//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kata Temenku tentang SAng Buddha  (Read 58868 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #75 on: 24 May 2011, 11:19:00 AM »
pernah baca kisah devadatta kan ?? tuh dlm bbrp kelahiran jg jadi "bandit"  :))
Walaupun memang banyak jadi 'bandit', dalam kelahiran lampau, Devadatta pun sering berbuat baik dan bermanfaat besar. Itulah sebabnya dalam banyak jataka, ia bisa terlahir jadi brahmana atau raja. Bahkan di kehidupan sebagai Devadatta pun, ia berhasil mencapai 8 tingkatan jhana, sebuah prestasi yang tidak main-main.


perbandingan ini penghinaan terhadap devadatta
Betul. Devadatta akhirnya juga menyadari kesalahannya, bahkan sudah menerima 'ramalan pasti' menjadi seorang Pacceka Buddha bernama Atthissara setelah habis kammanya di Avici.

Perbandingan Devadatta dengan sang penyampah di DC ini adalah jauh sekali.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #76 on: 24 May 2011, 12:02:57 PM »
saya baru baca detil 2 page saja, selebihnya asal lihat saja.

Kita selalu merenungkan dan "mengagungkan" konsep ini bukan "aku", "bukan milikku" tetapi terpaku terhadap "ini agamaku" "ini ajaranku"

btt

dari yg katanya kata temen om satria sbb :
Quote
Jadi tujuan agama Buddha itu seperti semua agama lainnya adalah Nirwana (bahasa Pali, Nibbhana), yang dalam risalah asli dari Sang Buddha berarti kembalinya roh ke haribaan Tuhan.

jadi menarik perhatian saja, soalnya masih kesangkut di suatu thread tentang pengalaman seorang bhikkhu yang "bertemu" dengan Buddha Gotama yang sudah Parinibbana.

nanti baca2 dulu yah, baru bikin bahan diskusinya.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #77 on: 24 May 2011, 12:16:24 PM »
 [at] HatRed

kawan lamaku, kemana saja dikau?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #78 on: 24 May 2011, 12:33:53 PM »
Coba check apa-kah yang tertulis di Digha Nikaya dan Dhammapada sebagaimana yang diklaim oleh "teman"-nya TS. kalau memang tidak ada. klarifikasi saja...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #79 on: 24 May 2011, 12:43:35 PM »
Quote from: ryu
sebenarnya muhammad dengan yesus yang mengutip, cuma diplesetkan, begitulah kalau buat aliran baru dan nyonteknya kurang ahli

sudah jelas Nibbana itu berasal dari bahasanya orang Hindu. untuk menemukan pengertian yang lebih jelas tentang Nibbana, perlu juga membaca bagaimana deskripsi Nibbana di dalam kitab-kitab Hindu, bukan hanya di dalam Tipitaka. Istilah Nibbana sudah ada jauh sebelum Buddha terlahir. trus, apa karena itu bolah saya sebut Buddha "menyontek" ?

Quote from: william
mungkin di keyakinan bro satria ini dulunya mengenal adanya tuhan yang maha...... dan setelah mempelajari ajaran Buddha tidak menemukan sosok tuhan tersebut jd terjadi kegalauan dalam bathinnya sehingga mencari2 dan menyocokan apa yang ada dengan tuhan yang dikenalnya...

memang, sejak kecil saya terlahir di keluarga yang beragama samawi, yang percaya adanya Tuhan YME.

tapi setelah terpikat dengan agama Buddha, saya pernah mengikuti doktrin buddis dan ikut-ikutan tidak percaya dengan adanya Tuhan. keyakianan akan tidak adanya tuhan tersebut berlangsung sekitar 2 tahun.   tapi setelah membaca lebih banyak sutta, saya terkejut karena ternyata saya bisa menangkap gambaran yang jelas bahwa sang Buddha jelas-jelas mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang kepadanya Buddha bergantung. maka keyakinan saya berbalik lagi kepada "mempercayai" adanya Tuhan YME". tapi berubahnya keyakinan tersebut bukan hanya karena dikatakan oleh sang Buddha di dalam sutta. legimitasi dari sutta hanya salah satu faktornya.

Quote from: kutho
Ide yang baik. Bagaimana kalau DC mengenakan 'brahmadanda' pada makhluk satu ini? Silahkan mengoceh sendiri, tidak usah ada yang melayani, kecuali isinya melanggar aturan forum seperti menyebarkan kebohongan (seperti topik ini), junk, dan lain-lain, maka akan didelete Admin. 

mengenakan brahmadanda ? he.. he.. he... wacana seperti itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu. hanya selalu wacana, dan gak pernah berhasil. karena kalian seperti semut yang selalu tertarik pada gula, "mana bisa tahan".  saya jamin, kalian gak akan bisa "menahan diri" untuk tidak berkomentar di sini. sebab daya pengendalian diri kalian itu lemah.

Quote from: wijayananda
Bagaimana pengalaman bro sendiri setelah mengikuti meditasi budhis,apakah sama dgn yg dikatakan 'budhis' tsb?

Umumnya sama. tapi tak sedikit juga yang berbeda.

saya menjadikan samagghi-phala.or.id dan Dhammacitta sebagai guru meditasi budhis saya. dan saya seringkali mengkolsultasikan masalah meditasi saya pada kawan-kawan di DC. cuma akhirnya saya sering putus asa, karena persoalan  pengalaman-pengalaman meditasi setelah mencapai Jhana dan selanjutnya, sangat sulit difahami oleh kawan-kawan di sini. kalo saya ngomong ngalor, mereka ngomong ngidul. jadi gak ada nyambung-nyambungnya. cuma bisa nyambung, kalo saya mengkonsultasikan pengalaman-pengalaman meditasi sebelum Jhana. akhirnya saya lebih memilih "merahasiakan" saja, pengalaman-pengalaman kompleks yang dialami dalam prorses latihan meditasi budhis yang saya lakukan.


Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #80 on: 24 May 2011, 12:50:04 PM »
 [at]  atas mgkn memang member disini blm mencapai jhana2 kali jd tidak memahami pertanyaan bro.... jd ya sebaiknya cari guru yg memang sudah mastering jhana jd bisa memberikan arahan yang pas...

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #81 on: 24 May 2011, 12:59:39 PM »
tapi setelah terpikat dengan agama Buddha, saya pernah mengikuti doktrin buddis dan ikut-ikutan tidak percaya dengan adanya Tuhan. keyakianan akan tidak adanya tuhan tersebut berlangsung sekitar 2 tahun.   tapi setelah membaca lebih banyak sutta, saya terkejut karena ternyata saya bisa menangkap gambaran yang jelas bahwa sang Buddha jelas-jelas mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang kepadanya Buddha bergantung. maka keyakinan saya berbalik lagi kepada "mempercayai" adanya Tuhan YME". tapi berubahnya keyakinan tersebut bukan hanya karena dikatakan oleh sang Buddha di dalam sutta. legimitasi dari sutta hanya salah satu faktornya.

Kalau bro satria meng-interpretasikan atau menafsirkan sendiri bahwa menurut bro, Buddha juga mengakui adanya TYME itu ok-ok dan merupakan pendapat pribadi, tetapi yang merupakan fakta adalah apakah ada di dalam sutta-sutta dinyatakan secara eksplisit tentang keberadaan ataupun ketidakberadaan TYME.

Referensi bro satria di TS yaitu “Aku berlindung kepada Sang Pribadi” (Digya Nikaya 2:120), dan “Pribadi adalah Tuhan itu sendiri, apakah ada Tuhan yang lebih tinggi dari itu? Bila seseorang menguasai baik-baik diri pribadinya, maka dia akan menemukan Satu Tuhan yang sukar didapat.” (Dharmmapada, 12: 159)., apakah memang di dalam Digha Nikaya dan Dhammapada ada hal seperti itu ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #82 on: 24 May 2011, 01:07:57 PM »
sudah jelas Nibbana itu berasal dari bahasanya orang Hindu. untuk menemukan pengertian yang lebih jelas tentang Nibbana, perlu juga membaca bagaimana deskripsi Nibbana di dalam kitab-kitab Hindu, bukan hanya di dalam Tipitaka. Istilah Nibbana sudah ada jauh sebelum Buddha terlahir. trus, apa karena itu bolah saya sebut Buddha "menyontek" ?
Hinduisme  menggunakan nirwana sebagai sinonim untuk pemikiran mereka tentang moksha, dan nirvana dibicarakan dalam beberapa tulisan tantra Hindu serta Bhagawad Gita.
Quote
memang, sejak kecil saya terlahir di keluarga yang beragama samawi, yang percaya adanya Tuhan YME.
...eh sawi bro... enak tuh   ^-^
Quote
tapi setelah terpikat dengan agama Buddha, saya pernah mengikuti doktrin buddis dan ikut-ikutan tidak percaya dengan adanya Tuhan. keyakianan akan tidak adanya tuhan tersebut berlangsung sekitar 2 tahun.   tapi setelah membaca lebih banyak sutta, saya terkejut karena ternyata saya bisa menangkap gambaran yang jelas bahwa sang Buddha jelas-jelas mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang kepadanya Buddha bergantung. maka keyakinan saya berbalik lagi kepada "mempercayai" adanya Tuhan YME". tapi berubahnya keyakinan tersebut bukan hanya karena dikatakan oleh sang Buddha di dalam sutta. legimitasi dari sutta hanya salah satu faktornya.
:)) :)) :)) :)) :))

saya dulu percaya sama tuhan, malah sekarang saya semakin tidak percaya ada nya tuhan, terlebih setelah melihat orang seperti anda yang tanpa dasar dan bukti jelas mengatakan seperti yang di posting

Quote
saya menjadikan samagghi-phala.or.id dan Dhammacitta sebagai guru meditasi budhis saya. dan saya seringkali mengkolsultasikan masalah meditasi saya pada kawan-kawan di DC. cuma akhirnya saya sering putus asa, karena persoalan  pengalaman-pengalaman meditasi setelah mencapai Jhana dan selanjutnya, sangat sulit difahami oleh kawan-kawan di sini. kalo saya ngomong ngalor, mereka ngomong ngidul. jadi gak ada nyambung-nyambungnya. cuma bisa nyambung, kalo saya mengkonsultasikan pengalaman-pengalaman meditasi sebelum Jhana. akhirnya saya lebih memilih "merahasiakan" saja, pengalaman-pengalaman kompleks yang dialami dalam prorses latihan meditasi budhis yang saya lakukan.

ceritakan dong sewaktu ketemu sama sapa itu.. duh lupa maitreya ya..  ^-^




Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #83 on: 24 May 2011, 01:10:34 PM »
sudah jelas Nibbana itu berasal dari bahasanya orang Hindu. untuk menemukan pengertian yang lebih jelas tentang Nibbana, perlu juga membaca bagaimana deskripsi Nibbana di dalam kitab-kitab Hindu, bukan hanya di dalam Tipitaka. Istilah Nibbana sudah ada jauh sebelum Buddha terlahir. trus, apa karena itu bolah saya sebut Buddha "menyontek" ?

tentu saja Buddha memang "menyontek" dalam hal ini, tapi jangan disamakan dengan penyontek hina spt anda.

Quote
memang, sejak kecil saya terlahir di keluarga yang beragama samawi, yang percaya adanya Tuhan YME.

tapi setelah terpikat dengan agama Buddha, saya pernah mengikuti doktrin buddis dan ikut-ikutan tidak percaya dengan adanya Tuhan. keyakianan akan tidak adanya tuhan tersebut berlangsung sekitar 2 tahun.   tapi setelah membaca lebih banyak sutta, saya terkejut karena ternyata saya bisa menangkap gambaran yang jelas bahwa sang Buddha jelas-jelas mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang kepadanya Buddha bergantung. maka keyakinan saya berbalik lagi kepada "mempercayai" adanya Tuhan YME". tapi berubahnya keyakinan tersebut bukan hanya karena dikatakan oleh sang Buddha di dalam sutta. legimitasi dari sutta hanya salah satu faktornya.

logika dengkul badak anda yg telah menyesatkan anda.

Quote
mengenakan brahmadanda ? he.. he.. he... wacana seperti itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu. hanya selalu wacana, dan gak pernah berhasil. karena kalian seperti semut yang selalu tertarik pada gula, "mana bisa tahan".  saya jamin, kalian gak akan bisa "menahan diri" untuk tidak berkomentar di sini. sebab daya pengendalian diri kalian itu lemah.
benarkah? coba kita lihat berapa lama lagi anda bisa bertahan.

Quote
Umumnya sama. tapi tak sedikit juga yang berbeda.

saya menjadikan samagghi-phala.or.id dan Dhammacitta sebagai guru meditasi budhis saya. dan saya seringkali mengkolsultasikan masalah meditasi saya pada kawan-kawan di DC. cuma akhirnya saya sering putus asa, karena persoalan  pengalaman-pengalaman meditasi setelah mencapai Jhana dan selanjutnya, sangat sulit difahami oleh kawan-kawan di sini. kalo saya ngomong ngalor, mereka ngomong ngidul. jadi gak ada nyambung-nyambungnya. cuma bisa nyambung, kalo saya mengkonsultasikan pengalaman-pengalaman meditasi sebelum Jhana. akhirnya saya lebih memilih "merahasiakan" saja, pengalaman-pengalaman kompleks yang dialami dalam prorses latihan meditasi budhis yang saya lakukan.



karena anda tidak pernah mencapai jhana, anda hanya memimpikan jhana. itu sebabnya diskusi dengan anda jadi ikan kribo

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #84 on: 24 May 2011, 01:11:09 PM »
Kalau bro satria meng-interpretasikan atau menafsirkan sendiri bahwa menurut bro, Buddha juga mengakui adanya TYME itu ok-ok dan merupakan pendapat pribadi, tetapi yang merupakan fakta adalah apakah ada di dalam sutta-sutta dinyatakan secara eksplisit tentang keberadaan ataupun ketidakberadaan TYME.

Referensi bro satria di TS yaitu “Aku berlindung kepada Sang Pribadi” (Digya Nikaya 2:120), dan “Pribadi adalah Tuhan itu sendiri, apakah ada Tuhan yang lebih tinggi dari itu? Bila seseorang menguasai baik-baik diri pribadinya, maka dia akan menemukan Satu Tuhan yang sukar didapat.” (Dharmmapada, 12: 159)., apakah memang di dalam Digha Nikaya dan Dhammapada ada hal seperti itu ?

bro dilbert, kenapa kita tidak menggunakan sutta aa tono aja, lebih lengkap penjelasannya mengenai DN2 2:120 , catatan kakinya juga lebih jelas... :))

 [at]  bro indra

ikan kribo.. jangan membawa2 kribo om.. tidak boleh itu..tidak boleh  [-X
Spoiler: ShowHide
karena kribo  itu tidak serendah dan se KEPO itu !   =))
« Last Edit: 24 May 2011, 01:14:09 PM by wang ai lie »
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #85 on: 24 May 2011, 01:14:49 PM »
DN 2 : 102. Segera setelah Raja pergi, [86] Sang Bhagav? berkata: ‘Sang Raja telah hancur, takdirnya telah tertutup![49] Tetapi jika Sang Raja tidak melenyapkan ayahnya, seorang yang baik dan seorang raja, maka sewaktu ia duduk di sana, Mata-Dhamma[50] yang murni tanpa noda akan muncul dalam dirinya.’
Demikianlah Sang Bhagav? berkata, dan para bhikkhu, senang, gembira mendengar kata-kata-Nya


DN 2 setau saya hanya sampai ini, jadi darimana 120 itu?

DN = Digha Nikaya kan...
Kalau DN postingan TS adalah Digya Nikaya... dan juga Dharmmapada... Mungkin Buku/Kitab yang beda, maka hasil-nya juga beda.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #86 on: 24 May 2011, 01:22:58 PM »
DN = Digha Nikaya kan...
Kalau DN postingan TS adalah Digya Nikaya... dan juga Dharmmapada... Mungkin Buku/Kitab yang beda, maka hasil-nya juga beda.

bener juga bro, penciptanya juga beda mungkin ya, dari bahasa pali atau bahasa palu bro  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Wijayananda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 532
  • Reputasi: 69
  • Gender: Male
  • Semua akan berlalu...
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #87 on: 24 May 2011, 01:24:09 PM »
 

Umumnya sama. tapi tak sedikit juga yang berbeda.

saya menjadikan samagghi-phala.or.id dan Dhammacitta sebagai guru meditasi budhis saya. dan saya seringkali mengkolsultasikan masalah meditasi saya pada kawan-kawan di DC. cuma akhirnya saya sering putus asa, karena persoalan  pengalaman-pengalaman meditasi setelah mencapai Jhana dan selanjutnya, sangat sulit difahami oleh kawan-kawan di sini. kalo saya ngomong ngalor, mereka ngomong ngidul. jadi gak ada nyambung-nyambungnya. cuma bisa nyambung, kalo saya mengkonsultasikan pengalaman-pengalaman meditasi sebelum Jhana. akhirnya saya lebih memilih "merahasiakan" saja, pengalaman-pengalaman kompleks yang dialami dalam prorses latihan meditasi budhis yang saya lakukan.
[/quote]
Tak sedikit berbeda disini maksudnya apa! Bisa diperjelas bro!
Apakah pengalaman jhana yg bro alami 'sesuai' dgn sutta budhis?
 

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #88 on: 24 May 2011, 01:39:07 PM »
[...]
karena anda tidak pernah mencapai jhana, anda hanya memimpikan jhana. itu sebabnya diskusi dengan anda jadi ikan kribo
Saya sudah mulai 'brahmadanda'-nya, tapi waktu baca 'sudah mencapai jhana', saya 'sampai muncrat' bacanya. Memang diagnosa schizophrenia itu sudah akurat.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kata Temenku tentang SAng Buddha
« Reply #89 on: 24 May 2011, 01:42:39 PM »
bukannya dari dulu masih pake nama chandra_muslim jg dah klaim sudah mencapai jhana ke-4???...hehehe...