Taxila dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO"Kami ingin mempromosi warisan Gandhara, Pakistan dalam pengusulan kepada pemerintah Pakistan," seorang kepala biarawan mengatakan di Islamabad.
Sepuluh biarawan top dari Thailand, yang dipimpin oleh Phallop Thaiarry, sekretaris jenderal World Fellowship of Buddhists (WFB), resmi mengunjungin Pakistan, pusat peradaban kuno Gandhara.
"Pakistan dapat menjadi tujuan ziarah Buddhis yang besar di dunia," kata pemimpin biarawan setelah mengunjungi museum sejarah dan situs arkeologi di Taxila, 32 km ke arah barat laut Islamabad.
Taxila reruntuhan terdapat banyak bagian bangunan kota dan stupa Budha yang terletak di area yang luas. Pada tahun 1980, Taxila dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dengan beberapa lokasi dan baru-baru ini telah menempati ranking teratas sebagai tujuan wisata teratas dengan Gandhara warisan.
Gandhara adalah nama sebuah kerajaan kuno, terletak di Pakistan utara dan timur Afghanistan. Gandhara terletak terutama di lembah Peshawar, Potohar dataran tinggi dan di Sungai Kabul. Kerajaan Gandhara berlangsung dari awal milenium 1 SM hingga abad ke-11 dan mencapai puncaknya dari abad ke-1 pada abad ke-5 di bawah Buddha Raja-raja Kushan.
Yang ditawarkan untuk mempromosikan WFB Gandhara warisan termasuk pembentukan Gandhara di setiap universitas terkenal dan asosiasi WFB dengan beberapa lembaga dan Pakistan terjemahan literatur tentang Gandhara dalam Bahasa Thai.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari meyakinkan delegasi untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya kuno Gandhara untuk mempromosikan keharmonisan antar-iman dan pariwisata di negeri ini.
"Adanya jumlah besar stupa dan biara-biara Buddha di Gandhara, sangat suci bagi umat Buddha dan merupakan bagian penting dari sejarah budaya kami," Menteri Federal Minoritas Shahbaz Bhatti kepada Xinhua.
"Pemerintah selalu menjaga situs agama suci ini dan menyambut wisatawan ke Pakistan," kata Bhatti.
Selain Taxila, distrik tetangga Mansehra, Swabi, Mardan, Swat, Peshawar dan Badan Khyber juga memiliki banyak situs serupa, termasuk India maklumat Raja Asoka (304 SM - 232 SM) terukir di atas batu.
Selama tahun 1990-an, sejumlah besar wisatawan, penggemar budaya, sarjana dan Buddha peziarah dari seluruh dunia mulai keramaian di Pakistan. Tapi tingkat pariwisata menurun drastis setelah 9 / 11 di Amerika, sebagai perang melawan teror menyebar ke Pakistan.
Para biksu mengunjungi media di Taxila mengatakan bahwa mereka akan sangat senang untuk datang ke Pakistan lagi untuk wisata religius dan juga akan mempromosikannya di negeri mereka sendiri.
"Kami beruntung punya kesempatan untuk mengunjungi tempat rohani Taxila, ia adalah sebuah situs yang menakjubkan. Orang-orang Pakistan yang ramah dan baik hati, saya akan coba kunjungi lagi," kata Dr Anil Sakya, seorang antropolog dan seorang biarawan kelahiran.
Topic: Taxila dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (Read 5984 times)