//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha  (Read 24356 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« on: 30 October 2009, 11:43:14 PM »
Namo Buddhaya semuanya.. _/\_

Mari kita bahas mengenai ajaran agama buddha biar tidak simpang siur.. namun saya berharap jangan ada yang saling membenarkan dan menyalahkan di antara berbagai aliran Buddha.. Walaupun kita mempunyai banyak aliran namun kita tetap satu, yaitu pengikut Sang Buddha.. Kita harus menghormati dan bersatu atas nama Agama Buddha..

Mari kita jadikan thread ini sebagai ruang untuk menjadi tanya jawab sesama anggota dhammacitta bagi yang kurang mengerti mengenai ajaran Sang Buddha..

Saya sendiri pernah mengambil kuliah di 3 universitas agama buddha di Indonesia. 1 tahun di stab Bodhi Dhamma di medan, setengah tahun di stab maha prajna cilincing jakarta dan setengah tahun di iabn avalokitesvara mangga besar jakarta barat..


Semoga saya dapat membantu teman-teman untuk menjawab pertanyaan seputar agama buddha bagi yang masih binggung dan belum mengerti..

semoga bahagia

sinshe fudin pang
« Last Edit: 08 November 2009, 02:43:48 AM by Kemenyan »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #1 on: 30 October 2009, 11:44:06 PM »
mungkin cocoknya di board buddhisme untuk pemula
There is no place like 127.0.0.1

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #2 on: 30 October 2009, 11:48:10 PM »
Oh ya.. bener-bener.. thanks ya sudah diarahkan.. soalnya saya baru pemula disini.. semoga saya dapat membantu dengan pendidikan formal agama buddha saya.. walaupun saya tidak mempunyai karma baik untuk lulus kuliah...

terima kasih

namo buddhaya

sinshe fudin pang
« Last Edit: 08 November 2009, 02:55:28 AM by Kemenyan »

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #3 on: 31 October 2009, 12:05:03 AM »
Diskusi dr bbrp sudut pandang spt ini keknya uda bnyk di DC..

Dari aliran Theravada & Mahayana... :)

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #4 on: 31 October 2009, 12:11:12 AM »
kayaknya bukan diskusi mengenai aliran dech tepatnya... mungkin lebih cenderung diskusi hal apa saja yang kurang mengerti mengenai ajarang sang buddha.. ruang konsultasi untuk bertanya apa saja...jadi ruangan ini adalah ruang bebas..

semoga bahagia

sinshe fudin pang
« Last Edit: 08 November 2009, 02:44:06 AM by Kemenyan »

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #5 on: 31 October 2009, 12:29:14 AM »
???
Bukankah dipostingan awal, disebut agar tdk slg membenarkan & menyalahkan aliran lain dlm ajaran Sang Buddha?

Itu gak berarti menyatakan pendapat yg didasari ajaran aliran tertentu?

Well, mungkin Elin slh persepsi ttg kalimat yg dimaksud..
Aniwei, semoga diskusi dlm thread ini akan berjalan dgn baik _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #6 on: 31 October 2009, 06:26:48 AM »
sebenarnya seluruh forum ini adalah tempat konsultasi/diskusi. mungkin utk thread ini saya akan rubah judulnya lebih spesifik utk sinshe.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #7 on: 31 October 2009, 10:29:33 AM »
Btw, apakah benar gelarnya S. Psi ? Atau cuma gelar angkat sendiri?
Kalau S. Psi, dari sekolah mana? Mohon pengertiannya, agar tidak ada yang salah sangka.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #8 on: 01 November 2009, 09:09:40 PM »
kenapa cowok (remaja normal/sehat) senang melihat (melotot) bagian tertentu
dari tubuh wanita yg sexy ? Bagaimana bagian tertentu bisa
lebih menarik dari bagian yg lain ?

contoh : kenapa jempol gadis bukan termasuk bagian yg favorite
utk di plototin ? bagaimana asal usul keinginan melihat bagian
tertentu tsb ?

trims sebelumnya,  mohon dijawab dgn jelas....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #9 on: 02 November 2009, 11:10:16 PM »
sebenarnya seluruh forum ini adalah tempat konsultasi/diskusi. mungkin utk thread ini saya akan rubah judulnya lebih spesifik utk sinshe.

Jb.. thanks mohon pencerahannya

Btw, apakah benar gelarnya S. Psi ? Atau cuma gelar angkat sendiri?
Kalau S. Psi, dari sekolah mana? Mohon pengertiannya, agar tidak ada yang salah sangka.


Jb. dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia..

kenapa cowok (remaja normal/sehat) senang melihat (melotot) bagian tertentu
dari tubuh wanita yg sexy ? Bagaimana bagian tertentu bisa
lebih menarik dari bagian yg lain ?

contoh : kenapa jempol gadis bukan termasuk bagian yg favorite
utk di plototin ? bagaimana asal usul keinginan melihat bagian
tertentu tsb ?

trims sebelumnya,  mohon dijawab dgn jelas....


Jb. terima kasih atas posting pertamanya.. thankss... jika ada salah mohon bantuan dari temant-teman yaa.. manusia itu memiliki pancakanda. salah satunya adalah panca indera. panca indera merupakan salah satu bagian fisik manusia yang paling gampang untuk menciptakan nafsu keinginan disamping itu ada pancakanda yang menerangkan tentang pencerapan, dsb....

setiap manusia memiliki objek seksual yang berbeda beda. ada yang menyukai itu dan ada yang menyukai ini... tentunya semua orang mengetahui dimana objek seskual itu berada.. untuk yang lebih dalam lagi bisa mempelajari abhidhamma... terima kasih... mengenai cetasika atau keinginan.. keinginan yang dilandasi oleh nafsu... de el ell. saya sudah lupa... ehehe

semoga berbahagia

sinshe fudin pang
« Last Edit: 08 November 2009, 02:44:54 AM by Kemenyan »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #10 on: 03 November 2009, 09:26:44 AM »
[at] Sinshe fudinpang

Ada beberapa hal yang ingin saya bantu kalrifikasi...

Manusia tersusun oleh pancakhandha (lima kelompok kehidupan). Pancakhandha adalah:
1) rupakhandha (kelompok bentuk jasmani)
2) vedanakhandha (kelompok perasaan)
3) sannakhandha (kelompok persepsi)
4) sankharakhandha (kelompok bentukan-bentukan kehendak)
5) vinnanakhandha (kelompok kesadaran)

Pancakhandha berbicara mengenai uraian nama (batin) dan rupa (fisik jasmani). Kelompok kehidupan yang pertama adalah kelompok fisik jasmani. Sedangkan kelompok kehidupan yang kedua sampai kelima adalah kelompok batin.

Manusia memiliki enam landasan indria (salayatana). Kelompok fisik jasmani memiliki lima jendela untuk mengenali dunia luar (panca indria); yaitu indria penglihatan, indria pendengaran, indria penciuman, indria pengecapan, indria sentuhan. Kelompok batin memiliki satu pintu untuk mengenali dunia; yaitu pikiran.

Cetasika adalah faktor batin, suatu fenomena yang selalu bersekutu dengan kesadaran. Cetasika terdiri dari 52 jenis, yang bisa disederhanakan dalam 3 bagian besar, yaitu:
1) Annasamana cetasika
2) Akusala cetasika
3) Sobhana cetasika

Menurut Abhidhamma, keinginan / ketertarikan seksual digolongkan sebagai hasrat rendah (perbuatan tak bermanfaat). Perbuatan tak bermanfaat termasuk dalam jenis akusala cetasika. Keinginan / ketertarikan seksual ini disebabkan oleh keserakahan yang dominan. Keserakahan ini tergolong sebagai lotika cetasika, dan lebih terfokus pada lobha cetasika.

Mengenai penyebab orientasi seksual seseorang, itu dipengaruhi oleh pengalaman dan persepsi dari pribadi yang bersangkutan. Selama seseorang masih terikat oleh persepsi-persepsi, maka ia masih akan terikat oleh selera-selera. Oleh karena itulah Sang Buddha mengajarkan cara untuk mengendalikan persepsi, yang pada akhirnya juga bisa mengendalikan perasaan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak.

:) Silakan melanjutkan...

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #11 on: 03 November 2009, 10:19:09 AM »

Selama seseorang masih terikat oleh persepsi-persepsi, maka ia masih akan terikat oleh selera-selera. Oleh karena itulah Sang Buddha mengajarkan cara untuk mengendalikan persepsi, yang pada akhirnya juga bisa mengendalikan perasaan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak.


Memang benar demikian.... sebagai tambahan:

"Saññāvirattassa na santi ganthā, paññāvimuttassa na santi mohā;
Saññañca diṭṭhiñca ye aggahesuṃ, te ghaṭṭayantā  vicaranti loke’’ti".

Mereka yang bebas dari persepsi-persepsi, tidak ditemukan belenggu-belengngu,
Mereka yang terbebaskan melalui kebijaksanaan, tidak ditemukan kebodohan;
Mereka yang memegang erat persepsi dan pandangan, terus bertengkar di dunia ini".

                                                                              Suttanipata, syair 853.

Lanjutkan Sinshe....

                                               May u be happy


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #12 on: 03 November 2009, 10:25:37 AM »

Selama seseorang masih terikat oleh persepsi-persepsi, maka ia masih akan terikat oleh selera-selera. Oleh karena itulah Sang Buddha mengajarkan cara untuk mengendalikan persepsi, yang pada akhirnya juga bisa mengendalikan perasaan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak.


Memang benar demikian.... sebagai tambahan:

"Saññāvirattassa na santi ganthā, paññāvimuttassa na santi mohā;
Saññañca diṭṭhiñca ye aggahesuṃ, te ghaṭṭayantā  vicaranti loke’’ti".

Mereka yang bebas dari persepsi-persepsi, tidak ditemukan belenggu-belengngu,
Mereka yang terbebaskan melalui kebijaksanaan, tidak ditemukan kebodohan;
Mereka yang memegang erat persepsi dan pandangan, terus bertengkar di dunia ini".

                                                                              Suttanipata, syair 853.

Lanjutkan Sinshe....

                                               May u be happy



tinggal dicari apa yg menyebabkan persepsi ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #13 on: 03 November 2009, 12:28:50 PM »
For Hatred:

"Cakkhuñca paṭicca rūpe upajjati cakkhuviññāna. Tiṇṇaṃ saṅgatiphasso. Phassapaccayā vedanā. Yaṃ vedeti taṃ sañjanati...." - "Bergantung pada mata dan bentuk2, di sana muncullah kesadaran mata. Dengan bergabungnya tiga, muncullah kontak. Kontak mengkondisikan perasaan2. Apapun yang seseorang rasakan, itulah yang ia cerap (berpersepsi".

Melihat proses pikiran di atas, persepsi  (kata kerja saññā - sañjānati) muncul karena organ tubuh, obyek2, kontak dan perasaan. Untuk menghilangkan persepsi2, tentu sangat sulit, karena kita masih memiliki mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran. Namun ada satu cara yang membantu, yang sering digunakan oleh para meditator, yakni "diṭṭhe diṭṭhamattaṃ bhavissasti...." - "ketika melihat, ini hanya sekedar melihat....". Ini pun berkaitan dengan indera2 lainnya. Jadi kalau misalnya seseorang melihat obyek yang memunculkan nafsu seks atau perasaan2 apapun, kita bisa mempraktikkan cara di atas. Cara ini bisa melemahkan dan bahkan melenyapkan perasaan2 yang menurut proses pikiran merupakan sumber munculnya  persepsi2.

May u be happy..

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #14 on: 03 November 2009, 01:00:40 PM »
Melihat proses pikiran di atas, persepsi  (kata kerja saññā - sañjānati) muncul karena organ tubuh, obyek2, kontak dan perasaan. Untuk menghilangkan persepsi2, tentu sangat sulit, karena kita masih memiliki mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran.

Selain itu, bukankan citta yang muncul ketika persepsi adalah kiriya citta yang merupakan resultant citta (result dari kamma?) jadi kalau kita melihat hal yang menyenangkan itu hasil dari kamma baik dan sebaliknya. Untuk menghilangkan persepsi hanya bisa lewat nirodda-samapatti yang memerlukan kemampuan seorang arahat yang telah mencapai arupa jhana bukan pencerapan pun bukan bukan pencerapan.

Quote
Namun ada satu cara yang membantu, yang sering digunakan oleh para meditator, yakni "diṭṭhe diṭṭhamattaṃ bhavissasti...." - "ketika melihat, ini hanya sekedar melihat....".

Apa Sdr. Peacemind punya keterangan tambahan tentang ketika melihat hanya melihat ini, dari komentar atau pengalaman pribadi.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #15 on: 03 November 2009, 01:26:41 PM »
Untuk menghilangkan persepsi hanya bisa lewat nirodda-samapatti yang memerlukan kemampuan seorang arahat yang telah mencapai arupa jhana bukan pencerapan pun bukan bukan pencerapan.

Anagami juga bisa.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #16 on: 03 November 2009, 01:54:32 PM »

Apa Sdr. Peacemind punya keterangan tambahan tentang ketika melihat hanya melihat ini, dari komentar atau pengalaman pribadi.


Jb.. menurut pengetahuan saya.... seperti cara untuk menghilangkan objek objek lain selain objek meditasi yang kita ingikan yaitu hanya memperhatikan... cukup hanya memperhatikan tanpa menilai apapun.. intinya adalah konsentrasi,, ketika melihat ini ya cuman melihat ini dan ketika melihat itu ya cuman melihat itu.... begitu maksudnya...

semoga bahagia

sinshe fudin pang
« Last Edit: 08 November 2009, 02:45:18 AM by Kemenyan »

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #17 on: 03 November 2009, 03:22:05 PM »

Selain itu, bukankan citta yang muncul ketika persepsi adalah kiriya citta yang merupakan resultant citta (result dari kamma?) jadi kalau kita melihat hal yang menyenangkan itu hasil dari kamma baik dan sebaliknya. Untuk menghilangkan persepsi hanya bisa lewat nirodda-samapatti yang memerlukan kemampuan seorang arahat yang telah mencapai arupa jhana bukan pencerapan pun bukan bukan pencerapan.


Dalam bukunya, “The Concept and Reality”, Bhikkhu Katukurunde Ñānananda, salah seorang guru meditasi di Sri Lanka, telah membagi proses pikiran yang tercatat dalam MadhupiṇḍikaSutta (pernyatan yang sy kutip di atas berasal dari sutta ini) menjadi tiga:
1.   Organ-organ indera, 6 macam kesadaran dan kontak yang muncul dari ketiga gabungan merupakan  hasil otomatis proses pikiran. Seseorang tidak bisa berbuat apa2 terhadap mereka.
2.   Vedana, saññā, vitakka dan papañca sudah mengikut-campurkan batin yang aktif. Ini bisa dilihat dari penggunaan kata vedeti, sañjānati, vitakketi dan papañceti yang merupakan bentuk orang pertama tunggal yang kalau diartikan menjadi “ia merasa, ia mencerap, ia berpikir dan ia berpikir berulang-ulang (mentally proliferates).
3.   Papañcasaññāsaṇkha (pikiran yang berulang-ulang dan persepsi2) yang merupakan hasil dari keseluruhan proses pikiran adalah  akibat dari proses pikiran tersebut.
Jika kita menerima pendapat nomor dua, tentu, vedana dan saññā juga merupakan batin yang aktif. Mereka juga merupakan resultant consciousness / hasil dari citta, namun juga merupakan penyebab munculnya alktifitas batin yang baru.

Namun saya pernah mendengar dari Bapak Hudoyo, guru meditasi di Indonesia, bahwa menurut Bhikkhu Bodhi dalam salah satu bukunya mengenai Mūlapariyaya Sutta (saya belum pernah membacanya), vedana dan saññā merupakan hasil natural atau otomatis proses pikiran yang kita tidak bisa berbuat apa2 terhadapnya.

Anda sangat benar bahwa dalam Nirodhasamapatti, saññā telah lenyap. Namun menurut pendapat saya, ini benar jika dipandang dari segi jhana (samatha). Dalam vipassana pun, vedana dan sañña bisa lenyap. Contohnya, dalam Dvayatānupassanāsutta dari Suttanipāta, Sang Buddha menasehati para muridnya untuk selalu merenungkan bahwa apapun penderitaan muncul karena perasaan2 dan dikondisikan karena perasaaan2, dan melalui total pelepasan dan pelenyapan perasaan2 di sana tidak muncul penderitaan (Yaṃ kiñci dukkhaṃ sambhoti sabbaṃ vedanāpaccayāti, ayamekānupassanā. Vedanānaṃ tveva asesavirāganirodhā natthi dukkhassa sambhavoti). Jika perasaan lenyap karena kontemplasi (saya melihat cara ini sebagai vipassana juga), maka tanpa keraguaan, persepsi juga lenyap karena persepsi muncul setelah perasaan. Dalam Madhupiṇḍikasutta sendiri dikatakan bahwa persepsi muncul hanya setelah ada perasaan. 

Quote

Apa Sdr. Peacemind punya keterangan tambahan tentang ketika melihat hanya melihat ini, dari komentar atau pengalaman pribadi.

Sebenarnya kutipan di atas saya ambil dari Bahiya Sutta dari Udana. Lebih lengkapnya sebagai berikut:

“Tasmātiha te, bāhiya, evaṃ sikkhitabbaṃ – ‘diṭṭhe diṭṭhamattaṃ bhavissati, sute sutamattaṃ bhavissati, mute mutamattaṃ bhavissati, viññāte viññātamattaṃ bhavissatī’ti. Evañhi te, bāhiya, sikkhitabbaṃ. Yato kho te, bāhiya, diṭṭhe diṭṭhamattaṃ bhavissati, sute sutamattaṃ bhavissati, mute mutamattaṃ bhavissati, viññāte viññātamattaṃ bhavissati tato tvaṃ, bāhiya, na tena; yato tvaṃ, bāhiya, na tena tato tvaṃ, bāhiya, na tattha; yato tvaṃ, bāhiya, na tattha, tato tvaṃ, bāhiya, nevidha na huraṃ na ubhayamantarena. Esevanto dukkhassā’’ti”

“Oleh karena itu, O, Bahiya, hendaknya engkau berlatih – ‘Ketika melihat itu ini hanya sekedar melihat, ketika mendengar ini hanya sekedar mendengar, ketika merasa ini hanya sekedar merasa, ketika mengenal ini hanya sekedar mengenal. Demikianlah, O, Bahiya, hendaknya engkau melatih diri. Jika, O, Bahiya, engkau melatih demikian ‘Ketika melihat itu ini hanya sekedar melihat, ketika mendengar ini hanya sekedar mendengar, ketika merasa ini hanya sekedar merasa, ketika mengenal ini hanya sekedar mengenal’ maka engkau tidak bisa dikaitkan dengan itu; karena engkau tidak bisa dikaitkan dengan itu, maka engkau tidak di sana; karena engkau tidak di sana, maka engkau bukan di sini, bukan di sana dan bukan di antaranya. Inilah, akhir dari penderitaan”.

Sutta ini merupakan andalan para guru meditasi khususnya vipassana. Latihan ini bisa dipraktikkan siapa saja. Sang Buddha sendiri mengatakan sikkhitabbaṃ (harus dilatih). Jadi hal ini bukan sesuatu beyond manusia. Sebenarnya, dalam Vipassana, ketika pikiran tidak bereaksi dengan muncul dan lenyapnya fenomena2 yang silih berganti, ketika pikiran berada pada total surrendering, ketika pikiran menerima apapun obyek yang muncul tanpa complain, di situlah praktik yang sesuai dengan Bahiyasutta di atas terwujud. Latihan inilah yang sesungguhnya mengantarkan kita pada pengetahuan dan penglihatan segala sesuatu sebagaimana adanya (yathabhūta ñānadassanaṃ). Tentu, keadaan “maka engkau tidak bisa dikaitkan dengan itu; karena engkau tidak bisa dikaitkan dengan itu, maka engkau tidak di sana; karena engkau tidak di sana, maka engkau bukan di sini, bukan di sana dan bukan di antaranya, inilah, akhir dari penderitaan” hanya dicapai mereka yang telah merealisasi nibbāna. Namun, latihan itu sendiri masih bisa dipraktikkan oleh siapa saja.

Dalam kitab Abhidhamma dan juga kitab komentar, ada tiga macam definisi yang diberikan ketika mendefinisikan beberapa dhamma. Sebagai contoh, citta atau pikiran didefinisikan sebagai berikut:
1.   Kattusadhāna (definisi menurut pelaku) – cinteti’ti cittaṃ (‘ini berpikir’, oleh karenanya disebut pikiran).
2.   Karanasadhāna (definisi menurut instrumental) – cinteti’ti tena cittaṃ (‘karena melalui ini, ia berpikir’ maka disebut sebagai pikiran).
3.   Bhavasadhāna (definisi yang sesungguhnya) – cintanamattaṃ cittaṃ (sekedar pikiran itulah yang disebut pikiran).
Menurut kitab2 ini, dua definisi yang pertama bukan merupakan arti yang sesungguhnya karena mereka masih mencampur-ikutkan keberadaan pelaku / doer. Kedua definisi ini digunakan hanya untuk mempermudah pengertian. Akan tetapi, definisi yang ketiga dikatakn sebagai definisi yang sesungguhnya karena di sini tidak ada pelaku atau entitas yang turut campur. Definisi ketiga inilah yang sesungguhnya sangat releven dengan praktik dan sesuai dengan Bahiya Sutta. Ketika fenomena pikiran muncul, seseorang hendaknya tidak berusaha mengidentifikasikan pengalaman pikiran tersebut dengan aku, diri atau entitas apapun. Tapi lihatlah pikiran hanya sekedar pikiran, seperti ketika seseorang melihat, itu hanya sekedar melihat, mendengar hanya sekedar mendengar, dst.

About your question as to whether or not, I personally experience, I prefer not to speak from personal experience but from what the Buddha said preserved in the Buddhist scriptures or from competent and leading meditation teachers.

May u be happy.

 

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #18 on: 03 November 2009, 05:22:07 PM »
Dalam bukunya, “The Concept and Reality”, Bhikkhu Katukurunde Ñānananda, salah seorang guru meditasi di Sri Lanka, telah membagi proses pikiran yang tercatat dalam MadhupiṇḍikaSutta (pernyatan yang sy kutip di atas berasal dari sutta ini) menjadi tiga:
1.   Organ-organ indera, 6 macam kesadaran dan kontak yang muncul dari ketiga gabungan merupakan  hasil otomatis proses pikiran. Seseorang tidak bisa berbuat apa2 terhadap mereka.
2.   Vedana, saññā, vitakka dan papañca sudah mengikut-campurkan batin yang aktif. Ini bisa dilihat dari penggunaan kata vedeti, sañjānati, vitakketi dan papañceti yang merupakan bentuk orang pertama tunggal yang kalau diartikan menjadi “ia merasa, ia mencerap, ia berpikir dan ia berpikir berulang-ulang (mentally proliferates).
3.   Papañcasaññāsaṇkha (pikiran yang berulang-ulang dan persepsi2) yang merupakan hasil dari keseluruhan proses pikiran adalah  akibat dari proses pikiran tersebut.
Jika kita menerima pendapat nomor dua, tentu, vedana dan saññā juga merupakan batin yang aktif. Mereka juga merupakan resultant consciousness / hasil dari citta, namun juga merupakan penyebab munculnya alktifitas batin yang baru.

Thanks atas jawabannya yang cukup panjang. setelah melihat keterangan di atas dan membaca suttanya, saya rasa saya telah mendefinisikan sanna dalam arti yang salah (awalnya saya berpikir sanna adalah citta pertama yang muncul ketika objek indera menyentuk indera). Tapi kalau melihat suttanya, sanna di sana adalah persepsi terhadap konsep, seperti aharepatikullasanna, persepsi terhadap makanan menjijikan. Jadi memang setelah ada perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan, seseorang mempersepsikan apakah hal itu baik atau buruk. Setelah ada persepsi baik atau buruk, lalu dipikirkan berulang-ulang. Setelah dipikirkan berulang-ulang lalu muncul konsepsi, ini milikku, atau orang itu melukaiku...

Quote
Namun saya pernah mendengar dari Bapak Hudoyo, guru meditasi di Indonesia, bahwa menurut Bhikkhu Bodhi dalam salah satu bukunya mengenai Mūlapariyaya Sutta (saya belum pernah membacanya), vedana dan saññā merupakan hasil natural atau otomatis proses pikiran yang kita tidak bisa berbuat apa2 terhadapnya.

Ini mungkin vedana dan sanna yang berbeda lagi dari vedana dan sanna yang dijelaskan pada sutta di atas. Di ahetuka kiriya citta karena merupakan konsekuensi dari kamma maka tidak dapat dikontrol.

Quote
Jika perasaan lenyap karena kontemplasi (saya melihat cara ini sebagai vipassana juga), maka tanpa keraguaan, persepsi juga lenyap karena persepsi muncul setelah perasaan. Dalam Madhupiṇḍikasutta sendiri dikatakan bahwa persepsi muncul hanya setelah ada perasaan.

Kalau saya melihatnya kontemplasi tidak membuat perasaan lenyap, seseorang mengkontemplasikan bahwa perasaan adalah dasar penderitaan, lenyapnya perasaan adalah lenyapnya penderitaan, ini seperti merenungkan cattari ariya saccani, lenyapnya perasan adalah nibbana tanpa sisa. Kalau orangnya ceria, merenungkan hal ini malah bisa membuat perasaan senang, tapi bukan rasa senang karena melekat namun rasa senang melihat kebebasan.

Quote
“Oleh karena itu, O, Bahiya, hendaknya engkau berlatih – ‘Ketika melihat itu ini hanya sekedar melihat, ketika mendengar ini hanya sekedar mendengar, ketika merasa ini hanya sekedar merasa, ketika mengenal ini hanya sekedar mengenal. Demikianlah, O, Bahiya, hendaknya engkau melatih diri. Jika, O, Bahiya, engkau melatih demikian ‘Ketika melihat itu ini hanya sekedar melihat, ketika mendengar ini hanya sekedar mendengar, ketika merasa ini hanya sekedar merasa, ketika mengenal ini hanya sekedar mengenal’ maka engkau tidak bisa dikaitkan dengan itu; karena engkau tidak bisa dikaitkan dengan itu, maka engkau tidak di sana; karena engkau tidak di sana, maka engkau bukan di sini, bukan di sana dan bukan di antaranya. Inilah, akhir dari penderitaan”.

Ketika melihat hanya melihat, dst... seseorang tidak membentuk persepsi atta (engkau tidak ada di sana).

Quote
Sutta ini merupakan andalan para guru meditasi khususnya vipassana. Latihan ini bisa dipraktikkan siapa saja. Sang Buddha sendiri mengatakan sikkhitabbaṃ (harus dilatih). Jadi hal ini bukan sesuatu beyond manusia.

Memang saya juga merasa hal ini sangat praktikal. Namun kalimatnya seperti teka-teki, ketika melihat hanya melihat. Kalau melihat sutta-sutta sebelumnya, maka bisa diartikan, ketika melihat jangan melabel, ini laki-laki, ini perempuan, ini bagus, itu jelek. Kalau kita membuat persepsi seperti ini, maka kita mempunyai persepsi bahwa sesuatu yang tidak ada adalah ada. Namun dalam kehidupan sehari-hari sulit juga, misalnya ketika berbelanja, mau tidak mau kita harus melihat "yang tidak ada", bareng yang dibeli tersebut, instead of apa yang terlihat yaitu warna dan bentuk (rupa).

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha dengan psikolog/sinshe fudin pang
« Reply #19 on: 03 November 2009, 06:05:40 PM »

Thanks atas jawabannya yang cukup panjang. setelah melihat keterangan di atas dan membaca suttanya, saya rasa saya telah mendefinisikan sanna dalam arti yang salah (awalnya saya berpikir sanna adalah citta pertama yang muncul ketika objek indera menyentuk indera). Tapi kalau melihat suttanya, sanna di sana adalah persepsi terhadap konsep, seperti aharepatikullasanna, persepsi terhadap makanan menjijikan. Jadi memang setelah ada perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan, seseorang mempersepsikan apakah hal itu baik atau buruk. Setelah ada persepsi baik atau buruk, lalu dipikirkan berulang-ulang. Setelah dipikirkan berulang-ulang lalu muncul konsepsi, ini milikku, atau orang itu melukaiku...


yap, anda benar.

Quote
Ini mungkin vedana dan sanna yang berbeda lagi dari vedana dan sanna yang dijelaskan pada sutta di atas. Di ahetuka kiriya citta karena merupakan konsekuensi dari kamma maka tidak dapat dikontrol.

Sebenarnya dalam Abhidhamma, resultant consiciousness bersifat netral. Mereka bukan baik maupun jelek. Namun yang menjadi problem adalah manusia selalu bereaksi dengan resultant consiusness dan memandangnaya mereka sebagai perasaan /  persepsi menyenangnkan dan tidak menyenangkan. Akibatnya, buah kamma baru selalu muncul dan manusia tidak pernah lepas dari lingkaran samsara. Sebenarnya saya juga setuju dengan Abhidhamma mengenai hal ini.

Quote
Memang saya juga merasa hal ini sangat praktikal. Namun kalimatnya seperti teka-teki, ketika melihat hanya melihat. Kalau melihat sutta-sutta sebelumnya, maka bisa diartikan, ketika melihat jangan melabel, ini laki-laki, ini perempuan, ini bagus, itu jelek. Kalau kita membuat persepsi seperti ini, maka kita mempunyai persepsi bahwa sesuatu yang tidak ada adalah ada. Namun dalam kehidupan sehari-hari sulit juga, misalnya ketika berbelanja, mau tidak mau kita harus melihat "yang tidak ada", bareng yang dibeli tersebut, instead of apa yang terlihat yaitu warna dan bentuk (rupa).

Yap, anda benar bahwa dalam praktik ini ketika melihat hendaknya jangan member label, ini laki-laki, ini perempuan, ini bagus, itu jelek. Dan, memang dalam kehidupan sehari-hari, sangat sulit untuk menerapkan praktik ini. Makanya, praktik ini akan menjadi sangat kuat ketika kita tengah berada dalam retret meditasi atau tinggal jauh dari hiruk-pikuknya dunia. Tetapi, saya berpendapat bahwa semakin kita menerapkan praktik ini dalam kehidupan sehari-hari kapanpun kita bisa, di sana akan muncul kwalitas batin yang mengarah kepada non-attachment, non-involvement. Ini bisa dirasakan bahkan ketika kita berasosiasi dengan dunia yang kompleks. Setidaknya, meskipun kita melihat bentuk dualisme sebagai wanita atau laki2, baik atau buruk, dll, batin tidak mudah terpengaruh. Ada semacam non-involvement. Inilah, yang bagi saya, disebut sebagai nekkhamavitakka (the thought of renunciation – pikiran renunsiasi) mulai tertanam.


Quote
Kalau saya melihatnya kontemplasi tidak membuat perasaan lenyap, seseorang mengkontemplasikan bahwa perasaan adalah dasar penderitaan, lenyapnya perasaan adalah lenyapnya penderitaan, ini seperti merenungkan cattari ariya saccani, lenyapnya perasan adalah nibbana tanpa sisa. Kalau orangnya ceria, merenungkan hal ini malah bisa membuat perasaan senang, tapi bukan rasa senang karena melekat namun rasa senang melihat kebebasan.

Anda memang benar bahwa hanya sekedar kontemplasi, perasaan akan lenyap. Bahkan apa yang seperti anda jelaskan sering terjadi. Namun di sini, kontemplasi lebih mengacu kepada kebijaksanaan atau pengetahuan tentang sifat alami fenomena yang bersangkutan. Dalam bahasa Pāli khususnya di sutta yang saya sebutkan di atas, kata yang digunakan adalah ‘anupassana’ yang berasal dari awalan ‘anu dan kata ‘passana’. Awaln ‘anu’ merupakan awalan yang sering diartikan sebagai ‘mengikuti’, namun awalan ini juga sering menjadi penekanan dalam sebuah kata. Sementara itu, passana adalah melihat. Kata anupassana sangat identik dengn istilah vipassana (seeing inside / insight). Menimbang hal ini, kata anupassana merupakan kontemplasi yang harus dibarengi oleh kebijaksanaan atau insight, pandangan terang, bukan sekedar kontemplasi.

May u be happy.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #20 on: 05 November 2009, 06:48:30 PM »
Quote
kenapa cowok (remaja normal/sehat) senang melihat (melotot) bagian tertentu
dari tubuh wanita yg sexy ? Bagaimana bagian tertentu bisa
lebih menarik dari bagian yg lain ?

contoh : kenapa jempol gadis bukan termasuk bagian yg favorite
utk di plototin ? bagaimana asal usul keinginan melihat bagian
tertentu tsb ?

trims sebelumnya,  mohon dijawab dgn jelas....


Jb. terima kasih atas posting pertamanya.. thankss... jika ada salah mohon bantuan dari temant-teman yaa.. manusia itu memiliki pancakanda. salah satunya adalah panca indera. panca indera merupakan salah satu bagian fisik manusia yang paling gampang untuk menciptakan nafsu keinginan disamping itu ada pancakanda yang menerangkan tentang pencerapan, dsb....

setiap manusia memiliki objek seksual yang berbeda beda. ada yang menyukai itu dan ada yang menyukai ini... tentunya semua orang mengetahui dimana objek seskual itu berada.. untuk yang lebih dalam lagi bisa mempelajari abhidhamma... terima kasih... mengenai cetasika atau keinginan.. keinginan yang dilandasi oleh nafsu... de el ell. saya sudah lupa... ehehe

semoga berbahagia

sinshe fudin pang

Apakah anak lelaki yg sejak lahir sampai dewasa disuatu pulau yg
semua wanita tua, gadis, maupun muda.... memakai pakaian2 tersexy....

dan lelaki tsb setelah puber akan ON melihat pakaian2 sexy tsb ?
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?

trims sebelumnya  :P
« Last Edit: 08 November 2009, 02:56:19 AM by Kemenyan »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #21 on: 05 November 2009, 10:25:44 PM »
Apakah anak lelaki yg sejak lahir sampai dewasa disuatu pulau yg
semua wanita tua, gadis, maupun muda.... memakai pakaian2 tersexy....

dan lelaki tsb setelah puber akan ON melihat pakaian2 sexy tsb ?
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?


Jb. waduh sangat sulit menjawabnya yaa... setiap manusia membawa karmanya masing masing... nah on atau tidak on itu sangat tergantung oleh lingkungannya dan niatnya.. tidak selamanya tergantung oleh karma masa lampau seseorang namun kita bisa buat karma baru di masa sekarang... menurut saya pribadi.... sesuatu yang telah menjadi kebiasaan maka sulit diubah.. seperti seorang dokter kandungan yang terlalu sering melihat organ intim wanita maka sudah kebiasaan dan agak sulit on...hehehe

semoga bahagia

fudin pang

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #22 on: 05 November 2009, 10:31:06 PM »
kalau terlalu sering lihat dan sulit on.
kalau contohnya makan nasi sinshe? kok kebiasaan yg gak bisa lepas yah (gak bosan)

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #23 on: 05 November 2009, 10:34:45 PM »
kalau terlalu sering lihat dan sulit on.
kalau contohnya makan nasi sinshe? kok kebiasaan yg gak bisa lepas yah (gak bosan)


Jb. saya telah mengatakan semua tergantung oleh karma kita. niat kita atau pikiran kita... makan nasi juga bisa bosan dechh.. hehehehe.... begitu juga on...tapi gak selamanya gak on atau selamanya kita gak makan nasi kan.. hehehehehe

semoga bahagia

fudin pang

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #24 on: 05 November 2009, 11:15:36 PM »
 [at] johan saceng: ngakak abiezzzzzz....
boz, jawabannya tuh di moha mulacitta
Samma Vayama

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #25 on: 06 November 2009, 09:49:11 AM »
[at] johan saceng: ngakak abiezzzzzz....
boz, jawabannya tuh di moha mulacitta

Quote
fudin pang :
Jb. waduh sangat sulit menjawabnya yaa...
kalau sulit dijawab... berarti nunggu giliran yg lain utk menjawab....

bro andry,
kamus gw lagi gak ada jadi belum bisa check moha mulacitta....
(pesan pandita, kalau mau belajar Buddhist harus beli kamus buddhist....)


Kalau makan nasi.. itu kan sesuatu yg gak bisa terpuaskan...
sebentar kenyang, setelah itu lapar lagi... nah kalau lapar lagi yg PINGIN LAGI..
kan begitu...


dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #26 on: 06 November 2009, 02:01:30 PM »
moha artinya kebodohan
citta artinya pikiran

Moha mula citta selalu muncul dengan perasaan netral; dan munculnya spontan, karena sikap batin yang bodoh selalu spontan.

Keraguan yang dimaksud di dalam moha mula citta adalah keraguan akan sebab akibat, keraguan akan manfaat melakukan sesuatu, keraguan akan masa lampau, dan masa mendatang serta keraguan akan perkembangan batin yang bertahap hingga ke tingkat-tingkat kesucian.

Kegelisahan batin yang dimaksud di dalam moha mula citta adalah sikap batin yang tidak dapat berpegang teguh kepada objek.

Di dalam moha mula citta tidak ada miccha ditthi, karena tidak ada keterikatan terhadap pandangan tertentu, batin semata-mata bodoh. Hubungan akusala kamma patha 10 dengan akusala citta 12:
No.    Akusala kamma patha    Akusala citta yang mungkin terlibat
1.    Membunuh    Dosa mula citta
2.    Mencuri    Lobha mula citta 8, dosa mula citta 2
3.    Berzinah    Lobha mula citta 8
4.    Berdusta    Dosa mula citta 2, lobha mula citta 8
5.    Memfitnah    Dosa mula citta 2, lobha mula citta 8
6.    Berkata-kata kasar    Dosa mula citta 2
7.    Berbicara kosong    Lobha mula citta 8, dosa mula citta 2
8.    Bernafsu serakah    Lobha mula citta 8
9.    Berniat jahat    Dosa mula citta 2
10.    Berpandangan salah    Lobha mula citta 4

Moha mula citta 2 tidak timbul di dalam akusala kamma patha 10, namun demikian moha cetasika tetap timbul, karena moha cetasika pasti timbul saat lobha atau dosa timbul.

semoga bermanfaat

fudinpang

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #27 on: 06 November 2009, 02:02:35 PM »
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?

Jb.. dari nafsu keinginannya yang dilandasi oleh kebodohan...

semoga bahagia

fudinpang

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #28 on: 06 November 2009, 03:24:21 PM »
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?

Jb.. dari nafsu keinginannya yang dilandasi oleh kebodohan...

semoga bahagia

fudinpang
ide sexy dilandasi kebodohan? duh kasihan dong yang sexy, juga yang punya pikiran sexy ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #29 on: 06 November 2009, 04:54:01 PM »
mungkin maksudnya kebodohan di sini maksudnya kebodohan batin (avijja)
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #30 on: 06 November 2009, 05:01:50 PM »
 [at] johan :
(Bentuk)

20. (i) Lalu apakah kegembiraan dalam masalah bentuk? Katakanlah ada seorang gadis dari kasta Ksatria, Brahmana atau Sudra, pada usia limabelas atau enam belas, tidak terlalu tinggi atau pendek, tak terlalu kurus atau gemuk, tak terlalu hitam atau putih, bukankah kecantikan dan kejelitaannya sedang mencapai puncaknya?"
"Betul, Bhante."
"Kenikmatan dan kegembiraan yang timbul dari kecantikan dan kejelitaan adalah kegembiraan dalam masalah bentuk.

21. (ii) Lalu apakah bahaya dalam masalah bentuk? Kemudian seorang melihat wanita yang sama pada usia delapan puluh, sembilan puluh atau seratus, tua, terbungkuk-bungkuk, memakai tongkat, lemah, kemudaannya hilang, giginya tanggal, rambutnya putih, rambutnya jarang, botak, berkerut-kerut, kulit bernoda. Bagaimana engkau membayangkan hal ini para bhikkhu, tidakkah kecantikan dan kejelitaannya yang dulu hilang dan bahaya menjadi nyata?"
"Betul, Bhante."
"Para bhikkhu, ini adalah bahaya dalam masalah bentuk.

22. Berikutnya, seorang melihat wanita yang sama ini, susah, menderita dan sakit tua, terbaring menjijikkan di kotoran dan kencingnya sendiri, diangkat dan didudukkan oleh orang lain. Bagaimana engkau membayangkan hal ini para bhikkhu, tidakkah kecantikan dan kejelitaannya yang dulu hilang dan bahaya menjadi nyata?"
"Betul, Bhante."
"Para bhikkhu, ini juga merupakan bahaya dalam masalah bentuk.

23. Berikutnya, seorang melihat wanita yang sama sebagai mayat dilempar di tanah kuburan, sesudah satu hari, dua hari, tiga hari meninggal, kembung, lebam, mengeluarkan cairan. Bagaimana engkau membayangkan hal ini, para bhikkhu, tidakkah kecantikan dan kejelitaannya yang dulu hilang dan bahaya menjadi nyata?"
"Betul, Bhante."
"Para bhikkhu, ini juga merupakan bahaya dalam masalah bentuk.

24. Berikutnya, seorang mungkin melihat wanita yang sama sebagai mayat yang dilempar ke tanah kuburan, dicabik-cabik oleh burung-burung gagak, burung-burung elang, burung-burung pemakan bangkai, anjing-anjing, serigala-serigala dan bermacam-macam cacing. Bagaimana engkau membayangkan hal ini ...? ... bahaya dalam masalah bentuk.

25. '... sebuah tengkorak dengan daging dan darah yang melekat karena adanya otot-otot ...'

26. '... sebuah tengkorak tanpa daging, berlumuran darah dan melekat karena adanya otot-otot ...'

27. '... sebuah tengkorak tanpa daging atau darah dan melekat karena adanya otot-otot ...'

28. '... tulang-tulang tanpa otot-otot, berserakaan di segala arah, di sini tulang tangan, di sana tulang kaki, di sana tulang kering, di sana tulang paha, di sana tulang belakang, di sana tulang tengkorak kepala ...'

29. ' ... tulang-tulang berwarna putih, warna kulit kerang ...'

30. '... tulang-tulang tertimbun, lebih dari satu tahun ...'

31. Berikutnya, seorang mungkin melihat wanita yang sama sebagai suatu mayat dilempar di tanah kuburan; tulang-tulang membusuk dan hancur jadi debu. Bagaimana engkau membayangkan hal ini para bhikkhu, tidakkah kecantikan dan kejelitaannya yang dulu hilang dan bahaya menjadi nyata?"
"Betul, Bhante."
"Para bhikkhu, ini juga merupakan bahaya dalam masalah bentuk.

32. (iii) Lalu bagaimanakah pembebasan dari masalah ini? Adalah penghapusan nafsu-nafsu keinginan, meninggalkan nafsu keinginan terhadap suatu bentuk.
Inilah pembebasan dalam masalah bentuk.

33. Bahwasanya para pertapa dan para brahmana yang tidak mengerti, sebagaimana mestinya, kegembiraan sebagai kegembiraan, bahaya sebagai bahaya, pembebasan sebagai pembebasan, dalam masalah bentuk, dapat memahami dengan benar atau mengajarkan kepada orang lain sehingga dapat memahami dengan benar masalah bentuk adalah tidak mungkin.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #31 on: 06 November 2009, 05:22:27 PM »
bro ryu jagonya kulakan suta2 ya....
koq bisa saja pass yg ada umur 16 tahun gitu
suta yg indah sekali....


dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?
tapi kelihatannya pertanyaan tsb belum dijawab...
apakah ide tsb udah merupakan naluri yg gak perlu diajarkan ?

+1 utk bro Ryu.... (karna ada tulisan umur 16thn)  :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #32 on: 06 November 2009, 05:26:16 PM »
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?

Jb.. dari nafsu keinginannya yang dilandasi oleh kebodohan...

semoga bahagia

fudinpang
ide sexy dilandasi kebodohan? duh kasihan dong yang sexy, juga yang punya pikiran sexy ;D

Melihat cewek sexy = kebodohan............
berarti supaya lebih pintar, cepat pintar... gw harus sering melihat cewek2
  yg wajahnya membingunkan gitu ? body yg penyot2 =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #33 on: 06 November 2009, 06:11:07 PM »
Menurut saya ide "sexy" itu cuma vipallasa aja, penambahan persepsi terhadap apa yang dicerap oleh indera (vipallasa sutta dapat dibaca di http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.049.than.html).

Darimana vipallasa ini muncul? Biasanya karena pengkondisian sosial ... dan bisa juga karena persepsi yang melekat dari kehidupan lampau kita. Buktinya, definisi cewe sexy aja beda2 di lingkungan dan jaman yang berbeda :) misalnya saya lupa di mana, pernah ada lingkungan yang menganggap cewe yang badannya gemuk itu seksi.

Semoga membantu. Semoga semua makhluk berbahagia.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #34 on: 08 November 2009, 02:17:43 AM »
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?

Jb.. dari nafsu keinginannya yang dilandasi oleh kebodohan...

semoga bahagia

fudinpang


Jb..kebodohan disini adalah moha... moha mempunyai arti yang sangat luas.. bukan orang bodoh atau idiot... moha adalah orang yang tidak bijaksana... karena apa yang dinamakan oleh nafsu keinginan itulah tidak kekal... dan ide sexy itu pun hanya sesaat. apakah pandangan ide seksi itu akan melekat secara abdi ?

apakah ide tsb udah merupakan naluri yg gak perlu diajarkan ?

Jb. yes.. baca patticasampuda yaitu hukum sebab akibat yang saling bergantungan. bahwa di alam manusia adalah merupakan alam nafsu dan kita bisa terlahir di alam manusia itu juga karena membawa nafsu keinginan termasuk nafsu seks...

Melihat cewek sexy = kebodohan............
berarti supaya lebih pintar, cepat pintar... gw harus sering melihat cewek2
  yg wajahnya membingunkan gitu ? body yg penyot2


Jb. itu yang duniawi.. sang buddha mengajarkan tentang pencerahan dan nibbana...jika manusia yang ingin menikmati kehidupan berumah tangga itu sah sah saja dan tidak ditentang oleh sang buddha...

Darimana vipallasa ini muncul? Biasanya karena pengkondisian sosial ... dan bisa juga karena persepsi yang melekat dari kehidupan lampau kita. Buktinya, definisi cewe sexy aja beda2 di lingkungan dan jaman yang berbeda Smiley misalnya saya lupa di mana, pernah ada lingkungan yang menganggap cewe yang badannya gemuk itu seksi.
 


Jb. betul itu.... sangat tergantung oleh waktu dan keadaan. sang buddha saja mengatakan adanya kelahiran buddha amitabha dan tidak adanya kekalan di dunia ini dan berubah-ubah.. mari kita baca tentang tilakkhana.

semoga bahagia selalu

fudinpang


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #35 on: 09 November 2009, 12:19:05 PM »
bro fudinpang,

biasanya orang desa belajar pijat tarik urat... ya seadanya dan udah bisa cari duit...
mungkin berkisar 40ribu/jam...

kalau mau menjadi ahli dlm memijat bayi/balita bisa belajar dimana ya ?
apakah profesi ini mudah dijalankan bila kita (cowok) udah umur 70thn gitu ?

Apakah an-Mo itu mudah dipelajarin ? bagaimana dgn org yg memiliki memori sangat baik
dalam hal pijat memijat? apa dgn sendirinya dia bisa menjadi pemijat yg ahli?
contoh : bila saya dipijat org ahli... nah gw bisa ingat cara dia memijat...
            apakah dgn begitu gw pun bisa menjadi pemijat yg handal ?

bagaimana tanggapan fudipang tentang kwalitas kursi pijat yg ratusan juga ?
bagaimana dgn ahli pijat menggunakan listrik PLN (langsung tampa melalui adaptor),
apakah itu berguna atau bahaya ?

trims sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #36 on: 09 November 2009, 12:43:30 PM »
Om johan, ngapain bahas pijit di Sub forum ini?
tolong perhatikan topiknya ya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #37 on: 09 November 2009, 01:05:53 PM »

Apakah anak lelaki yg sejak lahir sampai dewasa disuatu pulau yg
semua wanita tua, gadis, maupun muda.... memakai pakaian2 tersexy....

dan lelaki tsb setelah puber akan ON melihat pakaian2 sexy tsb ?
dari manakah ide sexy tsb diciptakan dalam pikiran cowok ?

trims sebelumnya  :P

Sedikit berteori:

Di zaman batu semua telanjang, paha dan dada saat itu sdh pasti bukan merupakan objek seksual, krn dapat dilihat dimana-mana. Saat itu (mungkin) manusia gua bertindak berdasarkan keinginan rendah (sama seperti kera mencumbui pasangannya). Objek seksual dari landasan penglihatan masih sangat sedikit.

Seiring berkembangnya zaman dan peradaban, objek seksual pun mengalami perubahan dan menjadi semakin banyak tergantung budaya atau lingkungan. Semakin banyak bagian tubuh yg ditutupi, objek seksual akan menjadi semakin banyak pula. Di India, perut / pusar secara umum bukan merupakan objek rangsangan seksual krn sudah merupakan pandangan sehari2... namun di Arab Saudi melihat perut seorang wanita, dapat menitikkan air liur bagi para pria Arab.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #38 on: 09 November 2009, 03:23:27 PM »
sedikit teori juga, di jayapura wanita ga pakai pelindung Buah dada...itu biasa di lihat...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #39 on: 09 November 2009, 06:09:33 PM »
bro williamhalim,

menurut gw jawaban bro mantep bener.... sangat masuk akal
+1 utk bro... analisa yg rinci, jelas, dan lengkap...

Nah kalau menurut fudipang sebagai seorang yg berprofesi An-MO...
ya harus memijat pasiennya yg bisa juga kebetulan gadis cantik...

Apakah menurut ajaran Buddhist, ada perkecualian dalam pengobatan,
hal tsb boleh dilakukan ?..........

sedangkan di Arab, membantu gadis menyebrangin jalan dgn bergandeng tangan
   bisa2 kena hukuman yg luar biasa berat.

Apakah pekerjaan An-Mo menurut Buddhist adalah pencaharian yg bagus juga ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #40 on: 09 November 2009, 06:10:55 PM »
Om johan, ngapain bahas pijit di Sub forum ini?
tolong perhatikan topiknya ya.

Thanks telah mengingatkan gw....
   (mungkin masih ingat fudinpang sebagai ahli An-Mo...)

sorry ya bro... lain kali gw lebih hati2 lagi sebelum posting...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #41 on: 09 November 2009, 10:30:42 PM »
bro fudinpang,

biasanya orang desa belajar pijat tarik urat... ya seadanya dan udah bisa cari duit...
mungkin berkisar 40ribu/jam...

kalau mau menjadi ahli dlm memijat bayi/balita bisa belajar dimana ya ?
apakah profesi ini mudah dijalankan bila kita (cowok) udah umur 70thn gitu ?

Apakah an-Mo itu mudah dipelajarin ? bagaimana dgn org yg memiliki memori sangat baik
dalam hal pijat memijat? apa dgn sendirinya dia bisa menjadi pemijat yg ahli?
contoh : bila saya dipijat org ahli... nah gw bisa ingat cara dia memijat...
            apakah dgn begitu gw pun bisa menjadi pemijat yg handal ?

bagaimana tanggapan fudipang tentang kwalitas kursi pijat yg ratusan juga ?
bagaimana dgn ahli pijat menggunakan listrik PLN (langsung tampa melalui adaptor),
apakah itu berguna atau bahaya ?

trims sebelumnya...


Jb.. halo bro.. disini saya dijaga ketat oleh moderator sedangkan thread pengobatan alternatif dari saya telah dihapus oleh moderator.. so kalo mau tanya mengenai pengobatan alternatif pm saya saja ke yahoo massenger saya ya.. ...... thanks pak..

Sedikit berteori:

Di zaman batu semua telanjang, paha dan dada saat itu sdh pasti bukan merupakan objek seksual, krn dapat dilihat dimana-mana. Saat itu (mungkin) manusia gua bertindak berdasarkan keinginan rendah (sama seperti kera mencumbui pasangannya). Objek seksual dari landasan penglihatan masih sangat sedikit.

Seiring berkembangnya zaman dan peradaban, objek seksual pun mengalami perubahan dan menjadi semakin banyak tergantung budaya atau lingkungan. Semakin banyak bagian tubuh yg ditutupi, objek seksual akan menjadi semakin banyak pula. Di India, perut / pusar secara umum bukan merupakan objek rangsangan seksual krn sudah merupakan pandangan sehari2... namun di Arab Saudi melihat perut seorang wanita, dapat menitikkan air liur bagi para pria Arab.


Jb. aduh. bagus banget jawabannya. setuju banget.. thanks atas pencerahannya..

Nah kalau menurut fudipang sebagai seorang yg berprofesi An-MO...
ya harus memijat pasiennya yg bisa juga kebetulan gadis cantik...

Apakah menurut ajaran Buddhist, ada perkecualian dalam pengobatan,
hal tsb boleh dilakukan ?..........

sedangkan di Arab, membantu gadis menyebrangin jalan dgn bergandeng tangan
   bisa2 kena hukuman yg luar biasa berat.

Apakah pekerjaan An-Mo menurut Buddhist adalah pencaharian yg bagus juga ?


Jb. profesi anmo boleh juga hampir sama dengan profesi para dokter-dokter bedah atau kandungan.. yaitu ada beberapa anggota tubuh yang perlu dibuka untuk mengobati penyakitnya.. profesi anmo terutama bagi yang pengobatan biasanya juga mampu mengobati bagian-bagian intim wanita atau pria sehingga itu tidak menjadi masalah besar bagi kami karena mindsetnya adalah untuk mengobati penyakit dan menghargai atau menaati profesi kita..

menurut saya, dalam ajaran angama buddha tidak melarang umatnya untuk melakukan pengobatan apapun, kecuali pengobatan yang menyimpang yaitu dengan menggunakan pengobatan ilmu hitam, pengobatan yang melanggar pancasila buddhist dan pengobatan yang tidak masuk akal sehat manusia atau melanggar 10 sila untuk mencapai kesucian, seperti vicikica,,, yaitu kepercayaan terhadap takhayul yang bisa mendatangkan keajiaban atau keragu-raguan terhadap ajaran sang buddha dengan mempercayai sesuatu yang takhayul...

pengobatan anmo dan pengobatan akupunktur merupakan warisan pengobatan dari taoisme atau lautze dan banyak umat buddha yang berada di negeri cina terutama umat mahayana berkembang bersama dengan ajaran taoisme dan konfucu.. sehinga banyak umat buddhist dari cina yang mempelajari pengobatan anmo sebagai salah satu pengobaan alternatif untuk mengobati pasiennya..

mata pencaharian yang bagus dalam buddhisme adalah tidak menjual senjata, obat-obatan terlarang, barang pembunuh serangga, dsb... yang lebih ekstreme lagi adalah menjual makanan hewani, dsb...

semoga bahagia

fudin pang


« Last Edit: 09 November 2009, 11:08:49 PM by gachapin »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #42 on: 09 November 2009, 10:42:13 PM »
sekedar reminder,
1. saya tidak menghapus thread Anda, saya hanya mengelock dan Anda SUDAH MENYETUJUI-nya
2. ada aksi, ada reaksi. Hal ini terjadi karena Anda menolak mengikuti aturan yang disepakati bersama oleh member di sini.
3. Dan jika Anda mau bekerja sama, maka thread Anda tentu masih bernafas.

Jadi saya mohon, katanya Anda seorang psikolog dan katanya cinta damai dan Anda juga menyetujui apa yang telah disepakati bersama, jadi idealnya bisa menggunakan bahasa yang lebih baik. Sekarang katakan, siapa yang menjaga ketat Anda ? Mohon intropeksi diri sebelum berkomentar

Di sisi lain, ada hal yang ingin saya tanyakan. Jika saya buka thread Anda, apa jaminan Anda tidak ada malpraktek atau kesalahan dalam menjawab pertanyaan ? Kita bekerja di dunia kesehatan. Nyawa sebagai taruhannya. Jadi saya keras dalam menegakkan suatu aturan untuk menjamin apa yang tertulis di board Kesehatan layak untuk "dikonsumsi" walau saya TIDAK DIBAYAR untuk ini.

Jujur saja, saya sungguh kecewa dengan Anda. Di awal mengatakan cinta damai segala macam, namun di akhir keluar statement tidak rasional seperti ini. Dan dari awal saya sudah mengatakan, jika Anda tidak menerima peraturan yang saya terapkan di board Kesehatan, Anda bisa menggunakan board Pengembangan DC untuk mengkomplen hak Anda daripada menggunakan postingan yang kurang gentle seperti ini.

« Last Edit: 09 November 2009, 10:43:57 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #43 on: 09 November 2009, 10:51:19 PM »
Quote
yang lebih ekstreme lagi adalah menjual makanan hewani

mangsa vanijja tidak dianjurkan bagi umat awam, tetapi dalam konteks jagal sendiri. jual lemak babi yang dibeli dari orang lain gak masalah.

dan lagipula, umat awam hanya mengambil 5 sila, paling banyak 8 / 9 sila.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #44 on: 09 November 2009, 10:52:45 PM »
menjual rokok juga kurang baik ya..

semoga bahagia

fudinpang

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #45 on: 09 November 2009, 10:58:48 PM »
menjual rokok juga kurang baik ya..

semoga bahagia

fudinpang
jangan lari dari tanggung jawab.. tolong klarifikasi masalah kita dulu
bisakah saya memohon Anda untuk belajar DEWASA DAN BERANI BERTANGGUNG JAWAB ?
jujur saja, ini merupakan bad record bagi Anda sendiri jika ada yang mengoogle dan menemukan ada seorang psikolog yang menuduh dengan sembarangan.


Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #46 on: 09 November 2009, 11:11:30 PM »
jangan lari dari tanggung jawab.. tolong klarifikasi masalah kita dulu
bisakah saya memohon Anda untuk belajar DEWASA DAN BERANI BERTANGGUNG JAWAB ?
jujur saja, ini merupakan bad record bagi Anda sendiri jika ada yang mengoogle dan menemukan ada seorang psikolog yang menuduh dengan sembarangan.


Jb. iya.. ada apa lagi... saya sudah banyak dikomplen para warga sesama agama buddha disini dan para moderator juga sudah banyak yang mengatakan bahwa saya tidak layak membawa embel embel nama psikologi dan sebagainya disini... mereka banyak yang mengkomplen saya dan kemudian mereka menghapus semua tulisan-tulisan mereka terhadap saya... saya hanya bersabar saja.. jadi saya menulis disini juga harus serba hati-hati dan memang kenyataan bahwa saya telah dijaga ketat oleh orang-orang disini mungkin kesalahan saya sendiri atau orang-orang yang tidak menyukai saya berbicara mengenai pengobatan alternatif dan psikologi di wilayah agama buddha ini... jadi apalagi banyak yang tidak berkenan terhadap kehadarian saya maka silahkan saja mendelete account saya... dan memang thard pengobatan alternatif saya telah dihapus atau dilock oleh para moderator.. itu saja yang saya nulis dan saya tidak mengatakan penyebabnya dan mengeluh dan mengkomlen apapun itu. saya hanya mengatakan keebenaran. itu saja.. dan saya tidak suka ada ribut ribut disini.. kalo memang ada yang gak suka terhadap kehadiran saya.. silahkan katakan dengan terus terang dan bijaksana.. maka saya akan mendelete account saya disini dengan sukarela.. satu lagi yang ingin saya katakan bahwa jangan karena kehadiran saya dengan embel embel pengobatan alternatif dan psiklogi menganggu ketenangan orang-orang sesama forum di sini.. terimakasih banyakkk..

semoga bahagia

fudin pang

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #47 on: 09 November 2009, 11:18:16 PM »
sekarang begini..

adakah kami mengkomplen Anda hari ini ? TIDAK ADA. Kapan mulai saya mengkomplen hari ini ? JELAS SETELAH TULISAN ANDA.

Anda yang memulai dengan menulis anda dijaga ketatlah, dan berkeluh kesah.. Dan sekarang Anda malah berbalik mengatakan kami menekan Anda. Kami menawarkan solusi, dan ANDA TIDAK MAU MENGIKUSI SOLUSI yang kami berikan
Jadi salahkah kami ?

Awalnya juga sudah saya TEGASKAN, thread Anda akan saya buka jika Anda memberikan identitas background Anda. Jadi salahkah kami ? Kami sudah memberikan solusi. Dan salahkah para member bertanya background Anda ? Anda tidak mau menjawab itu hak Anda, namun para member juga memiliki jaminan keamanan dalam konsultasi kesehatan. Seperti yang saya tanyakan, jika ada malpraktek, apa jaminan Anda ? Anda JUGA TIDAK BERANI MENJAWAB

Tolong bro.. Anda katanya seorang psikolog, bertindaklah sebagai mestinya seorang psikolog. Jangan berkeluh kesah seperti ini. Jika Anda ingin berkeluh kesah seperti ini. RAWATLAH DIRI ANDA dulu, baru memberikan pengobatan alternatif kepada orang lain.
« Last Edit: 09 November 2009, 11:20:52 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #48 on: 09 November 2009, 11:20:12 PM »
sekarang begini..

adakah kami mengkomplen Anda hari ini ? TIDAK ADA. Kapan mulai saya mengkomplen hari ini ? JELAS SETELAH TULISAN ANDA.

Anda yang memulai dengan menulis anda dijaga ketatlah, dan berkeluh kesah.. Dan sekarang Anda malah berbalik mengatakan kami menekan Anda. Kami menawarkan solusi, dan ANDA TIDAK MAU MENGIKUSI SOLUSI yang kami berikan
Jadi salahkah kami ?

Tolong bro.. Anda katanya seorang psikolog, bertindaklah sebagai mestinya seorang psikolog. Jangan berkeluh kesah seperti ini. Jika Anda ingin berkeluh kesah seperti ini. RAWATLAH DIRI ANDA dulu, baru memberikan pengobatan alternatif kepada orang lain.


Jb.. ok. terima kasih atas saran anda...

semoga bahagia selalu



Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #49 on: 09 November 2009, 11:25:03 PM »
thanks..
jadi bisakah ANDA MENJAGA UCAPAN ANDA di lain waktu ?
Saya benar2 tidak ingin lagi mendengar keluh kesah Anda seputar masalah ini yang mengatakan dijaga ketatlah dll padahal kami bukannya tidak memberikan solusi, namun Anda menolak solusi yang kami berikan.

Keputusan sudah diambil kemarin2, jika Anda tidak puas, jadilah seorang pria katakan dengan SESUNGGUHNYA.. Dahulu bilang setuju ya dijalani..

Bisakah Anda mengabulkannya ? Saya mohon..
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #50 on: 09 November 2009, 11:29:38 PM »
okeee.. saya tidak akan membahas therad kesehatan anda lagi sama sekali dan saya juga tidak akan mengatakan saya dijaga ketat oleh moderator... ok dech.. saya akan coba.. jika saya sekali lagi berbuat salah begitu.. saya harap anda bisa mengambil tindakan terhadap saya atau menyarankan kepada moderator untuk menghukum saya dengan cara apapun.. saya terima dengan bijaksana..

semoga bahagia

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #51 on: 09 November 2009, 11:35:46 PM »
1 hal lagi yang perlu saya garisbawahi.. biar Anda jelas.

Tidak ada yang anti pengobatan alternatif / anti dengan psikologi di sini.
Member2 yang aktif seperti Sis Yuri Chan juga lulusan psikologi, namun para member di sini tidak pernah berkonfrontasi dengan beliau, karena beliau ditanya ya berusaha menjawab tanpa menutup2i latar belakang.
Papa Bond juga seorang pengusaha obat2an tradisional. Kadang kala saya juga meminta dia untuk meninjau suatu thread dari segi pengobatan timur. Dan para member bisa menerima, karena papa Bond tidak menutup2i background beliau.
Sis calon arahat, sedang kuliah kedokteran, walau belum menjadi seorang dokter, namun postingan threadnya juga bisa diambil pengetahuannya. Para member juga menghargai, karena apa ? lagi2 karena tidak ada menutup2i background.
Saya sendiri ? semua sudah jelas background saya dll, sampai no HP saya juga saya berikan jika ada yang ingin konsultasi obat gratis walau tengah malam saya sudah tidur, saya bangun untuk melayani.. DAN SEMUA BUKAN DEMI UANG.. Dan saya puas.

Semua tampil apa adanya, semoga bro fudin pang bisa mengerti hal ini. Jadi tolong hilangkan persepsi jelek dari pikiran Anda sendiri.

NB : Mohon maaf pada member yang saya sebutkan namanya untuk dijadikan contoh
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #52 on: 09 November 2009, 11:38:02 PM »
okeee.. saya tidak akan membahas therad kesehatan anda lagi sama sekali dan saya juga tidak akan mengatakan saya dijaga ketat oleh moderator... ok dech.. saya akan coba.. jika saya sekali lagi berbuat salah begitu.. saya harap anda bisa mengambil tindakan terhadap saya atau menyarankan kepada moderator untuk menghukum saya dengan cara apapun.. saya terima dengan bijaksana..

semoga bahagia
bukan itu yang saya maksud.. Anda boleh menjawab, saya dari AWAL SUDAH MENGATAKAN.. Anda boleh menjawab di thread kesehatan. Namun bukan konsultasi atas nama person tertentu (sekali lagi ini untuk kenyamanan member bersama, karena nyawa taruhannya) Saya tidak melarang.. Silakan. Namun tolong pergunakan bahasa yang baik. Di thread filosofi hidup yang anda bahas adakah saya permasalahkan di sana ? TIDAK.. karena apa ? Anda tidak berkeluh kesah di sana..

Dan 1 hal lagi, saya percaya Anda mampu mendengarkan apa yang kami minta. Apa untungnya memberi hukuman jika bisa didengarkan ?
Tidak ada juga yang ingin menghukum Anda.

Semoga Anda bisa mengerti..
« Last Edit: 09 November 2009, 11:46:13 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #53 on: 10 November 2009, 09:13:54 AM »
bro fudipang,

menurut ajaran Buddhist,
bagaimana sih menemukan solusi/jawaban dari suatu permasalahan duniawi ?
contoh : obat/bahan/ramuan/cara apa yg benar2 bisa mengobatin AIDS ?

gimana mendptkan jawaban tsb ?

thanks sebelumnya!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline fudinpang

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Ruang Konsultasi Ajaran Buddha
« Reply #54 on: 11 November 2009, 02:32:17 AM »
bro fudipang,

menurut ajaran Buddhist,
bagaimana sih menemukan solusi/jawaban dari suatu permasalahan duniawi ?
contoh : obat/bahan/ramuan/cara apa yg benar2 bisa mengobatin AIDS ?

gimana mendptkan jawaban tsb ?

thanks sebelumnya!


Jb.. thanks juga bro.. untuk menemukan solusi atau jawaban duniawi kita dapat mempelajari dhamma karena dhamma itu berisi solusi untuk umat yang menjalani kehidupan duniawi ataupun umat yang telah meninggalkan kehidupan duniawi.. semua komplit.. tanya saja yang spesifik.. mungkin saya akan membantu untuk menjawab.. oh ya mengenai obat-obatan tidak bisa saya terangkan disini.. ok.. nanti tidak sesuai dengan isi topik.... agama buddha tidak mengajarkan masalah obat-obatan namun lebih ke masalah kejiwaan atau kebatinan.. jadi cara untuk mengobati aids dari agama buddha mungkin dengan meditasi vipasana...

semoga bahagia

fudin pang

 

anything