//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?  (Read 15311 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« on: 29 April 2008, 06:42:02 PM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.
sama seperti sutta, byk hal yg dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak terjawab kecuali yah pencerahan hehehehe...

so kalau alasannya belum punya abhinna makanya ga belajar abhidhamma ^-^, berarti ga belajar sutta juga donk.

Quote
Saya rasa tidak ada salahnya dipelajari bagi yang berminat atau ingin menambah pengetahuan, tetapi tidak perlu dijadikan acuan pokok karena sesungguhnya memang kita tidak bisa membuktikannya secara langsung.
belajar dhamma jgn sekedar menambah pengetahuan donk ^-^

Quote
Dan dari yang saya pernah baca di Sutta, tidak ada kasus orang belajar Abhidhamma kemudian mencapai kesucian. Biasanya orang mencapai kesucian dulu (dan memiliki kekuatan bathin), baru mengerti Abhidhamma dengan sendirinya (karena sudah mampu menyelidiki sendiri & membuktikannya).
saya sangat ragu, dhamma dibabarkan utk yg 'sudah tercerahkan'...






saya prihatin melihat banyak sekali yah yg tertarik utk membuktikan hal-hal yg bersifat historis, kosmologis, metafisik...
memang kalama suttra menganjurkan kita utk ber-ehipassiko.
tapi jangan lupa yah, mana yg lebih penting dibanding membuktikan:

inilah dukkha,
penyebab dukkha,
lenyapnya dukkha,
dan inilah jalan melenyapkan dukkha

karunacittena,
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #1 on: 30 April 2008, 09:03:45 AM »
Tesla,

Quote
sama seperti sutta, byk hal yg dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak dapat dibuktikan tanpa abhinna.
sama seperti sutta, byk hal yg tidak terjawab kecuali yah pencerahan hehehehe...

so kalau alasannya belum punya abhinna makanya ga belajar abhidhamma chuckle, berarti ga belajar sutta juga donk.

Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.


Quote
belajar dhamma jgn sekedar menambah pengetahuan donk
Ya, ini terpulang pada motivasi masing2 dalam belajar dhamma. Bagi saya, sesuatu yang tidak/belum bisa saya buktikan, bukanlah kebenaran, tapi belum tentu juga kebohongan. Saya hanya 'tampung' sebagai pengetahuan yang mungkin bisa saya buktikan suatu saat.


Quote
saya sangat ragu, dhamma dibabarkan  utk  yg 'sudah tercerahkan'...
Abhidhamma dibabarkan kepada para deva di Tavatimsa, bukan alam manusia. Menurut anda, apakah Buddha melakukannya tanpa alasan?
Dalam alam manusia, itu hanya dibahas antara mereka yang memiliki Patisambidha dan belum pernah saya ketemu di sutta orang tercerahkan lewat Abhidhamma.
Keraguan anda tentu saja hak anda.
Sekadar info, Buddha ngomong masalah evolusi semesta tidak pada semua orang, hanya pada mereka yang memang memiliki kemampuan mengingat kehidupan lampau sampai berkali-kali evolusi bumi. Buddha seperti itu karena prinsip ajarannya adalah agar murid 'membuktikan sendiri' bukan 'mengira-ngira'. Belakangan karena catatan khotbahnya memang dibaca oleh semua orang, tentu saja jadi pengetahuan umum sehingga terkesan Buddha ngomong apapun ke siapapun. Sebetulnya tidak. Tergantung pada kemampuan masing-masing orang untuk mengerti/membuktikan.

Quote
saya prihatin melihat banyak sekali yah yg tertarik utk membuktikan hal-hal yg bersifat historis, kosmologis, metafisik...
memang kalama suttra menganjurkan kita utk ber-ehipassiko.
tapi jangan lupa yah, mana yg lebih penting dibanding membuktikan:

inilah dukkha,
penyebab dukkha,
lenyapnya dukkha,
dan inilah jalan melenyapkan dukkha

Benar2 tepat sekali! Kalau anda bilang semesta terbentuk dan hancur demikian seperti di sutta, maka orang lain akan mempertahankan semesta demikian menurut kitab sucinya. Begitu juga yang bersifat historis & metafisik. Tapi untuk kesunyataan dukkha adalah bisa dibuktikan langsung, tidak pake 'mengira-ngira' ataupun 'keyakinan/iman' lebih dulu. Berlaku pada siapapun, di manapun. Pada saat itulah 'ehipassiko' berlaku.



Sumedho,
Maaf, ini memang OOT  ;D

OK, Back to Topic!  :)


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #2 on: 30 April 2008, 09:31:38 AM »
Wah, karena OOT, 'ditendang' ke sini yah? OK deh, bagus juga ga ganggu topik yang lain.
Thanx buat moderator!

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #3 on: 30 April 2008, 09:43:16 AM »
 _/\_ buat gw, Abhidhamma dipelajari sebenarnya sangat bagua karena ia menjabarkan teknis - teknis yang terdapat pada Sutta Pitaka. namun karena sifatnya yang teknis dan bersifat langsung tidak lagi diusung dengan cerita Sutta yang biasanya memiliki 4 bagian Asal Mula,Sebab-Sebab,Akhir,Cara Menuju Akhir.

Anda bisa dilihat model cerita Suttanta Pitaka selalu memiliki metoda Cattari Ariya Saccani ,Abhidhamma akan lebih mejelaskan terperinci secara satu-satuan(pilah-pilahan) memiliki patokan yang terkadang kita tidak begitu mengetahui bahwa ada faktor tertentu yang membuat sesuatu terjadi.
Contoh : Kamma buruk oleh cetana(Abhidhamma)
Kamma buruk terjadi oleh cetana dan beberapa faktor lain seperti yang terdapat dalam cerita(Sutta Pitaka). dan akhirnya semua dibabarkan jelas kondisi,faktor,landasan pemikiran.

Ibarat Guru menjelaskan dengan panjang lebar sebuah pelajaran dan kita tinggal meringkas menjadi terperinci,terstruktur. inilah Sutta dan Abhidhamma. dua-duanya saling melengkapi.
« Last Edit: 30 April 2008, 09:52:01 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #4 on: 30 April 2008, 10:09:21 AM »
Quote
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.

Saya pikir pembuktian Abhidhamma bukan begitu.
Bukan pada senyum arahat, bukan pada alam neraka, dsbnya

Ehipassiko Abhidhamma, sama seperti ehipassiko Sutta, lebih condong pada pembuktian terhadap 'diri sendiri', 'batin sendiri'.

Salah satu contoh pembuktian teori Abhidhamma, misalnya:
~ Abhidhamma menerangkan bahwa: suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan bahagia, bersekutu dengan kebijaksanaan dan dilakukan dengan spontan, lebih powerful dibandingkan dengan suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan netral, tanpa kebijaksanaan dan dengan ajakan.

Untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma tsb diatas, dapat kita renungi dan saksikan dalam keseharian kita, salah satunya:
~ Kita berdana kepada pengemis, dengan kebijaksanaan (tau apa yg kita lakukan), perasaan bahagia dan dilakukan dengan spontan (tanpa disuruh2) bandingkan dengan kita berdana kepada pengemis karena diajak teman, tanpa perasaan apapun dan tidak mengerti apa arti berdana. Mana yg lebih powerful? Tentu saja yg pertama karena dengan  begitu kita akan mengulangi lagi perbuatan berdana tsb, sedangkan yg kedua, tidak banyak efeknya pada batin kita dan belum tentu kita mau berdana lagi untuk selanjutnya (padahal kegiatan 'berdana' sangat penting bagi kumpulan kamma baik kita)

Itu salah satu contoh 'pembuktian' teori abhidhamma dari sekian banyak teori yg tersedia.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #5 on: 30 April 2008, 10:10:29 AM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.

Kenapa bisa ada teori? karena ada yg sudah mempraktekkannya makanya di tulis/di catat di buku. Coba liat teori gravitasi newton... pertama2... hipotesa....analisa....dan teori....kan? Karena Newton ud mempraktekkannya makanya ia mencatat di buku dan skrg kita tau ada teori Newton... ;D

Begitu jg dengan Abhidhamma...Kenapa ada teori Abhidhamma? karena ada yg sudah mempraktekkannya.

 _/\_ :lotus:



~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #6 on: 30 April 2008, 10:31:47 AM »
nyanadhana,

Ya, saya sendiri belum baca Abhidhamma (hanya pernah baca kutipan2 referensi), jadi tidak bisa komentar apa2. Menurut saya bukan masalah layak atau tidak layak bagi umat awam. Untuk siapapun boleh2 & layak2 saja, namun tidak perlu dijadikan 'acuan dasar' dari semua pola pikir dan juga saat meditasi, karena itu rentan kesalahan, terutama bagi orang yang masih belum banyak merealisasikan (misalnya 9 jhana, abhinna, dan 4 magga-phala).

Saya pernah bertanya dalam topik 'sotapanna',
Quote
Suatu ketika Buddha Gotama mengatakan:
"Bukan ibu, bukan ayah, bukan saudara manapun dapat memberikan manfaat bagi seseorang lebih dari pikiran benar yang terarah".
Kemudian beberapa orang mencapai Sotapatti phala. Bisa kalian jelaskan proses pikirannya? Apa hubungannya omongan itu dengan 3 belenggu?

Sedemikan rumitnyalah Abhidhamma itu. Sebetulnya Suttapun demikian, hanya dikemas dalam cerita saja, jadi kesannya tidak 'berat' dan lebih menarik daripada Abhidhamma. Untuk saya, spiritualisme dalam Tipitaka itu lebih kepada sesuatu yang 'inspiratif' dan 'logis', ketimbang 'teknis' dan 'logis'.




Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #7 on: 30 April 2008, 10:35:23 AM »
Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.

IMO..
Dalam Abhidhamma..prakteknya adalah batin kita. Mengapa dan bagaimana kita merespon terhadap objek diluar? dll... :)

Btw....jangan coba2 membuktikan 'senyum Arahat'....nanti bisa gila lho... :)) :)) :))

 _/\_ :lotus:  
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #8 on: 30 April 2008, 10:37:19 AM »
Wah, pendukung Abhidhammanya sudah mulai bermunculan  :)

wilibordus,

Quote
Salah satu contoh pembuktian teori Abhidhamma, misalnya:
~ Abhidhamma menerangkan bahwa: suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan bahagia, bersekutu dengan kebijaksanaan dan dilakukan dengan spontan, lebih powerful dibandingkan dengan suatu tindakan yg dilakukan dengan perasaan netral, tanpa kebijaksanaan dan dengan ajakan.

Untuk membuktikan kebenaran Abhidhamma tsb diatas, dapat kita renungi dan saksikan dalam keseharian kita, salah satunya:
~ Kita berdana kepada pengemis, dengan kebijaksanaan (tau apa yg kita lakukan), perasaan bahagia dan dilakukan dengan spontan (tanpa disuruh2) bandingkan dengan kita berdana kepada pengemis karena diajak teman, tanpa perasaan apapun dan tidak mengerti apa arti berdana.

Anda bisa UKUR seberapa POWERFULNYA? Bisa anda buktikan kemudian bahwa sebab dari kesadaran ini adalah kebahagiaan itu?
Setelah anda ukur dan bandingkan, apa ukurannya berlaku bagi semua orang?

Sekali lagi saya tidak mengatakan bahwa Abhidhamma itu tidak layak dipelajari ataupun tidak bisa dibuktikan sama sekali.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #9 on: 30 April 2008, 10:38:03 AM »
hehehehe... diskusi yg sama udah pernah di topik sebelumnya.

sampe sekarang saya masih merasa apa yg diperbincangkan banyak orang mengenai teori abhidhamma sama aja dengan memperbincangkan kadah ph (keasaman) jeruk, rangkaian dna jeruk dan kandungan kimia jeruk. saya merasa untuk mengalami rasa jeruk, cara terbaik adalah dengan mencicipi dan memakan buah jeruk itu sendiri.

memakan buah jeruk gak memerlukan teori ttg rangkaian dna jeruk, gak perlu tau jeruk berada di genus apa, family apa dalam kerajaan tumbuh2an. menurut saya, mempelajari teori2 tersebut malah menimbulkan subjektifitas yg membuat anda tidak bisa menikmati rasa jeruk sepenuhnya...

spiritualitas tidak bisa disamakan dengan teori newton, karena pembuktian spiritualitas ada di dalam, sedangkan teori newton dengan pengukuran2 di luar...

kalo ada merasa yg mendapatkan manfaat dengan belajar abhidhamma, saya berpendapat manfaat itu didapat karena satinya berkembang akibat latihan2 yg tidak disadarinya, bukan dari mengetahui teori2 tersebut...

gitu aja pendapat saya. bukan bermaksud menghakimi dengan pengetahuan abhidhamma saya yg cetek. perbedaan pendapat tetep welkam...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #10 on: 30 April 2008, 10:39:18 AM »
Abhidhamma memang lebih mengarah pada teori teknis, dan sebetulnya dalam kenyataan sehari2 kalau tidak punya abhinna tertentu, rasanya tidak mungkin untuk membuktikannya.

Kenapa bisa ada teori? karena ada yg sudah mempraktekkannya makanya di tulis/di catat di buku. Coba liat teori gravitasi newton... pertama2... hipotesa....analisa....dan teori....kan? Karena Newton ud mempraktekkannya makanya ia mencatat di buku dan skrg kita tau ada teori Newton... ;D

Begitu jg dengan Abhidhamma...Kenapa ada teori Abhidhamma? karena ada yg sudah mempraktekkannya.

 _/\_ :lotus:






Betul sekali! Yang dinamakan teori adalah sudah memiliki dasar, bukan hanya rekaan belaka. Yang dimaksudkan di sini adalah, yang menulis teori tersebut sudah merealisasikan, sedangkan yang membaca belum tentu sudah merealisasikan.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #11 on: 30 April 2008, 10:42:18 AM »
 _/\_ Faktor pencerahan tidak ditentukan oleh apakah dia bisa membaca Abhidhamma atau Sutta Pitaka,
1. ada org yang setelah belajar Abhidhamma mencapai pencerahan
2. ada org yang setelah belajar Sutta mencapai pencerahan
3. ada org yang setelah belajar Abhidhamma atau Sutta Pitaka namun tidak bisa mencapai pencerahan karena terkungkung oleh konsep.

Tipitaka hanyalah sebuah panduan ibaratnya sebuah peta naik gunung, jika hanya menunjuk peta anda tidak akan sampai di gunung,bila berjalan tanpa peta bisa 50:50 anda sampai di puncak gunung, namun dengan peta dan anda berjalan anda bisa sampai di puncak gunung. Pertanyaan setelah mencapai puncak gunung,apakah peta masih digunakan?

Kita ga bisa menjudge abhidhamma layak untuk umat awam atau tidak, setiap org memiliki faktor pencerahan yang berbeda tergantung kesiapan batin...yang dicatat adalah tidak melekat... pelajari kasus peta dan jalan gunung yang saya tulis.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #12 on: 30 April 2008, 10:42:59 AM »
Menurut pendapat saya, Sutta lebih pada kehidupan sehari-hari, lebih banyak hal2 yang bisa dibuktikan ketimbang yang tidak bisa dibuktikan. Misalnya Sonadanda Sutta, Digha Nikaya 4, mengenai kualitas Brahmana yang sejati, itu hal yang bisa dibuktikan langsung. Penjelasannya juga lengkap, bisa langsung direnungkan.
Sedangkan dalam Abhidhamma, saya rasa hanya orang tertentu bisa membuktikan 'senyum Arahat'. Untuk orang biasa, nantinya akan menjadi hanya 'kira-kira', atau 'berdasarkan keyakinan'. Namun seperti saya bilang, bukan tidak boleh kok.
Nagasena dalam Milinda Panha mengatakan bahwa sungguh sulit memilah rasa dalam sup (apakah ini rasa garamnya, atau bumbu lainnya). Tapi lebih susah lagi untuk memilah pikiran.

IMO..
Dalam Abhidhamma..prakteknya adalah batin kita. Mengapa dan bagaimana kita merespon terhadap objek diluar? dll... :)

Btw....jangan coba2 membuktikan 'senyum Arahat'....nanti bisa gila lho... :)) :)) :))

 _/\_ :lotus: 

Sutta pun demikian halnya. Inti dari ajaran Buddha 'kan memang begitu.

Saya sendiri tidak menerima 'senyum arahat' sebagai mutlak ada atau tidak ada, karena saya tidak bisa membuktikannya dan juga merasa pembuktian itu tidak relevan dengan perkembangan bathin saya sekarang.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #13 on: 30 April 2008, 10:49:33 AM »
Quote
memakan buah jeruk gak memerlukan teori ttg rangkaian dna jeruk, gak perlu tau jeruk berada di genus apa, family apa dalam kerajaan tumbuh2an. menurut saya, mempelajari teori2 tersebut malah menimbulkan subjektifitas yg membuat anda tidak bisa menikmati rasa jeruk sepenuhnya...



Saya setuju sekali dengan pendapat morpheus ini. Selalu ada tahap di mana dalam membicarakan 'manusia', pembicaraan menjadi subjektif. Seperti orang menggolongkan jeruk ke satu genus, maka mungkin orang lain menggolongkannya pada genus yang lain.
Demikian pula 'pandangan benar' dari seseorang, mungkin merupakan 'pandangan salah' bagi orang lain.







Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #14 on: 30 April 2008, 10:52:10 AM »
 _/\_ mungkin yang terjadi pada masa sekarang adalah komersialisme Abhidhamma oleh guru-guru yang belum tentu berhak ngajar. Sama seperti para penceramah masa kini yang dikemas dalam bentuk komersial, hanya 1 % Dhamma yang ia ketahui tapi merasa 100% ia sudah layak. ngomong besar tapi belum tentu telah merealisasikan, lihatlah buku Zen and business ,Zen dan Leadership bla...bla...bla....memang tulisannya bagus tapi kebanyakan hanya comotan yang kemudian dimodifikasi oleh pemikiran sendiri dan mengharap org lain utnuk percaya pada pemikirannya.
Abhidhamma merupakan pembahasan mendalam oleh Sang Buddha dan dilihat dari kondisi tempat mengajar adalah Tavatimsa Loka jadi akan lebih berupa teknis langsung. sedangkan di dunia saha, kasus-kasus lebih banyak ditemui dalam setiap kehidupan karena Sang Buddha erada di dunia bukan menetap di tavatimsa loka jadi sari-sari nya ditulis ke Sutta. Abhidhamma = Sutta hanya cara menjabarkannya berbeda,satu cerita,satu teknis....tergantung arah mana anda comfort untuk mengenal Dhamma.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

 

anything