//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Memahami Sutta Menggunakan Logika  (Read 48674 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #30 on: 26 May 2011, 05:48:56 PM »
Seekor katak dalam tempurung akan bersikeras bahwa dunia itu hanyalah kecil. Karena itulah yang dilihat setiap saat,setiap waktu. Bagaimana-pun yang lain sudah menceritakan dunia yang lain, dia TIDAK AKAN BISA MENGERTI.

Tapi jika tempurung-nya sudah terbuka, maka dia baru bisa melihat,"Oh...ternyata inilah dunia yang lain."
Cuma tidak ada satu-pun yang bisa membuka tempurung-nya karena tidak tahu cara-nya. Dan sikatak juga sudah merasa nyaman dalam tempurung-nya. Karena didalam tempurung dia sudah mengalami kebahagiaan.
Sebetulnya katak nyaman dalam tempurung tidak masalah. Yang ini katak lucu yang mengajak ramai-ramai masuk dalam tempurungnya, maka jadi aneh. Biasa juga murid yang memohon pada guru agar diajari, yang ini 'guru' memohon pada 'murid' untuk bisa mengajar. Aneh bin ajaib.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #31 on: 26 May 2011, 07:35:50 PM »
jadi migrain saya liat orang ngotot, udah jelas salah malah nyari celah pembenaran terus, masih mending katak dalam tempurung dah.. ada tempurungnya , dari pada katak dalam karung .. =))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #32 on: 26 May 2011, 08:08:20 PM »

berikut ini adalah kesimpulan saya :

“Setiap bentukan adalah yang terkondisi”


dan berikut ini adalah pengalaman dan pengamatan saya yang saya pastikan merupakan penglaman dan pengamatan semua orang yang mau mengamati dengan benar :

“Setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi.”

coba anda perhatikan sekali lagi, apakaha anda melihat bedanya?

Tanggapan ente gak nyambung ama tanggapan ane bro............... :outoftopic:
Coba baca sekali lagi, apa yang ane maksud dengan tanggapan ane sebelumnya.


Kalo menurut ane,

Melalui contoh dari TS, contoh penerapan logika yang disajikan di atas justru menunjukkan ke-sia2an penggunaan logika di dalam memahami sabda Buddha. Hal ini bahkan diungkapkan oleh TS sendiri pada paragraf yang terakhir. (bold biru pada kutipan dibawah).


Bila atas dasar pengalaman dan pengamatan kita sendiri kita tidak menemukan bentuk apapun yang kekal, dan selalu semuanya yang kita lihat muncul, berubah dan lenyap, lalu kita menyimpulkan “Setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi”. Berarti kita telah melihat Dhamma. Bila kalimat itu memang tidak tertulis di dalam sutta, berarti kita melihat Dhamma yang nyata yang tidak tertulis di dalam sutta. Ini adalah kebenaran ilmiah yang tidak dapat dibantah lagi. Sang Buddha dan umat buddha, umat non buddha dan seluruh umat manusia, tidak akan dapat menemukan “yang tidak kekal” selain “yang terkondisi”, maka pernyataan “setiap yang tidak kekal adalah yang terkondisi” merupakan Dhamma, hukum kebenaran yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Dan segala dhamma adalah sesuai dengan ajaran sang Buddha. Dengan demikian kesimpulan “Setiap bentukan adalah yang terkondisi” merupakan definisi yang diberikan oleh sang Buddha itu sendiri mengenai “Bentukan” atau “yang terkondisi” serta merupakan kesimpulan yang sah, valid, benar, tepat, tidak diragukan, tidak dapat dan tidak boleh dibantah oleh siapapun.



Setelah panjang lebar memaparkan penerapan logika pada satu kalimat dari Sutta, pada kesimpulan akhir TS malah merujuk pada "dasar" PENGALAMAN dan PENGAMATAN sebagai metoda pengujian kebenaran Sutta. Jadi secara tidak langsung, TS sendiri mengakui bahwa pengetahuan akan kebenaran suatu Sutta adalah berdasarkan PENGALAMAN dan PENGAMATAN, bukan utak utik kata dengan suatu metoda, bahkan mengarang kalimat yang disebut tidak ada dalam sutta hanya dengan sedikit plintiran agar sesuai dengan hukum2 logika, yang mana kalimat tersebut secara penggunaan bahasa Indonesia adalah tidak wajar dan terlalu dibuat-buat seperti orang yang kemampuan berbahasa komunikatifnya kurang.

Dengan kata lain, penjelasan penerapan hukum logika di atas adalah bagaikan seseorang yang mengklaim suatu kemenangan yang dimenangkan oleh orang lain, yaitu metoda logika diklaim sebagai pemenang, sementara yang benar2 memenanginya adalah "pengalaman dan pengamatan" (langsung).

Jadi apabila seluruh usaha penerapan metoda logika pada contoh di atas dihilangkan, dengan menyisakan bagian PENGALAMAN dan PENGAMATAN saja, dan tanpa mengganti kalimat dengan penambahan kata "yang" dan merubah posisi tidak kekal ke depan serta mengganti kata segala menjadi setiap, yaitu ke bentuk aslinya "SEMUA BENTUKAN TIDAK KEKAL". Maka seseorang yang melakukan pengamatan dan mengalami ketidakkekalan segala bentukan secara langsung oleh dirinya sendiri akan meyakini sabda Buddha tersebut, tanpa harus mengutak-utik kalimat itu ke dalam metoda logika yang notabene adalah termasuk di dalam kategori yang disebut sebagai "bentukan" itu sendiri, yaitu bentukan pikiran.

Jadi, secara tidak langsung TS sendiri menyatakan ke-absurdan metoda logikanya sendiri. Sehingga berdasarkan pada penjelasan contoh di atas itu sendiri, mengarahkan bahwa, judul thread ini menjadi ada sambungannya, yaitu,

Memahami Sutta Menggunakan Logika .......adalah sia-sia.

Karena "hanya" melalui pengalaman pengamatan secara langsung oleh diri sendiri sajalah seseorang dapat mengetahui kebenaran.
(Lihat kembali yang dibold biru pada kutipan di atas)
yaa... gitu deh

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #33 on: 26 May 2011, 08:54:04 PM »
Tanggapan ente gak nyambung ama tanggapan ane bro............... :outoftopic:
Coba baca sekali lagi, apa yang ane maksud dengan tanggapan ane sebelumnya.

sebaiknya anda cermati lagi jawaban saya. maka anda akan memahami sambungannya dengan jelas.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #34 on: 26 May 2011, 09:00:14 PM »
Kutipan Digha Nikaya, 12. Lohiccasutta:


'... Di sini, Lohicca, seorang guru yang telah meninggalkan keduniawian dan menjalani kehidupan tanpa rumah, tetapi belum mencapai buah pertapaan. Dan tanpa mencapai tujuan ini, ia mengajarkan muridnya satu ajaran, dengan mengatakan: "ini untuk kebaikanmu, ini untuk kebahagiaanmu." Namun muridnya tidak ingin memperhatikannya, mereka tidak mendengar, mereka tidak membangkitkan pikiran untuk mencapai pencerahan, dan nasihat si guru dicemooh. Ia harus dicela dengan mengatakan: "Yang Mulia ini telah meninggalkan keduniawian ... nasihatnya dicemooh. Ini bagaikan seorang laki-laki yang terus menerus mendekati seorang perempuan yang menolaknya dan merangkulnya walaupun ia telah berpaling." Aku menyatakan ini sebagai ajaran jahat yang berdasarkan kemelekatan, karena apakah yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain? Ini adalah guru pertama yang layak dicela ... '



Di sini ada contohnya, tapi lebih parah. Tidak menjalani hidup petapa, berbohong mengenai pencapaian buah pertapaan, mengajar ajaran ngaco dan ditolak, tapi tetap bersikeras mengajar karena kemelekatan. Mungkin karena memang tidak punya malu juga.



menjalani hidup sebagai pertapa, bukan jaminan seseorang akan mencapai pencerahan. di dalam seluruh sutta, sang Buddha tidak pernah menyatakan bahwa semua yang meninggalkan hidup berumah tangga, maka ia akan mencapai pencerahan yang lebih tinggi dari pada perumah tangga. tidak ada pernyataan seperti itu sama sekali.

adakah yang berani menjamin bahwa saya telah berbohong? siapa yang berani mengatakan bahwa dirinya yakin 100 % bahwa saya berbohong? sedangkan dia tidak pernah bertemu saya, tidak  pernah menyaksikan saya bermeditasi, dan tidak mengamati apa yang terjadi pada saat saya sedang bermeditasi. bagaimana mungkin dia mengetahui sepenuhnya terhadap buah pertapaan yang saya jalani?

Offline Borsalino

  • Teman
  • **
  • Posts: 69
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Like a G6
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #35 on: 26 May 2011, 09:02:46 PM »
suhu di ruangan ini sdh capai 100 derajat cc
pas utk menyeduh secangkir kopi hangat  ~o) di malam hr

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #36 on: 26 May 2011, 09:08:14 PM »
Ini saya bajak dari bro ryu khusus untuk anda :DKesimpulannya mengapa anda membicarakan tolak ukur, mengapa membabarkan logika anda?

karena saya ingin belajar. apa yang ingin saya pelajari? yaitu karakteristik umat budhis. budhisme itu sendiri bisa saya pelajari dari berbagai referensi yang telah disebarkan oleh umat budhis itu sendiri, tapi karakteristik umat budhis dapat lebih saya selami di sini, di forum dhammacitta ini.

dengan begitu, saya tidak akan menduga-duga lagi, bagaimana karakteristik umat buddhis. ini adalah sebuah pembuktian ilmiah dari sebuah proses hipotesa. inilah yang menjadi tujuannya sebenarnya. jika ada yang berpikir bahwa apa yang saya lakukan adalah untuk memperoleh pujian, atau ingin ideologi saya dapat diterima, itu salah besar. sebagaimana saya katakan, bila saya ingin ideologi saya dapat diterima di forum ini atau di forum lainnya, itu sangat mudah bagi saya. dan saya telah bereskperimen sebelumnya. tapi bukan itu yang saya inginkan. berkali-kali saya katakan ini. jika masih ada yang tidak mengerti maksud dari yang saya lakukan ini, itu karena kebodohannya sendiri.

Quote
Mengapa anda mengutak-atik dan memplesetkan isi Tipitaka? Jika punya murid banyak, kenapa anda tidak ajarkan saja kepada mereka agar menc
apai Therajana? ;D

saya hanya mengkaji tripitaka dengan menggunakan logika. kalau anda tafsirkan "memplesetkan", itu terserah anda. di sini, saya tidak menemukan seorangpun yang bisa melakukan bantahan terhadap argumen-argumen. sangat sulit menemukan orang yang bisa berargumen. tapi menemukan orang yang menghina dan mencaci maki itu mudah dan banyak.

Quote
Diskusi yg seperti ini tidak ada manfaatnya dan membuahkan karma buruk buat anda yg bermaksud menyesatkan orang lain.

Semoga anda berhasil digigit ular yang dimaksud ;D

anda yakin 100 % bahwa saya bermaksud menyesatkan orang lain? apakah sangat mustahil kalau anda yang salah faham terhadap saya?

lagi pula anda itu aneh. menganggap diskusi ini tidak bermanfaat, tapi anda betah di sini. kenapa anda tidak memilih thread lain yang anda anggap bermanfaat?
« Last Edit: 26 May 2011, 09:11:33 PM by Satria »

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #37 on: 26 May 2011, 09:14:25 PM »
yai ya lah   murid buddha pertama aja pakai logika setelah itu yg 4 lagi juga baru ketemu logikanya makanya langsung jd murid buddha

kalu kg pake logika berarti buddha omong doang.....yg jd muridnya cm denger doang....

untuk apa ehipasiko................

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #38 on: 26 May 2011, 09:37:12 PM »
Boleh dishare apa hasil kesimpulan karakteristik umat budhis yg kk sudah pelajari? Apakah lebih baik atau buruk atau sama saja dengan umat lain? Apakah karakter dasar umat budhis yg satu dengan yg lain sama? Apakah kk tau sejauh mana umat tersebut memahami ajarannya?

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #39 on: 26 May 2011, 09:44:06 PM »
Boleh dishare apa hasil kesimpulan karakteristik umat budhis yg kk sudah pelajari? Apakah lebih baik atau buruk atau sama saja dengan umat lain? Apakah karakter dasar umat budhis yg satu dengan yg lain sama? Apakah kk tau sejauh mana umat tersebut memahami ajarannya?

segala sesuatu, memiliki persamaan dan perbedaan. karakteristik umat buddha memiliki banyak perbedaan dengan umat lainnya, tak sedikit pula persamaannya. terlebih dahulu, akansaya kemukakan persamaannya.

umumnya orang tidak memahami logika dengan baik. <= ini persamaan umat Buddha dengan umat-umat agama lain.

umat fanatik pada ajaran agamanya <= ini persamaan umat buddha dengan umat lainnya


mempercayai sesuatu belum mereka lihat. Umat agama  lain mempercayai adanya Tuhan, yang belum pernah mereka lihat, dan mereka mempersembahkan seluruh hidupnya pada sesuatu yang mereka belum lihat tersebut. sdangkan umat Buddha mempercayai adanya Nibana, seluruh aktifitas hidup ditarik ke dalam Jalan Mulia berunsur 8, yang semuanya ditujukan untuk merealisaikan nibbana, sesuatu yang belum pernah mereka lihat pula. sama saja.

egois dan emosional. semua umat juga bersikap amat baik dan lemah lembut. mereka tampak penuh kasih dan sayang. tapi cobalah sentil "keyakinan" mereka. semua umat juga, termasuk umat buddha juga kemarahannya akan sangat meluap-luap.

perbedannya.

kalo umat lain emosional disebut "kebakaran jenggot"

kalo umat buddha marah disebut "kebakaran bulu ketek".

nah itu ...

dan masih banyak lagi.

Offline moejaer

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #40 on: 26 May 2011, 10:01:31 PM »
jika kita slalu menanggapi hal2 yg tak berguna, lama2 kita akan berubah seperti nya.....

jgn terlalu sering maen dgn sampah,krn entar org2 yg liat kita juga sampah.....

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #41 on: 26 May 2011, 10:07:10 PM »
jika kita slalu menanggapi hal2 yg tak berguna, lama2 kita akan berubah seperti nya.....

jgn terlalu sering maen dgn sampah,krn entar org2 yg liat kita juga sampah.....

kenapa anda masih bermain di sini? apa yang begitu menarik perhatian anda? adakah ssuatu yang berharga untuk anda komentari?

Offline moejaer

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #42 on: 26 May 2011, 10:11:42 PM »
kenapa anda masih bermain di sini? apa yang begitu menarik perhatian anda? adakah ssuatu yang berharga untuk anda komentari?

saya hanya ingat kan....untuk sesuatu yg sia2 knapa masi aja d bahas....

lalu apa yg sebenar nya d cari?? pembuktian diri sapa yg benar ato salah?? ato siapa yg akhir nya kalah krn lebi dulu emosi??

jika emang diri kmu mau belajar, pertama2 kita harus mendengar....

apapun itu baik semua agama selalu mengarah ke kebaikan....apa cukup kita menghapal semua kitab2 suci d dunia??



Offline Borsalino

  • Teman
  • **
  • Posts: 69
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Like a G6
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #43 on: 26 May 2011, 10:16:49 PM »
saya hanya ingat kan....untuk sesuatu yg sia2 knapa masi aja d bahas....

lalu apa yg sebenar nya d cari?? pembuktian diri sapa yg benar ato salah?? ato siapa yg akhir nya kalah krn lebi dulu emosi??

jika emang diri kmu mau belajar, pertama2 kita harus mendengar....

apapun itu baik semua agama selalu mengarah ke kebaikan....apa cukup kita menghapal semua kitab2 suci d dunia??

oleh karena itu marilah kita make this world better from today

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Memahami Sutta Menggunakan Logika
« Reply #44 on: 26 May 2011, 10:18:24 PM »
saya hanya ingat kan....untuk sesuatu yg sia2 knapa masi aja d bahas....

lalu apa yg sebenar nya d cari?? pembuktian diri sapa yg benar ato salah?? ato siapa yg akhir nya kalah krn lebi dulu emosi??

jika emang diri kmu mau belajar, pertama2 kita harus mendengar....

apapun itu baik semua agama selalu mengarah ke kebaikan....apa cukup kita menghapal semua kitab2 suci d dunia??




orang yang salah faham telah muncul satu lagi.

dan selanjutnya anda akan larut di thread ini. saya jamin sepenuhnya.

di sini, saya tidak membicarakan soal menghafal kitab suci, melainkan "bagaimana memahami kitab suci" dengan benar. ada berbagai cara agar kita bisa memahami kitab suci dengan benar. salah satunya adalah dengan menggunakan logika.

jangan dulu berantipati. seandainya anda tidak keburu benci, dan mau mencoba Logika di dalam memahami sutta, maka anda akan memahami kebenaran yang tidak dapat anda temukan sebelumnya, bahkan tidak dapat anda temukan melalui pengalaman-pengalaman meditasi anda. dan terkadang, apa yang bisa kita temukan melalui logika, itu bisa lebih beharga dari pada apa yang bisa kita temukan melalui pengalaman meditasi.

 

anything