//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 4 kelompok manusia?  (Read 8599 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #15 on: 25 February 2010, 09:41:52 PM »
tetapi ada "benarnya" juga kan???

"benar pasti baik,baik belum tentu benar.."

Dhammapada Syair ke 119 dan 120
"Pembuat kejahatan hanya melihat hal yang baik selama buah perbuatan jahatnya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang buruk."

 "Pembuat kebajikan hanya melihat hal yang buruk selama buah perbuatan bajiknya belum masak, tetapi bilamana hasil perbuatannya itu ...telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya yang baik."

Sesuai gk ya kira2??

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #16 on: 25 February 2010, 11:03:14 PM »
menurut dalam  otobiografi Ajahn LEE

ada 4 kelompok manusia
1.kelompok yang sangat baik dan bijaksana
2.kelompok yg baik tetapi tidak bijaksana
baik tapi bodoh
3.kelompok yg bijaksana tetapi tidak baik
bijaksana tapi jahat
4.kelompok yg jahat dan bodoh.


kalau kelompok 1.
tentu kita tahu bahwa itu adalah para pertapa atau bikkhu yg menjalani sila dan panna

kalau kelompok 2.
apakah bisa di ibaratkan kepada orang yg baik tetapi tidak bijaksana misalkan orang yg baik hati tetapi salah jalan?

kelompok ke 3.
bagaimana bisa orang bijaksana tidak baik? saya bingung dengan terjemahan ini.

kelompok ke 4.
yah tentu para penjahat yg bodoh dan suka melakukan kejahatan...


mohon penjelasandari kelompok 2 dan 3.

Kalau kombinasinya sih terlalu banyak ya....

ada yg BODOH dan PELUPA
ada yg PINTAR tapi belum BIJAKSANA
ada yg TELITI dan JAHAT
ada yg SABAR dan PINTAR
ada yg PEMARAH tapi NAKAL
.... dst, dst...

oh ada lagi.... YG USIL....amat USIL (siapa ya?) :o :o :o
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #17 on: 25 February 2010, 11:22:03 PM »
 [at] marcedes
menurutku, kebijaksaaan itu bentuk2 pemikiran
sedangkan yg dia maksudkan dgn baik dan tidak baik..itu bentuk2 perbuatan

kelompok yg ke 3 kira2 seperti  :
ada org yg tau, bahwa membunuh tidak baik.. tp akhirnya membunuh juga (terpaksa, emosi, dll)
atau berbohong tidak baik, tp akhirnya berbohong juga

dan mereka mampu mengajari org, jgn berbohong jgn membunuh dll

yah kira2 mirip org merokok, tp bilang ke anaknya..jgn merokok merokok tidak baik..tp tetap dia merokok

atau juga, org tsb tahu, bahwa kehidupan berumah tangga di jahui oleh org yg mencari kesucian, tp dia melakukannya

atau juga dia tahu.. bahwa melaksanakan uphosatha sila memberikan hasil yg baik..tp tidak melakukannya


balik ke biografi ajahn Lee:

menurut saya, mungkin yg bersangkutan mencoba membagi sila dan panna

kelompok 1 terlatih sila dan pana
kelompok 2 mempunyai sila yg baik, tp tidak panna nya
kelompok ke 3 mempunyai panna yg baik , tp tidak demikian dgn silanya
kelompok ke 4 2-2nya tidak baik
...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #18 on: 26 February 2010, 12:06:11 PM »
Quote
kelompok ke 3.
bagaimana bisa orang bijaksana tidak baik? saya bingung dengan terjemahan ini.
sangat mungkin kan?
kan bukan orang bijaksana tetapi jahat, melainkan tidak baik
mungkin contohnya: pertapa yg menyimpan kebijaksanaannya utk diri sendiri saja
tidak ingin memberi petunjuk pada yg lain?

kalau orang demikian masih bisakah disebut bijaksana?

bisa donk, tentu ada alasannya :)
sama halnya seperti Sang Buddha yg awalnya pun ragu utk membabarkan dhamma yg ditemukannya kepada mahkluk lain, krn dhamma tsb sangat dalam & hanya bisa dimengerti oleh yg hanya sedikit debu di matanya



Ko tesla..bagamaina mungkin Buddha yang TELAH SADAR dan SEMPURNA masih memiliki keragu2an dalam dirinya?? :-)

lho memangnya YG TELAH SADAR ga boleh ragu?
mana ada aturannya :hammer:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #19 on: 26 February 2010, 08:08:50 PM »
Quote
kelompok ke 3.
bagaimana bisa orang bijaksana tidak baik? saya bingung dengan terjemahan ini.
sangat mungkin kan?
kan bukan orang bijaksana tetapi jahat, melainkan tidak baik
mungkin contohnya: pertapa yg menyimpan kebijaksanaannya utk diri sendiri saja
tidak ingin memberi petunjuk pada yg lain?

kalau orang demikian masih bisakah disebut bijaksana?

bisa donk, tentu ada alasannya :)
sama halnya seperti Sang Buddha yg awalnya pun ragu utk membabarkan dhamma yg ditemukannya kepada mahkluk lain, krn dhamma tsb sangat dalam & hanya bisa dimengerti oleh yg hanya sedikit debu di matanya



Ko tesla..bagamaina mungkin Buddha yang TELAH SADAR dan SEMPURNA masih memiliki keragu2an dalam dirinya?? :-)

lho memangnya YG TELAH SADAR ga boleh ragu?
mana ada aturannya :hammer:

namanya Buddha harus dia Perfect dunk :P ,namanya saja Yang sudah Sempurna ^^
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #20 on: 26 February 2010, 08:56:44 PM »
ada baiknya tahu dari mana Sutta ini berasal, sehingga kita semua tidak menebak-nebak apa maksudnya. Ada edisi tertulisnya? biar kita bahas bersama
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #21 on: 26 February 2010, 09:40:05 PM »
yang ini ?

Ayacana Sutta
Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu ketika, sewaktu Sang Bhagava baru
saja mencapai Pencerahan Sempurna, beliau tinggal di Uruvela di tepi sungai
Neranjara, di kaki pohon Banyan Gembala Kambing. Kemudian, tatkala beliau
sedang sendirian dan dalam penyepian, jalan pikiran ini muncul dalam benak
beliau: "Dhamma yang telah kucapai ini dalam, sulit untuk dilihat, sulit
untuk disadari, damai, halus, melampaui jangkauan penalaran, lembut,untuk
dialami oleh orang bijak. Namun generasi ini bergembira dalam kemelekatan,
bergairah oleh kemelekatan, menyenangi kemelekatan. Bagi sebuah generasi
yang bergembira dalam kemelekatan, bergairah oleh kemelekatan, menyenangi
kemelekatan, kebersebaban ini/itu dan kemunculan bersyarat
(paticcasamuppada) sulit untuk dilihat. Keadaan ini pun sulit untuk dilihat:
diamnya semua kondisi, lepasnya segala keberadaan, lenyapnya kehausan,
tiadanya nafsu, penghentian, Nibbana. Dan bila aku mengajarkan Dhamma dan
bila orang-orang lain tidak mampu mengerti, itu akan melelahkanku,
menyulitkanku."

Kemudian saja syair-syair ini, yang tidak pernah diucapkan pada masa lampau,
yang tidak pernah didengar sebelumnya, timbul pada Sang Bhagava:

"Mengapa kini mengajarkan
apa yang dengan sulit kucapai.
Dhamma ini tak mudah disadari
oleh mereka yang takluk
pada kebencian & nafsu.

Apa yang halus, lembut,
dalam, sulit untuk dilihat,
yang pergi melawan arus -
mereka yang bergembira dalam nafsu,
terselubung dalam kegelapan total,
takkan mampu melihat."

Ketika Sang Bhagava merenung demikian, pikirannya condong untuk berdiam
dalam kenyamanan, untuk tidak mengajarkan Dhamma.

Kemudian Brahma Sahampati, setelah mengetahui dengan benaknya sendiri jalan
pikiran dalam benak Sang Bhagava, berpikir: "Dunia kehilangan! Dunia runtuh!
Pikiran dari Sang Tathagata, Arahat, Tercerahi Sempurna condong untuk
berdiam dalam kenyamanan, untuk tidak mengajarkan Dhamma!" Kemudian,
sebagaimana seorang laki-laki yang kuat bisa menjulurkan lengannya yang
terlipat atau melipat lengannya yang terjulur, Brahma Sahampati lenyap dari
dunia Brahma dan tampak kembali di hadapan Sang Bhagava. Mengatur
jubah-atasnya menutup satu bahu, ia berlutut dengan lutut kanannya di atas
tanah, memberi hormat pada Sang Bhagava dengan tangannya di depan dada, dan
berkata pada beliau: "Bhante, sudilah Sang Bhagava mengajarkan Dhamma!
Sudilah Sang Sugata mengajarkan Dhamma! Terdapat makhluk-makhluk dengan
sedikit debu di mata mereka yang mengalami kemunduran karena mereka tidak
mendengar Dhamma. Akan ada mereka yang bisa mengerti Dhamma."

Itulah apa yang Brahma Sahampati katakan. Setelah mengatakannya, ia
melanjutkan berkata demikian:

"Pada masa lampau muncul di Magadha
Dhamma kotor yang ditemukan orang bernoda.
Bukakanlah pintu Nirmati (Amata)!
Biarkanlah mereka mendengar Dhamma
yang disadari oleh Yang Tak Bernoda!

Seperti layaknya orang berdiri di atas karang
dapat melihat orang-orang sekitar di bawah,
Maka, O sang arif, dengan melihat ke sekitar,
dakilah istana yang diciptakan Dhamma.
Bebas dari dukacita, pandangilah orang-orang
yang terbenam dalam dukacita,
yang terhimpit oleh kelahiran & penuaan.

Bangunlah, O pahlawan, pemenang pertempuran!
O Guru, mengembara tanpa beban dalam dunia.
Ajarkanlah Dhamma, O Sang Bhagava:
Akan ada mereka yang bisa mengerti Dhamma."

Kemudian Sang Bhagava, setelah memahami undangan Brahma, didorong rasa welas
asih kepada makhluk-makhluk, meninjau dunia dengan mata dari seorang Buddha.
Ketika beliau melakukannya, beliau melihat makhluk-makhluk yang dengan
sedikit debu di mata mereka dan yang banyak debu, yang dengan daya-daya yang
tajam dan yang tumpul, yang dengan sifat-sifat yang baik dan yang buruk,
yang mudah diajar dan yang sulit, beberapa dari mereka melihat aib dan
bahaya di dunia seberang. Sebagaimana dalam sebuah kolam teratai biru atau
merah atau putih, beberapa teratai - lahir dan tumbuh dalam air - dapat
tumbuh subur selagi terbenam dalam air, tanpa muncul dari air; beberapa
dapat berdiri pada tingkat yang rata dengan air; beberapa dapat muncul dari
air dan berdiri tanpa dilumuri oleh air - demikian pula, meninjau dunia
dengan mata dari seorang Buddha, Sang Bhagava melihat makhluk-makhluk yang
dengan sedikit debu di mata mereka dan yang banyak debu, yang dengan
daya-daya yang tajam dan yang tumpul, yang dengan sifat-sifat yang baik dan
yang buruk, yang mudah diajar dan yang sulit, beberapa dari mereka melihat
aib dan bahaya di dunia seberang.

Setelah melihat ini, beliau menjawab Brahma Sahampati dalam syair:

"Terbuka pintu-pintu Nirmati (Amata)
bagi mereka yang dapat mendengar.
Biarkan mereka memperlihatkan keyakinannya.
Mencerap kesulitan, O Brahma,
Aku dulu tidak mengajarkan umat manusia
Dhamma yang halus, agung.

Kemudian Brahma Sahampati, berpikir, "Sang Bhagava telah memberi
persetujuannya untuk mengajar Dhamma," memberi hormat kepada Sang Bhagava
dan, mengitari beliau di sebelah kanan, lenyap dari sana.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: 4 kelompok manusia?
« Reply #22 on: 27 February 2010, 09:43:31 AM »
Ok, semakin jelas.
Berarti 4 tipe ini adalah : Ugghatitannu, Vipancitannu, Neyya & Padaparama. Yang dimaksud kebijaksanaan di atas berarti bukan sembarangan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days