Ngomong-ngomong soal keragu-raguan, ada 2 keragu-raguan, vicikiccha dan kankha
vicikiccha adalah keragu-raguan skeptis yang harus diwaspadai
vicikiccha adalah salah satu dari 5 kekotoran batin, dan salah satu belenggu yang hilang pada saat pencapaian sottapana
vicikiccha sebagai belenggu adalah keragu-raguan terhadap Buddha, Dhamma, Sangha, latihan, hal-hal di masa lalu dan masa akan datang, kondisi-kondisi (Dhs.1004; cf. A.X.71) vicikiccha di sini juga berarti apakah suatu hal itu baik atau tidak, sebaiknya dilatih atau tidak, bernilai tinggi atau rendah, dsb
menurut Vis.M. XIV, 177, vicikiccha adalah kurang keinginan untuk berpikir, punya sifat bergelombang (wavering), dan manifestasinya adalah tidak bisa mengambil keputusan dan bersifat mendua, penyebabnya adalah perhatian tidak benar terhadap hal-hal yang menjadi keragu-raguan
asosiasinya adalah satu dari 2 kelas kesadaran tidak baik yang berakar pada delusi (Tab. I, No. 32)
hanya vicikiccha yang harus diwaspadai karena secara karma tidak baik, karena hal itu melumpuhkan pemikiran dan menghambat perkembangan batin seseorang
http://www.palikanon.com/english/wtb/u_v/vicikicchaa.htmkeragu-raguan yang beralasan, kritis tidak masalah bagi perkembangan batin
kankha bisa jadi adalah keragu-raguan intelektual, kritis, keragu-raguan psikologis atau etis
16 keragu-raguan kankha dijabarkan di Sutta (M. 2) adalah sebagai berikut :
"Have I been in the past? Or, have I not been in the past? What have I been in the past? How have I been in the past? From what state into what state did I change in the past? - Shall I be in the future? Or, shall I not be in the future? What shall I be in the future? How shall I be in the future? From what state into what state shall I change in the future? - Am I? Or, am I not? What am I? How am I? Whence has this being come? Whither will it go?"
http://www.palikanon.com/english/wtb/g_m/kankhaa.htm