//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: (lagi2) Jalan Mulia Beruas Delapan dan... Bahiya - (semoga menjadi) penutup  (Read 37076 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Dear Friends, ada 2 topik hot yg masih saja bersitegang di forum tercinta kita ini. Topik Hot tsb adalah:

- Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) adalah murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu
- Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?

Kedua topik ini -meskipun membahas dari sudut pandang yg berbeda- namun sangat berkaitan.

Melalui tulisan ini, saya membagi pemikiran saya untuk menjadi referensi / bahan pertimbangan teman2…

Pertama2 saya rangkum dulu pendapat bbrp rekan sbb:

1. Ajaran Buddha yg tertuang dalam Tipitaka kebanyakan adalah 'dualisme', yakni: perbanyak kebajikan dan kurangi kejahatan. Ajaran begini sama saja dgn Ajaran tetangga yg tidak akan membawa kpd 'pencerahan'. Ajaran begini hanya bisa menghasilkan moral yg baik, namun selama pikiran masih membeda2kan antara baik dan buruk, benar dan salah, maka artinya pikiran belum 'melihat apa adanya'.

2. Point2 JMB-8 umumnya adalah 'dualisme'. Ambil contoh 'perbuatan benar', adalah mengetahui dan melakukan perbuatan mana yg dianggap benar dan tidak melakukan perbuatan yg dianggap tidak benar. Ini adalah dualisme. Memang, dualisme ini tidaklah jelek, hanya saja tidak akan membawa kpd 'pencerahan' yg mana menjadi tujuan Buddhisme sebenarnya.

3. Jalan yg bisa membawa kpd 'Pencerahan' adalah yg terbebas dari dualisme, yakni: 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya'. Beberapa sutta yg menunjang pendapat ini adalah: Bahiya dan Malunkya sutta.

4. Kenapa ada anggapan bahwa dualisme adalah jelek? Karena jika kita masih 'berbuat baik' artinya kita masih menimbun kamma baru yg pastinya akan berbuah nanti, padahal tujuan Ajaran Buddha adalah 'tidak terlahir kembali', yakni: Janganlah membuat kamma baru, baik buruk maupun jelek.

Point2 diatas, meskipun kelihatannya sangat logis, namun mesti kita renungi secara berhati-hati.

Opini saya adalah sbb:

Saya tidak menolak sepenuhnya pendapat rekan2 tsb. Saya menyetujui bahwa realisasi 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya' (yatha bhutam nana dassanamyatha bhuta nana dassanam) adalah 'pencerahan'.

Namun, kita mesti hati2, krn, apakah kita sudah mengalami 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya' itu? Kita hanya tau defenisinya dari buku2, kita belum mampu melihat manusia hanyalah onggokan daging, lendir, darah, dstnya.. Kita belum mampu melihat makian hanyalah gelombang suara yg dihasilkan getaran pita suara, kita belum sungguh2 mampu merealisasikan 'dalam melihat hanya ada melihat'...  Singkat kata, kita belum tau dengan sebenarnya apa itu 'yatha bhutam..'. Kita hanya menduga2nya secara intelektual, namun belum mengalaminya.

Apakah dgn begitu, artinya kita tidak usah melatih sutta 'kelas tinggi' ini? Tidak juga, krn sambil berusaha memahami sutta ini, kita perlu mempersiapkan batin kita yg kental LDM ini agar lebih kinclong dan mengkilap.
 
Diibaratkan Kungfu, kita mesti melatih jurus2 dasar, kekuatan otot dan latihan2 lain untuk mencapai jurus tertinggi nantinya. Tidak bisa -dari staff kantoran ini- langsung masuk shaolin dan menerima latihan jurus terakhir. Kita mesti mulai dari langkah2 dasar kungfu, kurangi makan berlebihan, kurangi dugem, latihan angkat tong air, latihan pernafasan, dstnya... Kita mesti membentuk tubuh yg lembek dan penuh lemak ini ke kondisi yg sempurna untuk dpt menerima jurus tertinggi.

Tiap orang akan melewati masa dan latihan yg berbeda untuk dapat mencapai master kungfu. Tergantung kondisi masing2 org: kesungguhannya, disiplinnya, kekuatan tekadnya, konsentrasinya, dll.

Kembali ke 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya', apakah kita, manusia yg banyak maunya, emosian, tidak sabaran, egois ini serta merta bisa langsung 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya'? Secara teoritis, kita paham bahwa hal tsb adalah: melihat cacian org lain hanya sebagai kata2 yg seyogyanya tdk akan mengusik kita. Tapi, apakah kita serta merta bisa begitu tanpa melalui latihan mengembangkan cintakasih untuk mengikis sifat kesal kita terlebih dahulu? Apakah kita serta merta bisa 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya' tanpa melatih batin kita yg penuh gejolak ini agar menjadi kuat, tenang dan seimbang melalui serangkaian meditasi konsentrasi? Apakah kita bisa langsung ke shaolin dan melatih jurus sakti? Apa hasilnya jika jurus berkelahi diatas tiang pancang dilatih ke pemula? Hasilnya adalah kecelakaan bagi si pemula.

Kita sudah tebal oleh LDM. Yg urgent kita lakukan adalah mengikis LDM kita agar batin kita terkondisi untuk 'pencerahan'. Bagaimana cara mengikis LDM ini? Caranya yaitu mengurangi pikiran dan perbuatan jelek, mengembangkan pikiran dan perbuatan baik dan latihan menyucikan pikiran kita, istilah kerennya: Sila-Samadhi-Panna. Petunjuk pelaksanaannya tertuang dalam 8 Jalan Mulia dan penjelasannya terdapat dalam 84.000 Sutta. Tipitaka merupakan bimbingan yg sangat komplit, mulai dari dummies sd expert bisa memanfaatkannya untuk merealiasi 'akhir dukkha'.

Jadi, 'Jalan menuju Pencerahan/akhir Dukkha' bukanlah ditandai dengan 'dualisme' atau 'bukan dualisme'. Jalan Pencerahan adalah keseluruhan Ajaran dalam Tipitaka yg disesuaikan dengan tingkatan batin kita masing2. Bukan Jurus Pamungkas yg menjadikan kita seorang master, namun keseluruhan latihan.

Kembali ke ke-2 pertanyaan diatas, maka:

~ Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?
jawabannya: kesemua jalan untuk mencapai master kungfu memerlukan latihan yg sama: Menjaga Pola Makan, Istirahat Yang Cukup, Disiplin Latihan, Pengembangan Konsentrasi, Melatih Pernafasan, Kecepatan, power dan stamina, yg kesemuanya ini dapat diibaratkan JMB-8, hanya saja, cara2 praktik nya yg mungkin berbeda-beda pada tiap perguruan.

Dengan demikian
~ Apakah hanya Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) saja yg murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu?
Jawabannya: Bahiya Sutta merupakan bagian dari rumusan JMB-8, Bahiya Sutta dan JMB-8 adalah satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.


 _/\_

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Saya tertarik bagian ini.

[...]
Dengan demikian
~ Apakah hanya Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) saja yg murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu?
Jawabannya: Bahiya Sutta merupakan bagian dari rumusan JMB-8, Bahiya Sutta dan JMB-8 adalah satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Bahiya Sutta ataupun panduan lain tentang "melihat apa adanya" tidak terpisahkan dari unsur JMB8 (menurut saya, yaitu pandangan benar & perhatian benar), namun bukan tak terpisahkan dari unsur lainnya.

contoh: "di dalam yang terdengar, hanya ada yang terdengar" bukan "di dalam yang terdengar, ada bohong, ada jujur". Itu hal yang berbeda.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Apakah sekolah anak "minggu" bisa diajarkan hanya saja
Bahiya Sutta, sehingga kelak mencapai kemajuan batin yg lebih baik daripada yg konventional JM8 ?

bagaimana dgn "nasib" gw, apakah dgn membaca Bahiya Sutta akan ada perbaikan banyak,
atau bahkan "pencerahan seketika" ?

mohon jawabannya.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Dear Friends, ada 2 topik hot yg masih saja bersitegang di forum tercinta kita ini. Topik Hot tsb adalah:

- Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) adalah murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu
- Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?

JMB-8 bukan dari Sang Buddha ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Dear Friends, ada 2 topik hot yg masih saja bersitegang di forum tercinta kita ini. Topik Hot tsb adalah:

- Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) adalah murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu
- Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?

JMB-8 bukan dari Sang Buddha ?
menurut kepercayaan seseorang guru.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Dear Friends, ada 2 topik hot yg masih saja bersitegang di forum tercinta kita ini. Topik Hot tsb adalah:

- Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) adalah murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu
- Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?

JMB-8 bukan dari Sang Buddha ?
menurut kepercayaan seseorang guru.

Ryu kalo gurunya ga ngotot Bahiya Sutta sebagai jalan utama,maka produk dia ya ga trendsetter.anehnya juga si guru itu mengajak masyarakat terutama non buddhis untuk membangkang salah satu aliran Buddhist.jadi tanyakan kembali kepada B.Pannavaro,kalo guru itu mengajak orang ga suka dengan Theravada kenapa harus ngadain meditasi disana.buat injak2 agama Buddha?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Dear Friends, ada 2 topik hot yg masih saja bersitegang di forum tercinta kita ini. Topik Hot tsb adalah:

- Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) adalah murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu
- Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?

JMB-8 bukan dari Sang Buddha ?
menurut kepercayaan seseorang guru.

Guru aliran kepercayaan....
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Dear Friends, ada 2 topik hot yg masih saja bersitegang di forum tercinta kita ini. Topik Hot tsb adalah:

- Bahiya Sutta (dan bbrp sutta lain) adalah murni dari SB, sedangkan JMB-8 belum tentu
- Apakah JMB-8 satu2nya jalan untuk mencapai pencerahan? Adakah jalan lain yg bukan JMB-8?

JMB-8 bukan dari Sang Buddha ?
menurut kepercayaan seseorang guru.

Guru aliran kepercayaan....
kepercayaan dan agama lain ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
lagi-lagi..sungguh memalukan dan tidak tahu diri.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
oh ya tambahan,kalau diri sendiri secara intelektual mengupasnya seharusnya "sadar",karena belum mengalaminya sendiri.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
jujur saya bosan dengan debat begini.jujur saya muak melihat meditator berdebat tanpa ujung yang jelas,jujur saya bosan melihat meditator yang tulisannya panjang lebar tapi sebatas intelektual.
meditator yang hanya bisa menulis kata2 meditasi yang bagus tanpa mencerminkan hasilnya ke dalam kesehariannya ibarat orang homo yang mengaku dirinya hetero tapi di dalam batinnya tetap homo.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
kebosanan itu mungkin kehampaan bro..jadi disadari aja lha..atau ikutan kegiatan Tzu Chi banyak-banyak,biar ada pencerahan.. :))
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
mungkin anda yang perlu mengikuti beberapa kegiatan Tzu Chi agar lebih bisa melihat dunia secara luas.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
saya sudah melihatnya lewat "televisi" yang ditayangkan,dan menganggapnya pengetahuan saya akan dunia sudah sangat cukup luas untuk anak seumur saya..lebih dari apa yang diharapkan oleh orang lain...

sedangkan untuk manusia yang "lebih tua",seharusnya belajar untuk lebih banyak "diam",tidak menggebu-gebu seperti saya yang masih muda..

kalau tidak,berati hanya tubuh saja yang menua,tetapi yang lainnya tidak ikut dalam memperhatikan proses esensi batin..sungguh disayangkan.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
ehm sekedar komentar aja atas tulisan diatas...krn emg dr awal saya tidak mengikuti perjalanan thread ini :D

menurut pendapat pribadi saya

1. Ajaran Buddha yg tertuang dalam Tipitaka kebanyakan adalah 'dualisme', yakni: perbanyak kebajikan dan kurangi kejahatan. Ajaran begini sama saja dgn Ajaran tetangga yg tidak akan membawa kpd 'pencerahan'. Ajaran begini hanya bisa menghasilkan moral yg baik, namun selama pikiran masih membeda2kan antara baik dan buruk, benar dan salah, maka artinya pikiran belum 'melihat apa adanya'.

menurut saya pendapat ini kurang tepat, karena
dengan melihat apa adanya bkn berarti tidak memahami dualisme
justru dengan memahami 2 sisi tersebut kita bs melihat apa adanya...
tanpa mengetahui mana yang baik atau buruk, orang tidak bisa menjadi bijaksana
orang yang benar2 'melihat apa adanya' bukan berarti ia menutup mata terhadap sesuatu yang baik atau buruk...tidak ada 'immortal' tanpa 'mortal' terlebih dahulu

2. Point2 JMB-8 umumnya adalah 'dualisme'. Ambil contoh 'perbuatan benar', adalah mengetahui dan melakukan perbuatan mana yg dianggap benar dan tidak melakukan perbuatan yg dianggap tidak benar. Ini adalah dualisme. Memang, dualisme ini tidaklah jelek, hanya saja tidak akan membawa kpd 'pencerahan' yg mana menjadi tujuan Buddhisme sebenarnya.

menurut saya dg pencerahan bkn berarti tidak bs membedakan mana yang baik atau buruk
justru dengan mencapai pencerahan, maka akan makin memahami dualitas sehingga ia menyadari dualitas itu sebenarnya ada dalam diri masing2 orang

pencerahan membawa orang semakin pintar dan tahu kenyataan
bknnya malah semakin bodoh dan tidak memahami kenyataan [kenyataan bahwa dualitas dialami individu]

pencerahan memang tidak melihat dalam lingkup dualisme
tapi bkn berarti ia tidak menyadari bahwa dualisme itu 'ada' dalam individu yang mengalaminya
« Last Edit: 02 June 2010, 08:01:17 PM by Reenzia »