//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon  (Read 84026 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #75 on: 18 May 2011, 09:56:12 AM »
soal praktik hanya diri sendiri yang tahu lah, secara aye bukan umat budis, bahkan tidak pernah ke wihara lagi lah.
soal ke praktek dan yang mengarah ke diri tidak usah di bahaslah.
bahkan kalau mau lihat biku saja belum tentu benar lah menjalankan hinayanya.
bahkan biku bisa saja menyesatkan umatnya dengan iming2 dan sutra palsu.

Terimakasih atas sharingnya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #76 on: 18 May 2011, 10:17:21 AM »
Terimakasih atas sharingnya.
sama2 ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #77 on: 18 May 2011, 11:09:55 AM »
Kumpulan Tipitaka Pali misalnya, meski seperti yang diungkap dalam artikel di atas sebagian diragukan otensitasnya, namun secara keseluruhan telah berjasa selama ribuan tahun memberi petunjuk bagi para Thera di Sri Lanka untuk mencapai kearahatan. Terlepas dari kenyataan bahwa ada yang palsu atau asli dalam kumpulan sutta tersebut, kumpulan sutta tersebut telah berjasa selama ribuan tahun untuk memberikan petunjuk bagi Guru2 besar yang akhirnya tercerahkan. Bahkan guru2 besar yang tercerahkan tersebut tidak melakukan suatu tindakan "pembersihan" atas sutta-sutta "palsu." Mereka tetap menghormati dan melestarikan keseluruhan koleksi Tipitaka dalam bentuknya sepertyi sekarang ini. Kenapa demikian? Kalau mau jujur, yang paling bisa membedakan mana sutra asli dan mana sutra palsu adalah Guru yang telah mencapai kearahatan, bukankah demikian? Tapi coba pikir, mengapa Para Guru-guru tersebut sama sekali tidak tertarik melakukan hal demikian?

Demikian juga dalam Mahayana, meski sebagian besar sutranya diragukan keasliannya, namun sutra-sutra itu telah berjasa membantu para Guru2 dalam Mahayana dengan memberikan petunjuk praktik yang membawanya pada pencerahan. Bahkan setelah Para Guru tersebut  mencapai pencerahan, mereka menyarankan agar sutra-sutra tersebut untuk dibaca dan terus diwariskan kepada murid-muridnya. Saya percaya, hal ini dikarenakan bagi Guru2 itu sutra-sutra tersebut, terlepas dari palus atau aslinya, bermanfaat bagi praktik. Mereka tidak menilai sutra-sutra dari nilai originalitasnya belaka, melainkan dari manfaatnya bagi manusia.
   

Sayang sekali, banyak yang tidak bisa menerima hal ini. Mereka tidak menyadari bahwa dharma itu tidak terbatas dan ada disekeliling kita, sedangkan pola pikir mereka dharma itu seluas yang ada di sutta. Dharma itu hanya tercatat di sutta, sehingga terjebak dalam asli dan palsu, sehingga tidak bisa melihat kebenaran yang ada dalam setiap dharma yang ada disekeliling kita. Mereka hanya menganggap dharma yang diajarkan Buddha sebatas yang diucapkan oleh Buddha dan tidak melihat kebenaran yang ingin ditunjukkan oleh Buddha dengan mengucapkan dharma tersebut. Mreka hanya terpaku pada sutta - sutta tersebut.

Jadi nasehat Bro pasti tidak didengar dan hanya menabrak tembok pembatas yang mereka bangun sendiri.

Bagus sekali postingan Bro, dari awal itu yang ingin saya katakan tetapi saya tidak bisa mengexpressikan dalam tulisan.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #78 on: 18 May 2011, 11:13:10 AM »
Sayang sekali, banyak yang tidak bisa menerima hal ini. Mereka tidak menyadari bahwa dharma itu tidak terbatas dan ada disekeliling kita, sedangkan pola pikir mereka dharma itu seluas yang ada di sutta. Dharma itu hanya tercatat di sutta, sehingga terjebak dalam asli dan palsu, sehingga tidak bisa melihat kebenaran yang ada dalam setiap dharma yang ada disekeliling kita. Mereka hanya menganggap dharma yang diajarkan Buddha sebatas yang diucapkan oleh Buddha dan tidak melihat kebenaran yang ingin ditunjukkan oleh Buddha dengan mengucapkan dharma tersebut. Mreka hanya terpaku pada sutta - sutta tersebut.

untuk yg di-bold, bisakah anda menyebutkan contohnya, kebenaran apakiah yg tidak kami lihat yg ingin ditunjukkan oleh Buddha dengan mengucapkan dharma tersebut?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #79 on: 18 May 2011, 02:32:12 PM »
Sayang sekali, banyak yang tidak bisa menerima hal ini. Mereka tidak menyadari bahwa dharma itu tidak terbatas dan ada disekeliling kita, sedangkan pola pikir mereka dharma itu seluas yang ada di sutta. Dharma itu hanya tercatat di sutta, sehingga terjebak dalam asli dan palsu, sehingga tidak bisa melihat kebenaran yang ada dalam setiap dharma yang ada disekeliling kita. Mereka hanya menganggap dharma yang diajarkan Buddha sebatas yang diucapkan oleh Buddha dan tidak melihat kebenaran yang ingin ditunjukkan oleh Buddha dengan mengucapkan dharma tersebut. Mreka hanya terpaku pada sutta - sutta tersebut.

Jadi nasehat Bro pasti tidak didengar dan hanya menabrak tembok pembatas yang mereka bangun sendiri.

Bagus sekali postingan Bro, dari awal itu yang ingin saya katakan tetapi saya tidak bisa mengexpressikan dalam tulisan.
Saya lihat bro djoe hebat sekali yah, mungkin sedikitnya setara dengan Maha Moggallana yang bisa mengetahui batasan mata-dharma orang lain?


Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #80 on: 18 May 2011, 02:37:15 PM »
  “Para Bhikkhu, Saya telah terbebas dan semua ikatan yang mengikat makhluk hidup, baik para dewa maupun manusia. Kalian juga telah terbebas dan semua ikatan yang mengikat makhluk hidup, baik para dewa maupun manusia. Pergilah, para Bhikkhu, demi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak makhluk, atas dasar welas asih kepada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia ("Muttaahang, bhikkhave, sabbapaasehi, ye dibbaa ye ca maanusaa. Tumhepi, bhikkhave, muttaa sabbapaasehi, ye dibbaa ye ca maanusaa. Caratha, bhikkhave, caarikang bahujanahitaaya bahujanasukhaaya lokaanukampaaya atthaaya hitaaya sukhaaya devamanussaanang.). Janganlah pergi berdua dalam satu jalan! Para Bhikkhu, babarkanlah Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya, dalam makna maupun isinya. Serukanlah hidup suci, yang sungguh sempurna dan murni. Ada makhluk dengan sedikit debu di mata yang akan tersesat karena tidak mendengarkan Dhamma. Ada mereka yang mampu memahami Dhamma. Para Bhikkhu, Saya sendiri akan pergi ke Uruvela di Senanigama untuk membabarkan Dhamma.”

saya dapat kata2 diatas darimana ya? dari sutta atau dari sekeliling saya? jika saya tidak tau tentang dhamma, saya tidak mengenal dhamma , darimana saya tau kalau itu dhamma ? lah saya tau tentang sang buddha juga dari sutta/buku bukan dari sekeliling  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #81 on: 18 May 2011, 02:45:24 PM »
Saya lihat bro djoe hebat sekali yah, mungkin sedikitnya setara dengan Maha Moggallana yang bisa mengetahui batasan mata-dharma orang lain?



lah kemana aja bro? saya udah tau kehebatan tuan djoe ini sejak pertama beliau mampir ke sini, makanya saya selalu memanfaatkan kesempatan untuk bertanya, sayang sekali beliau sptnya tidak tertarik untuk mencerahkan saya. mungkin anda lebih beruntung, bro.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #82 on: 18 May 2011, 02:47:45 PM »
lah kemana aja bro? saya udah tau kehebatan tuan djoe ini sejak pertama beliau mampir ke sini, makanya saya selalu memanfaatkan kesempatan untuk bertanya, sayang sekali beliau sptnya tidak tertarik untuk mencerahkan saya. mungkin anda lebih beruntung, bro.
memang betul bro indra ternyata saya juga kurang beruntung , sama seperti bro indra. semoga bro kainyn beruntung  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #83 on: 18 May 2011, 02:58:27 PM »
  “Para Bhikkhu, Saya telah terbebas dan semua ikatan yang mengikat makhluk hidup, baik para dewa maupun manusia. Kalian juga telah terbebas dan semua ikatan yang mengikat makhluk hidup, baik para dewa maupun manusia. Pergilah, para Bhikkhu, demi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak makhluk, atas dasar welas asih kepada dunia, demi kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia ("Muttaahang, bhikkhave, sabbapaasehi, ye dibbaa ye ca maanusaa. Tumhepi, bhikkhave, muttaa sabbapaasehi, ye dibbaa ye ca maanusaa. Caratha, bhikkhave, caarikang bahujanahitaaya bahujanasukhaaya lokaanukampaaya atthaaya hitaaya sukhaaya devamanussaanang.). Janganlah pergi berdua dalam satu jalan! Para Bhikkhu, babarkanlah Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya, dalam makna maupun isinya. Serukanlah hidup suci, yang sungguh sempurna dan murni. Ada makhluk dengan sedikit debu di mata yang akan tersesat karena tidak mendengarkan Dhamma. Ada mereka yang mampu memahami Dhamma. Para Bhikkhu, Saya sendiri akan pergi ke Uruvela di Senanigama untuk membabarkan Dhamma.”

saya dapat kata2 diatas darimana ya? dari sutta atau dari sekeliling saya? jika saya tidak tau tentang dhamma, saya tidak mengenal dhamma , darimana saya tau kalau itu dhamma ? lah saya tau tentang sang buddha juga dari sutta/buku bukan dari sekeliling  ;D

Anda memplesetkan dari konteks semula yang dibicarakan. Anda membawanya keluar dari konteks yang dibicarakan bro sobat Dharma.
« Last Edit: 18 May 2011, 03:04:10 PM by djoe »

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #84 on: 18 May 2011, 03:02:57 PM »
soal praktik hanya diri sendiri yang tahu lah, secara aye bukan umat budis, bahkan tidak pernah ke wihara lagi lah.
soal ke praktek dan yang mengarah ke diri tidak usah di bahaslah.
bahkan kalau mau lihat biku saja belum tentu benar lah menjalankan hinayanya.
bahkan biku bisa saja menyesatkan umatnya dengan iming2 dan sutra palsu.

Yang ditanya praktek anda, kenapa anda melenceng dan membicarakan kan biku.

Apa kaitannya dengan anda?

Jika tidak mau membahas tentang praktek anda, bilang aja tidak mau. Anda tidak perlu membicarakan ketidak benaran orang lain.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #85 on: 18 May 2011, 03:06:36 PM »
Anda memplesetkan dari konteks semula yang dibicarakan. Anda membawanya keluar dari konteks yang dibicarakan bro sobat Dharma.


itu karena anda berputar2 sehingga kami jadi lupa apa topik yg sedang dibahas. bolehkah anda memberitahukan topik apa yg sedang dibahas di sini?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #86 on: 18 May 2011, 03:08:37 PM »
Yang ditanya praktek anda, kenapa anda melenceng dan membicarakan kan biku.

Apa kaitannya dengan anda?

Jika tidak mau membahas tentang praktek anda, bilang aja tidak mau. Anda tidak perlu membicarakan ketidak benaran orang lain.

=)) =)) lucu sekali, Bro Sobat bertanya kepada Bro Ryu, dan Bro Ryu memberikan jawaban yg dapat diterima oleh Bro Sobat bahkan Bro Sobat mengatakan "terima kasih atas sharingnya", lah kenapa anda yg jadi gusar?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #87 on: 18 May 2011, 03:12:54 PM »
lah kemana aja bro? saya udah tau kehebatan tuan djoe ini sejak pertama beliau mampir ke sini, makanya saya selalu memanfaatkan kesempatan untuk bertanya, sayang sekali beliau sptnya tidak tertarik untuk mencerahkan saya. mungkin anda lebih beruntung, bro.
Karena di awal ngomongnya masih manis dan merendah, jadi saya pikir orang biasa. OK-lah, saya coba peruntungan saya.



 [at]  master djoe

Beberapa waktu lalu, seorang Buddha Hidup mengajarkan dharma tentang cara memantrai orang sampai modar. Dharma ini tidak ada di sutta/sutra, jadi sepertinya dari praktek langsung. Kemudian beberapa orang bisa mengambil manfaat dari dharma ini. Bagaimana menurut pandangan master djoe?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #88 on: 18 May 2011, 03:14:09 PM »
Yang ditanya praktek anda, kenapa anda melenceng dan membicarakan kan biku.

Apa kaitannya dengan anda?

Jika tidak mau membahas tentang praktek anda, bilang aja tidak mau. Anda tidak perlu membicarakan ketidak benaran orang lain.
astaga, bukan melenceng om, saya hanya mau menunjukkan ga usah pake senjata kamu prakteknya gimana atau apapun, secara aye bilang bohong atau bagaimana siapa yang tahu? sedangkan prilaku seorang biku yang melanggar hinaya sudah jelas kok tidak usah di sebutkan oleh biku itu juga orang bisa melihat pelanggaran itu, kecuali biku itu atau anda mau membela diri silahkan kemukakan disini, berikan pencerahan pada orang yang telah menunjukan kesalahannya itu, apakah itu kesalahan atau tidak, mengerti kaga?

tambahan, juga soal keterkaitan, apakah anda kenal biku itu atau anda memang biku itu yang merasa tersinggung dibicarakan di sini? =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Authenticity of the Suttas of the Pali Canon
« Reply #89 on: 18 May 2011, 03:16:50 PM »
saya dapat kata2 diatas darimana ya? dari sutta atau dari sekeliling saya? jika saya tidak tau tentang dhamma, saya tidak mengenal dhamma , darimana saya tau kalau itu dhamma ? lah saya tau tentang sang buddha juga dari sutta/buku bukan dari sekeliling  ;D

Anda ingin mengatakan anda mengerti dhamma dengan hanya membaca sutta tanpa melihat kebenaran yang terpaparkan dari segala sesuatu yang ada  di sekeling anda?

HEBATTTTTT. Emangnya dari mana Buddha pertama kali mendapatkan dharma?

Ketika ada yang membabarkan dharma dengan bahasanya sendiri , kata - katanya sendiri/ orang lain yang membuat sutta sendiri dimana ajarannya berdasarkan dharma Buddha, walaupun tidak menggunakan kata - kata yang tepat seperti yang ada di sutta, maka orang lain yang tidak mengerti dharma bisa mengambil manfaat dari ajaranya walaupun dia tidak pernah membaca sutta. Karena kebenarannya itu ada di dalam setiap orang.

Jika kebenaran itu tidak ada di dalam diri setiap orang, dengan membaca semua sutta- sutta yang ada, maka dia tidak akan mengerti.
Makanya dikatakan setiap orang mempunyai potensi untuk tercerahkan.