//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Aliran Maitreya yang Kritis...  (Read 412465 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #645 on: 03 October 2010, 05:46:55 AM »
Quote

dia itu binatang yg gw panggil...ANjin*....
anjing mana tuh?
CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #646 on: 03 October 2010, 06:46:48 AM »
Pertanyaan Simple...

1. Apa/Siapakah Buddha??

2. Apakah itu Dharma??

3. Apa/Siapakah itu Sangha??

4. Apa/Siapakah Tisarana (San Bao dalam bahasa cina)??

5. Apakah itu Nirwana..???

gw jamin 100% jawapan binatang2 aliran sesat Maitreya itu bakal error abis, :)
belum pernah diajar atau blm pernah di hajar?
« Last Edit: 03 October 2010, 06:55:05 AM by Johsun »
CMIIW.FMIIW.

Offline Mr. X

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: -2
  • Gender: Male
  • Dunia Satu Keluarga
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #647 on: 03 October 2010, 06:58:25 AM »
ajaran apa dr MLDD yang mengajarkan memutuskan ketiga akar tersebut? bisa dijelaskan secara rinci?

u bisa menanamkan pribadi luhur seorang siswa Ketuhanan gak?
1. Rendah hati
2. tahan derita
3. welas asih
4. Bijaksana
5. Disiplin
6. Lapang dada
7. Tabah dan Sabar
8. Percaya diri
9. Jujur dan Tulus Iklas
10. Bertanggung Jawab
11. Sopan dan Hormat
12. Berani berkorban
13. Luwes dan bertenggang rasa
14. Berani dan Penuh Semangat
15. Sederhana dan hormat
16. Ceria
17. Dapat bekerja sama
18. Ingat Budi

anda bisa praktekkan gak pribadi luhur di atas dalam kehidupan sehari2 anda?
kalau bisa, saya yakin kebencian, keserakahan dan kegelapan bathin anda akan musnah

so simple question

bagaimana anda bisa yakin bahwa LDM bisa hancur dengan hal2 di atas ?


kebencian dan keserakahan itu muncul dari ego manusia itu sendiri.
apakah sikap2 di atas ada yang bertentangan dengan sila Buddhist?
apakah sikap2 di atas ada yang menambah rasa kebencian dan keserakahan?
asalkan anda jangan hari ini mempraktekan sikap2 diatas, besok tidak, besoknya lagi iya, itu tidak menandakan dalam diri anda telah terbentuk pribadi yang luhur. seperti dalam Buddhist, berehipasiko (datang, liat dan butikan), mengapa anda tidak mencoba membentuk diri anda menjadi pribadi yang luhur seperti sikap2 di atas?

Offline Mr. X

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: -2
  • Gender: Male
  • Dunia Satu Keluarga
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #648 on: 03 October 2010, 07:00:05 AM »
mumpung saya dapet artikel bagus untuk mebuka wawasan anda, saya akan shre...artikel ini saya nilai cukup bagus karena juga mengulas histrois mldd...skrg terserah anda yang menentukan sendiri..

APAKAH SANG Buddha MASA MENDATANG TELAH HADIR DI DUNIA INI?

PENGANTAR

Negeri kita dimarakkan oleh suatu aliran keagamaan
yang menamakan dirinya Maitreya, yang dalam Bahasa Mandarin disebut
dengan Yi Guan Dao (baca I Kwan Tao). Sesungguhnya sebagai seorang
Buddhis kita dapat menghormati agama dan aliran apapun, sebagaimana
yang diajarkan Sang Buddha dalam UPALI SUTTA, namun yang menjadi
masalah aliran ini telah mendompleng nama Buddhisme dalam
penyebarannya.

Dalam makalah kali ini kita akan membahas benarkah aliran Maitreya
dapat digolongkan pada Buddhisme dan apabila tidak apakah alasannya.
Mengingat perkembangan aliran ini yang demikian pesatnya. Berdasarkan
pengalaman penulis semasa masih tinggal di Jakarta, pada hampir tiap-
tiap perumahan terdapat cetiya (mereka menyebutnya dengan istilah
Mandarin: Fo Tang [baca: Foo Dang]) aliran tersebut.

Selain itu kita juga akan membahas gerakan-gerakan keagamaan yang
serupa dengan Maitreya pada sepanjang sejarah Tiongkok untuk menarik
keterkaitannya dengan Aliran Maitreya.

Makalah ini juga tidak dimaksudkan untuk menjelek-jelekkan ataupun
menghina aliran Maitreya, melainkan untuk mendudukkan permasalahan
pada proporsinya yang benar. Bagi rekan-rekan Buddhis diharapkan agar
mendapatkan pengertian yang benar mengenai apa itu sesungguhnya
Aliran Maitreya tersebut. Selamat membaca.

A.SEJARAH.

1.Ciri Khas Umum Aliran-Aliran Sesat dalam Sejarah Tiongkok.

Negeri Tiongkok merupakan tempat yang subur bagi perkembangan berbagai
aliran bidaah atau menyimpang, baik yang berakar dari Taoisme maupun
Buddhisme. Sebelum kita menganalisanya satu persatu, maka baiklah kita
menarik terlebih dahulu ciri-ciri umum aliran-aliran tersebut:

(i).Berawal dari gerakan pemberontakan untuk menggulingkan suatu
dinasti atau pemerintah yang saat itu sedang berkuasa.

(ii).Para pemimpinnya mengaku titisan dewa tertentu (bagi yang
berlatar belakang Taoisme) dan titisan Bodhisattva tertentu (bagi yang
berlatar belakang Buddhis). Dalam propagandanya mereka
mengatakan bahwa dinasti yang sedang berkuasa telah terlalu bobrok dan
mereka telah menerima mandat surgawi untuk berkuasa menggantikan
pemerintahan yang lalim pada saat itu.

(iii).Bagi aliran sempalan yang berlatar belakang Buddhis, Bodhisattva
yang banyak dipilih adalah Maitreya. Jadi banyak pemimpin sekte atau
pemberontakan yang berasal dari kalangan Buddhis mengaku bahwa diri
mereka adalah penjelmaan Maitreya.

(iv).Pemberontakan diawali dengan membentuk suatu sekte rahasia untuk
mengumpulkan para pengikut. Agar menarik minat rakyat jelata maka
kadang-kadang dibumbui dengan mistik. Para anggota disumpah dengan
ritual khusus, yang juga timbul saat ketidak puasan merajalela di
kalangan rakyat.

Baik marilah kita mulai membahas sejarah aliran-aliran sesat di
Tiongkok mulai dari jaman yang paling awal hingga pada timbulnya
aliran Teratai Putih (Bai Lian, baca: Pai Lien) yang merupakan cikal
bakal Yi Guan Dao.

2.Sejarah Aliran-Aliran Sesat dalam Sejarah Tiongkok.

a.Dinasti Han (202 SM - 221M)

Marilah kita kembali pada masa akhir Dinasti Han pada abad ketiga
Masehi. Pada saat itu kekuasaan Kaum Kasim menjadi semakin besar,
sehingga kaisar hanya menjadi boneka mereka saja. Mereka sangat lalim
dan korup sehingga Dinasti Han menjadi lemah.
Ketidakpuasan merebak di kalangan rakyat, di mana hal tersebut
berpuncak pada Pemberontakan Topi Kuning (Huang Qin) pada tahun 184 M

(i). yang dipimpin oleh tiga bersaudara bermarga Zhang. Pemimpin
utamanya bernama Zhang Yue (Thio Kak dalam lafal Hokkian)

(ii). Zhang Yue merupakan seorang mahasiswa ilmu ketabiban yang gagal,
namun ia memiliki kemampuan mengobati orang. Banyak rakyat yang
disembuhkan olehnya dari berbagai penyakit sehingga mereka kemudian
tertarik untuk menjadi pengikutnya. Legenda mengatakan bahwa kemampuan
pengobatan tersebut diperolahnya dari seorang dewa bernama Nan Hua Lao
Shen (Hokkian: Lam Hoa Lo Sian) atau dewa tua dari pegunungan Lam Hoa
yang memberikannya sejilid kitab ilmu pengobatan.

Di depan massa pengikutnya Zhang Yue berpidato bahwa pamor kerajaan
Han telah pudar dan ia telah ditakdirkan untuk menggantikannya, oleh
sebab itu ia mewajibkan para pengikutnya untuk mengenakan topi atau
penutup kepala berwarna kuning, yang melambangkan keunggulan
gerakannya dari Dinasti Han

(iii). Ia juga membagi-bagikan jimat (hu) pada para pengikutnya agar
mereka menang perang. Mereka kemudian bergerak ke ibu kota dan
berhasil menimbulkan kepanikan dan kerusakan besar pada Dinasti Han,
namun akhirnya pemberontakan ini berhasil ditumpas.

b. Dinasti Sui (589-618)

Pada bulan Januari 610 AD, sejumlah orang berpakaian warna putih
dengan rambut diikat pita putih dan tangan memegang kemenyan yang
membara serta bunga-bunga, mengumumkan datangnya Maitreya Buddha ke
dunia ini dengan mengadakan prosesi menuju kota Chian Kuok dan pada
saat mereka hendak memasuki pintu Chian Kuok, pengawal di pintu
menyambut kedatangan mereka dengan berlutut dan mempersilahkan mereka
masuk.

Tetapi ketika mereka sedang berlutut, orang-orang saleh palsu
(bandit-bandit) itu merampok senjata-senjata mereka dan ketika
tindakan ini hampir mengakibatkan kerusuhan, bantuanpun datang untuk
menaklukkan bandit-bandit tersebut. Orang-orang yang terlibat dalam
pemberontakan ditangkap. Jumlah yang tertangkap mencapai kira-kira
seribu keluarga.

Tiga tahun kemudian pada bulan Desember 613 AD, seorang yang bernama
Siang Hai Ming menyatakan dirinya sebagai reinkarnasi Maitreya Buddha,
mengumpulkan penganut-penganut dan melancarkan pemberontakan dan
mengangkat dirinya sebagai raja, dan pada akhirnya membangun satu
kerajaan di Pei Wu. Setelah beberapa saat, Raja dari Dinasti Sui
mengirimkan pasukan untuk menaklukkan dia.

 :jempol:

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #649 on: 03 October 2010, 07:05:45 AM »
ajaran apa dr MLDD yang mengajarkan memutuskan ketiga akar tersebut? bisa dijelaskan secara rinci?

u bisa menanamkan pribadi luhur seorang siswa Ketuhanan gak?
1. Rendah hati
2. tahan derita
3. welas asih
4. Bijaksana
5. Disiplin
6. Lapang dada
7. Tabah dan Sabar
8. Percaya diri
9. Jujur dan Tulus Iklas
10. Bertanggung Jawab
11. Sopan dan Hormat
12. Berani berkorban
13. Luwes dan bertenggang rasa
14. Berani dan Penuh Semangat
15. Sederhana dan hormat
16. Ceria
17. Dapat bekerja sama
18. Ingat Budi

anda bisa praktekkan gak pribadi luhur di atas dalam kehidupan sehari2 anda?
kalau bisa, saya yakin kebencian, keserakahan dan kegelapan bathin anda akan musnah

so simple question

bagaimana anda bisa yakin bahwa LDM bisa hancur dengan hal2 di atas ?


kebencian dan keserakahan itu muncul dari ego manusia itu sendiri.
apakah sikap2 di atas ada yang bertentangan dengan sila Buddhist?
apakah sikap2 di atas ada yang menambah rasa kebencian dan keserakahan?
asalkan anda jangan hari ini mempraktekan sikap2 diatas, besok tidak, besoknya lagi iya, itu tidak menandakan dalam diri anda telah terbentuk pribadi yang luhur. seperti dalam Buddhist, berehipasiko (datang, liat dan butikan), mengapa anda tidak mencoba membentuk diri anda menjadi pribadi yang luhur seperti sikap2 di atas?

anda sebenarnya ngerti gak yang dikatakan bro forte??

memang sikap2 di atas bagus...

analogi: seperti anda potong rumput...memang rumputnya terpotong..dan pasti akan tumbuh lagi...ini merupakan analogi penerapan sikap2 yang anda tulis sebelumnya...TETAPI andaikata anda mencabut rumput sampe ke akar2nya..apakah rumput tersebut akan tumbuh lagi? TENTU TIDAK...seiring dengan tercabutnya lobha, dosa dan moha..maka sikap2 tersebut akan muncul dengan sendirinya secara alamiah tanpa dibuat2 (kecuali beberapa poin sikap misalnya ceria)..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Mr. X

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: -2
  • Gender: Male
  • Dunia Satu Keluarga
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #650 on: 03 October 2010, 07:17:08 AM »
anda sebenarnya ngerti gak yang dikatakan bro forte??

memang sikap2 di atas bagus...

analogi: seperti anda potong rumput...memang rumputnya terpotong..dan pasti akan tumbuh lagi...ini merupakan analogi penerapan sikap2 yang anda tulis sebelumnya...TETAPI andaikata anda mencabut rumput sampe ke akar2nya..apakah rumput tersebut akan tumbuh lagi? TENTU TIDAK...seiring dengan tercabutnya lobha, dosa dan moha..maka sikap2 tersebut akan muncul dengan sendirinya secara alamiah tanpa dibuat2 (kecuali beberapa poin sikap misalnya ceria)..

memang benar. analogi yang anda sebutkan itu tidak ada salahnya. analogi yang anda sebutkan itu mempermudah orang2 untuk memahami bahwa janganlah menyisakan sifat dosa dan lobha dalam diri kita, walau sedikitpun yang kelak akan kembali tumbuh dan berkembang dalam diri kita.
tapi apakah melenyapkan dosa dan lobha segampang mencabut rumput sampai ke akar2nya?
semua itu butuh proses pembinaan diri, tidak instant.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #651 on: 03 October 2010, 07:22:58 AM »
anda sebenarnya ngerti gak yang dikatakan bro forte??

memang sikap2 di atas bagus...

analogi: seperti anda potong rumput...memang rumputnya terpotong..dan pasti akan tumbuh lagi...ini merupakan analogi penerapan sikap2 yang anda tulis sebelumnya...TETAPI andaikata anda mencabut rumput sampe ke akar2nya..apakah rumput tersebut akan tumbuh lagi? TENTU TIDAK...seiring dengan tercabutnya lobha, dosa dan moha..maka sikap2 tersebut akan muncul dengan sendirinya secara alamiah tanpa dibuat2 (kecuali beberapa poin sikap misalnya ceria)..

memang benar. analogi yang anda sebutkan itu tidak ada salahnya. analogi yang anda sebutkan itu mempermudah orang2 untuk memahami bahwa janganlah menyisakan sifat dosa dan lobha dalam diri kita, walau sedikitpun yang kelak akan kembali tumbuh dan berkembang dalam diri kita.
tapi apakah melenyapkan dosa dan lobha segampang mencabut rumput sampai ke akar2nya?
semua itu butuh proses pembinaan diri, tidak instant.

memutuskan akar lobha, dosa dan moha itu bukan dengan cara2 sikap yang anda tulis di atas, melainkan dengan kebijakasanaan yang diperoleh dari samadhi..kalo anda tidak melakukan meditasi pada kehidupan ini, bagaimana anda bisa terlepas dr lobha, dosa, dan moha?
alangkah konyolnya anda jika hanya menerapkan sikap2 di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha..ini seperti punguk merindukan bulan..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #652 on: 03 October 2010, 07:30:24 AM »
menerapkan sikap2 yang anda tulis di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha seperti mencabut rumput DENGAN menggunting rumput..ya pasti selama2nya rumput tersebut masih ada..

TETAPI dengan menerapkan sila, samadhi dan panna..itu seperti mencabut rumput langsung sampe ke akar2nya tanpa menyisakan akar untuk rumput tersebut tumbuh lagi...

coba anda lebih analitis dalam berpikir..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Mr. X

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: -2
  • Gender: Male
  • Dunia Satu Keluarga
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #653 on: 03 October 2010, 07:33:53 AM »
memutuskan akar lobha, dosa dan moha itu bukan dengan cara2 sikap yang anda tulis di atas, melainkan dengan kebijakasanaan yang diperoleh dari samadhi..kalo anda tidak melakukan meditasi pada kehidupan ini, bagaimana anda bisa terlepas dr lobha, dosa, dan moha?
alangkah konyolnya anda jika hanya menerapkan sikap2 di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha..ini seperti punguk merindukan bulan..

bukan diterapkan. tapi bentuklah pribadi anda menjadi pribadi luhur tersebut. kalo cuman diterapkan saja, belum tentu terbentuk pribadi luhur tersebut. bisa anda jelaskan gak samadhi itu seperti apa?

Offline Mr. X

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 217
  • Reputasi: -2
  • Gender: Male
  • Dunia Satu Keluarga
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #654 on: 03 October 2010, 07:36:56 AM »
menerapkan sikap2 yang anda tulis di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha seperti mencabut rumput DENGAN menggunting rumput..ya pasti selama2nya rumput tersebut masih ada..

TETAPI dengan menerapkan sila, samadhi dan panna..itu seperti mencabut rumput langsung sampe ke akar2nya tanpa menyisakan akar untuk rumput tersebut tumbuh lagi...

coba anda lebih analitis dalam berpikir..

banyak cara mencabut rumput sampai... seperti halnya dengan menghapus dosa, lobha dan moha
coba nada uraikan sila, samadhi, dan panna. jgn suruh saya membaca dari tempat lain ya. saya ingin melihat pandangan Buddhist anda sampai sejauh mana.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #655 on: 03 October 2010, 07:46:54 AM »
memutuskan akar lobha, dosa dan moha itu bukan dengan cara2 sikap yang anda tulis di atas, melainkan dengan kebijakasanaan yang diperoleh dari samadhi..kalo anda tidak melakukan meditasi pada kehidupan ini, bagaimana anda bisa terlepas dr lobha, dosa, dan moha?
alangkah konyolnya anda jika hanya menerapkan sikap2 di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha..ini seperti punguk merindukan bulan..

bukan diterapkan. tapi bentuklah pribadi anda menjadi pribadi luhur tersebut. kalo cuman diterapkan saja, belum tentu terbentuk pribadi luhur tersebut. bisa anda jelaskan gak samadhi itu seperti apa?

meditasi terbagi menajdi 2 : meditasi samatha bhavana dan meditasi vipassana bhavana..
untuk mencapai konsentrasi yang tinggi untuk memasuki jhana-jhana biasanya dilatih meditasi samatha bhavana..sedangkan untuk mencapai kesucian dilatih meditasi vipassana..
sejauh ini saya hanya pernah melatih samatha dengan objek pernafasan..untuk vipassana saya masih minim pengetahuan. Meskipun dmikian, saya pernah diajari..nah samatha itu dilakukan dengan memegang erat objek pada pikiranm sedangkan vipassana mengamati fenomena batin dan jasmani yang terjadi pada kita..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #656 on: 03 October 2010, 07:48:35 AM »
sudah2, repot2 pake sila samadhi segala, cukup ciu tao doang bisa kok masuk nibbana, cepetan masuk maitreya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #657 on: 03 October 2010, 07:54:30 AM »
menerapkan sikap2 yang anda tulis di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha seperti mencabut rumput DENGAN menggunting rumput..ya pasti selama2nya rumput tersebut masih ada..

TETAPI dengan menerapkan sila, samadhi dan panna..itu seperti mencabut rumput langsung sampe ke akar2nya tanpa menyisakan akar untuk rumput tersebut tumbuh lagi...

coba anda lebih analitis dalam berpikir..

banyak cara mencabut rumput sampai... seperti halnya dengan menghapus dosa, lobha dan moha
coba nada uraikan sila, samadhi, dan panna. jgn suruh saya membaca dari tempat lain ya. saya ingin melihat pandangan Buddhist anda sampai sejauh mana.

bukan menghapus..tapi mencabut akarnya...
1. sila
sila yang diambil oleh umat awam berbeda untuk anggota sangha..
biasanya umat awam hanya mengambil 5 sila dan pada saat hari uposatha mengambil 8 sila
sila 1: tidak menyakiti makhluk apapun
2: tidak mengambil sesuatu yang bukan hak milik kita
3 : tidak berzinah
4: tidak mengatakn sesuatu yang tidak benar (dalam hal ini termasuk bergosip, membual, berbicara yang tidak perlu)
5. meminum minuman yang mengilangkan kesadaran..

untuk 8 sila ditambah 3 sila lagi + perubahan dr sila ke tiga
sila 3: tidak melakukan hubungan kelamin (termasuk dgn pasangan sah)
6 : tidak makan di atas tengah hari
7: tidak tidur di atas tempat yang tinggi dan mewah, mempercantik diri dengan memakai kalung, gelang, wewangian, dll
8: tidak menikmati pertunjukan, menari2, bernyanyi, dll

2. samadhi td uda dijelaskna

3. panna
panna akan timbul sesduah mencapai tingkatan tertentu dalam meditasi
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #658 on: 03 October 2010, 08:09:06 AM »
ajaran apa dr MLDD yang mengajarkan memutuskan ketiga akar tersebut? bisa dijelaskan secara rinci?

u bisa menanamkan pribadi luhur seorang siswa Ketuhanan gak?
1. Rendah hati
2. tahan derita
3. welas asih
4. Bijaksana
5. Disiplin
6. Lapang dada
7. Tabah dan Sabar
8. Percaya diri
9. Jujur dan Tulus Iklas
10. Bertanggung Jawab
11. Sopan dan Hormat
12. Berani berkorban
13. Luwes dan bertenggang rasa
14. Berani dan Penuh Semangat
15. Sederhana dan hormat
16. Ceria
17. Dapat bekerja sama
18. Ingat Budi

anda bisa praktekkan gak pribadi luhur di atas dalam kehidupan sehari2 anda?
kalau bisa, saya yakin kebencian, keserakahan dan kegelapan bathin anda akan musnah

so simple question

bagaimana anda bisa yakin bahwa LDM bisa hancur dengan hal2 di atas ?


kebencian dan keserakahan itu muncul dari ego manusia itu sendiri.
apakah sikap2 di atas ada yang bertentangan dengan sila Buddhist?
apakah sikap2 di atas ada yang menambah rasa kebencian dan keserakahan?
asalkan anda jangan hari ini mempraktekan sikap2 diatas, besok tidak, besoknya lagi iya, itu tidak menandakan dalam diri anda telah terbentuk pribadi yang luhur. seperti dalam Buddhist, berehipasiko (datang, liat dan butikan), mengapa anda tidak mencoba membentuk diri anda menjadi pribadi yang luhur seperti sikap2 di atas?

anda curang bro. anda memotong pertanyaan dan statement saya..
di awal saya sudah membunyikan
so simple question

bagaimana anda bisa yakin bahwa LDM bisa hancur dengan hal2 di atas ?

saya hanya melihat point2 di atas jika dilakukan paling hanya bisa mengurangi lobha, dan dosa.
mengenai moha, saya YAKIN tidak bisa, karena TIDAK ADA AJARAN MENGENAI PANDANGAN SALAH, MEDITASI, dll



tapi anda curang, anda tidak menjawab yang saya bold,
karena saya sudah menduga, di ajaran anda, hal ini tidak dibunyikan, makanya anda tidak tahu bagaimana menjawabnya..
anda terus menekankan pada prilaku baik. sekarang kalau prilaku baik, saya rasa semua agama kebanyakan mengajarkan seperti yang anda tulis di atas.
pertanyaan berikutnya : kenapa anda harus mengambil MLDD bukan I, K , H. karena toh agama mereka juga mengajarkan hal2 yang baik..

agama2 tersebut di atas memang bagus, namun bagi saya masih ada yang kurang, yaitu ajaran mengenai melenyapkan moha. dengan berpandangan benar. itu alasannya mengapa saya memilih Buddhisme.. dan bukan agama lain

dan prev question, di langit ada penjara, bagaimana anda bisa menjelaskannya ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Aliran Maitreya yang Kritis...
« Reply #659 on: 03 October 2010, 08:11:01 AM »
memutuskan akar lobha, dosa dan moha itu bukan dengan cara2 sikap yang anda tulis di atas, melainkan dengan kebijakasanaan yang diperoleh dari samadhi..kalo anda tidak melakukan meditasi pada kehidupan ini, bagaimana anda bisa terlepas dr lobha, dosa, dan moha?
alangkah konyolnya anda jika hanya menerapkan sikap2 di atas untuk membabat lobha, dosa, dan moha..ini seperti punguk merindukan bulan..

bukan diterapkan. tapi bentuklah pribadi anda menjadi pribadi luhur tersebut. kalo cuman diterapkan saja, belum tentu terbentuk pribadi luhur tersebut. bisa anda jelaskan gak samadhi itu seperti apa?
ini suatu trik curang bro..
justru kami bertanya pada anda mengenai apakah di dalam ajaran MLDD diajarkan pandangan benar..
namun karena anda tidak bisa menjawabnya, anda INGIN TAHU PANDANGAN BENAR dari Buddhisme mainstream..
yang nantinya anda BISA MENCOCOK2an dengan ajaran anda..

COBALAH FAIR.. jawab ketika ditanya.. jangan membalas pertanyaan dengan pertanyaan..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

 

anything