Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: kiyomi on 18 September 2013, 11:15:54 PM

Title: sharing
Post by: kiyomi on 18 September 2013, 11:15:54 PM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?
Title: Re: sharing
Post by: kuswanto on 19 September 2013, 04:54:43 AM
kasihan yang agama lain donk!! gak bs makan daging lagi kl begitu..
Kalau mau vegetarian, ya sendiri jgn makan daging aja..
Itu menurut pendapat saya,
Title: Re: sharing
Post by: adi lim on 19 September 2013, 06:10:33 AM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?

wong Buddha Gotama daging aja makan, tidak vegetarian kok !
bagaimana pula pengikut ajaran Buddha bisa dipaksakan utk vegetarian   ???
Title: Re: sharing
Post by: kakao on 19 September 2013, 10:41:00 AM
Menghilangkan satu ekosistem akan berakibat hal yang buruk, contoh, kemanakah para Penjagal kl mereka tdk punya pekerjaan?==>>mungkin aja jadi perampok, yang sadis dan berani memotong orang, karena terbiasa memotong hewan, terus peternak? haruskah mereka bertani, mereka tidak paham pertanian, dengan proses yang ribet, dari pertama membajak, menuai benih, dll, pasti mereka tdk akan memilih profesi ini, lalu bagaimana dg pembuat kue yang membutuhkan telur? telur sdh pasti tdk tersedia kl peternakan tutup, daging juga tdk tersedia kl tutup.para tukang kue yang enak2 pasti pakai telur, kl tdk pakai telur pasti aneh rasanya, pengembangannya kurang sempurna alias bantet, jadi kurang menarik, siapa yang mau beli? ;D selanjutnya hewan2 peternakan dibaiarkan bebas dijalan2, mereka berkembang biak lebih cepat dari manusia, kl manusia memalui proses 9 bulan mengandung, kadang punya anak cuma 1, atau 2 dan 3, atau paling banyak manusia 12 anak, sedang hewan, ayam bisa bertelur 10 bahkan lebih, kambing, sapi bisa melahirkan 4 atau 5 sekali melahirkan, dan populasi mereka akan jauh lebih meningkat ayam dan bebek akan setiap hari memasuki rumah anda, kadang bertamu kerumah anda, mengotori rumah anda, demikian dengan kerbau, mereka akan sering nonton tv dirumah anda ;D memakan rumput jepang kesayangan anda, dll, ketika anda mau berpergian, anda pun terhalang oleh kerumunan kerbau2 dan aneka bebek dan ayam, anda akan tidak tepat waktu karena tiap hari keadaan seperti itu, juga kotoran dimana-mana, anda merasa kebau-an setiap hari, bau yang menjadi ciri khas, akan tercampur ketika setiap kali anda akan makan, karena peternak sdh tdk mau mengurus mereka lagi?apakah anda bersedia mengurus hewan terlantar itu? apabila peternakan dan penjagalan sdh tidak ada lagi didunia, apakah anda mau dikasih ayam oleh tetangga? atau sapi oleh pemilik jagal?tentu tidak, mereka menjadi komoditi yang tidak berharga sama sekali ;D bayangkan aja deh kl kejadiannya kayak gitu :))
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 11:26:15 AM
kasihan yang agama lain donk!! gak bs makan daging lagi kl begitu..
Kalau mau vegetarian, ya sendiri jgn makan daging aja..
Itu menurut pendapat saya,

Lebih kasihan gak bisa makan daging lagi atau hewannya dibunuh?
Berarti menurut kamu mata pencaharian penjagalan daging bermanfaat juga ya?

wong Buddha Gotama daging aja makan, tidak vegetarian kok !
bagaimana pula pengikut ajaran Buddha bisa dipaksakan utk vegetarian   ???

Bagaimana mau makan daging bila tidak ada yang menyediakan?

Menghilangkan satu ekosistem akan berakibat hal yang buruk, contoh, kemanakah para Penjagal kl mereka tdk punya pekerjaan?==>>mungkin aja jadi perampok, yang sadis dan berani memotong orang, karena terbiasa memotong hewan, terus peternak? haruskah mereka bertani, mereka tidak paham pertanian, dengan proses yang ribet, dari pertama membajak, menuai benih, dll, pasti mereka tdk akan memilih profesi ini, lalu bagaimana dg pembuat kue yang membutuhkan telur? telur sdh pasti tdk tersedia kl peternakan tutup, daging juga tdk tersedia kl tutup.para tukang kue yang enak2 pasti pakai telur, kl tdk pakai telur pasti aneh rasanya, pengembangannya kurang sempurna alias bantet, jadi kurang menarik, siapa yang mau beli? ;D selanjutnya hewan2 peternakan dibaiarkan bebas dijalan2, mereka berkembang biak lebih cepat dari manusia, kl manusia memalui proses 9 bulan mengandung, kadang punya anak cuma 1, atau 2 dan 3, atau paling banyak manusia 12 anak, sedang hewan, ayam bisa bertelur 10 bahkan lebih, kambing, sapi bisa melahirkan 4 atau 5 sekali melahirkan, dan populasi mereka akan jauh lebih meningkat ayam dan bebek akan setiap hari memasuki rumah anda, kadang bertamu kerumah anda, mengotori rumah anda, demikian dengan kerbau, mereka akan sering nonton tv dirumah anda ;D memakan rumput jepang kesayangan anda, dll, ketika anda mau berpergian, anda pun terhalang oleh kerumunan kerbau2 dan aneka bebek dan ayam, anda akan tidak tepat waktu karena tiap hari keadaan seperti itu, juga kotoran dimana-mana, anda merasa kebau-an setiap hari, bau yang menjadi ciri khas, akan tercampur ketika setiap kali anda akan makan, karena peternak sdh tdk mau mengurus mereka lagi?apakah anda bersedia mengurus hewan terlantar itu? apabila peternakan dan penjagalan sdh tidak ada lagi didunia, apakah anda mau dikasih ayam oleh tetangga? atau sapi oleh pemilik jagal?tentu tidak, mereka menjadi komoditi yang tidak berharga sama sekali ;D bayangkan aja deh kl kejadiannya kayak gitu :))

haha...lucu deh bacanya...:)) Kakao lebay ya....
saya mau saja terima kalau ada halaman yang luas... Mengapa saya belum terhalang oleh kerumunan anjing dan kucing liar di jalan ya padahal mereka juga beranak banyak...  ^-^ Boleh juga jadi teman nonton tv bareng... kalau lagi malas jalan boleh tunggangi sapinya.... ;D

Jadi intinya kakao juga mendukung penjagalan demi kebaikan manusia versi kakao?

Dan kakao juga tahu kalau profesi ini menjadikan penjagal akan menjadi terbiasa dengan kesadisan dan menganggap penderitaan hewan adalah hal yang tidak penting...
 
Menghilangkan satu ekosistem akan berakibat hal yang buruk, contoh, kemanakah para Penjagal kl mereka tdk punya pekerjaan?==>>mungkin aja jadi perampok, yang sadis dan berani memotong orang, karena terbiasa memotong hewan, terus peternak?
Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 12:43:02 PM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?
kiyomi..
saran saya baca dulu thread sebelumnya yang membahas soal ini..
karena saya pikir pertanyaan ini tidak akan terselesaikan.. alias tidak ada titik temu..
bisa disimak dari thread2 sebelumnya.. masing2 pihak ada pemikiran tersendiri..

namun jika menurut kiyomi, vegetarian memang baik dan MUTLAK harus dilakukan, silakan dilakukan saja..

Saya pribadi kadang juga suka mampir ke warung vege dan bisa seharian vegetarian walau saya pribadi lebih mengarah ke theravada yang mana lebih berpemikiran bahwa daging "halal" dikonsumsi jika kita tidak mengetahui asal muasalnya dan seperti jawaban om adi lim, Buddha saja tidak bervegetarian.

Intinya, saya pikir vegetarian bisa dilakukan jika kita memang ada niatan ke arah sana.. namun tidak perlu dibanding2kan
- apakah baik melakukan vegetarian ? baik sekali.
- apakah salah jika tidak melakukan vegetarian ? belum tentu juga.
- apakah vegetarian pasti membuat orang memiliki metta dan hati yang suci tanpa dengki ? belum tentu juga
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 12:47:20 PM
kiyomi..
saran saya baca dulu thread sebelumnya yang membahas soal ini..
karena saya pikir pertanyaan ini tidak akan terselesaikan.. alias tidak ada titik temu..
bisa disimak dari thread2 sebelumnya.. masing2 pihak ada pemikiran tersendiri..

namun jika menurut kiyomi, vegetarian memang baik dan MUTLAK harus dilakukan, silakan dilakukan saja..

Saya pribadi kadang juga suka mampir ke warung vege dan bisa seharian vegetarian walau saya pribadi lebih mengarah ke theravada yang mana lebih berpemikiran bahwa daging "halal" dikonsumsi jika kita tidak mengetahui asal muasalnya dan seperti jawaban om adi lim, Buddha saja tidak bervegetarian.

Intinya, saya pikir vegetarian bisa dilakukan jika kita memang ada niatan ke arah sana.. namun tidak perlu dibanding2kan
- apakah baik melakukan vegetarian ? baik sekali.
- apakah salah jika tidak melakukan vegetarian ? belum tentu juga.
- apakah vegetarian pasti membuat orang memiliki metta dan hati yang suci tanpa dengki ? belum tentu juga

Saya sudah baca bro forte.... Tapi coba di baca lagi pertanyaan saya, saya bukan mengajak vegetarian kok, saya hanya tanya kalau misalnya tidak ada yang menyediakan daging, apakah kamu akan bervegetarian? Dan menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Itu saja... :)
Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 01:04:23 PM
Saya sudah baca bro forte.... Tapi coba di baca lagi pertanyaan saya, saya bukan mengajak vegetarian kok, saya hanya tanya kalau misalnya tidak ada yang menyediakan daging, apakah kamu akan bervegetarian? Dan menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Itu saja... :)
jelas saya akan bervegetarian.

Tapi izinkan saya berkomentar beberapa point di bawah ini :

1.Pertanyaan Lucu

saya balik tanya ya..

kalau misal tidak ada donat di dunia ini, apakah kamu tidak akan makan donat ? menurut u jawabannya gmn ? ya jelas tidak akan makan donat bukan ? karena apa ? gimana bisa makan donat ? yang nyediain juga gak ada..

balik lagi ke case vegetarian, jika tidak ada penjagalan, apakah bisa bervegetarian ? jelas bisa, karena buddhisme melarang pembunuhan hewan yang mana asal usul daging dari hewan yang dibunuh jelas.

2. Manfaat pertanyaan
Apa manfaat dari pertanyaannya ? Mungkin tidak penjagalan itu dihapuskan dari dunia ini ? Ini pertanyaan mengandai2 tentu mendapatkan jawaban yang juga mengandai2 bukan ?  Hal ini juga sama dengan apa baiknya rumah penjagalan itu ada / tidak.. Kalau dijawab tidak baik, hasilnya apa ? tetap rumah penjagalan itu tetap ada bukan ?

Title: Re: sharing
Post by: tesla on 19 September 2013, 01:27:48 PM
why worry so much.

hindari pembunuhan, cukup.
apakah nanti seluruh dunia akan menjadi buddhist atau tidak, apakah semua akan menjadi vegetarian atau tidak, why worry, live now
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 01:42:40 PM
jelas saya akan bervegetarian.

Tapi izinkan saya berkomentar beberapa point di bawah ini :

1.Pertanyaan Lucu

saya balik tanya ya..

kalau misal tidak ada donat di dunia ini, apakah kamu tidak akan makan donat ? menurut u jawabannya gmn ? ya jelas tidak akan makan donat bukan ? karena apa ? gimana bisa makan donat ? yang nyediain juga gak ada..

balik lagi ke case vegetarian, jika tidak ada penjagalan, apakah bisa bervegetarian ? jelas bisa, karena buddhisme melarang pembunuhan hewan yang mana asal usul daging dari hewan yang dibunuh jelas.

2. Manfaat pertanyaan
Apa manfaat dari pertanyaannya ? Mungkin tidak penjagalan itu dihapuskan dari dunia ini ? Ini pertanyaan mengandai2 tentu mendapatkan jawaban yang juga mengandai2 bukan ?  Hal ini juga sama dengan apa baiknya rumah penjagalan itu ada / tidak.. Kalau dijawab tidak baik, hasilnya apa ? tetap rumah penjagalan itu tetap ada bukan ?


1. Tapi bukan tidak ada daging loh, karena kita bisa saja menyediakan sendiri, misalnya merebus kerang dan kepiting sendiri....

2. Memang tidak mungkin dihapus, tapi apakah bisa dikurangi? Contohnya sampah plastik tidak mungkin dihapus, tapi bisa dikurangi bukan? Mengapa tidak coba dipikirkan caranya....

why worry so much.

hindari pembunuhan, cukup.
apakah nanti seluruh dunia akan menjadi buddhist atau tidak, apakah semua akan menjadi vegetarian atau tidak, why worry, live now
Apakah kamu tidak merasa kita umat buddhis berharap semoga semua makhluk berbahagia, tapi sepertinya sudah terbiasa dengan pembunuhan hewan seperti makan cumi/kodok hidup-hidup juga dianggap hal yang biasa saja? Makan seafood juga... dll...
Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 02:07:43 PM

1. Tapi bukan tidak ada daging loh, karena kita bisa saja menyediakan sendiri, misalnya merebus kerang dan kepiting sendiri....

Nah melakukan pembunuhan bukan ? Kita tahu dari mana asal usul daging tersebut, tentu tidak boleh ;D

2. Memang tidak mungkin dihapus, tapi apakah bisa dikurangi? Contohnya sampah plastik tidak mungkin dihapus, tapi bisa dikurangi bukan? Mengapa tidak coba dipikirkan caranya....
Apakah kamu tidak merasa kita umat buddhis berharap semoga semua makhluk berbahagia, tapi sepertinya sudah terbiasa dengan pembunuhan hewan seperti makan cumi/kodok hidup-hidup juga dianggap hal yang biasa saja? Makan seafood juga... dll...
sekarang ini, yang anda harapkan dari thread ini apa ?
kalau anda paham dengan postingan saya reply #5, itu sudah jelas saya mengurangi konsumsi daging. tapi anda menanyakan lagi, apakah mungkin penjagalan dihilangkan ? terus saya reply lagi untuk menegaskan buat apa bertanya hal yang tidak mungkin, dan anda kembali lagi bertanya apakah tidak mungkin dikurangi ? Kalau begitu jawaban saya baca reply saya no. 5

Memikirkan caranya ? Bagaimana coba? Katakanlah populasi buddhis di Indonesia 10% (kebanyakan kali ya) semua vegetarian, tidak akan mengurangi konsumsi daging yang 90% dari non buddhis.. Itu pun kalau 10% itu semua vegetarian, tapi nyatanya kan tidak..
Intinya, saya minta coba kiyomi berpikir lebih logis menggunakan pikiran tidak menggunakan perasaan.

Memang satu sisi, saya melihat anda "mungkin" memiliki jiwa penyayang, tapi imbangilah dengan pola pikir yang relevan juga. 

Kalau anda bersikeras, okelah saya bertanya balik. anda mengatakan pikirkan caranya.. saya minta jawaban anda, bagaimana cara untuk menutup penjagalan di Indonesia atau menurunkan angka konsumsi daging di Indonesia ? silakan :) karena saya tidak memiliki ide untuk ini, siapa tahu anda punya, dan silakan kemukakan..

Namun jika anda tidak bisa, atau tidak memiliki ide, saya harap anda memikirkan lagi reply saya no. 5, fokus saja pada diri sendiri. Di sini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah.. tapi bukan berarti non vegetarian itu salah. Dan jika anda menganggap vegetarian itu baik.. silakan anda lakukan sendiri.. jika anda bisa mengubah keluarga anda.. itu baik.. tapi untuk mengubah dunia, saya harap anda urungkan niat.. karena anda tidak mungkin bisa mengubah dunia.. :)


Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 02:45:12 PM
Nah melakukan pembunuhan bukan ? Kita tahu dari mana asal usul daging tersebut, tentu tidak boleh ;D
sekarang ini, yang anda harapkan dari thread ini apa ?
kalau anda paham dengan postingan saya reply #5, itu sudah jelas saya mengurangi konsumsi daging. tapi anda menanyakan lagi, apakah mungkin penjagalan dihilangkan ? terus saya reply lagi untuk menegaskan buat apa bertanya hal yang tidak mungkin, dan anda kembali lagi bertanya apakah tidak mungkin dikurangi ? Kalau begitu jawaban saya baca reply saya no. 5

 ;D Coba dibaca lagi pertanyaan saya di reply #4, saya tanya apakah menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Bukan apakah mungkin dihilangkan atau tidak? Kalau menurut kamu lebih baik tidak ada, apakah kamu mau memikirkan cara untuk menguranginya?

Memikirkan caranya ? Bagaimana coba? Katakanlah populasi buddhis di Indonesia 10% (kebanyakan kali ya) semua vegetarian, tidak akan mengurangi konsumsi daging yang 90% dari non buddhis.. Itu pun kalau 10% itu semua vegetarian, tapi nyatanya kan tidak..
Intinya, saya minta coba kiyomi berpikir lebih logis menggunakan pikiran tidak menggunakan perasaan.

Memang satu sisi, saya melihat anda "mungkin" memiliki jiwa penyayang, tapi imbangilah dengan pola pikir yang relevan juga. 

Kalau anda bersikeras, okelah saya bertanya balik. anda mengatakan pikirkan caranya.. saya minta jawaban anda, bagaimana cara untuk menutup penjagalan di Indonesia atau menurunkan angka konsumsi daging di Indonesia ? silakan :) karena saya tidak memiliki ide untuk ini, siapa tahu anda punya, dan silakan kemukakan..


Itu kalau populasi buddhis tetap di angka 10%, tapi angka itu kan bisa berubah-ubah. Dan agama lain juga belum tentu tidak vege. Boleh tidak kita coba memadukan pikiran+perasaan.... Apakah karena 1 sampah plastik yang saya buang tidak terlalu pengaruh dengan total sampah plastik, maka tidak mungkin ada gunanya mengurangi sampah plastik.

Quote
Namun jika anda tidak bisa, atau tidak memiliki ide, saya harap anda memikirkan lagi reply saya no. 5, fokus saja pada diri sendiri. Di sini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah.. tapi bukan berarti non vegetarian itu salah. Dan jika anda menganggap vegetarian itu baik.. silakan anda lakukan sendiri.. jika anda bisa mengubah keluarga anda.. itu baik.. tapi untuk mengubah dunia, saya harap anda urungkan niat.. karena anda tidak mungkin bisa mengubah dunia.. :)

Menurut anda disini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah, tapi reputasi saya sudah berkurang 1, mungkin ada member yang kurang suka topik ini ;D

Menurut saya memang kalau mau mengubah dunia memang harus dimulai dari diri sendiri dulu... Tapi saya disini bukan mau mengubah dunia ya, tapi melakukan hal yang menurut hati nurani benar. Dan judulnya sharing, jadi saya hanya mau bertukar pendapat mengenai hal yang mengganjal pikiran saya, bukan mengajak vege karena saya juga bukan vege.

Quote
“Jivaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini.

Menurut kamu, kalimat diatas, daging seharusnya tidak dimakan, berarti tidak boleh dimakan siapapun atau hanya oleh yang bersangkutan saja?
Title: Re: sharing
Post by: kullatiro on 19 September 2013, 03:01:07 PM
pada suatu waktu mungkin kita tidak akan makan daging lagi tetapi sebagai ganti nya mungkin akan makan daging sintetis.

kenyataan tentang susu di pasaran, saat ini banyak merk/brand susu sapi sudah merupakan campuran banyak bahan sintetis daripada susu murni, cuma sedikit brand saja yang masih mempertahan kan nya tanpa campuran atau sesedikit mungkin bahan campuran ke dalam susu.

Title: Re: sharing
Post by: Indra on 19 September 2013, 03:02:54 PM
Konsumsi daging di Indonesia sebagian besar berasal dari daging impor bukan dari rumah jagal lokal, dan adalah mustahil jika kita menutup rumah jagal di seluruh dunia?

ngomong2 jika makan daging yg bukan berasal dari penjagalan, apakah itu juga vegetarian?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 03:32:22 PM
pada suatu waktu mungkin kita tidak akan makan daging lagi tetapi sebagai ganti nya mungkin akan makan daging sintetis.

kenyataan tentang susu di pasaran, saat ini banyak merk/brand susu sapi sudah merupakan campuran banyak bahan sintetis daripada susu murni, cuma sedikit brand saja yang masih mempertahan kan nya tanpa campuran atau sesedikit mungkin bahan campuran ke dalam susu.



Karena kebutuhan tidak tercukupi ya?

Konsumsi daging di Indonesia sebagian besar berasal dari daging impor bukan dari rumah jagal lokal, dan adalah mustahil jika kita menutup rumah jagal di seluruh dunia?

ngomong2 jika makan daging yg bukan berasal dari penjagalan, apakah itu juga vegetarian?

Yah, kita tidak mungkin menutup semua, tapi bukankah bisa mengurangi atau paling tidak mencegah peningkatan rumah jagal, atau bisa juga kita tidak makan karena tidak mendukung penjagalan?

Kalau bukan berasal dari penjagalan, menurut saya boleh dimakan, tapi bagaimana cara kita membedakannya?
Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 03:39:39 PM
;D Coba dibaca lagi pertanyaan saya di reply #4, saya tanya apakah menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Bukan apakah mungkin dihilangkan atau tidak? Kalau menurut kamu lebih baik tidak ada, apakah kamu mau memikirkan cara untuk menguranginya?
Oh.. oke d.  Saya ikutin mau anda.. bagusnya gak ada.. terus abis itu bagaimana ?

Itu kalau populasi buddhis tetap di angka 10%, tapi angka itu kan bisa berubah-ubah. Dan agama lain juga belum tentu tidak vege. Boleh tidak kita coba memadukan pikiran+perasaan.... Apakah karena 1 sampah plastik yang saya buang tidak terlalu pengaruh dengan total sampah plastik, maka tidak mungkin ada gunanya mengurangi sampah plastik.

Menurut anda disini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah, tapi reputasi saya sudah berkurang 1, mungkin ada member yang kurang suka topik ini ;D

Menurut saya memang kalau mau mengubah dunia memang harus dimulai dari diri sendiri dulu... Tapi saya disini bukan mau mengubah dunia ya, tapi melakukan hal yang menurut hati nurani benar. Dan judulnya sharing, jadi saya hanya mau bertukar pendapat mengenai hal yang mengganjal pikiran saya, bukan mengajak vege karena saya juga bukan vege.
1 hal lagi, saya mengatakan tidak ada mengatakan vegetarian salah, tapi saya tidak mengatakan bahwa benar membahas vegetarian terus2an. Tiap orang memiliki batas kejenuhan masing2. Bisa jadi orang yang mengurangi reputasi anda sudah jenuh, dan itu subjektif ya. Tapi jika anda terlalu terpengaruh dengan reputasi. saya akan menambahkan buat anda. :)

Menurut hati nurani anda benar, apakah hati nurani anda benar itu merupakan kebenaran universal ?
Sebelum itu saya ingin menchallenge mengenai sampah plastik. Mengurangi sampah plastik memang baik dan hal ini sudah diakui semua orang dan bisa dikatakan kebenaran universal. Namun berbeda dengan vegetarian, apakah anda bisa mengatakan yang tidak melakukan vegetarian berarti melakukan hal yang tidak baik ? dan katakanlah anda mengatakan tidak baik, apakah statement anda merupakan kebenaran universal ?

Jadi saya harap jika anda ingin membuat analogi, buatlah analogi yang sama2 mengandung kebenaran universal.
 
Menurut kamu, kalimat diatas, daging seharusnya tidak dimakan, berarti tidak boleh dimakan siapapun atau hanya oleh yang bersangkutan saja?
iya, sesuai dengan pemahaman buddhisme, daging tidak seharusnya dimakan kalau diketahui asal usul pembunuhannya. Saya berdiskusi dengan anda dengan landasan pengetahuan theravada yang saya tahu, apa landasan anda dalam mendefinisikan pembunuhan ?

note :
karma baik anda belum berbuah.. harus tunggu 720 hours buat nambah reputasi dari saya ;D
Title: Re: sharing
Post by: Indra on 19 September 2013, 03:56:36 PM
Karena kebutuhan tidak tercukupi ya?

Yah, kita tidak mungkin menutup semua, tapi bukankah bisa mengurangi atau paling tidak mencegah peningkatan rumah jagal, atau bisa juga kita tidak makan karena tidak mendukung penjagalan?


kalau tidak menutup semua, sepertinya tidak akan membuat orang menjadi vegetarian tapi meningkatkan bisnis rumah jagal yg gak tutup aja.

Quote
Kalau bukan berasal dari penjagalan, menurut saya boleh dimakan, tapi bagaimana cara kita membedakannya?


gampang, jika binatang itu mayatnya rusak parah, mungkin mati karena tertabrak mobil atau terkenal ledakan bom teroris, kalo berluang, mungkin kena peluru nyasar, kalo tinggal sedkit daging yg menempel di tulang, mungkin sisa2 perburuan predator lain. tapi lucu juga bahwa kriteria vegetarian bukan dari materi makanannya tetapi dari pembunuhannya.

menurut anda, jika semua orang vegetarian tapi tetap membunuh binatang utk diambil kulitnya sbg bahan pakaian, sepatu, dompet, dll, bagaimana ini? dan bagaimana jika seorang yg tidak vegetarian tapi tidak melakukan pembunuhan? lebih baik yg mana?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 04:24:06 PM
Oh.. oke d.  Saya ikutin mau anda.. bagusnya gak ada.. terus abis itu bagaimana ?
Berarti kita boleh mendiskusikan apakah ada cara mengurangi penjagalan bersama-sama, kecuali kamu pikir tidak ada gunanya juga tidak apa-apa, saya tidak memaksa.

1 hal lagi, saya mengatakan tidak ada mengatakan vegetarian salah, tapi saya tidak mengatakan bahwa benar membahas vegetarian terus2an. Tiap orang memiliki batas kejenuhan masing2. Bisa jadi orang yang mengurangi reputasi anda sudah jenuh, dan itu subjektif ya. Tapi jika anda terlalu terpengaruh dengan reputasi. saya akan menambahkan buat anda. :)
Gpp saya tidak terlalu memikirkan reputasi kok, thanks ya...

Menurut hati nurani anda benar, apakah hati nurani anda benar itu merupakan kebenaran universal ?
Sebelum itu saya ingin menchallenge mengenai sampah plastik. Mengurangi sampah plastik memang baik dan hal ini sudah diakui semua orang dan bisa dikatakan kebenaran universal. Namun berbeda dengan vegetarian, apakah anda bisa mengatakan yang tidak melakukan vegetarian berarti melakukan hal yang tidak baik ? dan katakanlah anda mengatakan tidak baik, apakah statement anda merupakan kebenaran universal ?

Jadi saya harap jika anda ingin membuat analogi, buatlah analogi yang sama2 mengandung kebenaran universal.
 iya, sesuai dengan pemahaman buddhisme, daging tidak seharusnya dimakan kalau diketahui asal usul pembunuhannya. Saya berdiskusi dengan anda dengan landasan pengetahuan theravada yang saya tahu, apa landasan anda dalam mendefinisikan pembunuhan ?

note :
karma baik anda belum berbuah.. harus tunggu 720 hours buat nambah reputasi dari saya ;D

Mengapa menurut kamu vegetarian bukan kebenaran universal dapat mengurangi penjagalan? Kalau pernyataan orang yang bervegetarian lebih baik daripada nonvege memang bukan kebenaran universal. Tapi kalau vegetarian berarti tidak mendukung penjagalan apakah bukan juga?
 
Soal daging yang tidak seharusnya dimakan coba baca lagi pertanyaan saya.... :)
Title: Re: sharing
Post by: Indra on 19 September 2013, 04:37:32 PM

Mengapa menurut kamu vegetarian bukan kebenaran universal dapat mengurangi penjagalan? Kalau pernyataan orang yang bervegetarian lebih baik daripada nonvege memang bukan kebenaran universal. Tapi kalau vegetarian berarti tidak mendukung penjagalan apakah bukan juga?

memang bukan, vegetarian adalah soal makanan, dan penjagalan tidak selalu berhubungan dengan makanan. buaya2 diternakkan kemudian dibunuh untuk diambil kulitnya, walaupun ada juga yg memakan dagingnya, tapi tujuan dari peternakan dan pembunuhan buaya itu adalah untuk diambil kulitnya bukan dagingnya.

Badak dan Gajah dan Harimau yg nyaris punah tidak ada hubungannya dengan vege dan non-vege
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 04:38:36 PM
kalau tidak menutup semua, sepertinya tidak akan membuat orang menjadi vegetarian tapi meningkatkan bisnis rumah jagal yg gak tutup aja.

Yah tidak apa2, yang penting kita tidak terlibat di dalamnya, sehingga tidak merasa bersalah...

gampang, jika binatang itu mayatnya rusak parah, mungkin mati karena tertabrak mobil atau terkenal ledakan bom teroris, kalo berluang, mungkin kena peluru nyasar, kalo tinggal sedkit daging yg menempel di tulang, mungkin sisa2 perburuan predator lain. tapi lucu juga bahwa kriteria vegetarian bukan dari materi makanannya tetapi dari pembunuhannya.
Tapi daging yang sudah matang tidak terlihat mayatnya... Dan iya sebenarnya menurut saya kita bagaimana kalau tidak usah sampai vegetarian fanatik, tapi apabila selagi kita bisa memilih makanan sendiri, kita pilih sayuran, kecuali memang tidak memungkinkan untuk memilih.

menurut anda, jika semua orang vegetarian tapi tetap membunuh binatang utk diambil kulitnya sbg bahan pakaian, sepatu, dompet, dll, bagaimana ini? dan bagaimana jika seorang yg tidak vegetarian tapi tidak melakukan pembunuhan? lebih baik yg mana?
Lebih baik lagi yang dua-duanya, yaitu tidak mendukung penjagalan dan tidak membunuh.

“Jivaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini.

Menurut kamu, daging diatas seharusnya tidak dimakan oleh yang disembelih untuk dirinya saja, atau tidak boleh dimakan oleh siapapun? Dan tujuannya apa?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 04:42:04 PM
memang bukan, vegetarian adalah soal makanan, dan penjagalan tidak selalu berhubungan dengan makanan. buaya2 diternakkan kemudian dibunuh untuk diambil kulitnya, walaupun ada juga yg memakan dagingnya, tapi tujuan dari peternakan dan pembunuhan buaya itu adalah untuk diambil kulitnya bukan dagingnya.

Badak dan Gajah dan Harimau yg nyaris punah tidak ada hubungannya dengan vege dan non-vege
penjagalan tidak selalu berhub dengan makanan, tapi sebagian besar daging bukankah dari penjagalan? Apakah ada daging yang dari bukan penjagalan? Dimana?
Title: Re: sharing
Post by: Indra on 19 September 2013, 04:50:41 PM
Yah tidak apa2, yang penting kita tidak terlibat di dalamnya, sehingga tidak merasa bersalah...


jadi poin yg anda ingin sampaikan adalah soal "merasa bersalah", bagaimana jika orang memakan daging yg berasal dari binatang yg ia potong sendiri dan tidak merasa bersalah, bukankah faktor penting menburut anda itu sudah terpenuhi?

Quote
Tapi daging yang sudah matang tidak terlihat mayatnya... Dan iya sebenarnya menurut saya kita bagaimana kalau tidak usah sampai vegetarian fanatik, tapi apabila selagi kita bisa memilih makanan sendiri, kita pilih sayuran, kecuali memang tidak memungkinkan untuk memilih.
Lebih baik lagi yang dua-duanya, yaitu tidak mendukung penjagalan dan tidak membunuh.
anda tetap mendukung penjagalan walaupun anda tidak makan daging. sebenarnya keberadaan anda saja pun sudah mendukung penjagalan, kenapa? anda bisa menarik hubungannya ke segala arah dan salah satu ujungnya akan berakhir pada pembunuhan binatang, tapi anda harus cukup kreatif.


Quote
“Jivaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini.

Menurut kamu, daging diatas seharusnya tidak dimakan oleh yang disembelih untuk dirinya saja, atau tidak boleh dimakan oleh siapapun? Dan tujuannya apa?

jika anda bisa membaca anda akan bisa menjawabnya tanpa perlu bertanya kepada orang lain. mungkinkah membunuh tanpa melihat, mendengar, dan dicurigai (bahkan dipastikan)?
Title: Re: sharing
Post by: Indra on 19 September 2013, 04:51:30 PM
penjagalan tidak selalu berhub dengan makanan, tapi sebagian besar daging bukankah dari penjagalan? Apakah ada daging yang dari bukan penjagalan? Dimana?

anda sptnya kurang bisa memahami orang lain, maksud yg ingin saya sampaikan pada post itu adalah bahwa penjagalan tetap terjadi walaupun orang gak makan daging.
Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 09:04:20 PM
Berarti kita boleh mendiskusikan apakah ada cara mengurangi penjagalan bersama-sama, kecuali kamu pikir tidak ada gunanya juga tidak apa-apa, saya tidak memaksa.
Gpp saya tidak terlalu memikirkan reputasi kok, thanks ya...
siiip lah kalau begitu.

Mengapa menurut kamu vegetarian bukan kebenaran universal dapat mengurangi penjagalan? Kalau pernyataan orang yang bervegetarian lebih baik daripada nonvege memang bukan kebenaran universal. Tapi kalau vegetarian berarti tidak mendukung penjagalan apakah bukan juga?
Maksud dari kebenaran universal itu adalah sesuatu hal yang bisa diterima oleh semua orang. Nah mengenai vegetarian apakah bisa diterima dikatakan "tidak vegetarian = tidak baik ?" dan jika anda ingin bermain dengan statistik, memang ada istilah tidak signifikan dan signifikan.
Menurut saya jika anda tidak membuang sampah dibanding dengan 10 orang yang buang sampah sembarangan tentu signifikan, tapi jika dibanding dengan 1000.000 orang yang buang sampah sembarangan maka tidak signifikan.

Namun perlu diketahui, saya bilang tidak signifikan, bukan berarti membolehkan buang sampah sembarangan. Terkadang anda suka mengambil kesimpulan tersendiri ;D

Nah pertanyaan saya, apakah perbandingan total vegetarian total non vegetarian signifikan / tidak ? <= tolong dijawab
- apakah ada data resmi yang mendukung signifikan / tidaknya jumlah populasi vegetarian / non vegetarian
- jika tidak signifikan, bagaimana bisa mengurangi penjagalan ?
- jika signifkan, tolong tambahkan ada kaum vegetarian yang juga menggunakan tas kulit asli, sabuk pinggang kulit, jaket bulu dll, tentu tidak logis hal ini masuk dalam "populasi vegetarian" karena memang di mulut mendukung vegetarian tapi di badan mereka tidak.
- jika perbandingan (vegetarian - vegetarian-pakai-taskulitdll) / non vege = signifikan,  saya setuju hal tersebut bisa mengurangi penjagalan.

Soal daging yang tidak seharusnya dimakan coba baca lagi pertanyaan saya.... :)
pertanyaan anda yang mana ?
Title: Re: sharing
Post by: adi lim on 19 September 2013, 09:05:05 PM

Bagaimana mau makan daging bila tidak ada yang menyediakan?


apakah anda lebih pintar dari pada Buddha Gotama !  ^-^
Buddha tahu kok mana yang wajib, wajar, patut, layak, utk dilakukan oleh siswa-i baik Bhikkhu ataupun umat awam.
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 09:16:30 PM
jadi poin yg anda ingin sampaikan adalah soal "merasa bersalah", bagaimana jika orang memakan daging yg berasal dari binatang yg ia potong sendiri dan tidak merasa bersalah, bukankah faktor penting menburut anda itu sudah terpenuhi?

Bila potong sendiri lebih bersalah lagi...

Quote
anda tetap mendukung penjagalan walaupun anda tidak makan daging. sebenarnya keberadaan anda saja pun sudah mendukung penjagalan, kenapa? anda bisa menarik hubungannya ke segala arah dan salah satu ujungnya akan berakhir pada pembunuhan binatang, tapi anda harus cukup kreatif.

Bagaimana kalau saya tambahkan vege untuk tidak mendukung penjagaan yang khusus untuk menyediakan daging saja?

Quote
jika anda bisa membaca anda akan bisa menjawabnya tanpa perlu bertanya kepada orang lain. mungkinkah membunuh tanpa melihat, mendengar, dan dicurigai (bahkan dipastikan)?
Maaf terus terang saya tidak konek dengan tanggapan ini.

anda sptnya kurang bisa memahami orang lain, maksud yg ingin saya sampaikan pada post itu adalah bahwa penjagalan tetap terjadi walaupun orang gak makan daging.

Penjagalan yang khusus menyediakan daging. Apakah berpengaruh meski sedikit saja dan tidak signifikan

Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 09:24:28 PM
siiip lah kalau begitu.
Maksud dari kebenaran universal itu adalah sesuatu hal yang bisa diterima oleh semua orang. Nah mengenai vegetarian apakah bisa diterima dikatakan "tidak vegetarian = tidak baik ?" dan jika anda ingin bermain dengan statistik, memang ada istilah tidak signifikan dan signifikan.
Menurut saya jika anda tidak membuang sampah dibanding dengan 10 orang yang buang sampah sembarangan tentu signifikan, tapi jika dibanding dengan 1000.000 orang yang buang sampah sembarangan maka tidak signifikan.
Saya tidak menyimpulkan begitu. Tapi vege=tidak mendukung pembunuhan hewan untuk dikonsumsi, apakah bisa diterima sebagai kebenaran universal?

Quote

Namun perlu diketahui, saya bilang tidak signifikan, bukan berarti membolehkan buang sampah sembarangan. Terkadang anda suka mengambil kesimpulan tersendiri ;D

Nah pertanyaan saya, apakah perbandingan total vegetarian total non vegetarian signifikan / tidak ? <= tolong dijawab
- apakah ada data resmi yang mendukung signifikan / tidaknya jumlah populasi vegetarian / non vegetarian
- jika tidak signifikan, bagaimana bisa mengurangi penjagalan ?
- jika signifkan, tolong tambahkan ada kaum vegetarian yang juga menggunakan tas kulit asli, sabuk pinggang kulit, jaket bulu dll, tentu tidak logis hal ini masuk dalam "populasi vegetarian" karena memang di mulut mendukung vegetarian tapi di badan mereka tidak.
- jika perbandingan (vegetarian - vegetarian-pakai-taskulitdll) / non vege = signifikan,  saya setuju hal tersebut bisa mengurangi penjagalan.
pertanyaan anda yang mana ?

Menurut saya signifikan atau tidak itu tidak penting. Bukankah orang bisa berubah-ubah? Signifikan atau tidak orang yang mempunyai kepercayaan pada Dhamma tidak mengurangi kualitasnya.
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 09:29:26 PM
apakah anda lebih pintar dari pada Buddha Gotama !  ^-^
Buddha tahu kok mana yang wajib, wajar, patut, layak, utk dilakukan oleh siswa-i baik Bhikkhu ataupun umat awam.

Menurut Anda mengapa SAng Buddha menganjurkan untuk tidak memakan daging yang dicurigai disembelih
untuk kita?
Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 09:33:01 PM
Saya tidak menyimpulkan begitu. Tapi vege=tidak mendukung pembunuhan hewan untuk dikonsumsi, apakah bisa diterima sebagai kebenaran universal?

"hampir" kebenaran universal, karena tas kulit juga merupakan barang konsumtif, dan ada kaum vegetarian yang memakai tas kulit, sabuk pinggang kulit bukan ? tapi jika anda hanya mendefinisikan konsumsi = makanan, saya sependapat :)


Menurut saya signifikan atau tidak itu tidak penting. Bukankah orang bisa berubah-ubah? Signifikan atau tidak orang yang mempunyai kepercayaan pada Dhamma tidak mengurangi kualitasnya.
oke orang bisa berubah, saya sependapat, memang bisa jadi orang yang awal tidak vegetarian bisa menjadi vegetarian, namun tidak tertutup kemungkinan kebalikan. contoh : Marcell penyanyi, awalnya vegetarian, namun karena tidak tahan godaan akan daging.

dan jika signifikan tidak penting, apa tolok ukur cara mengurangi penjagalan ? dan bagaimana mengetahui penjagalan itu sukses dikurangi ?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 19 September 2013, 09:55:12 PM
"hampir" kebenaran universal, karena tas kulit juga merupakan barang konsumtif, dan ada kaum vegetarian yang memakai tas kulit, sabuk pinggang kulit bukan ? tapi jika anda hanya mendefinisikan konsumsi = makanan, saya sependapat :)

Akhirnya ada yang sependapat....thanks.. Dan saya juga tidak menyukai bahan kulit hewan.

 :)

Quote
oke orang bisa berubah, saya sependapat, memang bisa jadi orang yang awal tidak vegetarian bisa menjadi vegetarian, namun tidak tertutup kemungkinan kebalikan. contoh : Marcell penyanyi, awalnya vegetarian, namun karena tidak tahan godaan akan daging.

dan jika signifikan tidak penting, apa tolok ukur cara mengurangi penjagalan ? dan bagaimana mengetahui penjagalan itu sukses dikurangi ?
Kita tidak bisa mengatur keberhasilan suatu hal, karena banyak faktornya yang mempengaruhi.. jadi cukup lakukan hal yang menurut kita benar saja bukan... Dan mungkin berharap semoga suatu saat semua orang dapat menyadari kalau membunuh hewan adalah kejam dan dapat menjadikan kita terbiasa dengan hal itu. Contoh makan seafood bukankah tidak dianjurkan karena hewannya masih hidup, tapi masih banyak umat Buddhis yang lebih melekat pada nafsu makan.

Title: Re: sharing
Post by: Forte on 19 September 2013, 10:11:45 PM
Akhirnya ada yang sependapat....thanks.. Dan saya juga tidak menyukai bahan kulit hewan.

 :)
Kita tidak bisa mengatur keberhasilan suatu hal, karena banyak faktornya yang mempengaruhi.. jadi cukup lakukan hal yang menurut kita benar saja bukan... Dan mungkin berharap semoga suatu saat semua orang dapat menyadari kalau membunuh hewan adalah kejam dan dapat menjadikan kita terbiasa dengan hal itu. Contoh makan seafood bukankah tidak dianjurkan karena hewannya masih hidup, tapi masih banyak umat Buddhis yang lebih melekat pada nafsu makan.


sebenarnya gimana ya :))
saya berusaha mengerti apa yang hendak anda sampaikan.. tapi ini jauh melenceng dari pertanyaan anda di awal sebagai thread starter..
tapi ya sudahlah.. senang berdiskusi dengan anda :)
Title: Re: sharing
Post by: suwarto8116f on 19 September 2013, 10:32:40 PM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?

diperjelas dulu umat budhis yg mana ? aliran yg mana ? karena ada banyak aliran disini  ^-^

klo masalah makan daging, anggap aja gak ada peternakan tetap aja banyak yg makan daging minimal daging2 hewan yg mati krn usia tua, hewan2 yg saling makan satu sama lain, klo umat budhis bervegetarian pun makin banyak serangga yg mati akibat insektisida dll lebih parah sepertinya, wuihh pusing klo mikirin makan doank, sudah lah fokus melatih diri saja sesuai ajaran sang Buddha untuk mencapai nibbana dimulai dengan menjalankan sila  ;D
Title: Re: sharing
Post by: bluppy on 20 September 2013, 08:14:05 AM
btw, pada masa zaman manusia purba, belum ada rumah jagal
tapi manusia purba berburu dan membunuh hewan untuk sumber makanannya

jadi, intinya adalah dari niat nya.
jika ada niat, maka akan mencari berbagai cara untuk mencapai itu
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 09:15:53 AM
diperjelas dulu umat budhis yg mana ? aliran yg mana ? karena ada banyak aliran disini  ^-^

klo masalah makan daging, anggap aja gak ada peternakan tetap aja banyak yg makan daging minimal daging2 hewan yg mati krn usia tua, hewan2 yg saling makan satu sama lain, klo umat budhis bervegetarian pun makin banyak serangga yg mati akibat insektisida dll lebih parah sepertinya, wuihh pusing klo mikirin makan doank, sudah lah fokus melatih diri saja sesuai ajaran sang Buddha untuk mencapai nibbana dimulai dengan menjalankan sila  ;D

Yang merasa umat buddhis saja, bisa sharing menurut alirannya masing2...


Yah kalau daging yang sudah mati dulu menurut saya sih gpp yah, tapi zaman sekarang, pernah dengar gak kalau menurut sebagian orang, daging yang sudah mati kemarin tuh gak enak, karena berbau dll...

Mengapa menurut kamu lebih parah, alasannya? Bukankah sekarang ada yang organik, tanam sendiri juga bisa kan? Di salah satu toko perlengkapan di mall ada jual bibit macam-macam sayur2an, boleh dicoba juga... :)

Kalau kamu tidak suka mikirin makanan, gpp... masing2 orang ada pemikirannya sendiri....

btw, pada masa zaman manusia purba, belum ada rumah jagal
tapi manusia purba berburu dan membunuh hewan untuk sumber makanannya

jadi, intinya adalah dari niat nya.
jika ada niat, maka akan mencari berbagai cara untuk mencapai itu


Nah kalau zaman sekarang gak ada rumah jagal, apakah sis bluppy mau memburu hewan?
Title: Re: sharing
Post by: William_phang on 20 September 2013, 09:22:07 AM
Yang merasa umat buddhis saja, bisa sharing menurut alirannya masing2...


Yah kalau daging yang sudah mati dulu menurut saya sih gpp yah, tapi zaman sekarang, pernah dengar gak kalau menurut sebagian orang, daging yang sudah mati kemarin tuh gak enak, karena berbau dll...

Mengapa menurut kamu lebih parah, alasannya? Bukankah sekarang ada yang organik, tanam sendiri juga bisa kan? Di salah satu toko perlengkapan di mall ada jual bibit macam-macam sayur2an, boleh dicoba juga... :)

Kalau kamu tidak suka mikirin makanan, gpp... masing2 orang ada pemikirannya sendiri....

Nah kalau zaman sekarang gak ada rumah jagal, apakah sis bluppy mau memburu hewan?

Kalo menurut saya bunuh membunuh dalam dunia ini tak terhindarkan selama semua makhluknya masih dikuasai oleh 3 akar kejahatan.......jd daripada mengurusi hal ginian lebih baik gunakan waktu yg ada untuk merealisasikan kesucian.....

jadi seharusnya melihat makan  untuk hidup...bukan hidup untuk makan.... jd apakah vege dan non-vege.... tidak relevan lagi...

Hitler adalah seorang vegetarian, tetapi melakukan holocaust..............
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 09:37:26 AM
Kalo menurut saya bunuh membunuh dalam dunia ini tak terhindarkan selama semua makhluknya masih dikuasai oleh 3 akar kejahatan.......jd daripada mengurusi hal ginian lebih baik gunakan waktu yg ada untuk merealisasikan kesucian.....

jadi seharusnya melihat makan  untuk hidup...bukan hidup untuk makan.... jd apakah vege dan non-vege.... tidak relevan lagi...

Hitler adalah seorang vegetarian, tetapi melakukan holocaust..............

Saya juga tidak memaksa kamu untuk mengurusi hal ginian, tapi bukankah Sang Buddha juga mengatakan ada 3 kondisi dimana daging tidak seharusnya dimakan. Apakah kamu mau mengikuti ucapan sang Buddha, atau menutup mata, itu tidak ada hubungannya dengan kesucian.

Jangan membandingkan 1 hal dengan hal lain yang tidak relevan, menurut saya vegetarian tidak menjamin seseorang menjadi baik kelakuannya.
Title: Re: sharing
Post by: bluppy on 20 September 2013, 10:08:13 AM
Nah kalau zaman sekarang gak ada rumah jagal, apakah sis bluppy mau memburu hewan?

tidak, saya tidak akan memburu hewan
saya tidak makan daging
jadi ada rumah jagal atau tidak ada rumah jagal, saya tidak akan memburu hewan

anyway kasih contoh lain ttg
di nepal, mayoritas buddhist, mereka enggan membuka rumah jagal, karena dianggap karma buruk
jadi banyak daging dari nepal diimport dari perbatasan india-nepal,
jadi org nepal yg ingin makan daging, tetap saja mencari cara mendapatkan daging, walaupun tidak ingin membunuhnya sendiri

di myanmar, mayoritas buddhist juga menganggap menjagal hewan adalah karma buruk,
dan kebanyakan rumah jagal dikelola org non-buddhist
tetap saja yang ingin memakan daging, akan mencari cara untuk mendapatkannya

anyway, setuju dengan bro forte
pertanyaan "if" it's like this, "if" it's like that.
hanya pertanyaan "mengandai-andai", what's the point?
good luck with your discussion
Title: Re: sharing
Post by: Indra on 20 September 2013, 10:13:26 AM
tidak, saya tidak akan memburu hewan
saya tidak makan daging
jadi ada rumah jagal atau tidak ada rumah jagal, saya tidak akan memburu hewan

anyway kasih contoh lain ttg
di nepal, mayoritas buddhist, mereka enggan membuka rumah jagal, karena dianggap karma buruk
jadi banyak daging dari nepal diimport dari perbatasan india-nepal,
jadi org nepal yg ingin makan daging, tetap saja mencari cara mendapatkan daging, walaupun tidak ingin membunuhnya sendiri

di myanmar, mayoritas buddhist juga menganggap menjagal hewan adalah karma buruk,
dan kebanyakan rumah jagal dikelola org non-buddhist
tetap saja yang ingin memakan daging, akan mencari cara untuk mendapatkannya

anyway, setuju dengan bro forte
pertanyaan "if" it's like this, "if" it's like that.
hanya pertanyaan "mengandai-andai", what's the point?
good luck with your discussion

inilah yg membedakan seorang vegetarian yg buddhist dan seorang vegetarian yang "ngaku2" buddhist
Title: Re: sharing
Post by: William_phang on 20 September 2013, 10:14:11 AM
Saya juga tidak memaksa kamu untuk mengurusi hal ginian, tapi bukankah Sang Buddha juga mengatakan ada 3 kondisi dimana daging tidak seharusnya dimakan. Apakah kamu mau mengikuti ucapan sang Buddha, atau menutup mata, itu tidak ada hubungannya dengan kesucian.

Jangan membandingkan 1 hal dengan hal lain yang tidak relevan, menurut saya vegetarian tidak menjamin seseorang menjadi baik kelakuannya.

Untuk saya pribadi saya mengikuti apa yang dikatakan Buddha, tetapi saya tidak berkoar ke orang lain agar melakukan apa yang mnrt saya demikian.... dan saya rasa lbh penting memperhatikane gerak-gerik pikiran saya....setelah bisa "sadar" atas pikiran kita, saya rasa hal bunuh membunuh baru bisa dihentikan atau setidaknya dikurangi....

Vegetarian juga tetap tidak bisa terlepas dari pembunuhan.... untuk bisa memenuhi kebutuhan semua manusia, misalkan tanaman padi tetap membunuh hama yang mengganggu.....  dan memang demikian adanya didunia ini, selama masih dikuasi oleh 3 akar kejahatan, ya bunuh membunuh itu tidak akan pernah berhenti.
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 10:15:30 AM
tidak, saya tidak akan memburu hewan
saya tidak makan daging
jadi ada rumah jagal atau tidak ada rumah jagal, saya tidak akan memburu hewan

anyway kasih contoh lain ttg
di nepal, mayoritas buddhist, mereka enggan membuka rumah jagal, karena dianggap karma buruk
jadi banyak daging dari nepal diimport dari perbatasan india-nepal,
jadi org nepal yg ingin makan daging, tetap saja mencari cara mendapatkan daging, walaupun tidak ingin membunuhnya sendiri

di myanmar, mayoritas buddhist juga menganggap menjagal hewan adalah karma buruk,
dan kebanyakan rumah jagal dikelola org non-buddhist
tetap saja yang ingin memakan daging, akan mencari cara untuk mendapatkannya

anyway, setuju dengan bro forte
pertanyaan "if" it's like this, "if" it's like that.
hanya pertanyaan "mengandai-andai", what's the point?
good luck with your discussion

Bisa sharing kenapa sis bluppy tidak makan daging?  ;D

Nah contoh seperti di nepal, myanmar, menurut sis bluppy benar gak cara mereka mendapatkan daging dengan berbagai cara tersebut? Bukankah pada akhirnya sama saja mendukung rumah jagal.

Maaf membingungkan, tapi saya di sini hanya ingin sharing sesama umat Buddhis, apakah menurut kalian sebagai umat Buddhis yang baik, kita sebaiknya vege?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 10:21:50 AM
inilah yg membedakan seorang vegetarian yg buddhist dan seorang vegetarian yang "ngaku2" buddhist

Kalau boleh tahu, bagaimana cara anda mendefenisikan "Buddhist?"

Untuk saya pribadi saya mengikuti apa yang dikatakan Buddha, tetapi saya tidak berkoar ke orang lain agar melakukan apa yang mnrt saya demikian.... dan saya rasa lbh penting memperhatikane gerak-gerik pikiran saya....setelah bisa "sadar" atas pikiran kita, saya rasa hal bunuh membunuh baru bisa dihentikan atau setidaknya dikurangi....

Vegetarian juga tetap tidak bisa terlepas dari pembunuhan.... untuk bisa memenuhi kebutuhan semua manusia, misalkan tanaman padi tetap membunuh hama yang mengganggu.....  dan memang demikian adanya didunia ini, selama masih dikuasi oleh 3 akar kejahatan, ya bunuh membunuh itu tidak akan pernah berhenti.

Mengapa dikatakan berdana Dhamma adalah yang tertinggi, bukankah berarti sebaiknya kita share ke orang lain daripada disimpan sendiri.

Saya tidak bilang vegetarian bisa terlepas dari semua pembunuhan. BUkan hanya tanaman padi saja yang memiliki hama, dan hama terdapat dimana-mana kalau nyamuk juga bisa dikatakan sebagai hama. Dan mereka bertambah banyak bukan karena padi yang bertambah banyak bukan?
Title: Re: sharing
Post by: William_phang on 20 September 2013, 10:35:47 AM
Kalau boleh tahu, bagaimana cara anda mendefenisikan "Buddhist?"

Mengapa dikatakan berdana Dhamma adalah yang tertinggi, bukankah berarti sebaiknya kita share ke orang lain daripada disimpan sendiri.

Saya tidak bilang vegetarian bisa terlepas dari semua pembunuhan. BUkan hanya tanaman padi saja yang memiliki hama, dan hama terdapat dimana-mana kalau nyamuk juga bisa dikatakan sebagai hama. Dan mereka bertambah banyak bukan karena padi yang bertambah banyak bukan?

Memang berdana Dhamma adalah yang paling baik... tetapi apakah semua hal yang kita share itu pasti Dhamma?. Dhamma diajarkan oleh Buddha akan membawa kebahagian dan kesejahteraan, dan tidak dibelenggu oleh 3 akar kejahatan (lobha, dosa, dan moha)....

Untuk tanaman padi itu hanya contoh saja....
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 10:42:33 AM
Memang berdana Dhamma adalah yang paling baik... tetapi apakah semua hal yang kita share itu pasti Dhamma?. Dhamma diajarkan oleh Buddha akan membawa kebahagian dan kesejahteraan, dan tidak dibelenggu oleh 3 akar kejahatan (lobha, dosa, dan moha)....

Untuk tanaman padi itu hanya contoh saja....

Kalau begitu anggap saja bukan share, tapi lebih ke diskusi saja. Tujuan saya bukan berkoar dan memaksa untuk mengikuti apa yang saya katakan.
Title: Re: sharing
Post by: William_phang on 20 September 2013, 10:53:39 AM
Kalau begitu anggap saja bukan share, tapi lebih ke diskusi saja. Tujuan saya bukan berkoar dan memaksa untuk mengikuti apa yang saya katakan.

Kalo mnrt saya sih ya susah untuk bisa menghentikan pembunuhan hewan untuk kebutuhan hidup manusia... ini sudah siklus yang berlangsung sangat lama sekali....untuk bisa paling gampang mulai dari diri sendiri dulu dengan pemahaman yang benar...trs menularkan kebijaksanaan tsb sehingga orang lain dapat memahaminya dan mereka juga memulai dari dalam diri mereka untuk menghentikan pembunuhan....nah efek berantai ini mgkn bisa mengurangi pembunuhan hewan.....

kalo tidak salah ya, saya pernah baca, ini jaman kemorosotan moral (kaliyuga), jumlah makhluk yang moralitasnya merosot akan semakin banyak, dan makhluk tsb akan susah menerima kebenaran Dhamma....
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 11:09:24 AM
Kalo mnrt saya sih ya susah untuk bisa menghentikan pembunuhan hewan untuk kebutuhan hidup manusia... ini sudah siklus yang berlangsung sangat lama sekali....untuk bisa paling gampang mulai dari diri sendiri dulu dengan pemahaman yang benar...trs menularkan kebijaksanaan tsb sehingga orang lain dapat memahaminya dan mereka juga memulai dari dalam diri mereka untuk menghentikan pembunuhan....nah efek berantai ini mgkn bisa mengurangi pembunuhan hewan.....

kalo tidak salah ya, saya pernah baca, ini jaman kemorosotan moral (kaliyuga), jumlah makhluk yang moralitasnya merosot akan semakin banyak, dan makhluk tsb akan susah menerima kebenaran Dhamma....

Ya saya setuju pasti akan susah, tapi bukan berarti kita harus pasrah saja kan tapi dimulai dari diri sendiri dulu dan pelan-pelan menular.

Kalau saya tanya kamu, kamu melihat ada koki memasak kepiting hidup-hidup, tapi katanya kepitingnya ini bukan buat kamu, tapi buat customernya, dan kamu melihat prosesnya yang mengerikan. Terus ternyata customernya tidak jadi makan, jadi kepitingnya ditawari untuk siapa saja yang mau. Apakah menurut kamu, daging itu boleh dikonsumsi kamu yang sudah menyaksikan prosesnya?
Title: Re: sharing
Post by: William_phang on 20 September 2013, 11:19:30 AM
Ya saya setuju pasti akan susah, tapi bukan berarti kita harus pasrah saja kan tapi dimulai dari diri sendiri dulu dan pelan-pelan menular.

Kalau saya tanya kamu, kamu melihat ada koki memasak kepiting hidup-hidup, tapi katanya kepitingnya ini bukan buat kamu, tapi buat customernya, dan kamu melihat prosesnya yang mengerikan. Terus ternyata customernya tidak jadi makan, jadi kepitingnya ditawari untuk siapa saja yang mau. Apakah menurut kamu, daging itu boleh dikonsumsi kamu yang sudah menyaksikan prosesnya?

Saya sudah lama sekali tidak pernah pesan live seafood. sejak saya mengenal Dhamma, sudah menghentikan membeli live seafood... kalo dlm kondisi tersebut tentu tidak akan saya beli, ..... kalo orang lain yg mau dan mereka diperbolehkan untuk hal tsb ya silahkan aja mereka beli dan makan......
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 11:23:48 AM
Saya sudah lama sekali tidak pernah pesan live seafood. sejak saya mengenal Dhamma, sudah menghentikan membeli live seafood... kalo dlm kondisi tersebut tentu tidak akan saya beli, ..... kalo orang lain yg mau dan mereka diperbolehkan untuk hal tsb ya silahkan aja mereka beli dan makan......

Tapi menurut kamu apakah daging itu sebenarnya boleh tidak dikonsumsi kamu menurut ajaran Sang Buddha?  Karena daging itu bukan dimasak khusus untuk kamu, tapi ditawarkan untuk siapa saja yang mau dalam keadaan sudah mati.
Title: Re: sharing
Post by: William_phang on 20 September 2013, 11:43:55 AM
Tapi menurut kamu apakah daging itu sebenarnya boleh tidak dikonsumsi kamu menurut ajaran Sang Buddha?  Karena daging itu bukan dimasak khusus untuk kamu, tapi ditawarkan untuk siapa saja yang mau dalam keadaan sudah mati.

mnrt buddha:

 “Jivaka, saya nyatakan bahwa dalam tiga hal daging tidak diijinkankan untuk dimakan: apabila dilihat, didengar atau dicurigai (bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya) ... Saya nyatakan bahwa dalam tiga hal daging diijinkan untuk dimakan: ketika tidak dilihat, didengar, atau dicurigai (bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya) ....”

karena saya disana dan melihat dengan mata saya sendiri ya saya tidak akan makan masakan tsb.....

tetapi kl saya tidak disana dan tdk melihat dan tidak dipesan untuk saya.... tetapi diajak untuk makan, maka saya akan makan.... soalnya toh sudah mati, akan membusuk juga kalao tidak dimanfaatkan...
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 11:50:30 AM
mnrt buddha:

 “Jivaka, saya nyatakan bahwa dalam tiga hal daging tidak diijinkankan untuk dimakan: apabila dilihat, didengar atau dicurigai (bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya) ... Saya nyatakan bahwa dalam tiga hal daging diijinkan untuk dimakan: ketika tidak dilihat, didengar, atau dicurigai (bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya) ....”

karena saya disana dan melihat dengan mata saya sendiri ya saya tidak akan makan masakan tsb.....

tetapi kl saya tidak disana dan tdk melihat dan tidak dipesan untuk saya.... tetapi diajak untuk makan, maka saya akan makan.... soalnya toh sudah mati, akan membusuk juga kalao tidak dimanfaatkan...

Berarti yang masuk difaktor hanya didengar bahwa makhluk tersebut telah secara khusus disembelih, meskipun bukan untuk dirinya. Bagaimana kalau diganti dengan dicurigai saja meskipun tidak melihat dan mendengar bahwa makhluk tersebut telah disembelih, meskipun bukan untuk dirinya?
Title: Re: sharing
Post by: The Ronald on 20 September 2013, 01:13:10 PM
berarti bukan ajaran buddha dunk..klo di ganti...
Title: Re: sharing
Post by: bluppy on 20 September 2013, 01:24:28 PM
Bisa sharing kenapa sis bluppy tidak makan daging?  ;D
the simple answer is:
tidak merasa ingin memakan bangkai daging yang ditaruh bumbu dan dimasak sedemikian rupa.

Nah contoh seperti di nepal, myanmar, menurut sis bluppy benar gak cara mereka mendapatkan daging dengan berbagai cara tersebut? Bukankah pada akhirnya sama saja mendukung rumah jagal.
who am i to judge if others are right or wrong?

Maaf membingungkan, tapi saya di sini hanya ingin sharing sesama umat Buddhis, apakah menurut kalian sebagai umat Buddhis yang baik, kita sebaiknya vege?
seorang umat buddhis yang baik, sebaiknya menjalankan sila, samadhi, panna
vege atau tidak vege, itu pilihan masing2 orang
Sang Buddha Gotama tidak mengajarkan bahwa buddhis yang baik harus vege atau tidak vege
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 01:27:40 PM
berarti bukan ajaran buddha dunk..klo di ganti...

Tadi saya tanya bro william menurut ajaran Buddha kok, kalau menurut Ronald, kita boleh makan kepiting itu menurut ajaran Buddha?

Apa esensi Jivaka Sutta itu menurut kamu?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 01:33:45 PM
the simple answer is:
tidak merasa ingin memakan bangkai daging yang ditaruh bumbu dan dimasak sedemikian rupa.
who am i to judge if others are right or wrong?
seorang umat buddhis yang baik, sebaiknya menjalankan sila, samadhi, panna
vege atau tidak vege, itu pilihan masing2 orang
Sang Buddha Gotama tidak mengajarkan bahwa buddhis yang baik harus vege atau tidak vege

Oke, tapi Sang Buddha ada mengajarkan 3 hal dimana daging yang tidak diijinkan untuk dimakan. Maaf kalau saya bawel, tapi saya ingin tahu pendapat sis bluppy, kira-kira menurut kamu daging itu tidak diijinkan untuk dimakan oleh orang penerima daging yang disembelih khusus untuk dirinya saja atau tidak boleh dimakan siapapun yang mencurigai daging itu disembelih?
Title: Re: sharing
Post by: tesla on 20 September 2013, 06:03:28 PM
Apakah kamu tidak merasa kita umat buddhis berharap semoga semua makhluk berbahagia, tapi sepertinya sudah terbiasa dengan pembunuhan hewan seperti makan cumi/kodok hidup-hidup juga dianggap hal yang biasa saja? Makan seafood juga... dll...

hmmm tidak tuh...
di mata saya justru umat buddhist lebih banyak yg menghindari pembunuhan langsung sesuai dengan pancasila buddhist.
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 06:33:41 PM
hmmm tidak tuh...
di mata saya justru umat buddhist lebih banyak yg menghindari pembunuhan langsung sesuai dengan pancasila buddhist.

Kalau begitu baguslah... Jadi menurutmu tidak ada yang harus di worry ya... Just let it flow whatever it will be...

Ok thanks commentnya... :)


Title: Re: sharing
Post by: kullatiro on 20 September 2013, 11:25:06 PM
Kadang kadang khawatir berlebihan tidak lah bagus di dunia ini ada citta niyama hukum semesta tentang pikiran atau kesadaran. di ibiratkan sebagai suatu sungai yang mengalir dan dalam sungai tersebut mengalir banyak sekali macam kesadaran timbul tenggelam juga kuat dan lemah nya suatu arus kesadaran.

seperti merokok yang jaman dahulu mengalir kuat sebagai alat sopan santun (damai) sekarang arus kesadaran tersebut berubah dan mengikis arus yang ada dengan mengatakan merokok tersebut tidak sehat dan arus ini terus berkembang mendapatkan momentum.

Di dunia ini tidak hanya ada kaum vegetarian dan Buddhist Mahayana, akan tetapi ada paham dan kaum lain dari agama I, K, P, dan H (dll) yang punya pemahaman yang berbeda dan berkontribusi dalam arus  citta niyama, tidak kah tindakan kita menjadi diktaktor, bila mereka tidak mau menutup tempat penjagalan, apa yang kamu akan lakukan membunuh mereka semua kah? bukan kah perbuatan tersebut lebih  tidak masuk akal?

jadi janganlah terlalu kecewa buah pikiran anda tidak selalu sama dengan dengan yang lain.
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 20 September 2013, 11:58:48 PM
Kadang kadang khawatir berlebihan tidak lah bagus di dunia ini ada citta niyama hukum semesta tentang pikiran atau kesadaran. di ibiratkan sebagai suatu sungai yang mengalir dan dalam sungai tersebut mengalir banyak sekali macam kesadaran timbul tenggelam juga kuat dan lemah nya suatu arus kesadaran.

seperti merokok yang jaman dahulu mengalir kuat sebagai alat sopan santun (damai) sekarang arus kesadaran tersebut berubah dan mengikis arus yang ada dengan mengatakan merokok tersebut tidak sehat dan arus ini terus berkembang mendapatkan momentum.

jadi janganlah terlalu kecewa buah pikiran anda tidak selalu sama dengan dengan yang lain.

Thanks perhatiannya... Semua yang berlebihan tentu tidak baik...  saya hanya ingin bertukar pikiran di sini, jadi jangan menganggap saya sudah yakin dengan yang saya pikirkan, karena saya ragu makanya saya bertanya di sini.. :)
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 21 September 2013, 12:08:02 AM
Di dunia ini tidak hanya ada kaum vegetarian dan Buddhist Mahayana, akan tetapi ada paham dan kaum lain dari agama I, K, P, dan H (dll) yang punya pemahaman yang berbeda dan berkontribusi dalam arus  citta niyama, tidak kah tindakan kita menjadi diktaktor, bila mereka tidak mau menutup tempat penjagalan, apa yang kamu akan lakukan membunuh mereka semua kah? bukan kah perbuatan tersebut lebih  tidak masuk akal?

jadi janganlah terlalu kecewa buah pikiran anda tidak selalu sama dengan dengan yang lain.

Helloo.. Mengapa pada lebay ya? Menutup tempat penjagalan dengan membunuh?? Maaf saya tidak seekstrim itu.
Title: Re: sharing
Post by: kullatiro on 21 September 2013, 12:17:50 AM
dalam Buddhis ada Pannati Dhamma, yaitu hukum berdasarkan kesepakatan bersama, baik di DC dan negara Republik Indonesia ada mempunyai kesepakatan tersebut, bila anda ingin menutup tempat penjagalan tersebut terlebih dahulu harus dapat mempengaruhi dan meyakin kan semua pihak hingga pannati dhamma nya berubah hingga penutupan penjagalan dapat berjalan secara natural dan damai,  pertanyaan nya bisakah hal tersebut terjadi pada saat ini?
Title: Re: sharing
Post by: kiyomi on 21 September 2013, 12:28:49 AM
dalam Buddhis ada Pannati Dhamma, yaitu hukum berdasarkan kesepakatan bersama, baik di DC dan negara Republik Indonesia ada mempunyai kesepakatan tersebut, bila anda ingin menutup tempat penjagalan tersebut terlebih dahulu harus dapat mempengaruhi dan meyakin kan semua pihak hingga pannati dhamma nya berubah hingga penutupan penjagalan dapat berjalan secara natural,  pertanyaan nya bisakah hal tersebut terjadi pada saat ini?

Saya sudah bilang kalau tujuannya bukan menutup semua tempat jagal, karena hal itu diluar kekuasaan saya, tapi bagaimana saya seharusnya bertindak untuk tidak mendukung penjagalan itu, daripada menutup mata dari keterlibatan di dalamnya.
Title: Re: sharing
Post by: kullatiro on 21 September 2013, 12:35:28 AM
Saya sudah bilang kalau tujuannya bukan menutup semua tempat jagal, karena hal itu diluar kekuasaan saya, tapi bagaimana saya seharusnya bertindak untuk tidak mendukung penjagalan itu, daripada menutup mata dari keterlibatan di dalamnya.

bila anda peduli cobalah bergabung menjadi volunter dengan jakarta animal aid

 http://jakartaanimalaid.com/blog/tag/aktivis/ (http://jakartaanimalaid.com/blog/tag/aktivis/)