//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [share]bahaya asap dupa bila berlebihan  (Read 3164 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
[share]bahaya asap dupa bila berlebihan
« on: 02 September 2011, 09:05:09 AM »

Asap dupa dpt berbahaya pada kesehatan, kata menteri kesehatan Thai

full story: ShowHide
Incense smoke hazardous to health: Thai officials
China Post, Updated Saturday, March 12, 2011 11:17 pm TWN, AP

BANGKOK -- The clouds of aromatic smoke that waft through Thailand's Buddhist temples are potentially hazardous to your health, according to the country's Public Health Ministry, which has issued new guidelines for incense burning.

The smoke emitted from the incense, or joss sticks, commonly used at temples contains unsafe levels of benzene, butadiene and benzopyrene, which could cause leukemia and lung, skin and bladder cancers, Thailand's Health Minister Jurin Laksanawisit said in a statement Thursday.

The ministry is recommending that temples avoid lighting the incense in poorly ventilated places, use short joss sticks rather than long ones and quickly discard ashes from burned incense, the statement said.

Temple staff should avoid prolonged exposure to the smoke, wash their hands and faces after handling joss sticks and have annual medical checkups, the ministry said. The findings were based on a study conducted by Thailand's Chulabhorn Research Institute based on samples from temples in three provinces.

The samples showed the incense smoke contained benzene at levels 53 times higher than recommended safety standards, 33 times more butadiene and 10 times the amount of safe benzopyrene, the statement said.



Menteri  Kesehatan Thai mengatakan bahwa vihara harus memberi ventilasi yg baik. Karna dari contoh yg ditemukan,

Beberapa komponent asap yg diatas tingkat normal
BENZENE          53 X
BUTADINE         33 X
BENZOPYRENE  10 X


Bagaimana cara mengukurnya ?
Apakah memang asap2 dari dupa tsb kalau udah kebanyakan bisa berbahaya ?
Adakah yg pernah melihat orang pakai masker (dgn carbon active) ke wihara ?

 _/\_ :x
« Last Edit: 02 September 2011, 09:15:57 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: [share]bahaya asap dupa bila berlebihan
« Reply #1 on: 02 September 2011, 03:40:03 PM »
wa sih menghindar menggunakan hio berlebihan, selain membuat mata ku sakit  gara gara asap juga paru paru sesak.
kadang kadang terpaksa juga sih misalnya kalau kekelenteng di petak sembilan itu wuih kalau lagi rame luar biasa wa biasa nyari tempat tempat yang masih bisa berhawa udara yang baik.

sekarang mulai ada kebiasaan untuk menggunakan hio sebatang saja dari 3 batang yang biasa dipasang di hiolo di kelenteng- kelenteng dan vihara- vihara.

aku rasa ini juga sebuah kemajuan dari pada memasang  3 batang menjadi satu batang hio.

kalau kita kembali ke jaman Buddha menjadi pertanyaan apa semua umat Buddha pada Waktu itu ketika bertemu sang Budhha memasang hio pada hiolo sebanyak tiga batang atau tidak sama sekali?

pertanyaan berikut apakah penggunaan hio ini dapat di ganti misalnya dengan rangkaian bunga saja ( seperti kalung bunga melati).  kenapa karena pertapa Sumedha memberi kan persembahan lima kuntum bunga ke Buddha Dipankara.

Quote
Sewaktu Sumdedha sedang memikirkan cita-cita untuk mencapai ke-Buddha-an, seorang Brahmana perempuan muda bernama Sumitta bergabung dengan para penduduk menyambut Buddha. Ia membawa delapan kuntum bunga teratai untuk dipersembahkan pada Buddha Dipankara. Sewaktu ia sampai di tengah-tengah keramaian dan begitu matanya menatap Sumedha, ia terpesona dan seketika jatuh cinta kepadanya. Ia ingin mempersembahkan sesuatu pada Sumedha, tapi ia tidak memiliki apa-apa kecuali delapan kuntum teratai. Kemudian ia berkata kepada Sumedha, “Yang Mulia petapa, aku berikan padamu lima kuntum bunga teratai, agar engkau dapat mempersembahkannya sendiri kepada Buddha. Sisa tiga kuntum ini adalah sebagai persembahanku kepada Buddha”. Kemudian ia menyerahkan lima kuntum bunga teratai itu kepada Sumedha, kemudian menyampaikan keinginannya, “ Yang Mulia Petapa, selama waktu yang akan engkau jalani dalam mencapai Ke-Buddha-an ; semoga aku dapat selalu menjadi pendampingmu.”

Sumedha menerima bunga teratai dari Sumitta dan di tengah-tengah keramaian, mempersembahkannya kepada Buddha-Dipankara, yang datang menghampirinya.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18041.0
« Last Edit: 02 September 2011, 03:54:40 PM by daimond »

 

anything