi samawi, tuhan = tidak terlahirkan..
- versi buddhism, nibbana = tidak terlahirkan..
apakah tuhan = Nibbana ?

itu jelas sekali sangat berbeda dengan kaidah syllogisme pada contoh pertama. coba bayangkan, bagaimana bila tanda "=" diterpkan pada premis-premis yang pertama, akan jadi seperti berikut :

Quote
- sepeda = roda..
- mobil = roda..
sepeda = mobil

di dalam logika filsafat, penggunakan tanda "=" dengan penggunaan kata sambung asli (seperti "adalah", "itu", "ini", dll) dan kata keja yang dijadikan kata sambung, (seperti "punya", "mempunyai", "memahami","melakukan", dll) memiliki perbedaan fungsi. oleh karena itu, contoh syllogisme pertama dan kedua dari bro forte itu tidak bisa dianggap sebagai syllogisme (susun pikiran, ikat pikiran) yang sama.

mohon maaf yang sebesar-besarnya. di sini saya telah menyampaikan pendapat-pendapat yang tidak diterima dan tidak menyenangkan anda semuanya. untuk persoalan ini, silahkan anda semua kembali kepada keyakinan anda masing-masing, tidak usah takut dan khawatir "keimanan anda" akan goyah karena pendapat-pendapat saya. jika memang anda memiliki ilmu yang benar, anda akan tenang, tidak ada hal yang perlu dirisaukan. anggaplah memang saya yang bodoh dan salah. semoga anda merasa puas hati dan gembira.

saya merasa cukup diskusi tentang tuhan dan nibbana  di thread ini. terima kasih.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #113 on: 27 July 2011, 09:25:50 PM »
wuokeh.. :D
kita lihat saja bang.. bagaimana anda berkata.. "cukup sekian" nanti toh juga diingkari lagi.. :P

dan sebenarnya anda yang salah dalam penerapan ilmu anda sendiri, karena anda menelan mentah2 apa yang saya tulis..
« Last Edit: 27 July 2011, 09:28:41 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #114 on: 27 July 2011, 09:31:48 PM »
[master] logika = logika maka logika + logika = logika [/master] :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #115 on: 18 August 2011, 10:15:55 AM »
bila di pikirkan secara awam...dan anak kecil aja tahu agama selalu ada setelah mereka yg menyabarkannya mati...........................

waktu sidarta menjadi guru penerang beliau tidak pernah mengatakan kata"agama buddha"

yesus pun demikian rtidak pernah satu katapun yg keluar dari mulut yesus "kr****n atau ka****k"

dan muhamad juga demikian tidak ada kata agama "islam"

yg ada adalah berbuat baik jauhakn perbuatan jahat sucikan hati dan pikioranmu itu adalha sumber penyerahhan dan kenyakinan terhadah ALLLAH

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #116 on: 18 August 2011, 11:58:07 AM »
jika nibbana itu keadaan batin, berarti dia dilahirkan. karena manusianya juga dilahirkan.

nibbana adalah yang tidak dilahirkan.

di dalam agamawa samawi tidak ada satupun faktor yang tidak dilahirkan, kecuali Tuhan.

Tuhan adalah satu-satunya faktor yang tidak dilahirkan menurut agama samawi
Nibbana adalah satu-satunya faktor yang tidak dilahirkan menurut ajaran sang buddha

gw ikut jin mabok, manggil ente bang aja, biar akrab gtu... ya bang...

bang sat, ente kan tau, ada istilah tu ada yg tidak di lahirkan, tidak menjelma, tidak di ciptakan n mutlak... nah bang sat tau kah, bahwa itu hanya suatu kondisi tp bukan merujuk ke nibbana ?

ok lah klo bang sat menganggap demikian... kita uraikan dikit deh

tidak dilahirkan, nibbana tidak dilahirkan, alloh ente jg kata nya nih ya jg tidak di lahirkan... ok...

tidak menjelma, nibbana tidak menjelma krn bukan loh individu/personal, alloh ente kan individu/personal tp ok la kata nya jg tidak menjelma...

tidak diciptakan, nibbana tidak diciptakan, krn tidak ada orang yg mengklaim penciptaan nibbana, tp alloh ente diciptakan, ga percaya ? alloh ente ditemukan oleh orang ibrani dan di amini si muhammad serta dipercaya ente2 kaum muslimin, betul ?

mutlak, nibbana mutlak, tp alloh ente yg konon kata nya mutlak, menjadi tidak mutlak... krn alloh ente dlm transkrip peninggalan india kuno ditemukan, bahwa alloh ente bukan lah mahluk mutlak nan adi kodrati...

dibawah ini ada cuplikan nya... khusus tuk bang sat...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #117 on: 18 August 2011, 11:58:26 AM »
Dari sutta tersebut, kita bisa memetik apa yang diajarkan Sang Buddha. Sang Buddha mengajarkan bahwa dunia yang kita tempati sekarang ini beserta surga-surga kammadhatu akan mengalami pembentukan dan kehancuran secara berkala. Pada saat terjadinya kehancuran bumi kita ini , yang oleh ajaran agama-agama samawi disebut sebagai “kiamat”, para makhluk yang berdiam di alam yang lebih rendah akan terlahir kembali di alam Surga Abhassara ( Sanskrit : Abhasvara ), surga tertinggi di Jhana II ( surga ke-12 bila dihitung dari surga tingkat pertama di alam Kammadhatu ).

Setelah berlalunya waktu yang sangat lama sekali, tiga surga di alam Jhana I muncul kembali, dan seorang dewa Abhassara mati serta terlahir kembali di alam ini sebagai Maha-Brahma ( surga ke-9 bila dihitung dari surga tingkat pertama di alam Kammadhatu ).

Karena lamanya ia sendirian disana, ia merasa kesepian dan menginginkan kehadiran makhluk lain. Tak lama kemudian, harapannya terpenuhi, semata-mata hanya karena para dewa Abhassara lainnya mati dan terlahir kembali di alam Brahma, karena karma-karma mereka sendiri, dan kemudian menjadi para Menteri dan Dewan Brahma.

Karena Maha-Brahma tidak mengingat kehidupannya yang sebelumnya, maka ia berpikir, “ Aku adalah Brahma, Maha-Brahma,… Maha-Tahu, Pengendali, Tuhan, Pembuat, Pencipta… makhluk lainnya yang ada disini adalah ciptaan-Ku.”. Para Menteri dan Dewan Brahma serta para pengikutnya setuju dengan kesimpulan yang keliru ini.

Dan ketika beberapa di antara mereka mati dan terlahir kembali sebagai manusia, ada beberapa banyak dari mereka yang meninggalkan kehidupan perumah tangga, dan menempuh hidup sebagai Petapa / seorang Brahmana, lalu mereka mengembangkan kemampuannya untuk mengingat kehidupan sebelumnya, dan karenanya mengajarkan bahwa Maha-Brahma adalah Pencipta yang kekal dari semua makhluk.

TEGURAN SANG BUDDHA TERHADAP “SANG-MAHA-PENCIPTA/KUASA”

Dalam sutta-sutta Buddha ditunjukkan bahwa Sang Buddha pernah memberi “teguran”, menunjukkan kekeliruan para Brahma yang keliru memahami dirinya sebagai “Awal-Mula, Pencipta-Langit-dan-Bumi, Yang-Maha-Kuasa “. Dalam Samyutta-Nikaya, Bab Buku dengan Syair ( Sagathavagga ), bagian Brahmasamyutta, dikisahkan Sang Buddha mengingatkan kekeliruan pandangan salah seorang Brahma yang menganggap bahwa alam Brahma sebagai “ Yang-Kekal-Abadi, Yang-Mutlak, Tiada-Kematian, dll. “. Pada suatu ketika Sang Buddha sedang berdiam di Savatthi di Hutan Jeta, Taman Anathapindika. Pada saat itu, muncul suatu pandangan-salah , pandangan spekulatif dalam benak salah seorang Brahma, yang bernama Brahma-Baka ;

“ Ini adalah kekal, Ini adalah stabil, ini abadi, ini Mutlak, ini tidak bisa hancur. Sungguh, inilah tempat orang tidak terlahir, tidak menjadi tua, tidak mati, tidak berlalu, dan tidak terlahir kembali ; dan tidak ada jalan keluar yang lebih tinggi daripada ini. “

Setelah mengetahui isi hati Brahma Baka dan pandangan-salah yang muncul tersebut, dalam sekejap mata Sang Buddha lenyap dari hutan Jeta dan muncul kembali di alam Brahma. Brahma-Baka melihat Sang Buddha datang dari kejauhan dan berkata kepada Beliau ;

“ Mari Yang Mulia ! Selamat datang, Yang Mulia ! Sudah lama sekali, Yang Mulia, sejak engkau menyempatkan datang kemari. Sungguh, Yang Mulia, INI ADALAH KEKAL, INI STABIL, INI ABADI, INI LENGKAP, INI TIDAK BISA HANCUR. SUNGGUH , INILAH TEMPAT ORANG TIDAK-TERLAHIR, TIDAK MENJADI TUA, TIDAK MATI , TIDAK BERLALU, DAN TIDAK TERLAHIR KEMBALI ; DAN TIDAK ADA JALAN KELUAR YANG LEBIH TINGGI DARIPADA INI. “

“ Sayang, tuan, Brahma Baka terbenam di dalam ketidak-tahuan ! Sayang, tuan, Brahma Baka terbenam di dalam ketidak-tahuan ! Sepanjang dia akan mengatakan apa yang sebenarnya tidak kekal sebagai kekal , dan akan mengatakan apa yang sebenarnya tidak stabil sebagai stabil , dan akan mengatakan apa yang sebenarnya tidak abadi sebagai abadi , dan akan mengatakan apa yang sebenarnya tidak lengkap sebagai lengkap , dan akan mengatakan apa yang sebenarnya bisa hancur sebagai tidak bisa hancur , dan dengan mengacu pada [suatu alam] di mana orang terlahir, menjadi tua, mati, berlalu, dan terlahir kembali, akan mengatakan demikian : “ Sungguh, inilah tempat orang tidak terlahir, tidak menjadi tua, tidak mati, tidak berlalu, dan tidak terlahir kembali” ; dan ketika ada jalan keluar yang lebih tinggi dari ini, akan mengatakan , “ Tidak ada jalan keluar yang lebih tinggi daripada ini. “

Lalu terjadilah dialog panjang antara Brahma-Baka dengan Sang-Buddha. Brahma-Baka meminta Sang Buddha untuk menjelaskan duduk perkaranya, dan menjelaskan bagaimana hal-ihwal Brahma-Baka bisa sampai di alam itu, yang ia anggap sebagai alam “Yang-Kekal-Abadi, Tanpa-Kematian , Yang-Mutlak “. Sang Buddha lalu menjelaskan semuanya dengan mendetail, sebab-sebab apa Brahma-Baka kini terlahir dialam “Ketuhanan” tersebut, dan akan berapa lama ia tinggal disitu, siapakah dulunya Brahma-Baka ini, dan apa hubungannya Brahma-Baka ini dengan Sang Buddha pada kehidupan lampaunya, Sang Buddha juga mampu mengetahui kehidupan masa kini Brahma Baka tersebut. Karena penjelasan Sang Buddha yang sangat dalam dan luas , mendetail itu, Brahma-Baka akhirnya mengakui kebenaran Sang Buddha dan berkata :

“ Pastilah Engkau tahu rentang kehidupanku ini ; Yang lain-lain engkau pun tahu, jadi Engkau adalah SANG-BUDDHA. Demikianlah keagunganmu yang terang benderang ini menyinari bahkan alam Brahma. “

Kemudian, kisah yang lain adalah kisah dimana Sang Buddha beserta keempat muridnya, Y.M. Mahamoggallana, Y.M. Mahakassapa, Y.M. Mahakappina, Y.M. Anuruddha, menaklukan satu Brahma yang lain yang penuh kesombongan karena menganggap dirinya lebih tinggi daripada yang lain. Di Savatthi, pada waktu itu muncul pandangan-salah yang sangat spekulatif pada satu Brahma :

“ Tidak ada petapa atau Brahmana yang bisa datang kemari ! “

Dengan kekuatan batinnya Sang Buddha mengerti isi hati satu Brahma itu, dan dalam sekejap Sang Buddha lenyap dari hutan Jeta dan muncul kembali di alam Brahma. Sang Buddha duduk bersila di udara diatas Brahma itu, setelah masuk kedalam samadhi dengan pokok-pemusatan perhatian ; api.

Pada saat itu Y.M. Mahamoggallana bertanya-tanya, “ Dimanakah Sang Buddha berdiam pada saat ini ? “ Dengan kemampuan mata-dewa, Y.M. Mahamoggallana melihat Sang Buddha sedang duduk bersila di udara di atas Brahma itu, setelah masuk ke dalam samadhi objek api. Mengetahui hal ini, Y.M. Mahamoggallana segera menyusul Sang Buddha, lenyap dari hutan Jeta, dan muncul di alam Brahma, kemudian menempatkan diri di bagian timur dan duduk bersila di udara di atas Brahma itu – walaupun lebih rendah dari Sang Buddha -, setelah sebelumnya masuk samadhi dengan objek api juga.

Selanjutnya disusul oleh Y.M. Mahakassapa yang menempatkan diri di bagian selatan, Y.M. Mahakappina yang menempatkan diri di bagian barat, Y.M. Anuruddha yang menempatkan diri di bagian utara. Kesemuanya duduk bersila lebih rendah dari Sang Buddha.

Y.M. Magamoggallana pun lalu menegur Brahma tersebut dengan syair berikut

“ Hari ini , sahabat, apakah engkau masih memegang pandangan itu, Pandangan yang tadinya kamu pegang ? Apakah engkau melihat kecermelangan Yang Melampaui kecemerlangan di alam Brahma ? “

Brahma tersebut menjawab :

“ Saya tidak lagi memegang pandangan itu Yang Mulia, Pandangan yang tadinya saya pegang. Memang saya melihat kecemerlangan yang melampaui kecemerlangan di alam Brahma. Hari ini bagaimana munkin saya mempertahankan, “ AKU ADALAH KEKAL ABADI ? “

Setelah membangkitkan rasa kemendesakan pada Brahma itu, kemudian dalam sekejap Sang Buddha lenyap dari alam Brahma tersebut dan kembali di hutan Jeta.

Lalu Brahma itu berbicara kepada satu anggota kelompoknya ;

“ Ayo, tuan, datangilah Y.M. Mahamoggallana dan katakan kepadanya : “ Tuan Mahamoggallana , adakah siswa Sang Buddha lainnya yang sekuat dan sehebat Tuan Moggallana, Kassapa, Kappina dan Anuruddha ? “

Anggota kelompok Brahma itu menurutinya dan lalu mendatangi Y.M. Mahamoggallana. Y.M. Mahamoggallana kemudian berkata kepada anggota kelompok Brahma itu dengan syair :

“ Sungguh banyak siswa Sang Buddha yang merupakan Arahat dengan noda-noda yang telah hancur, pemilik tiga-pengetahuan dengan kekuatan-kekuatan batin, yang terampil dalam jalan pikiran orang lain. “

Mendengar jawaban tersebut, para Brahma itu terkagum-kagum dan turut bersuka-cita karenanya.

Dan sesungguhnya, disamping kisah-kisah dalam sutta-sutta tersebut, masih banyak lagi kisah-kisah bagaimana Sang Buddha membimbing para Brahma yang memiliki pandangan salah yang menganggap dirinya adalah “Yang-Mutlak, Pencipta-Alam-Semesta, Yang-Maha-Kuasa “. Dan atas bimbingan Sang Buddha, para Brahma yang berpandangan-salah itupun akhirnya memahami kekeliruannya.

sumber : kaskus

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #118 on: 18 August 2011, 12:01:37 PM »
oh jd tuhan alloh ente cm seorang brahma yg berpandangan salah, merasa diri nya si pencipta/pembuat, seluruh mahluk adalah ciptaanya hanya kebodohan diri nya sendiri...

ckckckck... semakin kasihan sama ma bang sat...

Offline feiyudhammacittausername

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 46
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Hoi Tuhan! Agamamu Sebenarnya Apa Sih?
« Reply #119 on: 18 August 2011, 01:27:04 PM »
 _/\_
saya terus mengikuti komentar yg ada dan tdinya sya kira akan bnr2 dilock, trnyata tdak.... um...menyampaikan sebuah pendapat yg berhubungan dgn prtanyaan yg diajukan oleh sang penanya , kembali kpda pengertian nibbana dan Tuhan.
Menurut agama islam, Tuhan disebut Allah SWT memiliki 99 sifat mahadeva dan 8 ciri/karakter yang menyebabkan Tuhan menjadi satu-satunya sosok yg pantas dan layak disembah oleh kaum muslim dan musliman.
8 ciri itu adalah:
1.Tuhan itu mutlak dan satu.
2.Tuhan itu kekal dan abadi.
3.Tuhan itu bukan makhluk.
4.Tuhan tidak diciptakan.
5.Tuhan maha dan segala maha.
6.Tuhan tidak menempati di mana dan di mana.
7.Tuhan tidak berwujud seperti yang dapat digambarkan oleh ciptaannya.
8.Tuhan  tidak pernah tidur dan hidup seperti makhluk ciptaannya.

Menurut agama nasrani, Tuhan disebut Allah atau yang Kudus adalah sosok personal yang menciptakan dunia dan seluruh penghuninya dengan segala janji-janjinya. Umat nasrani mengagungkan nama Tuhan dalam 3 sosok Yang kudus, yaitu Allah bapa kami, Yesus Putra Bapa Kami dan Bunda Maria Ibu Yesus.

Menurut agama hindu(brahm), Tuhan adalah Yang menci[ptakan alam semesta dan seluruh isinya serta menetapkan hukum alam semesta. Segala lika-liku kehidupan diatur dalam hukum Tuhan itu. Dan ada 3 dewa yang mereka agungkan sebagai pelaksana hukum Tuhan. Yaitu Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa.

Menurut agama Buddha, Tuhan adalah Sesuatu yang tidak dapat dipersonifikasikan dan bersifat mutlak. rujukan adalah pada sabda Buddha dalam kanon pali (Theravada) :
Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.(Sutta Pitaka, Udana VIII : 3).

Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam yang artinya “Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”. Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asankhata) maka manusia yang berkondisi (sankhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.

Budha mengajarkan keberadaan dan cara pencapaian nibbana, yang akan mencapai kebahagiaan sejati, Buddha mengajarkan konsep bahwa Tuhan itu ada,namun Tuhan tidak menjadi acuan pokok dalam pengajaran Sang Budha, karena Tuhanitu nonpersonifikatif, maka Buddha juga tidak mempersonifikasikannya. Sang Buddha hanya mengajarkan kepada kita bahwa penting bagi kita untuk mencapai pencerahan dan mencapai kondisi anatta, asankhata dan bebas dari samsara melalui pencapaian nibbana layaknya pendekatan pengertian Tuhan yang Sang Buddha berikan itu.

Di luar semua penjelasan itu, Umat BUddhis dapat menarik sebuah kesimpulan kecil, bahwa TUhan bukan sosok personal dan bersifat Nonpersonifikatif.

Nibbana adalah pencapaian bodhi yang Sang BUddha tekuni selama sekian lama dan berpuncak pada 7 hari 7 malam terakhir sebelum dan hingga pencapaian bodhinya tersebut. KOndisi Bathin yang telah bebas dari 10 belenggu ikatan, dan dilengkapi dengan seluruh sifat luhur seorang Sammasambuddha, itulah NIbbana. Dan Sang Buddha kemudian mengalami Mahaparinibbana yang artinya:
"Bahkan pada akhirnya mano, vacci dan kaya juga berhenti bergerak dan kesadaran yang telah mencapai nibbana akan turut berakhir di luar smasara."

Demikian, semoga semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu, Sadhu, Sadhu. Namo Buddhaya. Namo Amitabha.
 _/\_

 

anything