Semangat meredup

[hariyono]

Ada waktu tatkala secara spiritual kita merasa surut dan redup .
Meskipun hal ini secara umum diyakini sebagai waktu untuk " istirahat" dari latihan spiritual yang melelahkan ,
secara pribadi aku melihat bahwa
Inilah waktu terbaik untuk menguji spiritualitasnya.
Seperti pepatah , " Ketika menghempas dasar karang , satu-satunya jalan adalah keatas ."

Maksudku bagaimana mungkin orang yang serius mancari kebebasan bisa " istirahat " dalam usahanya ?
Tentu saja jauh lebih muda di omongkan dari pada dikerjakan .
Tapi , apa yang betul -betul berharga untuk dilakukan akan selalu memerlukan usaha keras ;
Pencerahan tidak akan datang dengan mudahnya .

Bayangkan Buddha sebagai Bodhisattva dalam kehidupan - kehidupan lampau-Nya  " beristirahat " menyempurnakan diri-Nya aneh kan ?
Redup nya semangat spiritual adalah tanda bahwa kita tidak cukup menjaga spiritualitas kita meskipun kita mungkin berpikir telah sangat lama menjalaninya .
Tidak ada yang " terlalu banyak " dalam pratik spitual ,
latihan spiritual , bagaimanapun ,
harus dilebur kedalam kehidupan se hari- hari ,
Ini cuma hidup se hari -hari dengan sentuhan spiritual .

Usaha besar diperlukan tidak hanya untuk mampu duduk bermeditasi lama dan mantap ,
tapi juga dalam tanggung jawab yang membumi seperti menjadi anak atau teman yang lebih baik .
Spritualitas buakan diatas sana .
Tapi disini , dibumi anda berpijak saat ini .
Lain kali Anda sedang redup ,
ingatlah bahwa spiritualitas Anda barangkali belum dilakukan dengan tepat !
Pelita yang baik terus menyalah terang tanpa berkedip .