Justru saya mau ehipasiko terhadap anda. Bukankah anda yang mengatakan bisa ini dan itu. Bahkan ada sahabat saya yang bisa masuk jhana pernah saya tes baca pikiran dia mampu menebaknya. bagaimana dengan anda?
Anggaplah seorang calon murid sedang menguji kemampuan gurunya. Bijimana?
Dutiyampi masih mau berkilah kah?
dalam menggunakan kesaktian, seeorang tidak bisa begitu saja melakukannya. itu ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. sama seperti halnya kita menggunakan kendaraan di jalan raya, ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. tidak bisa hanya karena ada yang menantang, trus saya tunjukan bgitu saja.
dulu, ketika saya masih mengajar di sekolah, ada kawan saya, ia sorang guru bahasa Inggris, ia tampak melamun. ketika saya lewat di depannya, tiba-tiba ia berkata, "Pak, pak, sebentar pak. saya dengar bapak bisa membaca pikiran orang. saya pengen tau, bapak tau enggak apa yang barusan sedang saya pikirkan?"
saya menjawab tanpa ragu-ragu, "Anda sedang memikirkan uang." kata saya.
"oh ternyata benar kata orang-orang. dulu saya gak percaya bapak bisa baca pikiran. skarang saya baru percaya." kata teman saya itu. lalu saya meninggalkannya.
lain waktu, ketika saya bertemu dengan istri sahabat saya, saya menyentuh atsar nya. dan mengetahui bahwa perempuan itu telah berselingkuh. lalu saya memberitahukannya kepada kawan saya. akibatnya, terjadilah pertengkaran yang hebat antara kawan saya itu dengan istrinya.
istri kawan saya itu menelepon dan memaki-maki saya, serta menuduh saya telah membuat fitnah. dia meminta say datang untuk mempertanggung jawabkan semuanya. ketika saya tiba di rumahnya, perempuan itu mencaci maki saya. saya diam saja.
ketika kemarahan perempuan itu agak mereda, saya berkata padanya, "pada malam selasa kemarin, seorang laki-laki telah mengirim sms kepada mbak. isi sms ini begini dan begitu (saya sebutkan detailnya). apakah benar mbak?"
perempuan itu tampak terkejut. lalu menjawab, "iya"
"itu terjadi pada tengah malam buta. suami dan anak mbak sedang tidur. dan mbak asik ber sms an mesra dengan laki-laki itu. benar?"
perempuan itu tertunduk malu. tapi nada pelan dia bertanya "siapa yang memberi tau mu?"
"saya tidak kenal dengan laki-laki itu, dan sayapun tidak mungkin tengah malam buta mengitip mbak dari balik para. Demi tuhan, tidak ada seorang manusiapun yang memberi tahu saya, tetapi segala yang dilakukan manusia itu berbekas. bekas-bekas perbuatan itu disebut atsar. dan atsar itu dikumpulkan di dalam iliyin. siapa yang dapat mmembaca ke dalam iliyin ini, maka ia akan tahu apa saja yang telah mbak lakukan. jangan berpikir bahwa segala perbuatan kita ini tidak ada catatannya dan jangan berpikir tidak ada yang menyaksikan. "
akhirnya perempuan itu meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
itulah, saya hanya bisa bercerita. percaya boleh, tidak percaya juga boleh. tapi jangan menghina, dan jangan memastikan bahwa saya berbohong karena anda tidak tahu kepastiannya. selain itu, saya tidak dapat memenuhi permintaan anda untuk membuat sebuah pertunjukan ajaib di disni.