Ada pengalaman dengan Mahluk Halus ?

[Indra]

di Thread yang saya tulis--efec domino sebuah kebaikan. anda memang hanya menanyakan tentang sumber cerita,maka saat itu saya tidak ada reaksi bahkan berterima kasih karena telah diingatkan,tapi di thread ini anda menyinggung lagi soal artikel inspiratif yang HANYA bermotive keuntungan dagangan,saya kembalikan tulisan anda---itu namanya generalisir, jika anda ketakutan bukan berarti semua orang harus ketakutan, bukan?
dengan ke-senior-an anda , seharusnya anda bisa menyadari bahwa ini adalah sebuah pelecehan,cari untung dari mana?

pendapat yg menarik, jika suatu kisah yg dikarang dan dimasukkan ke dalam suatu produk komersial bukan bertujuan untuk mencari untung, maka terus terang saya tidak tahu lagi apa tujuan dari karya itu, mungkin anda sudi memberitahu saya.

memang forum DC bukan milik anda,dan tulisan anda tidak mewakili forum DC, tapi karena tiadanya respon dari member lain termasuk moderatornya,maka saya anggap bahwa ini memang karakter forum DC.

saya tidak bisa dan tidak merasa perlu untuk mengubah pandangan anda.

kisah makluk halus disambut meriah,tapi kisah inspiratif dianggap iklan dan mencari untung.
mungkin saya yang salah,karena inilah Buddhisme sejati.

mungkin saja ...

[Hadisantoso]

pendapat yg menarik, jika suatu kisah yg dikarang dan dimasukkan ke dalam suatu produk komersial bukan bertujuan untuk mencari untung, maka terus terang saya tidak tahu lagi apa tujuan dari karya itu, mungkin anda sudi memberitahu saya.

bisa dijelaskan ,? dalam kasus saya ini,dimana ada hubungannya dengan produk komersial?

mungkin karena sudah karakter,bila suatu saat anda berkarya,entah tulisan tentang apa,anda akan selalu mencari keuntungan dari karya anda.

mungkin anda tidak pernah membayangkan ada orang berkarya yang non komersil.
mungkin anda tidak akan percaya,bahwa banyak guru spiritual yang menulis dan berceramah tanpa bayaran.

[Indra]

bisa dijelaskan ,? dalam kasus saya ini,dimana ada hubungannya dengan produk komersial?

tidak bisa, karena dalam postingan sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa

postingan saya itu bukan ditujukan kepada anda melainkan kepada para penulis kisah motivasi, jadi saya surprised melihat bahwa ternyata anda adalah seorang penulis kisah motivasi juga

mungkin karena sudah karakter,bila suatu saat anda berkarya,entah tulisan tentang apa,anda akan selalu mencari keuntungan dari karya anda.

mungkin anda tidak pernah membayangkan ada orang berkarya yang non komersil.
mungkin anda tidak akan percaya,bahwa banyak guru spiritual yang menulis dan berceramah tanpa bayaran.

oh tentu saja saya sangat percaya, sebagai informasi, karya2 saya dalam DC press juga tidak bertujuan komersial. tapi saya tidak menganggap penulis kisah fiktif sebagai guru spiritual.

[M14ka]

di Thread yang saya tulis--efec domino sebuah kebaikan. anda memang hanya menanyakan tentang sumber cerita,maka saat itu saya tidak ada reaksi bahkan berterima kasih karena telah diingatkan,tapi di thread ini anda menyinggung lagi soal artikel inspiratif yang HANYA bermotive keuntungan dagangan,saya kembalikan tulisan anda---itu namanya generalisir, jika anda ketakutan bukan berarti semua orang harus ketakutan, bukan?
dengan ke-senior-an anda , seharusnya anda bisa menyadari bahwa ini adalah sebuah pelecehan,cari untung dari mana?

memang forum DC bukan milik anda,dan tulisan anda tidak mewakili forum DC, tapi karena tiadanya respon dari member lain termasuk moderatornya,maka saya anggap bahwa ini memang karakter forum DC.
kisah makluk halus disambut meriah,tapi kisah inspiratif dianggap iklan dan mencari untung.
mungkin saya yang salah,karena inilah Buddhisme sejati.

Bukannya ada bbrp member yg respon mendukung thread renungan tuh ya kk? Menurutku juga cukup bagus kok tritnya n byk yg kasi thank you kan...ayo sambung lg kk.... 

[Sunya]

Bila diri sudah dikuasai kebencian, kemelekatan dan ketidak-bijaksanaan, maka sesuatu bisa disukai dan dibenci dengan ataupun tanpa alasan yang jelas.

Jadi standar ganda terhadap sebuah thread, topik, ataupun cerita, bisa berbeda-beda, atau bahasa umumnya standar ganda.

Di satu sisi cerita harus ada bukti, di sisi lain tidak perlu bukti (walau dari sudut pandang ketiga).
Di satu sisi cerita tertentu disebut mengambil keuntungan, padahal kisah horor fiktif maupun nyata juga banyak diangkat ke layar lebar ataupun buku bacaan.
Di satu sisi menekankan tentang generalisir ketakutan, di sisi lain menetapkan bahwa semua cerita motivasi pasti mencari untung.

Oh oh, dunia sudah terbalik... belajar dharma bukan makin arif malah makin ahli bersilat kata.

[Sunya]

Bukannya ada bbrp member yg respon mendukung thread renungan tuh ya kk? Menurutku juga cukup bagus kok tritnya n byk yg kasi thank you kan...ayo sambung lg kk.... 

M14ka, usia kamu berapa? Rekan Hadi sudah di atas enam puluh, maaf, bagi saya kurang sopan dipanggil kakak.

Terima kasih. 

[Indra]

“Kemudian Aku berpikir: Para mulia ini tidak mengetahui apa itu sepuh dan kualitas-kualitas apa yang membuat seseorang menjadi sepuh. Walaupun seseorang berusia tua – delapan puluh, sembilan puluh, atau seratus tahun sejak lahir – jika ia berbicara pada waktu yang tidak tepat, berbohong, mengatakan apa yang tidak bermanfaat, mengatakan apa yang berlawanan dengan Dhamma dan displin, jika pada waktu yang tidak tepat ia mengucapkan kata-kata yang tidak berguna, tidak masuk akal, berbicara tanpa tujuan, dan tidak bermanfaat, maka ia dianggap sebagai seorang sepuh yang dungu [yang kekanak-kanakan].

“Tetapi walaupun seseorang berusia muda, seorang pemuda berambut hitam, memiliki berkah kemudaan, pada masa utama kehidupannya, jika ia berbicara pada waktu yang tepat, jujur, mengatakan apa yang bermanfaat, mengatakan apa yang sesuai dengan Dhamma dan displin, dan jika pada waktu yang tepat ia mengucapkan kata-kata yang layak diingat, masuk akal, ringkas, dan bermanfaat, maka ia dianggap sebagai sesepuh bijaksana."


di kutip dari Anguttara Nikaya 4:22 Dutiyauruvelasuttaṃ

[Top1]

 

Apakah pemuda berambut hitam adalah makhluk halus (kulit-nya)?
Apakah seorang yang sepuh adalah makhluk kasar ?

Ini kan judulnya pengalaman dengan makhluk halus, artinya sumbernya kalau bisa bukan dari orang lain (pihak ke-3) tapi diri sendiri yang langsung mengalami-nya.

Saya rasa banyak rekan-rekan disini yg punya pengalaman mendengar suara2 aneh/melihat ato bertemu mahluk halus, bisa di share disini...   

Biasanya kan mahluk halus tersebut berasal alam tingkat rendah (CMIIW). saya penasaran :
mengapa mereka kadang menampakkan wujudnya kepada orang tertentu ? apakah ada ikatan kamma/karma atau ada pesan (kaya kurir pesan  )
mengapa kita merasa takut (termasuk saya  ), padahal belum ada berita manusia meninggal karena mahluk halus dari alam tingkat rendah

[dipasena]

Kisah Motivasi masih lebih baik daripada cerita makhluk halus yg gak bermanfaat. 

semua ada segment nya, istilah orang, ada porsi nya masing2, maka nya di DC jg ada kategori diskusi, salah satu nya adalah thread ini yg masuk dlm kategori pengalaman pribadi.

jd apakah cerita mahluk halus ada manfaat nya atau tidak, tergantung dr si pembaca, jika ia tertarik dgn hal2 paranormal, thread ini akan menjadi bermanfaat bagi dia, tp bagi seorang pebisnis tentu nya thread ini tdk bermanfaat dan terkesan mistik.

begitu pula dgn motivasi bisnis, apakah ada manfaat nya atau tidak, juga tergantung dr si pembaca, jika ia tertarik dgn hal2 bisnis/dagang dan sejenis nya, maka thread motivasi mungkin lebih bermanfaat dr pd thread cerita mahluk halus.

itu hanya kecocokan dan ketertarikan terhadap topik yg dibahas. tp kita jg harus menyadari, bahwa ada orang yg menyukai tulisan kita, ada juga orang yg tidak menyukai tulisan kita. tulisan bs dikatakan buah pikiran kita, jd kita tidak bs menyalahkan orang yg tdk menyukai buah pikiran kita dan berterima kasih dgn orang yg menyukai buah pikiran kita.

[Top1]

Tulisan itu untuk menjawab quote ini :

untuk cerita pengalaman spt ini tidak diperlukan bukti, karena hanya diceritakan kepada teman sendiri, dan kita bisa menilai kebenaran suatu kisah pengalaman dari pergaulan kita dengan si penutur, dalam kisah yg disampaikan oleh sis Shasika, saya tidak melihat ada keuntungan bagi si penutur untuk menyampaikan pengalaman fiktif, berbeda dengan kisah2 motivasi yg tujuannya memang berdagang (mengambil keuntungan dari menjual) kisah inspiratif.

Awalnya Saya hanya bertanya tentang suatu pengalaman mistis karena katanya didengar dari pacar temannya bukan dialami sendiri. Apa alasannya dipercaya?

[Indra]

Tulisan itu untuk menjawab quote ini :

Awalnya Saya hanya bertanya tentang suatu pengalaman mistis karena katanya didengar dari pacar temannya bukan dialami sendiri. Apa alasannya dipercaya?

alasan itu bersifat pribadi di pihak yg percaya, saya kira anda harus memahami hak2 seseorang, kalau saya percaya ketika orang tua saya mengatakan bahwa saya adalah anak kandung mereka walaupun tanpa bukti, apakah anda pikir anda berhak mempertanyakan hal itu?

[Top1]

alasan itu bersifat pribadi di pihak yg percaya, saya kira anda harus memahami hak2 seseorang, kalau saya percaya ketika orang tua saya mengatakan bahwa saya adalah anak kandung mereka walaupun tanpa bukti, apakah anda pikir anda berhak mempertanyakan hal itu?

Ketika orang tua mengatakan anda adalah anak kandung mereka, itu berhubungan dengan diri anda sendiri.
Sedangkan di kisah mistis it, saya hanya ingin tahu alasannya kenapa dia langsung percaya padahal itu bukan dia yg mengalami tapi sudah pacar teman-nya. (Sumber pihak ke-3) dengan bertanya?

Apakah dengan bertanya kita lantas dikatakan tidak menghormati?
Ketika dia memberikan argumen-nya toh saya tidak mempermasalahkan lagi, mengapa anda yang lantas masih mempermasalahkan 

Berarti benar ada penerapan standar ganda, ketika ada member dc yang mempertanyakan alasan seseorang mempercayai salah satu sutra Mahayana misalnya, bukankah juga bisa dikatakan termasuk tidak memahami hak2 orang tesebut yang memang penganut mahayana.

[dipasena]

Tulisan itu untuk menjawab quote ini :

Awalnya Saya hanya bertanya tentang suatu pengalaman mistis karena katanya didengar dari pacar temannya bukan dialami sendiri. Apa alasannya dipercaya?

maaf ni ya... bkn nya quote bro indra tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan anda

Pengalaman menarik, tapi apakah cerita ini nyata ?  Apa buktinya?

jawaban bro indra menegaskan bahwa pengalaman pribadi tdk diperlukan bukti. namun yg menjadi permasalahan bagi anda adalah ketika bro indra menyinggung kisah2 motivasi. mungkin hal ini bs diclearkan dgn bro indra.

permasalahan yg sy utarakan merujuk ke pernyataan anda selanjut nya, berhubungan dengan masalah "manfaat"

Kisah Motivasi masih lebih baik daripada cerita makhluk halus yg gak bermanfaat. 

intinya, yg nama nya pengalaman pribadi tentang hal yg dianggap mistik, hanya bs dibuktikan sendiri dalam artian mengalami nya sendiri atau setidaknya seseorang memiliki kemampuan yg biasa disebut six sense.

merujuk ke pernyataan anda mengenai manfaat, itu yg kembali lg ke kecocokan dan ketertarikan sipembaca terhadap topik. jd kita tidak bs lsng menjudge bermanfaat atau tidak suatu topik.

[Indra]

Ketika orang tua mengatakan anda adalah anak kandung mereka, itu berhubungan dengan diri anda sendiri.
Sedangkan di kisah mistis it, saya hanya ingin tahu alasannya kenapa dia langsung percaya padahal itu bukan dia yg mengalami tapi sudah pacar teman-nya. (Sumber pihak ke-3) dengan bertanya?

lah kalau Sis Sashika percaya pada kisah temannya itu, lalu apa hubungannya dengan anda? anda tetap bebas utk tidak percaya, bukan?

Apakah dengan bertanya kita lantas dikatakan tidak menghormati?

tidak ada yg mengatakan begitu

Ketika dia memberikan argumen-nya toh saya tidak mempermasalahkan lagi, mengapa anda yang lantas masih mempermasalahkan 

saya tidak bisa meramalkan apa yg akan terjadi di masa depan, apakah anda akan mempermasalahkan lagi atau tidak.

Berarti benar ada penerapan standar ganda, ketika ada member dc yang mempertanyakan alasan seseorang mempercayai salah satu sutra Mahayana misalnya, bukankah juga bisa dikatakan termasuk tidak memahami hak2 orang tesebut yang memang penganut mahayana.

contoh kasus ini tidak pas untuk diaplikasikan di sini, kami tidak mempermasalahkan kepercayaan seseorang, tapi kami memang berhak mempertanyakan dan mendiskusikan topik2 itu, itulah sebabnya forum ini menyediakan board2 yg bersesuaian dengan topik diskusinya. Jika si penganut sekedar percaya dan diam, tentu tidak akan terjadi pembahasan, bukan?

[Top1]

lah kalau Sis Sashika percaya pada kisah temannya itu, lalu apa hubungannya dengan anda? anda tetap bebas utk tidak percaya, bukan?

tidak ada yg mengatakan begitu

saya tidak bisa meramalkan apa yg akan terjadi di masa depan, apakah anda akan mempermasalahkan lagi atau tidak.

contoh kasus ini tidak pas untuk diaplikasikan di sini, kami tidak mempermasalahkan kepercayaan seseorang, tapi kami memang berhak mempertanyakan dan mendiskusikan topik2 itu, itulah sebabnya forum ini menyediakan board2 yg bersesuaian dengan topik diskusinya. Jika si penganut sekedar percaya dan diam, tentu tidak akan terjadi pembahasan, bukan?

Nah kalau anda boleh bertanya atas kepercayaan seseorang, kenapa saya tidak boleh bertanya untuk sebuah cerita (pengalaman) yang menurut dugaan didengar dari temannya?

Menurut saya ini masih relevan, saya toh tidak langsung memvonis cerita sis Shasika sebagai tipuan seperti di quote ini :

adakah referensi atas berita ini untuk membuktikan bahwa kisah ini bukan tipuan?