//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kata Temenku tentang SAng Buddha  (Read 58466 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #90 on: 24 May 2011, 01:43:46 PM »
Saya sudah mulai 'brahmadanda'-nya, tapi waktu baca 'sudah mencapai jhana', saya 'sampai muncrat' bacanya. Memang diagnosa schizophrenia itu sudah akurat.

mungkin butuh tukang jual obat untuk memberi obat yang tepat ? ^-^
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #91 on: 24 May 2011, 01:49:52 PM »
mungkin butuh tukang jual obat untuk memberi obat yang tepat ? ^-^
Biasa sepertinya diberi anti-depressant yah? Tapi kalau yang ini, saya sedikit ragu bisa manjur. Sepertinya lebih baik dibiarkan saja dia berdiam dalam 'jhana'-nya, atau bro Forte ada anjuran? ;D

Spoiler: ShowHide
Selain euthanasia tentunya.


---
Barusan teliti lagi ada 'gula & semut', 'muncrat' lagi. Lebih tepatnya sih ikan busuk, dibiarkan saja tapi makin lama baunya makin mengganggu, jadi terpaksa dibersihkan.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #92 on: 24 May 2011, 02:33:47 PM »
Kalau bro satria meng-interpretasikan atau menafsirkan sendiri bahwa menurut bro, Buddha juga mengakui adanya TYME itu ok-ok dan merupakan pendapat pribadi, tetapi yang merupakan fakta adalah apakah ada di dalam sutta-sutta dinyatakan secara eksplisit tentang keberadaan ataupun ketidakberadaan TYME.

Referensi bro satria di TS yaitu “Aku berlindung kepada Sang Pribadi” (Digya Nikaya 2:120), dan “Pribadi adalah Tuhan itu sendiri, apakah ada Tuhan yang lebih tinggi dari itu? Bila seseorang menguasai baik-baik diri pribadinya, maka dia akan menemukan Satu Tuhan yang sukar didapat.” (Dharmmapada, 12: 159)., apakah memang di dalam Digha Nikaya dan Dhammapada ada hal seperti itu ?

OK. nanti akan saya carikan, kalo saya ada waktu untuk membaca-baca kembali sutta. saya membacanya di dalam angutara Nikaya.

Quote from: william
bukannya dari dulu masih pake nama chandra_muslim jg dah klaim sudah mencapai jhana ke-4???...hehehe...

sebenarnya dulu saya tidak pernah tahu istilah jhana. saya hanya mengenal 7 tahap konsentrasi dan 7 cakra. dan sebelumnya saya tidak pernah mengklaim telah mencapai Jhana.

kemudian, pengalaman-pengalaman meditasi, saya konsultasikan kepada kawan-kawan di DC. dan pada waktu itu banyak yang menyimpulkan kalo saya telah mencapai Jhana. karena kesimpulan dari kawan-kawan DC itu sendiri, maka saya menyatakan diri telah mencapai Jhana.

tetapi, setelah mereka melihat saya banyak memposting pemikiran-pemikiran yang kontradiksi dengan keyakinan mereka yang dianggap tidak menyenangkan, maka mereka "mencabut kembali" kesimpulan mereka. trus menyimpulkan bahwa pengalaman-pengalaman meditasi saya bukanlah Jhana tapi "khayalan".

 apakah seseorang disimpulkan telah mencapai Jhana atau tidak, mungkin kriterianya aadlah "apakah postingan-postingan saya menyenangkan hati mereka atau tidak?" bila cukup menyenangkan, maka tidaka ada yang keberatan, kalo mereka menyimpulkan saya telah mencapai jhana. kalo tidak menyenangkan hati mereka, maka kesimpulannya berubah, bukan "telah mencapai Jhana", tapi telah mencapai "gila".

lebih parah lagi, kemudian semuanya menyangkal kemampuan-kemampuan supranatural yang muncul pada diri saya setelah pencapaian jhana tersebut dengan penyangkalan yang seakan-akan pasti, padahal mereka tidak tahu pasti tentang apa yang terjadi pada diri saya ketika saya bermeditasi. mereka bukan makhluk yang mampu melihat dari jarak jauh tentang bagaimana kualitas batin saya, tapi mereka kemudian telah membuat kesimpulan yang mereka yakini sepenuhnya benar.

contoh, ada orang yang menyangkal bahwa tubuh sya pernah melayang pada saat bermeditasi, dibantah habis-habisan, bahkan dipertengkarkan. seolah-olah mereka memiliki mata dewa yang mampu memeriksa seluruh pengalaman hidup saya lalu memastikan bahwa itu tidak pernah terjadi. bayangkan saja, misalnya saat ini saya mengklaim bahwa saya sedang berada di sebuah RS, lalu ada orang yang marah dan menyangkal dengan berkata, "Bohong! tidak mungkin kau sedang berada di RS. pasti kamu sedang berada di warnet." aneh, kok orang itu ngotot amat, bisa memastikan sesuatu yang mereka tidak pernah lihat.

"Saya pernah melihat sorga."

orang itu menyangkal, "Bohong! pasti bohong, kau pendusta. tidak mungkin orang rendah seperti mu mampu melihat sorga", seolah-olah dia adalah saksi yang hidup di dalam aliran darahku, selalu tahu secara pasti apa yang terjadi pada diriku. aneh...

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #93 on: 24 May 2011, 03:01:38 PM »
Bro Satria yang baik, emankny pencapaian jhananya sudah sampai mana?

Kalau memang sudah jhana 4 harusnya bisa membaca pikiran lawan bicara dan mengetahui kalau dia berbohong atau tidak. Lalu seharusnya sudah bisa membuktikan bahwa tuhan sang pencipta itu ada atau tidak. Jika memang ada tolong ambilkan foto2 tuhan yang anda lihat dan dipost disini soalnya saya juga pingin lihat dari dulu dan teman2 yang lain juga pasti ingin melihatnya. Sebenarnya saya jg pingin request foto2 surga, neraka dan alam2 lainnya, tapi foto tuhan saja sudah cukup.

Kalau tidak bisa berarti pemikiran bro Satria sudah cacat karena tidak bisa membuktikan kebenaran yang dikatakan oleh saudara sendiri.

_/\_

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #94 on: 24 May 2011, 03:14:44 PM »

sebenarnya dulu saya tidak pernah tahu istilah jhana. saya hanya mengenal 7 tahap konsentrasi dan 7 cakra. dan sebelumnya saya tidak pernah mengklaim telah mencapai Jhana.

kemudian, pengalaman-pengalaman meditasi, saya konsultasikan kepada kawan-kawan di DC. dan pada waktu itu banyak yang menyimpulkan kalo saya telah mencapai Jhana. karena kesimpulan dari kawan-kawan DC itu sendiri, maka saya menyatakan diri telah mencapai Jhana.

tetapi, setelah mereka melihat saya banyak memposting pemikiran-pemikiran yang kontradiksi dengan keyakinan mereka yang dianggap tidak menyenangkan, maka mereka "mencabut kembali" kesimpulan mereka. trus menyimpulkan bahwa pengalaman-pengalaman meditasi saya bukanlah Jhana tapi "khayalan".

 apakah seseorang disimpulkan telah mencapai Jhana atau tidak, mungkin kriterianya aadlah "apakah postingan-postingan saya menyenangkan hati mereka atau tidak?" bila cukup menyenangkan, maka tidaka ada yang keberatan, kalo mereka menyimpulkan saya telah mencapai jhana. kalo tidak menyenangkan hati mereka, maka kesimpulannya berubah, bukan "telah mencapai Jhana", tapi telah mencapai "gila".

lebih parah lagi, kemudian semuanya menyangkal kemampuan-kemampuan supranatural yang muncul pada diri saya setelah pencapaian jhana tersebut dengan penyangkalan yang seakan-akan pasti, padahal mereka tidak tahu pasti tentang apa yang terjadi pada diri saya ketika saya bermeditasi. mereka bukan makhluk yang mampu melihat dari jarak jauh tentang bagaimana kualitas batin saya, tapi mereka kemudian telah membuat kesimpulan yang mereka yakini sepenuhnya benar.

contoh, ada orang yang menyangkal bahwa tubuh sya pernah melayang pada saat bermeditasi, dibantah habis-habisan, bahkan dipertengkarkan. seolah-olah mereka memiliki mata dewa yang mampu memeriksa seluruh pengalaman hidup saya lalu memastikan bahwa itu tidak pernah terjadi. bayangkan saja, misalnya saat ini saya mengklaim bahwa saya sedang berada di sebuah RS, lalu ada orang yang marah dan menyangkal dengan berkata, "Bohong! tidak mungkin kau sedang berada di RS. pasti kamu sedang berada di warnet." aneh, kok orang itu ngotot amat, bisa memastikan sesuatu yang mereka tidak pernah lihat.

"Saya pernah melihat sorga."

orang itu menyangkal, "Bohong! pasti bohong, kau pendusta. tidak mungkin orang rendah seperti mu mampu melihat sorga", seolah-olah dia adalah saksi yang hidup di dalam aliran darahku, selalu tahu secara pasti apa yang terjadi pada diriku. aneh...


Kalau sudah bisa liat surga , silakan tebak saya saat mengetik saat ini menggunakan baju dan celana apa beserta warnanya. Dan handphone saya merek apa?

Dan tebak juga kota apa yang sedang saya pikirkan sekarang jika memang anda bisa membaca pikiran.

jika benar maka kesaktian anda tidak diragukan. Berani promosi harus berani di uji kesaktiannya.

Jika masih menggunakan alasan terhadap ujian ini maka saya anggap anda adalah seorang tukang kwamia di pancoran.
« Last Edit: 24 May 2011, 03:21:29 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #95 on: 24 May 2011, 03:15:38 PM »
Bro Satria yang baik, emankny pencapaian jhananya sudah sampai mana?

Kalau memang sudah jhana 4 harusnya bisa membaca pikiran lawan bicara dan mengetahui kalau dia berbohong atau tidak. Lalu seharusnya sudah bisa membuktikan bahwa tuhan sang pencipta itu ada atau tidak. Jika memang ada tolong ambilkan foto2 tuhan yang anda lihat dan dipost disini soalnya saya juga pingin lihat dari dulu dan teman2 yang lain juga pasti ingin melihatnya. Sebenarnya saya jg pingin request foto2 surga, neraka dan alam2 lainnya, tapi foto tuhan saja sudah cukup.

Kalau tidak bisa berarti pemikiran bro Satria sudah cacat karena tidak bisa membuktikan kebenaran yang dikatakan oleh saudara sendiri.

_/\_

ya bro. saya memang bisa membaca pikiran lawan bicara. tapi kalo hal-hal seprti ini dikatakan, saya akan terkesan lebih sombong lagi dan mereka akan smakin benci lagi.

sebagaimana saya sampaikan, bila saya usai melatih meditasi, maka saya kumpulkan seluruh murid saya untuk mendengarkan ceramah saya dan tanya jawab. sebelum tanya jawab, saya biasanya menyebut nama murid satu prsatu serta membaca isi pikiran mereka, lalu mengemukakannya ke publik sekiranya hal itu tidak mengganggu privacinya mereka.

tapi saya tidak dapat melakukannya di forum ini, karena untuk bisa membaca pikiran seseorang, saya harus menyentuh "Atsar". Atsar adalah suatu zat yang menampung rekaman seluruh pengalaman hidup seseorang. bila kesadaran saya menyentuh atsar ini, maka saya mengetahui apa yang terjadi padanya. tapi di forum ini, energi saya tidak dapat menyentuh atsar nya lawan bicara saya. saya hanya menganalisanya dari bentuk kata-kata, lalu memperkirakannya saja.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #96 on: 24 May 2011, 03:17:39 PM »
Bro Satria yang baik, emankny pencapaian jhananya sudah sampai mana?

Kalau memang sudah jhana 4 harusnya bisa membaca pikiran lawan bicara dan mengetahui kalau dia berbohong atau tidak. Lalu seharusnya sudah bisa membuktikan bahwa tuhan sang pencipta itu ada atau tidak. Jika memang ada tolong ambilkan foto2 tuhan yang anda lihat dan dipost disini soalnya saya juga pingin lihat dari dulu dan teman2 yang lain juga pasti ingin melihatnya. Sebenarnya saya jg pingin request foto2 surga, neraka dan alam2 lainnya, tapi foto tuhan saja sudah cukup.

Kalau tidak bisa berarti pemikiran bro Satria sudah cacat karena tidak bisa membuktikan kebenaran yang dikatakan oleh saudara sendiri.

_/\_

di forum-forum buddhis, umat budhis seringkali melecehkan keyakinan umat non buddhis yang meyakini adanya tuhan yang maha esa. mereka kadang berkata, "umat agama tetangga itu doyan berdoa kepada sesuatu yang gak jelas".

kepada umat yang mengaku beriman kepada Tuhan yang maha esa, mereka berkata, "JIka memang tuhan itu ada, maka bawalah ke mari Tuhan anda itu, saya ingin melihatnya. jika sudah terlihat jelas, maka barulah saya percaya kalo Tuhan itu ada."

Hal itu karena umat Buddhis berpegang kepada prinsip "Ehipasiko" yang artinya kira-kira "datang dan lihat sendiri", maksudnya segala sesuatu hanya akan mereka percayai bila mereka melihat segala sesuatu secara langsung.

Tapi anehnya, seluruh aktifitas mereka, mereka tujuan untuk mencapai sesuatu yang disebut dengan Nibbana. Seluruh meditasi mereka, serta Jalan Muli berunsur 8, adalah untuk merealisasi Nibbana. lalu saya mengajukan pertanyaan, "Apakah anda pernah melihat Nibbana?"

"Tidak" jawab mereka.

"lalu, bagaimana anda bisa percaya kalo Nibbana itu ada, bukankah anda percaya hanya kalo anda bisa melihatnya sendiri?" tanya saya.

Lalu mereka menjawab dengan sebuah kisah

Quote
Raja Milinda : O Bikkhu, apakah Nibbana itu ada?
Bikkhu Nagasena : Ada, yang mulia
Raja Milinda : Apakah Nibbana dapat dilihat, bikkhu Nagasena?
Bikkhu Nagasena : Dapat, yang Mulia
Raja Milinda : Kalau begitu, bawalah nibbana itu kemari, aku ingin melihatnya
Bikkhu Nagasena : Yang Mulia, apakah gunung Himalaya itu ada?
Raja Milinda : Ada, Bikkhu
Bikkhu Nagasena : apakah gunung Himalaya dapat dilihat?
Raja Milinda : Dapat
Bikkhu Nagasena : untuk melihatnya, bisakah yang Mulia membawa gunung Himayala ke sini?
Raja Milinda : Tidak, bikkhu. itu terlalu besar. kitalah yang harus pergi ke sana untuk melihatnya secara langsung.
Bikkhu Nagasena : Demikian pula Nibbana yang mulia, jika Yang Mulia ingin melihatnya yang mulia harus pergi sendiri ke sana.

aneh, atas dasar itu mereka percaya adanya Nibbana, dan seluruh hidup ditujukan pada pencapaian Nibbbana. Tapi pada saat yang sama mereka mengingkari adanya Tuhan, dan hanya mau percaya Tuhan bila setelah melihat Tuhan seolah-olah tuhan itu sesuatu yang bisa dimasukan ke dalam sangkar dan dibawa ke hadapan umat budhis. Kita pun umat Islam bisa menggunakan logika yang sama, bahwa siapa yang ingin melihat Tuhan, bukan Tuhan yang harus di bawa ke mari, tapi kita yang harus pergi kepada Nya menghadap Tuhan Yang Maha Esa.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #97 on: 24 May 2011, 03:21:54 PM »
Kalau sudah bisa liat surga , silakan tebak saya saat mengetik saat ini menggunakan baju dan celana apa beserta warnanya. Dan handphone saya merek apa? jika benar maka kesaktian anda tidak diragukan.

Dan tebak juga kota apa yang sedang saya pikirkan sekarang jika memang anda bisa membaca pikiran.

jika benar maka kesaktian anda tidak diragukan.

kesaktian sejati tidak bisa digunakan untuk coba-coba. ia akan muncul dan bereaksi pada saat seharusnya muncul dan bereaksi. bukan dengan cara itu saya membuktikan kesaktian saya, tapi sebagai mana konsep yang diajarkan oleh sang Buddha "Ehipasiko", yaitu "Datang dan lihatlah sendiri". dan bagaimana membuktikan kebenaran ajaran sang Buddha? tentu dengan mempraktikan ajarannya. demikian pula, saya membuktikan kesaktian saya kepada murid-murid bukan dengan cara saya menunjukan kesaktian keapda mereka, tapi dengan mendorong mereka mempraktikan apa yang saya praktikan, sehingga merka sendiri melihat bukti secara langsung melalui pengalamannya masing-masing.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #98 on: 24 May 2011, 03:23:29 PM »
Kalau sudah bisa liat surga , silakan tebak saya saat mengetik saat ini menggunakan baju dan celana apa beserta warnanya. Dan handphone saya merek apa?

Dan tebak juga kota apa yang sedang saya pikirkan sekarang jika memang anda bisa membaca pikiran.

jika benar maka kesaktian anda tidak diragukan. Berani promosi harus berani di uji kesaktiannya.

Jika masih menggunakan alasan terhadap ujian ini maka saya anggap anda adalah seorang tukang kwamia di pancoran.

darimana ajaaa....udah sekian page ngalor ngidul kok baru muncul?
tenang aja, dia pasti akan berdalih kalo dia berhasil nebak maka mr.bond akan mengatakan salah....

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #99 on: 24 May 2011, 03:26:42 PM »
kesaktian sejati tidak bisa digunakan untuk coba-coba. ia akan muncul dan bereaksi pada saat seharusnya muncul dan bereaksi. bukan dengan cara itu saya membuktikan kesaktian saya, tapi sebagai mana konsep yang diajarkan oleh sang Buddha "Ehipasiko", yaitu "Datang dan lihatlah sendiri". dan bagaimana membuktikan kebenaran ajaran sang Buddha? tentu dengan mempraktikan ajarannya. demikian pula, saya membuktikan kesaktian saya kepada murid-murid bukan dengan cara saya menunjukan kesaktian keapda mereka, tapi dengan mendorong mereka mempraktikan apa yang saya praktikan, sehingga merka sendiri melihat bukti secara langsung melalui pengalamannya masing-masing.

Justru saya mau ehipasiko terhadap anda. Bukankah anda yang mengatakan bisa ini dan itu. Bahkan ada sahabat saya yang bisa masuk jhana pernah saya tes baca pikiran dia mampu menebaknya. bagaimana dengan anda?

Anggaplah seorang calon murid sedang menguji kemampuan gurunya. Bijimana?

Dutiyampi masih mau berkilah kah?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Uncle Rain

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 1
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #100 on: 24 May 2011, 03:28:34 PM »
ternyata hanya penjual obat di kaki lima

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #101 on: 24 May 2011, 03:28:47 PM »
darimana ajaaa....udah sekian page ngalor ngidul kok baru muncul?
tenang aja, dia pasti akan berdalih kalo dia berhasil nebak maka mr.bond akan mengatakan salah....

baru muncul dari rimba belantara ha..ha    dalam hal ini saya tidak akan musavada .

Kalau bro satria bisa terbang saya juga bisa. Bahkan saya bisa ajarkan lebih instant tanpa jhana  ^-^  hanya 5 menit selesai. ada yang tertarik?  ^-^
« Last Edit: 24 May 2011, 03:31:19 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #102 on: 24 May 2011, 03:29:48 PM »
darimana ajaaa....udah sekian page ngalor ngidul kok baru muncul?
tenang aja, dia pasti akan berdalih kalo dia berhasil nebak maka mr.bond akan mengatakan salah....
:-SS :-SS
Samaneri yang anggun sudah mulai tertular virus juga yah... tumben komentarnya seperti ini  ;D
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #103 on: 24 May 2011, 03:33:16 PM »
Astaga........................................... Wow...................................
jadi ............................................. trus ............................................ ?

anda tidak perlu membuktikan kesaktian anda, tapi anda pasti tau apa maksud titik-titik tersebut bukan ? karena sudah mampu membaca pikirian maka setidaknya anda bisa menjawab pertanyaan saya tersebut, monggo dipersilahken waktunya hingga sekiranya "ia" akan muncul :)



kesaktian sejati tidak bisa digunakan untuk coba-coba. ia akan muncul dan bereaksi pada saat seharusnya muncul dan bereaksi. bukan dengan cara itu saya membuktikan kesaktian saya, tapi sebagai mana konsep yang diajarkan oleh sang Buddha "Ehipasiko", yaitu "Datang dan lihatlah sendiri". dan bagaimana membuktikan kebenaran ajaran sang Buddha? tentu dengan mempraktikan ajarannya. demikian pula, saya membuktikan kesaktian saya kepada murid-murid bukan dengan cara saya menunjukan kesaktian keapda mereka, tapi dengan mendorong mereka mempraktikan apa yang saya praktikan, sehingga merka sendiri melihat bukti secara langsung melalui pengalamannya masing-masing.
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #104 on: 24 May 2011, 03:33:55 PM »
hmm kenapa jadi begini yak  ^-^
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti