//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Dhamma Sukkha

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 107
31
Theravada / Re: Besok hari Uposatha
« on: 03 November 2011, 11:25:05 PM »
sudahlah, tidak perlu berdebat, maksudnya kan sama saja, hanya penyebutannya yang beda.
sebelumnya coba baca kembali kutipan dibawah ini, saya ambil dari postingannya cc dhammadinna di page 14.
iya om andry, kemarin memang hari uposatha.
untuk jadwal kapan hari uposatha selanjutnya, om bisa lihat di kalender DC.  :)

apa manfaat menjalankan uposatha sila?
saya akan mencoba menjawab berdasarkan pengalaman saya.
dihari2 biasa (bukan hari uposatha) sebagai seorang upasika saya berusaha untuk menjaga 5 sila dengan baik, walau tidak saya pungkiri sangat sulit untuk menjalankan 5sila ini dengan sempurna, khususnya sila ke 4  ;D.
saya pertama kali praktek atthasila sewaktu masih SMP, waktu itu kebetulan saya ikut retret meditasi d vihara, kedua kalinya juga waktu ikut meditasi masih di vihara yang sama, hanya saja waktu itu saya udah kelas 2 SMA.
nah disinilah awalnya saya mempunyai ketertarikan yang lebih terhadap atthasila (8sila) ini, setelah retret itu saya mulai belajar untuk menjalankan atthasila diluar kegiatan retret. waktu itu juga kebetulan saya belajar tentang hari uposatha (di pelajaran agama saya), saya akhirnya tau ternyata ada yang disebut dengan hari uposatha dan hubungannya dengan latihan 8sila.
menjalankan atthasila diluar suasana retret memang lebih sulit, karena orang2 disekitar kita yang tidak ikut menjalankannya, sehingga kalo dirumah tv masih nyala, masih ada lagu2, masih ada yang makan malam juga.
dan disaat sedang menjalankan uposatha sila ini, saya merasa kewaspadaan saya menjadi lebih meningkat, yang biasanya saya bisa melakukan apa saja diluar 5sila sekarang aturannya bertambah.
pertama, ke sekolah biasanya bisa pake macam2, pake bedak, parfum, handbody, dan sebagainya, pada saat atthasila harus menjaga diri agar tidak memakai semua itu. walau saya juga pernah keceplosan pakenya.  ;D
untuk cepat sadar, jadinya bisa cepat dihapus.  :)
kedua, yang biasanya bisa bebas ngemil, waktu atthasila harus membatasi, mesti tau waktu.
yang biasanya bisa nyanyi2, goyang2 gaya apapun, sewaktu atthasila mesti tau diri, ini juga saya sering keceplosan nyanyi di awal2 latihan saya, rasanya berat sekali. tapi lama kelamaan mulai terbiasa, kalo mau apa2 mesti ingat dulu, hari atthasila g ya, kalo ngak, ya boleh silahkan mau nyanyi2 dan sebagainya.
jadi kalo menurut saya, manfaat yang paling nyata yang saya rasakan dari atthasila ataupun yang biasa disebut uposatha sila (karena dilaksanakan pada hari uposatha) itu adalah lebih meningkatkan kewaspadaan kita, kemudian lebih mengendalikan lobha, karena menekan keinginan kita akan hal2 yang tidak bermanfaat, terus juga mengurangi kemelekatan, baik itu terhadap tontonan, make-up, kenyamanan tempat tidur, dan sebagainya.
kemudian juga, sewaktu atthasila saya merasa 5sila yang biasa saya jalani itu juga menjadi meningkat kualitasnya, karena dengan kewaspadaan saya menjadi lebih sedikit bicara, yang perlu2 saja, yang kurang perlu ya sebaiknya dihindari dulu.
intinya dengan atthasila itu kita punya lebih banyak waktu untuk melihat ke dalam diri kita sendirilah, ibaratnya seperti memberikan waktu pada air yang keruh untuk mengendapkan kotorannya begitu.
dan karena uposatha sila itu jatuhnya sering seminggu sekali, makanya setiap satu hari dalam seminggu setidaknya kita punya waktu untuk menjadi lebih waspada, membuat batin kita menjadi lebih tenang dengan latihan atthasila itu.  :)

mungkin begitu yang bisa saya jelaskan, manfaat dari atthasila (uposatha sila) berdasarkan apa yang saya alami.
jika masih ada yang kurang jelas, silahkan ditanyakan lagi om.  :)
iyaa... sama sis... klo mengenai nyanyi2 ini sering keceplosann.. :)) :)) :))
kadang musti pagi2 dah membatinkan/mengingatkan hari ini jgn sampe keceplosan, kadang sering keceplosan nyanyi2 secara spontanitas... :))
klo seperti zaman Sang Buddha dulu, enak yaa... ;D ;D ;D di rumahnya Anathapindika, org satu rumah pada2 menjlnkan atthasila di hari Uposatha, sehingga pada hari itu rumahnya heningg sekalii...  8-> 8-> 8-> pasti akan lbh menyenangkann... \;D/\;D/\;D/

mengenai yg dibold w setujuu... \;D/\;D/\;D/ pd wkt kemarin w ikt kls abhidhamma juga ada dijelaskan, dgn menjalankan attha-sila dapat menekan asava2(kemelekatan2/kekotoran batin) yg menengah, sedangkan klo menjlnkan pancasila buddhis, lbh menekan asava2 yg rendah, sedangkan klo kita menjlnkan sila disertai dgn meditasi, itu akan smkn menekan asava yg lbh tinggi.
Kata profesor Mehm Tin Mon, Ketika kita menjlnkan atthasila, kemudian stlh hari berikutnya selesai beratthasila/retret, kita kembali menikmati kenikmatan2 indriawi dgn begitu tingginya, maka asava2 tadi akan timbul bahkan lebih byk lagi, jadinya latihan kita tadi akan sia2, hendaknya kita bisa lebih mengendalikan dirii dgn melaksanakan Sila, serta diikuti dgn Samadhi, hal ini akan lbh menekan asava2 yg timbul dalam batin kitaa... \;D/\;D/\;D/

32
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 03 November 2011, 10:29:02 PM »
unggul

33
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Riwayat Agung Para Buddha
« on: 03 November 2011, 10:21:44 PM »
nah itu udah dijawab sendiri, udah ngerti kan? dana adalah perbuatan aktif (melakukan), sedangkan sila adalah perbuatan pasif (menghindari/tidak melakukan), setelah melakukan sesuatu yg aktif tentu akan lebih mudah untuk melakukan yg pasif, ini untuk (c), sedangkan untuk (b) setelah mampu berdana demi kebahagiaan makhluk lain, tentu akan lebih mudah untuk menghindari
nah itu udah dijawab sendiri, udah ngerti kan? dana adalah perbuatan aktif (melakukan), sedangkan sila adalah perbuatan pasif (menghindari/tidak melakukan), setelah melakukan sesuatu yg aktif tentu akan lebih mudah untuk melakukan yg pasif, ini untuk (c), sedangkan untuk (b) setelah mampu berdana demi kebahagiaan makhluk lain, tentu akan lebih mudah untuk menghindari perbuatan menyakiti/membunuh makhluk lain.

ini kutipan tentang pemurnian dana MN 142 Dakkhinavibhanga Sutta

menyakiti/membunuh makhluk lain.

ini kutipan tentang pemurnian dana MN 142 Dakkhinavibhanga Sutta

hoo dah pahammm... \;D/\;D/\;D/
gitu rupanyaa... sila dikatakan memurnikan kedua belah pihak, si pemberi dan si penerima, krn bagi keduanya yg menjalankan sila maka persembahan tsb dikatakan murnii... \:yes:/\:yes:/\:yes:/
GRPnya ngutang dulu yaa cek angg... ;D musti nunggu...

34
Buddhisme untuk Pemula / Re: Para umat buddhis mohon bimbingannya
« on: 03 November 2011, 09:54:29 PM »
saya mau tanya lagi nih  :(
1. Bagaimana ekstensi manusia dalam agama buddha? Jelaskan.!
2. Mengapa moralitas merupakan aspek paling krusial dalam agama buddha? Jelaskan.
Mohon bantuannya lagi..terima kasih..^^
mo nanyaa... eksistensi maksudnya keberadaan yaa?
apakah maksud pertanyaannya itu, bagaimana proses munculnya manusia yaa?
sama mo nanya krusial itu apaa? :-? :-? :-?
itu ajaa... klo ntar bisa, ntar w jelaskan... soalnya kurang ngerti dgn soalnya... ^^?""

35
Buddhisme untuk Pemula / Re: Para umat buddhis mohon bimbingannya
« on: 03 November 2011, 05:28:54 PM »
Namo buddhaya,
Saya mau tanya nih
1. Coba jelaskan pemahaman " Ilmu Pengetahuan tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah pincang?
maksudnya di sini adalah, Ilmu Pengetahuan yg berjalan tanpa disertai agama, maka Ilmu pengetahuan tsb akan digunakan secara sembarangan utk hal2 yg tdk baik..., yg bisa2 dapat menyebabkan peperangan dunia ke III :P , sehingga IP itu jadinya yg akan melenyapkan umat manusia itu sendiri, sementara agama yg tanpa disertai oleh ilmu pengetahuan, tdk akan mudah tuk bertahan lama, krn dianggap sudah tdk sesuai lagi dgn perkembangan zaman, sehingga hal itu ibarat org pincang, dan org buta... \;D/\;D/\;D/\;D/ diibaratkan spt ini, ada 2 org, yg satu orgnya buta, yg satu orgnya pincang, kedua org ini ingin menuju ke suatu tempat tujuan yg sama, si buta mo pergi ;D , tapi sayang dia gak bisa melihat, maka dia gak bisa ke tempat tujuan... \;D/ begitu juga si pincang... \;D/ si pincang bisa melihat tetapi sayangnya gak punya kaki utk ke tempat tujuann... ;D ;D ;D , sehingga mereka berdua tdk bisa pergi mencapai ke tempat tujuan...
Oleh krn itu, kedua org tsb, si pincang & si buta, keduanya harus bekerja samaa... \;D/\;D/\;D/ , si buta gendong si pincang, kemudian si pincang yg menunjukkan jalannya kepada si buta, sehingga mereka berdua bener2 bisa mencapai tempat tujuan yg samaa... \;D/\;D/\;D/ 8)
Demikian juga hubungan Ilmu Pengetahuan dengan agama, ibarat si buta dan si pincang... \;D/\;D/\;D/ keduanya saling berhubungan, tdk dapat berjalan sendiri2... \;D/\;D/\;D/

itu penjelasan yg w dengar pas ikut kls Abhidhammanya profesor mon kemarin... :P

Begitulahh... \;D/ _/\_
Quote
2. Seiring perkembangan teknologi, lifestyle manusia pun mengalami perubahan drastis sehingga muncul aborsi . Bagaimana pandangan agama buddha terhadap aborsi/ abortus provocatus? jelaskan ya..
Mohon bimbingannya..terima kasih..
:)) :)) :)) w juga dapat tugas soal aborsi, tapi ttg bagaimana aborsi dgn alasan medis menurut pandangan HAM... :)) :)) :))
Aborsi menurut Agama Buddha, sudah termasuk pelanggaran pada sila 1, karena, di dlm Abhidhamma, ada dijelaskan mengenai kemunculan kesadaran kelahiran(patisandhi-citta) pada suatu makhluk, ketika sel telur dibuahi oleh sel sperma, maka di sana langsung muncul kesadaran kelahiran makhluk tersebut...
Jadi, ketika sel telur, sudah dibuahi oleh sel sperma, maka janin itu sudah dikatakan sebagai suatu makhluk, yang mana dalam agama Buddha kita diajarkan untuk menghindari suatu pembunuhan makhluk hidup... yg tercantum di sila 1. "Aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari terjadinya pembunuhan suatu makhluk... \;D/\;D/\;D/"
syarat dikatakan terjadinya pembunuhan :
- adanya suatu makhluk
- tahu bahwa makhluk itu masih hidup
- adanya niat untuk membunuh
- usaha tsb dilakukan
- makhluk tersebut mati akibat usaha tsb
Krn spt yg sdh dijelaskan di atas, semenjak sel telur sudah dibuahi oleh sel sperma kesadaran kehidupan(patisandhi-citta) makhluk tsb sudah muncul, maka ini artinya, ketika melakukan Aborsi, berarti makhluk tsb mati... \;D/\;D/\;D/
Kesimpulannya, dalam pandangan agama Buddha, Aborsi sudah berarti melakukan pembunuhan terhadap suatu makhluk... \;D/\;D/\;D/
oleh krn itu saran saya, harap umat Buddha, baik yg sudah berumahtangga maupun belum, diharapkan tuk dapat mengendalikan diri dalam hal sila ke 3, jangan sampai terjadinya pelanggaran sila 1, gara2 melakukan pelanggaran terhadap sila ke 3 inii... \;D/\;D/\;D/
itu ajaa pendapat dari sayaa... \;D/\;D/\;D/

sekian dan terima kasihh... \;D/ _/\_

Ngomong2, mohon bantu w juga dongg... :P
soal tugas aborsi dgn alasan medis, menurut pandangan HAM... ^-^ ^-^ ^-^
thanks ya klo dah mo bantuu... \;D/

36
Buddhisme untuk Pemula / Re: Para umat buddhis mohon bimbingannya
« on: 03 November 2011, 04:33:10 PM »
Itu adalah perkataan yang terkenal dari Albert Einstein.

:)) :)) :)) baru mo bilang broo... :)) :)) :))

37
Sutta Vinaya / Re: Kehidupan Bebas Dari Uang/Vinaya
« on: 03 November 2011, 04:10:18 PM »
tapi ada lhoo, di kehidupan nyata, w pernah liat Bhikkhu yg pake jubah theravada pindapatta, pas wkt w ke penang...
bhikkhunya terima uang pas pindapatta, tanpa disertai oleh kappiyanya, uda itu seorg diri lagi...
apakah itu bhikkhu gadungankah? yg hanya berpura2 menjadi bhikkhu? dari gelagatnya sih, w liat spt itu... :-? :-? :-?

38
Kafe Jongkok / Re: video kekejaman pemotongan hewan di indonesia
« on: 03 November 2011, 02:28:47 PM »
Ada pengkurbanan tanpa darah yg diajarkan oleh Sang Buddha, yg benar2 sangat indah sekaliiii \>U</, indah di awal, di tengah dan di akhirr... \;D/\;D/\;D/ judul suttanya Kutadanta sutta dari Digha Nikaya =>>http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_5:_Kutadanta_Sutta <<= silahkan dibacaaa... \;D/\;D/\;D/

39
Kafe Jongkok / Re: video kekejaman pemotongan hewan di indonesia
« on: 03 November 2011, 01:36:24 PM »
Pemerintah Federal Australia sedang berada di bawah tekanan, untuk mengakhiri ekspor ternak hidup ke Indonesia. Kini sedang diributkan bahwa rumah pemotongan di tanah air melakukan berbagai praktek kejam terhadap binatang, yang dianggap melanggar hak asasi hewan.http://video.vivanews.com/read/14387-video-rekaman-kekejaman-di-rumah-pemotongan-hewan



bagaimana tanggapan kita mengenai hal tersebut , mohon share nya

sedih banget ngeliatinnyaa.... :( :( :( :( :(
tega banget sihh... gak perlu lha sampe disiksa kek gitu sapinyaa... \Y__Y/"""
w pernah liat satu video, sapinya dijagal, dibacok lehernya sampe darahnya muncrat...><""" terus sapinya jatuh terbaring lemah, sambil mengucurlkan air mata si sapi... :( , waktu itu pas w lagi ikut olimpiade Buddhis, sampe ikutan nangis liatinnyaa... :( :( :( :( :( :( :(
nanti gw,pura pura jadi penjagal ah,terus hewan tuh gw bawa lari,simpan di rumah,ato bawa kembali ke australia atau kemanapun selama hewan tsb selamat
smoga hewan di video tadi bisa keluar dari dunia hewan..
Punnasidani katassa yanannani katani me
tesanca bagino hontu
satta nantapamanaka
ye piya gunavanta ca
mayham matapitadayo
dittha me chapya ditthava
anne majjhataverino
satta titthanti lokasmim
te bhumma catuyonika
Pancekacatuvokara samsaranta bhava bhave
Natam ye pattidaname
anumodantu te sayam
ye cimam napajananti
deva tesam nivedayum
maya dinannapunnanam
anumodana hetu na
sabbe satta sada hontu avera sukha jivinno
khemapadanca papontu tesasa
sijatham subha
sadhu sadhu sadhu
(mohon maaf kalo ada yang slah)
 ;D ;D _/\_
Semoga jasa2 yang kulakukan
kini atau di waktu lain
di terima oleh semua makhluk
tak terbatas tak ternilai
dan kepada mereka yang kukasihi serta berbudi luhur
seperti ayah dan ibu
yang terlihat atau tidak terlihat
yang bersikap netral atau bermusuhan
makhluk makhluk yang berada di alam semesta di tiga alam
4 jenis kelahiran,terdiri dari 5,1,atau 4 bagian
mengembara di alam besar kecil
semoga dengan persembahan jasa ku ini
setelah mengetahuinya mereka bergembira,
dan kepada mereka yang tidak mengetahui,semoga para deva memberitahukannya
atas jasa jasa ku ini
semoga semua makhluk,hidup bahagia,bebas dari kebencian
semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian
semoga cita cita luhur mereka tercapai
sadhu...
 _/\_
ralat bagian yg kurang... ;D ;D ;D _/\_

40
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 31 October 2011, 05:21:28 PM »
ramen  =P~

41
Meditasi / Re: Meditation at Pa-Auk Tawya Meditation Centre
« on: 31 October 2011, 04:38:53 PM »
Mungkin dan sepertinya ada di abhidhamma yang berisikan 7 kitab . CMIIW
bukan sepertinya lagi paa... memang ada dijelaskan dalam Abhidhamma soal kalapa... ;D ;D ;D ;D
soalnya beberapa minggu ini lagi ikut kelas Abhidhamma, di sana kami juga ada membahas soal kalapaa... ;D ;D ;D

42
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 31 October 2011, 03:47:34 PM »
tanha ;D

43
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Riwayat Agung Para Buddha
« on: 31 October 2011, 03:44:35 PM »
saya tidak bisa menjawab, jadi tidak dapat grp ya?
ya iya dong cek keringg... ;D ;D ;D sori kgk dapat... ;D ;D ;D
RAPB edisi revisi Buku 1 hal 80.

"2.   Sīla disebutkan segera setelah kedermawanan (a) karena Sila mensucikan kedua pihak, si pemberi dan si penerima; (b) Setelah memberikan ajaran sebagai balasan dari kebajikan makhluk lain (seperti dana) Sang Buddha ingin mengajarkan agar menghindari menyakiti makhluk lain seperti membunuh; (c) karena dana melibatkan tindakan melakukan sedangkan sila melibatkan tindakan tidak melakukan, dan Sang Buddha ingin mengajarkan  tidak melakukan setelah melakukan tindakan postif (seperti dana makanan); (d) karena dana mengarah pada memiliki kekayaan dan sila mengarah pada kelahiran di alam manusia atau dewa; dan (e) karena Sang Buddha ingin mengajarkan pencapaian kelahiran di alam manusia atau dewa setelah mengajarkan pencapaian kekayaan."

cek angg, mo nanya lagii... ;D ;D ;D
si pemberi dan si penerima, maksudnya apaa? apakah maksudnya sila itu menyucikan si pemberi dana dan si penerima danaa? klo seperti itu, kenapa bisa begituu? ;D ;D ;D bagaimana klo si pemberi atopun si penerima tdk menjalankan silaa? klo begitu bagaimana tindak-tanduk mereka bisa tersucikan?
cek angg, pertanyaannya kan kenapa org yg melaksanakan dana akan lebih mudah menjalankan sila? jawabnya seharusnya pake "karena" dongg... ^-^ ^-^ ^-^
di antara jawaban cek ang, w rasa yg paling kena yg (c) dehhh... :-? :-? :-?
klo yg (b), w kurang ngerti bahasanyaa... ^^?""""
coba cek ang jelasin lebih jelas lagii... \;D/\;D/\;D/ ^:)^ ^:)^ ^:)^
apakah maksudnya itu, setelah seorg umat misalnya memberikan dana kepada Sang Buddha, sebagai balasan atas kebaikan umat tersebut, Sang Buddha kemudian memberikan/mengajarkan kebajikan dari sila, agar si pendana, dapat hidup lebih baik lagi? :-? :-? :-?
lantas, kenapa org tsb lbh mudah menjalankan silaa, ketika ia melakukan danaa? :-? :-? :-?
masih bingungg... ::) ::) ::)

44
Studi Sutta/Sutra / Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« on: 31 October 2011, 02:02:12 PM »
sepertinya lima, satu, empat
maksudnya bukan satu alam manusia, empat alam menyedihkan dan lima alam dewa

Dari buku paritta biru terbitan sti.
Kalimat terjemahannya:
Terdiri dari lima, satu atau pun empat gugusan pembentuk

Penjelasannya:
Makhluk yang terbentuk dari lima gugusan pembentuk kehidupan adalah makhluk yang memiliki nama (vedana, sanna, sankhara, vinnana) dan rupa.

Makhluk satu gugusan adalah makhluk yang hanya memiliki rupa.

Makhluk yang terbentuk dari empat gugusan pembentuk kehidupan adalah makhluk yang hanya memiliki nama (vedana, sanna, sankhara, vinnana)


ternyata begitu yaa...
w ngertii... makhluk yg hanya memiliki rupa cthnya, makhluk2 yg terlahir di alam Rupa Brahma asannasata, klo gak salah yaa..
thanks yaa... \;D/\;D/\;D/ klo cth yg hanya memiliki nama saja, kira2 apa yaa?

45
Studi Sutta/Sutra / Re: Pelimpahan jasa, dari manakah rujukannya?
« on: 29 October 2011, 12:05:58 PM »
Yg berikut ini agak berbeda pandangan dengan mainstream, jadi harap dilanjutkan dengan berpikiran kritis :)

Soal "pelimpahan jasa" itu saya tidak menemukannya di Tipitaka sama sekali. Adanya juga persembahan makanan bagi mahluk alam peta di tirokuddasutta. Ini sudah jadi pertanyaan bagi saya cukup lama.

Soal "pelimpahan jasa" itu adalah ada di kitab komentar dari kitab petavatthu belakangan yg ditulis oleh Dhammapala pada abad ke 6 (http://dhct.org/d321). Disana cerita itu baru muncul, yg menurut saya agak beda esensi dengan tirokudda sutta-nya. Dalam Tirokudda suttanya menekankan pada persembahan makanan dan tidak ada pelimpahan jasa. Dalam keadaan dimana ada perbedaan antara mula (tipitaka) dan atthakattha tentu tipitaka mendapatkan prioritas lebih tinggi yg dianggap lebih benar. Karena ini pula jadi makin penasaran koq beda dan nda nyambung. Komentar yg dibuat bertujuan untuk menjelaskan koq malah berbeda.

Jadi menurut kesimpulan saya yg mungkin salah, pelimpahan jasa itu bisa dikatakan tidak berdasarkan dari Tipitaka, tapi tradisi saja / atau kisah cerita2 tambahan dimana kisahnya ceritanya dibuat dengan latar belakang jaman sang Buddha yg ditulis dalam kitab/buku komentar, tapi memiliki makna positif untuk mengajak kita berbuat baik. Kalau dipikir, kenapa pula pelimpahan jasa hanya pada alam peta tertentu? Kalau dasarnya adalah mudita/turut bersenang, maka utk semua mahluk *yg bisa mengerti* jg bisa. kalau utk pemberian persembahan makanan/minuman memang dikatakan dalam Janussonin Sutta (AN 10.177) Sang Buddha menjelaskan hanya bisa diberikan persembahan makanan minuman pada alam peta. Tidak ada disinggung tentang pelimpahan jasa seperti yg kita sering dengar orang lakukan sekarang.

Ini mungkin ada hubungannya dengan Kaladana Sutta (AN 5.36) dimana disinggung dimana ketika kita turut bersenang atas pemberian atau membantu dalam perbuatan baik, mereka mendapatkan jasa perbuatan baik juga. Atas dasar ini dianggap yg dialam peta diajak bersenang juga. Jika ini "penting" tentu ini akan ditekankan langsung oleh sang Buddha, akan tetapi Sang Buddha menekankan dalam Tirokudda sutta utk mempersembahkan makanan/minuman pada mahluk peta dan tidak menyinggung melimpahkan jasa perbuatan baik, bahkan saya belum ketemu (atau mungkin tidak ada?) tentang pelimpahan jasa. Bahkan soal persembahan makanan/minuman itu disinggung juga dalam Adiya Sutta (AN 5.41).

Terlepas dari itu, tentu perbuatan baiknya tetap akan membuahkan hasil. Itu tidak diragukan lagi. Mungkin ada yg berpendapat yah dilakukan saja, tidak usah pusing, tapi kebetulan saya pas memang sedang terpusingkan akan rujukannya dan sekadar main logika bahwa ini mungkin bukan penyelesaian dalam studi sutta.

bagaimana pendapat rekan2? Mohon dikoreksi. Atau ada yg punya rujukannya dari tipitaka yg mungkin saya terlewat? thanks.
suhuu... di Dasa Punna Kiriya Vatthu kan ada ttg Pattidana... \;D/\;D/\;D/
 plus w mo nanya, di Paritta Pattidana :
ada dituliskan :
Semoga jasa2 yg kuperbuat
kini atau di waktu lain
diterima oleh semua makhluk hidup di sini
tak terbatas, tak ternilai
semoga mereka yg kukasihi serta berbudi luhur
spt ayah dan ibu
yg terlihat dan tak terlihat
yg bermusuhan maupun yg bersikap netral,

makhluk2 yg berada di alam semesta
di tiga alam, empat jenis kelahiran,
terdiri dari lima satu atau empat bagian
mengembara di alam2 besar kecil
..... dst.

pertanyaanya :
yg satu itu alam manusia, yg empat bagian alam apaya, sementara yg lima bagian itu kenapa bisa 5? padahal kan alam deva ada 6, Cattumaharajika, tavatimsa, yama, tusita, nimittavasavatti-bhumi, Paranimitta-vasavatti bhumi.
kenapa di sana hanya dicantumkan 5 bagian alam deva?

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 107
anything