//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 604279 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #450 on: 01 October 2010, 09:26:57 PM »
Kalo umat awam gak boleh mengoreksi kesalahan bhikku ya bahaya dong, karena ga mungkin seorang bhikku punya pengawas pribadi...


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #451 on: 01 October 2010, 09:34:15 PM »
tentu nya ada mekanisme nya bagaimana meknisme nya terus terang aku tidak tahu entah siapa yang berkenan untuk memberi penjelasaan yang terperinci.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #452 on: 01 October 2010, 09:55:53 PM »
harus di ingat kita bisa memperbincang kan nya tapi tidak boleh menghukum atau menghakimi soalnya sudah ada wadah didalam sangha untuk hal ini.

Quote
7. Nacca-gita-vadita-visukkadassana mala-gandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanathana veramani sikkhapadam samadiyami
saya bertekad untuk melatih diri menghindari menari, bernyanyi, mendengarkan musik, pergi melihat hiburan, memakai perhiasan, memakai parfum, dan memakai kosmetik)

hal ini benar adanya tetapi untuk di ingat kita disini masih dalam taraf melatih diri, Bhikku juga demikian dia bisa saja alpa atau melakukan kesalahan yang mungkin tidak di sadarinya.

terlalu memojokan hal seperti ini adalah kesalahan karena bukan bagian kita untuk melakukan teguran dsb. ada dewan dalam sangha terhadap hal hal ini mungkin dia sudah menjalankan hukum atau mendapat teguran atas kesalahan nya.


lagian sepertinya bhikku ini bukan beraliran dari Theravada.  jangan menyamakan semua vinaya sama pada setiap aliran karena musim vassa saja tidak sama antara india, china dll.
kalau saya tidak perduli untuk apa saya bikin thread ini, biarin aja semua bhikkhu melakukan pelanggaran, masa bodoh, biarin ada sangha yang mengatur, begitukah keinginan anda? seseorang bisa saja menjadikan thread ini sebagai instropeksi apakah dia merasa telah menjalankan vinaya dengan baik atau tidak? apakah tindak tanduknya sudah mencerminkan ajaran buddha?

Buddha pernah berkata :

“para bhikkhu, jadilah pelita untuk diri kalian sendiri, jadilah pelindung untuk diri kalian sendiri, dengan tiadanya pelindung yang lain. Jadikan Dhamma sebagai pelita kalian, jadikan Dhamma sebagai pelindungmu, dengan tiadanya pelindung yang lain.“

Yesus pernah berkata :
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Maka ketika seseorang bertekad menjalankan kehidupan suci sebaiknya dia bisa menjadi terang yang bercahaya di depan orang. ;D

saudara ryu ketika anda mengatakan terjadi pelanggaran apakah anda melapor pada sangha? apakah anda mengetahui mekanisme nya saya terus terang saja tidak tahu, bagaimana kita bisa mengatakan seorang bhikku itu melanggar karena aturan nya saja tidak tahu, yang saya ketahui ada semacam dewan dalam sangha untuk menentukan suatu pelanggaran pada suatu bhikku dan dewan ini akan memutuskan apakah pelanggaran ini ringan dan berat dan juga putusan hukum bagi nya.

apakah anda mengetahui hukum nya sudah dijalankan dsb?

ada kah peraturan tertulis bagi umat awam untuk mencampuri kehidupan para bhikku. dengan melakukan pernyataan pernyataan diatas apakah anda tidak berpikir anda sudah terpedaya seolah olah anda sorang bhikku (anggota sangha) yang berhak memutuskan bhikku ini melakukan pelanggaran sebelum dewan sangha berbicara atau bersidang.

pada titik ini saya bertanya apakah saudara indra dan ryu mempunyai otoritas sebagai anggota sangha? dan apakah saudara indra dan ryu merupakan anggota dewan sangha?
dari pertama saya menanyakan sesuatu yang bagi saya adalah aneh, SETAHU saya ada vinaya yang menyebutkan tidak bermain musik atau tari2an, anda mengatakan  "bagaimana kita bisa mengatakan seorang bhikku itu melanggar karena aturan nya saja tidak tahu" apakah menurut anda yang mengetahui pelanggaran itu siapa saja? dan yang boleh tahu siapa saja?

Quote
yang saya ketahui ada semacam dewan dalam sangha untuk menentukan suatu pelanggaran pada suatu bhikku dan dewan ini akan memutuskan apaka pelanggaran ini ringan dan berat dan juga putusan hukum bagi nya.

apakah anda mengetahui hukum nya sudah dijalankan dsb?
apakah menurut anda seorang bhikkhu yang tidak dihukum sudah pasti tidak melanggar? justru keheranan saya adalah hal2 seperti ini kenapa bisa terjadi apabila itu pelanggaran kenapa dibiarkan, dan kalau itu memang bukan pelanggaran berarti sutta vinaya itu lah yang salah.

Quote
ada kah peraturan tertulis bagi umat awam untuk mencampuri kehidupan para bhikku. dengan melakukan pernyataan pernyataan diatas apakah anda tidak berpikir anda sudah terpedaya seolah olah anda sorang bhikku (anggota sangha) yang berhak memutuskan bhikku ini melakukan pelanggaran sebelum dewan sangha berbicara atau bersidang.

pada titik ini saya bertanya apakah saudara indra dan ryu mempunyai otoritas sebagai anggota sangha? dan apakah saudara indra dan ryu merupakan anggota dewan sangha?
soal peraturan tertulis umat awam mencampuri urusan para bhikkhu saya tidak tahu, jadi menurut anda umat awam tidak boleh ya mencampuri urusan bhikkhu?
apakah umat awam tidak boleh mengeluarkan pendapatnya? jadi menurut anda Bhikkhu itu PASTI BENAR dan umat awam tidak boleh mengeluarkan pendapat atau kritik? apakah dalam ajaran Buddha ada Hukuman dari Adi Buddha a.k.a Tuhan bagi umat yang mengeluarkan pendapat?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #453 on: 01 October 2010, 10:16:41 PM »
artikel mengenai hukum dan vinaya :

Sang Buddha mengajarkan berbagai macam ajaran yang keseluruhannya dapat digolongkan menjadi tiga inti ajaran, yaitu Sila, Samadhi dan Panna. Inti dari Sila adalah tidak melakukan kejahatan dan selalu berbaut kebajikan. Inti dari Samadhi adalah mensucikan pikiran dengan melaksanakan samadhi. Tujuan akhir dari ajaran Sang Buddha tersebut adalah untuk membawa para pelaksananya pada pembebasan (Panna).

Sila, sebagai landasan moral bagi pelaksanaan Dhamma selanjutnya merupakan ‘hukum’ yang jika ditaati akan membawa kebaikan dan jika tidak ditaati akan menyebabkan manusia tidak dapat maju kualitas batinnya. Namun para pengikut Sang Buddha terdiri dari dua macam yaitu para Gharavasa (umat perumah tangga) dan Pabbajita (para pertapa). Oleh karena itu Sang Buddha menetapkan peraturan yang berbeda bagi keduanya. Peraturan moral bagi para perumah tangga dikenal sebagai Sila sedangkan peraturan bagi para bhikkhu dikenal sebagai Vinaya, meski sebenarnya keduanya adalah Vinaya.

Sila (Agariya Vinaya)

Sila berasal dari bahasa Sansekerta dan bahasa Pali. Sila yang digunakan dalam kebudayaan Buddhis mempunyai banyak arti. Pertama, berarti  norma (kaidah), peraturan hidup, perintah. Kedua, kata itu menyatakan pula keadaan batin terhadap peraturan hidup, hingga dapat berarti juga ‘sikap, keadaban, perilaku, sopan-santun’ dan sebagainya. (Teja S.M Rashid, 1996: 3).

Ciri dari sila adalah ketertiban dan ketenangan. Dalam agama Buddha, sila merupakan dasar utama dalam pelaksanaan ajaran agama, mencakup semua perilaku dan sifat-sifat baik yang termasuk dalam ajaran moral dan etika agama Buddha. Penyebab terdekat sila adalah Hiri dan Otappa.

Sila sebagai latihan moral bagi umat awam (Gharavasa) terdiri dari berbagai macam jenis. Berdasarkan aspeknya, sila terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1). Varita-sila (aspek negatif), yaitu sila yang dilakukan dengan cara ‘menghindari’, terdiri dari:  Pancasila Buddhis, Atthasila, Dasasila.

2). Carita-sila (aspek poritif), yaitu sila yang dilakukan dengan cara ‘melakukan”, terdapat dalam Sutta-sutta misalnya: Vyagghapajja Sutta, Maha Manggala Sutta, Sigalovada Sutta, Parabhava Sutta.

Vinaya (Anagariya Vinaya)

Vinaya memiliki arti ‘mengusir, melenyapkan, memusnahkan segala perilaku yang menghalangi kemajuan dalam peningkatan rohani’ atau sesuatu yang membimbing keluar dari samsara (Teja S.M Rashid, 1996: 24). Tujuan dari vinaya adalah untuk menjauhkan dari hal-hal yang merugikan.

Sang Buddha menetapkan vinaya bagi para bhikkhu dan bhikkhuni, samanera-samaneri adalah untuk:

1). Kebaikan Sangha

2). Kesejahteraan Sangha

3). Mengendalikan para bhikkhu yang tidak teguh.

4). Kesejahteraan bhikkhu yang berkelakuan baik.

5). Melindungi dari  atau melenyapkan kilesa.

6). Mencegah timbulnya kilesa baru.

7). Memuaskan mereka yang belum puas.

8). Menambah keyakinan mereka yang telah mendengar Dharma.

9). Menegakkan Dharma yang benar.

10). Manfaat vinaya itu sendiri.

Seorang siswa Sang Buddha yang telah bertekad (diupasampada) menjadi bhikkhu harus menjalankan 227 peraturan  latihan yang disebut Patimokkha-sila.  Patimokkha-sila terdiri dari:

1). Parajika 4

2). Sanghadisesa 13

3). Aniyata 2

4). Nissagiya Pacittiya 30

5). Pacittiya 92

6). Patidesaniya 4

7). Sekhiyadhamma 75

8). Adhikarana 7

Patimokkha-sila  untuk para bhikkhuni terdiri dari 311 peraturan, yaitu:

1). Parajika 8

2). Sanghadisesa 17

3). Nissahiya Pacittiya 30

4). Pacittiya 116

5). Patidesaniya 8

6). Sekhiyadhamma 75

7). Adhikaranasamatha 7

Pelanggaran-pelanggaran hukum/peraturan

Peraturan yang dibuat oleh Sang Buddha disebut ‘pannati’. Pelanggaran terhadap peraturan (pannati) yang menjadikan seseorang mendapat hukuman disebut sebagai ‘apatti’. Apatti terjadi melalui ucapan dan perbuatan badan jasmani. Apatti dapat terjadi memalui enam cara yaitu: dengan jasmani, ucapan, jasmani dan pikiran, ucapan dan pikiran, ucapan dan jasmani, ucapan, jasmani dan pikiran.

Enam kondisi yang dapat menyebabkan apatti yaitu: alajjhita (tanpa malu), ananata (tanpa diketahui), kukucca-pakataka (ragu-ragu), merasa boleh padahal tidak boleh, dengan pikiran boleh padahal terlarang dan dilakukan dalam keadaan bingung.

Pelanggaran terhadap peraturan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pelanggaran yang dilakukan oleh umat awam (Gharavasa) dan pelanggaran oleh para bhikkhu/bhikkhuni (Pabbajita). Pelanggaran yang dilakukan oleh keduanya berbeda dalam pemberian sanksi dan  penyelesaiannya.

Pelanggaran yang dilakukan oleh seorang umat perumah tangga berupa pelanggaran terhadap Sila-sila yang jumlahnya lebih sedikit dibanding sila bagi para Pabbajita. Sedangkan pelanggaran (apatti) oleh Pabbajita adalah pelanggaran terhadap Patimokkha-sila atau Vinaya.

Penyelesaian pelanggaran

Setiap pelanggaran, baik dilakukan oleh Gharavasa maupun Pabbajita pasti ada cara penyelesaiannya. Penyelesaian pelanggaran sila bagi kaum Gharavasa adalah berupa sanksi moral dari masyarakat tempat tinggal, misalnya: diusir dari daerah tersebut, dikucilkan dan lain-lain. Bila pelanggaran itu termasuk kategori berat (misalnya membunuh atau  mencuri) maka pelaku dapat dikenakan sanksi oleh pemerintah dimana ia tinggal. Namun pelanggaran apapun yang dilakukan oleh seorang Gharavasa tidak akan menyebabkan ia dikeluarkan dari statusnya sebagai Gharavasa.

Pelanggaran yang dilakukan oleh Pabbajita akan diselesaikan sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan. Ditinjau dari berat ringan dan akibat pelanggaran, maka apatti dalam vinaya terdapat dalam tiga tingkat, yaitu:

1). Kesalahan berat (Garukapatti)

Garukapatti yaitu pelanggaran yang menyebabkan seseorang dikeluarkan dari kebhikkhuannya dan seumur hidup tidak dapat menjadi bhikkhu lagi. Hal ini terjadi pada pelanggaran terhadap Parajika 4.

2). Kesalahan menengah (Majjhimapatti)

Majjhimapatti dapat diperbaiki dalam sidang sangha yang minimal terdiri dari  dua puluh orang. Kesalahan dapat juga diperbaiki dengan cara melakukan Manatta (duduk berdiam diri dan melakukan doa pertobatan selama enam malam penuh). Hal ini terjadi bila bhikkhu/bhikkhuni melakukan Sanghadisesa.

3). Kesalahan ringan (Lahukapatti)

Lahukapatti dapat diselesaikan dengan cara mengakui kesalahan di hadapan bhikkhu lain.

Kadangkala dalam Sangha juga terjadi perselisihan. Perselisihan dalam Sangha disebut Adhikarana. Dalam vinaya dikelompokkan menjadi empat Adhikarana, yaitu:

   1. Vivadhadikarana, yaitu perselisihan  mengenai mana yang Dhamma dan mana yang bukan Dhamma, mana yang Vinaya dan mana yang bukan Vinaya.
   2. Anuvadadhikarana, yaitu perselisihan yang timbul karena tuduhan  terhadap  seorang bhikkhu melakukan apatti, penyimpangan dalam pengamalan, pandangan benar dan penghidupan benar.
   3. Apattadhikarana, yaitu perselisihan yang timbul karena tuduhan terhadap seorang bhikkhu telah melanggar vinaya.
   4. Kiccadhikarana, yaitu perselisihan sehubungan dengan keputusan atau peraturan yang dikeluarkan oleh Sangha.

Sang Buddha memberikan tujuh peraturan  untuk menyelesaikan empat Adhikarana tersebut yang disebut sebagai Adhikarana-samatha. Adhikaranasamatha adalah sidang sangha yang harus dihadiri minimal dua puluh orang bhikkhu untuk mengadili dan memutuskan kesalahan (pelanggaran) yang telah dilakukan oleh seorang bhikkhu. Cara yang dilakukan adalah dengan pembacaan pengumuman resmi oleh Sangha. Bunyi butir aturan itu adalah sebagai berikut:

1). Sammukhavinaya yaitu penyelesaian dilakukan dihadapan Sangha, di hadapan seseorang, di hadapan benda yang bersangkutan dan di hadapan Dhamma. Cara ini dapat untuk menyelesaikan semua Adhikarana.

2). Sativinaya yaitu pembacaan pengumuman resmi oleh Sangha, bahwa seorang bhikkhu yang telah mencapai tingkat arahat adalah orang yang penuh kesadaran sehingga tidak seorangpun layak menuduhnya melakukan Apatti.

3). Amulhavinaya yaitu pembacaan pengumuman resmi oleh Sangha, bahwa seorang bhikkhu yang sudah sembuh dari penyakit jiwanya tidak sepatutnya dituduh melakukan Apatti yang mungkin dilakukannya pada waktu dia masih terganggu jiwanya.

4). Patinnatakavinaya yaitu penyelesaian suatu Apatti sesuai dengan pengakuan yang diberikan oleh tertuduh yang mengakuinya secara jujur tentang apa yang telah dilakukannya.

5). Yebhuyyatakarana yaitu keputusan dibuat berdasarkan suara terbanyak.

6). Tassa-papiyasida yaitu pemberian hukuman kepada bhikkhu yang telah melakukan kesalahan.

7). Tina-vattharaka yaitu pelaksanaan perdamaian antara kedua belah pihak yang berselisih tanpa terlebih dahulu melakukan penyelidikan tentang sebab musabab terjadinya perselisihan.

Sativinaya, Amulhavinaya dan Tassa-papiyasika dapat digunakan untuk menyelesaikan Anuvadadhikarana. Sedangkan Patinnakarana dan Tinavattharaka hanya dapat menyelesikan Apattadikarana. Yebhuyyasika dipergunakan untuk menyelesaikan Vivaddadhikarana.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #454 on: 01 October 2010, 11:59:38 PM »
harus di ingat kita bisa memperbincang kan nya tapi tidak boleh menghukum atau menghakimi soalnya sudah ada wadah didalam sangha untuk hal ini.

Quote
7. Nacca-gita-vadita-visukkadassana mala-gandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanathana veramani sikkhapadam samadiyami
saya bertekad untuk melatih diri menghindari menari, bernyanyi, mendengarkan musik, pergi melihat hiburan, memakai perhiasan, memakai parfum, dan memakai kosmetik)

hal ini benar adanya tetapi untuk di ingat kita disini masih dalam taraf melatih diri, Bhikku juga demikian dia bisa saja alpa atau melakukan kesalahan yang mungkin tidak di sadarinya.

terlalu memojokan hal seperti ini adalah kesalahan karena bukan bagian kita untuk melakukan teguran dsb. ada dewan dalam sangha terhadap hal hal ini mungkin dia sudah menjalankan hukum atau mendapat teguran atas kesalahan nya.


lagian sepertinya bhikku ini bukan beraliran dari Theravada.  jangan menyamakan semua vinaya sama pada setiap aliran karena musim vassa saja tidak sama antara india, china dll.

sila di atas ".... sikkhapadam samadiyami" memang untuk umat awam, tetapi dalam Patimokkha yg wajib dijalankan oleh bhikkhu bagian "... sikkhapadam samadiyami" tidak ada. kata itu berarti "saya bertekad untuk melatih diri", kalau dihilangkan maka artinya adalah wajib dilaksanakan ... "saya menghindari ...."

dan apa pulak hubungannya dengan musim vassa? Patimokkha dilaksanakan seumur hidup selama menjadi bhikkhu, bukan hanya pada masa vassa saja.

lagi2 ada kesalahpahaman dalam menginterpretasikan thread ini, TS dalam judul sudah jelas menanyakan tentang "apakah ada aturan bhante boleh main gitar?" sama sekali bukan menghakimi seseorang.

benar patimokah untuk seumur hidup tapi kan tergantung dewan sangha yang menentukan kesalahan atau tidak bersalah apakah sudara indra sudah mengambil patimokah dan di tahbishkan menjadi anggota sangha dan sekaraang ini apakah dhmmacitta sedang melakukan persidangan dewan sangha?.

sptnya cuma anda yg ngotot bahwa sekarang ini di DC sedang terjadi persidangan atas seorang bhikkhu. saya sudah berkali2 mencoba menjelaskan bahwa kami di sini sedang mendiskusikan apakah seorang bhikkhu bermain gitar adalah pelanggaran atau bukan pelanggaran. apakah kami tidak boleh mendiskusikan hal ini? sepertinya andalah yg ngotot menyidang bhikkhu, bukan kami.

Saya bukan seorang bhikkhu, tapi tidak harus menjadi seorang bhikkhu untuk dapat mempelajari Vinaya.

Quote
semestinya bagaimana kita berbicar pada sangha bila ada anggotanya melakukan pelanggaran bagaimana umat awam melapor dan mekanisme nya bagaimana?

bila kita mengecam bhikku palsu dan mengecam tindakan siti hattati murdaya yang mendikte sangha.
dan bagaimanakah mekanisme pelaporan itu menurut anda?
tentu saja anda juga berhak melakukan kecaman terhadap siapapun yg anda anggap berperilaku tidak selayaknya, saya tunggu thread anda tentang bhikkhu palsu dan SHM.

Quote
sekarang balik tanya apa sekarang kita ini sedang main Bhikku bhikkuan dan sedang membuat sidang sangha tandingan dan mendikte sangha?.

sebenarnya bahkan bhikkhu ybs atau wakil dari Sangha pun tidak keberatan atas thread ini, apakah anda dalam hal ini mewakili Sangha? dengan tidak adanya Sangha mengajukan keberatan, saya berasumi bahkan mungkin Sangha juga menyetujui thread ini.

Bro daimond, menurut pemahaman anda, apakah seorang bhikkhu yg bermain musik melakukan pelanggaran vinaya atau tidak? kita tidak sedang menghakimi, jadi tidak perlu mempertanyakan alasannya di sini.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #455 on: 02 October 2010, 01:52:04 AM »
Maap,
berhubung negh topic kaga ada hubungannya ama Thera,
Saya coba pindahkan...

tapi pikir punya pikir,
negh perlakuan Bhikkhu juga kaga bisa mewakili Mahayana.
terlepas entah dia beneran Bhikkhu ataupun bukan
so... saya coba ekslusifkan kelakuan negh Bhikkhu kedalam fenomena Lingkungan Buddhism.

btw... seinget gw... sila yg dijaga para bhikku cukup banyak.
sementara athasila saja sudah mencoba untuk menjaga agar tidak "memanjakan" Indra.

« Last Edit: 02 October 2010, 01:54:31 AM by Kemenyan »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #456 on: 02 October 2010, 02:30:05 AM »
Jadi di luar atthasila boleh dong kita "memanjakan" Indra? :))
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #457 on: 02 October 2010, 07:07:38 AM »
Jadi di luar atthasila boleh dong kita "memanjakan" Indra? :))
emangnya "Indra" suka di manja? =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #458 on: 02 October 2010, 07:18:59 AM »
Jadi di luar atthasila boleh dong kita "memanjakan" Indra? :))
emangnya "Indra" suka di manja? =))

Caranya memanjakan Indra, kasih babi panggang....  ;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #459 on: 02 October 2010, 07:22:02 AM »
Jadi di luar atthasila boleh dong kita "memanjakan" Indra? :))
emangnya "Indra" suka di manja? =))

Caranya memanjakan Indra, kasih babi panggang....  ;D
gara2 memanjakan dengan cara itu, maka akibatnya fatal, timbul sarira =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #460 on: 02 October 2010, 08:52:51 AM »
manja in = mandi jarang Indra ;D
 _/\_
« Last Edit: 02 October 2010, 08:59:50 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #461 on: 02 October 2010, 08:53:32 AM »

saudara ryu ketika anda mengatakan terjadi pelanggaran apakah anda melapor pada sangha? apakah anda mengetahui mekanisme nya saya terus terang saja tidak tahu, bagaimana kita bisa mengatakan seorang bhikku itu melanggar karena aturan nya saja tidak tahu, yang saya ketahui ada semacam dewan dalam sangha untuk menentukan suatu pelanggaran pada suatu bhikku dan dewan ini akan memutuskan apakah pelanggaran ini ringan dan berat dan juga putusan hukum bagi nya.

apakah anda mengetahui hukum nya sudah dijalankan dsb?

ada kah peraturan tertulis bagi umat awam untuk mencampuri kehidupan para bhikku. dengan melakukan pernyataan pernyataan diatas apakah anda tidak berpikir anda sudah terpedaya seolah olah anda sorang bhikku (anggota sangha) yang berhak memutuskan bhikku ini melakukan pelanggaran sebelum dewan sangha berbicara atau bersidang.

pada titik ini saya bertanya apakah saudara indra dan ryu mempunyai otoritas sebagai anggota sangha? dan apakah saudara indra dan ryu merupakan anggota dewan sangha?

kok jadi begini ? ???
memang aneh nih orang !  ;D

 _/\_
« Last Edit: 02 October 2010, 08:58:02 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #462 on: 02 October 2010, 08:56:53 AM »
Lagi-lagi "pengadilan."

A: Apakah Jerman melakukan kejahatan perang saat Perang Dunia II?
B: Sepertinya begitu, karena banyak melakukan pembantaian orang sipil dan tawanan perang, dsb.
C: Apakah kalian sedang melakukan persidangan? Apakah kalian ini mahkamah internasional? Sudah belajar tentang kejahatan perang atau belum?
A & B: ???
--------------

A: Mobil itu sepertinya berhenti di tempat salah.
B: Iya, ada larangan berhenti sepanjang jalan ini.
C: Apa di sini sedang sidang tilang? Memangnya kalian polisi? Sudah belajar aturan lalu lintas belum??
A & B: ???


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #463 on: 02 October 2010, 09:07:46 AM »
harus di ingat kita bisa memperbincang kan nya tapi tidak boleh menghukum atau menghakimi soalnya sudah ada wadah didalam sangha untuk hal ini.

Quote
7. Nacca-gita-vadita-visukkadassana mala-gandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanathana veramani sikkhapadam samadiyami
saya bertekad untuk melatih diri menghindari menari, bernyanyi, mendengarkan musik, pergi melihat hiburan, memakai perhiasan, memakai parfum, dan memakai kosmetik)

hal ini benar adanya tetapi untuk di ingat kita disini masih dalam taraf melatih diri, Bhikku juga demikian dia bisa saja alpa atau melakukan kesalahan yang mungkin tidak di sadarinya.

terlalu memojokan hal seperti ini adalah kesalahan karena bukan bagian kita untuk melakukan teguran dsb. ada dewan dalam sangha terhadap hal hal ini mungkin dia sudah menjalankan hukum atau mendapat teguran atas kesalahan nya.


lagian sepertinya bhikku ini bukan beraliran dari Theravada.  jangan menyamakan semua vinaya sama pada setiap aliran karena musim vassa saja tidak sama antara india, china dll.
kalau saya tidak perduli untuk apa saya bikin thread ini, biarin aja semua bhikkhu melakukan pelanggaran, masa bodoh, biarin ada sangha yang mengatur, begitukah keinginan anda? seseorang bisa saja menjadikan thread ini sebagai instropeksi apakah dia merasa telah menjalankan vinaya dengan baik atau tidak? apakah tindak tanduknya sudah mencerminkan ajaran buddha?

Buddha pernah berkata :

“para bhikkhu, jadilah pelita untuk diri kalian sendiri, jadilah pelindung untuk diri kalian sendiri, dengan tiadanya pelindung yang lain. Jadikan Dhamma sebagai pelita kalian, jadikan Dhamma sebagai pelindungmu, dengan tiadanya pelindung yang lain.“

Yesus pernah berkata :
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Maka ketika seseorang bertekad menjalankan kehidupan suci sebaiknya dia bisa menjadi terang yang bercahaya di depan orang. ;D

saudara ryu ketika anda mengatakan terjadi pelanggaran apakah anda melapor pada sangha? apakah anda mengetahui mekanisme nya saya terus terang saja tidak tahu, bagaimana kita bisa mengatakan seorang bhikku itu melanggar karena aturan nya saja tidak tahu, yang saya ketahui ada semacam dewan dalam sangha untuk menentukan suatu pelanggaran pada suatu bhikku dan dewan ini akan memutuskan apakah pelanggaran ini ringan dan berat dan juga putusan hukum bagi nya.

apakah anda mengetahui hukum nya sudah dijalankan dsb?

ada kah peraturan tertulis bagi umat awam untuk mencampuri kehidupan para bhikku. dengan melakukan pernyataan pernyataan diatas apakah anda tidak berpikir anda sudah terpedaya seolah olah anda sorang bhikku (anggota sangha) yang berhak memutuskan bhikku ini melakukan pelanggaran sebelum dewan sangha berbicara atau bersidang.

pada titik ini saya bertanya apakah saudara indra dan ryu mempunyai otoritas sebagai anggota sangha? dan apakah saudara indra dan ryu merupakan anggota dewan sangha?


mungkin sekali lagi saya harus mengklarifikasi bahwa SAYA BUKANLAH ANGGOTA SANGHA DAN TIDAK MEMILIKI OTORITAS SEBAGAI ANGGOTA SANGHA, tapi saya tidak melanggar aturan apapun dengan berkomentar dalam thread ini, jika ada postingan saya yang bersifat offensive dan tidak anda sukai, yg bisa anda lakukan adalah klik "Report to moderator", sudahkah anda lakukan hal ini? sepertinya belum. kalau begitu anda bahkan tidak mengetahui VINAYA seorang member DC.

secara pribadi saya menilai bahwa Bro Ryu di sini hanya membagikan informasi yg dia ketahui kepada para umat Buddha khususnya member DC, dan saya menyambut baik inisiatif ini.

tentu saja thread ini terbukti berguna bagi umat Buddha agar tidak secara membuta mengkultuskan seorang bhikkhu sebelum mengenalnya lebih jauh. melalui media internet, saya melihat bahwa bhikkhu ini ternyata memiliki penggemar yg lumayan banyak. bukankah ini mengkhawatirkan?

saya tidak melihat/membaca di manapun bahwa seorang umat awam tidak boleh mengkritik seorang bhikkhu, apakah anda kebetulan punya referensi sehubungan dengan hal ini? bahkan dalam Vinaya Pitaka pernah ada kisah di mana seorang perumah tangga bernama Citta yang mengkritik seorang bhikkhu yang tidak bermoral. dan tahukah anda bagaimana Sang Buddha memutuskan hal ini? Sang Buddha menyuruh si bhikkhu tidak bermoral itu meminta maaf kepada Citta si perumah tangga. kisah lengkapnya silahkan baca Vinaya Pitaka.

berikut ini saya kutipkan potongan percakapan antara seorang brahmana dengan Sang Buddha.

Quote from: MN 107 Gaṇakamoggallāna Sutta
15. Ketika hal ini dikatakan, Brahmana Gaṇaka Moggallāna berkata kepada Sang Bhagavā:  “Ada orang-orang yang tidak berkeyakinan dan meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah bukan karena keyakinan melainkan untuk mencari penghidupan, yang palsu, menipu, curang, congkak, kosong, membanggakan diri, berkata-kasar, berbicara-lepas, dengan organ-organ indria tidak terjaga, makan berlebihan, tidak menekuni kewaspadaan, tidak memperhatikan kehidupan pertapaan, tidak menghargai latihan, hidup dalam kemewahan, lengah, para pemimpin dalam kemunduran, mengabaikan keterasingan, malas, memerlukan kegigihan, tidak penuh perhatian, tidak penuh kewaspadaan, tidak terkonsentrasi, dengan pikiran berkeliaran, hampa dari kebijaksanaan, bodoh dengan air liur menetes. Guru Gotama tidak berdiam bersama dengan orang-orang ini.
« Last Edit: 02 October 2010, 09:11:59 AM by Indra »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #464 on: 02 October 2010, 09:49:40 AM »

saudara ryu ketika anda mengatakan terjadi pelanggaran apakah anda melapor pada sangha? apakah anda mengetahui mekanisme nya saya terus terang saja tidak tahu, bagaimana kita bisa mengatakan seorang bhikku itu melanggar karena aturan nya saja tidak tahu, yang saya ketahui ada semacam dewan dalam sangha untuk menentukan suatu pelanggaran pada suatu bhikku dan dewan ini akan memutuskan apakah pelanggaran ini ringan dan berat dan juga putusan hukum bagi nya.

apakah anda mengetahui hukum nya sudah dijalankan dsb?

ada kah peraturan tertulis bagi umat awam untuk mencampuri kehidupan para bhikku. dengan melakukan pernyataan pernyataan diatas apakah anda tidak berpikir anda sudah terpedaya seolah olah anda sorang bhikku (anggota sangha) yang berhak memutuskan bhikku ini melakukan pelanggaran sebelum dewan sangha berbicara atau bersidang.

pada titik ini saya bertanya apakah saudara indra dan ryu mempunyai otoritas sebagai anggota sangha? dan apakah saudara indra dan ryu merupakan anggota dewan sangha?

kok jadi begini ? ???
memang aneh nih orang !  ;D

 _/\_

pernah dengar suara RAKYAT ?
pernah dengar kerjanya DPR ?

bolehkah rakyat bersuara ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

 

anything